Gaji 5 Juta Bisa Punya Tabungan sampai 12 Juta dengan Cara Ini
Ternyata menabung itu tidak gampang loh, apalagi untuk kamu yang memiliki banyak kebutuhan tapi gaji masih pas-pasan. Namun, menabung merupakan bagian penting jika kamu mau kondisi keuangan kamu aman dalam jangka waktu yang lama.
Segudang manfaat dari menabung tidak hanya mempermudah kamu kedepannya tapi juga melindungi kamu dari berbagai situasi ‘darurat’ yang bisa mengancam kapan saja.
Seperti ketika harus memperbaiki rumah karena banjir atau harus pergi ke luar kota atau ke luar negeri karena urusan mendadak. Tentu tanpa ada tabungan darurat tentu akan sangat sulit mengatasi masalah-masalah seperti diatas.
Namun, kebanyakan orang sukar menabung bukan hanya karena mereka menyepelekan manfaat dari menabung itu sendiri tapi juga karena merasa gaji mereka tidak bisa mencukupi membayar kebutuhan lain kalau harus ikut menyisihkan untuk menabung. Terutama bagi mereka yang masih bergaji Rp5 jutaan.
Sebenarnya, menabung itu tidak terlalu sulit. Yang membuat sulit adalah membangun komitmen untuk mendisiplinkan diri dalam menabung.
Nah, yang kamu butuhkan agar bisa menabung dengan gaji pas-pasan tanpa harus takut kekurangan biaya untuk membayar kebutuhan lain adalah tips yang tepat dalam mengatur gaji kamu. Biar tambah semangat untuk menabungnya, berikut beberapa tips dan simulasi dalam mengatur gaji Rp5 jutaan agar tetap bisa menabung sampai Rp12 juta tiap tahunnya:
1. Sisihkan Biaya Tranportasi (Rp200rb – Rp600rb)
Transjakarta Bus via The Jakarta Post
Hal yang harus kamu utamakan ketika menerima gaji adalah memisahkan biaya tranportasi terlebih dahulu. Jangan sampai tanggal tua menghampiri, kamu sudah tidak punya ‘spare’ uang untuk transportasi.
Agar biaya transportasi lebih hemat disarankan untuk menggunakan kendaraan umum saja seperti Transjakarta atau MRT. Atau jika terpaksa menggunakan kendaraan pribadi, gunakan motor saja.
Ini dia simulasi perhitungan biaya transportasi yang bisa jadi panduan kamu dalam menyisihkan uang untuk transportasi:
Transjakarta:
Rp7 ribu (pulang-pergi) x 22 (hari) : Rp154 ribu
MRT:
Rute terdekat: Rp6 ribu (pulang-pergi) x 22 (hari) : Rp132 ribu
Rute terjauh: Rp28 ribu (pulang-pergi) x 22 (hari) : Rp616 ribu
Motor:
Biaya bahan bakar motor: Rp10 ribu x 30 (hari) : Rp300rb
Jika kamu menggunakan kendaraan online motor setidaknya kamu harus mematok mulai dari Rp30 ribu – Rp 50 ribu (bisa lebih) untuk perharinya. Lebih mahal kan? Boleh-boleh saja jika ada promo, tapi untuk selebihnya lebih baik utamakan menggunakan kendaraan umum saja biar lebih hemat.
Untuk itu, kamu yang hanya mengeluarkan sekitar Rp200 ribu – Rp400 ribu perbulannya untuk biaya transportasi bisa menyimpan sisanya sebagai simpanan uang transportasi untuk keadaan darurat.
Tips tambahan:
Biar uang transportasi tidak terpakai duluan, langsung isi e-money atau isi dompet digital kamu sesuai dengan nominal yang sudah dihitung.
Rp5 juta – Rp600rb = Rp4,4 juta
Baca Juga: Gaji Pertama? Ini yang Harus Dipahami Soal Gaji
2. Biaya Makan Sehari-Hari (Rp1 juta – Rp2 juta)
Jika kantor kamu menyediakan makan siang bersyukurlah, artinya kamu bisa memotong biaya makan setidaknya menjadi setengahnya. Berikut simulasi perhitungan uang makan perbulannya yang harus kamu sisihkan:
Yang sudah difasilitasi makan siang dari kantor:
Rp40rb (sarapan dan makan malam) x 22 (hari) : Rp880 ribu
Ditambah dengan biaya makan weekend setidaknya:
Rp60 ribu (sarapan – makan malam) x 8 (hari (30 hari– 22 (hari kerja): 8 hari libur (weekend)) : Rp480ribu
Total yang harus disisihkan perbulan: Rp880 ribu + Rp480 ribu : Rp1,36 juta
Tanpa benefit makan siang dari kantor:
Rp60 ribu (sarapan – makan siang) x 30 (hari) : Rp1,8 juta
Untuk biaya makan, jika kamu merasa menggunakan aplikasi online bisa lebih murah, maka langsung isi dompet digital aplikasi online makanan seperti gofood atau grabfood sesuai dengan nominal yang biasa kamu habiskan perbulannya untuk makan.
Tips tambahan:
Jika ingin memotong biaya makanan menjadi lebih murah lagi, cobalah untuk memasak sendiri. Mengeluarkan biaya untuk memasak bahan makanan lebih murah daripada membeli yang sudah jadi. Kamu bisa memotong biaya makan setidaknya setengahnya dari total simulasi perhitungan di atas.
Dan, jangan lupa untuk selalu memanfaatkan promo. Jika kamu menggunakan kartu kredit cari tahu supermarket atau tempat makan mana saja yang menyediakan promo spesial karena bekerja sama denga kartu kredit yang kamu pakai.
Begitu juga promo-promo lain dari aplikasi online dompet digital seperti Go-pay, OVO, Dana, Shopee pay dan lainnya. Sssshh, tapi hati-hati dalam menggunakan aplikasi ini, jangan sampai tergoda limpahan promo dari aplikasi online bikin kamu jadi tambah boros. Pokoknya batasi pemakaian seperti mematok, perhari hanya boleh menghabiskan Rp50 ribu tidak boleh lebih dari itu.
Rp4,4 juta – Rp2juta = Rp2,4 juta
3. Tagihan Bulanan (Rp150 ribu – Rp400ribu)
Untuk yang masih tinggal dengan orangtua mungkin tidak terlalu memikirkan pengeluaran yang satu ini, tapi untuk yang ngekos atau bahkan sudah berumah tangga dan masih mengontrak atau menyicil rumah berikut beberapa simulasi perhitungan pos pengeluaran yang satu ini:
Tagihan perbulan:
Air dan Listrik: Rp125ribu
Wifi/Paket Internet: Rp200 ribu
Gas 3kg: Rp19 ribu
Biaya tambahan lain:
Laundry: Rp7rb per kilo, rata-rata berat baju untuk seminggu adalah 2 kilo gram jadinya Rp14 ribu per minggu
Jadi biaya laundry perbulan adalah : Rp14ribu x 4 (minggu) = Rp56 ribu
Total uang yang harus disisihkan untuk bayar tagihan bulanan adalah:
Rp125 ribu + Rp200rb + Rp19 + Rp56 ribu = Rp375 ribu
Tips tambahan:
Jika kamu jarang dirumah, biaya untuk air dan listrik juga gas bisa dicut menjadi setengah untuk perbulannya. Mengingat gas 3 kg bisa bertahan sampai 2 bulan jika kamu jarang memasak dirumah, selain itu air dan listrik juga tidak banyak terpakai jika kamu jarang menghabiskan waktu dirumah.
Rp2,4 juta – Rp400 ribu = Rp2 juta
Baca Juga: Coba 7 Tips Ampuh Ini Agar Bisa Naik Gaji Secepatnya
4. Membayar Kos / Kontrakan (Rp500 ribu – Rp1 juta)
Jika kamu masih tinggal dengan orang tua, kamu bisa skip poin ini. Tapi bagi yang tidak artinya kamu harus memprioritaskan poin ini sebelum menyisihkan uang untuk menabung karena kebutuhan papan itu lebih penting daripada kebutuhan untuk menabung.
Rata-rata biaya kos adalah berkisar antara Rp800 ribu – Rp1 juta, harga tersebut bisa sudah termasuk biaya air dan listrik bahkan wifi. Untuk yang mengontrak juga sama. Biasanya harga kontrakan 3 petak adalah Rp1 juta tapi biasanya tidak termasuk air dan listrik juga wifi.
Artinya sisa gaji untuk yang ngekos atau mengontrak adalah sekitar Rp1juta rupiah (Rp2juta – Rp1 juta)
Dengan sisa Rp1 juta setiap bulan ini, kamu bisa langsung disisihkan untuk ditabung kembali. Lakukan hal ini selama 12 bulan untuk mencapai target memiliki tabungan Rp12 juta selama setahun.
Sedangkan bagi yang tidak perlu mengeluarkan baik biaya tagihan bulanan dan kosan atau kontrakan artinya, kamu masih bisa memiliki uang ‘menganggur’ (sudah dikurangi Rp1juta untuk jatah menabung perbulannya) setidaknya Rp1 juta – Rp1,5 juta lagi.
Sisa gaji tersebut kamu bisa memanfaatkan uang ini untuk uang hiburan setidaknya Rp500 ribu perbulan dan untuk ditabung lagi agar goal memiliki tabungan Rp12 juta pertahun bisa cepat terealisasikan bahkan kamu bisa meningkatkan angkanya menjadi Rp14-Rp15 juta pertahun.
Biar Makin Disiplin, Aktifkan Rekening Tabungan Sistem Autodebet
Jika kamu merasa sudah siap dengan simulasi atur gaji ini, kamu bisa lebih menguatkan komitmen menabung kamu dengan membuka rekening khusus untuk tabungan bulanan ini. Kamu bisa meminta pihak bank membuat rekening bank yang menggunakan sistem autodebet dari rekening utama. Menabung dengan sistem autodebet bisa membuat kamu terhindar dari menggunakan biaya jatah menabung untuk hal lain.
Baca Juga: Cara Mengelola Gaji Dua Digit