Begini Perjalanan Karier Giring Ganesha di Luar Industri Musik
Dulu, nama Giring Nidji dikenal sebagai vokalis band beraliran British Pop kesukaan anak muda. Namun kini, pemilik nama lengkap H. Giring Ganesha Djumaryo lebih dikenal sebagai politikus.
Di tahun 2018 lalu, Giring memilih hengkang dari band yang membesarkan namanya. Belakangan, suami Cynthia Riza ini memutuskan terjun ke gelanggang politik Nusantara. Ia pun kini menjadi bagian dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Belakangan, pria kelahiran Jakarta, 14 Juli 1983 ini masih eksis bersolo karier di dunia tarik suara. Bersama istri tercinta, ia pun merilis single Tahan Dulu (2021) yang bertemakan puasa di Bulan Ramadan. Demikian juga dengan lagu Burung Gereja (2021) yang dibawakannya bersama Dul Jaelani.
Baca Juga: Dari Jurnalistik Terjun ke Politik, Begini Kiprah Si Cantik Grace Natalie Ketua PSI
Menggebrak Panggung Musik Bersama Nidji
Giring telah eksis malang melintang di ranah musik bersama band Nidji sejak tahun 2002. Nidji identik dengan Giring, sang vokalis yang performanya punya gaya khas nan atraktif.
Suara Giring yang mampu mencapai nada-nada tinggi pun terdengar apik saat berbaur dengan balutan aransemen musik Nidji. Warna musik mereka yang khas telah memberikan angin segar di panggung musik Nusantara. Belum lagi jika berbicara tentang performa mereka yang selalu energik dan keren saat beraksi di atas panggung.
Meski di tahun 2018 Giring telah memutuskan untuk hengkang lantaran ingin serius menekuni ranah politik, namun karya mereka akan selalu dikenang banyak orang. Selama total 16 tahun bersama Nidji, Giring telah menelurkan sejumlah album studio yang menjadi hits.
Album pertama mereka yang berjudul Breakthru’ (2006) telah laku keras mencapai 540.600 kopi. Menyusul kemudian Nidji merilis Breakthru’ (English version) serta Top Up yang angka penjualannya menembus 240.000 kopi di tahun 2007. Selanjutnya di tahun 2009, Nidji kembali menggebrak dengan peluncuran album Let’s Play.
Sukses Besar di Belantika Musik Nusantara
Kesuksesan Nidji kian memuncak seiring dengan berjalannya waktu. Memasuki tahun 2011, Liberty diluncurkan dan disusul dengan Liberty Victory pada tahun berikutnya. Hingga kemudian di tahun 2013, Nidji mengeluarkan 5 cm Original Motion Pictures Soundtrack.
Pada tahun 2014, Nidji menelurkan King Of Soundtrack. Barulah di tahun 2017, Nidji yang namanya diambil dari kata “niji” dalam Bahasa Jepang (artinya “pelangi”) ini merilis Love, Fake & Friendship.
Bersama Nidji, Giring telah melahirkan sejumlah karya musik ciamik yang selalu dikenang para penggemarnya. Sebut saja seperti Child, Sudah, Hapus Aku, Bila Aku Jatuh Cinta, Kau dan Aku, Disco Lazy Time, Akhir Cinta Abadi, hingga Laskar Pelangi (OST. film Laskar Pelangi) yang dicintai masyarakat.
Meraih Penghargaan Bergengsi
Pada awal kemunculannya, Nidji membawa pulang penghargaan Most Favourite Group, Band or Duo dari MTV Indonesia Awards. Selain itu, Nidji juga mendapatkan Most Favourite New Artist dari ajang yang sama.
Berlanjut ke tahun 2008, album Top Up dari Nidji berhasil meraih penghargaan Album Rock Terbaik dari Anugerah Musik Indonesia. Sedangkan di tahun 2009, Laskar Pelangi memenangkan Lagu Pop Terbaik serta Karya Produksi Terbaik dari Anugerah Musik Indonesia.
Tak hanya itu saja, lagu Laskar Pelangi yang merupakan soundtrack dari film dengan judul yang sama tersebut juga meraih predikat Lagu Terbaik dari Anugerah Planet Muzik 2009. Kemudian di tahun 2010, Nidji memboyong penghargaan Aksi Panggung Terdahsyat dari Dahsyatnya Awards.
Beralih ke tahun 2014, dua lagu Nidji sukses menyabet Karya Produksi Original Soundtrack Film Terbaik dari Anugerah Musik Indonesia. Kedua karya tersebut ialah Sumpah & Cinta Matiku serta Di Atas Awan.
Lagu Sumpah & Cinta Matiku merupakan soundtrack dari film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck. Sementara lagu Di Atas Awan adalah soundtrack dari film 5 cm.
Lagu Giring Ganesha
Meski sempat tak percaya diri untuk bersolo karier, namun nyatanya Giring Ganesha dengan warna vokal yang khas telah digandeng oleh label kenamaan, Musica Studio. Di tahun 2019, Giring ikut menyumbangkan suara bersama Musica All Star dalam lagu Indonesia Damai.
Karya tersebut diketahui turut menghadirkan sejumlah penyanyi kenamaan. Di antaranya seperti Ebiet G. Ade, Iwan Fals, Vina Panduwinata, Ubay Nidji, Titiek Puspa, D’Masiv, Momo, dan masih banyak lagi.
Hingga akhirnya ia pun menyanyikan single bertajuk Sendiri (2020) yang merupakan ciptaan dari penggubah legendaris Tanah Air, Guruh Soekarno Putra. Sebelumnya, lagu tersebut sempat dibawakan lebih dulu oleh penyanyi legendaris, mendiang Chrisye.
Selain itu, Giring juga berkolaborasi bersama Dul Jaelani di lagu Burung Gereja yang rilis tahun 2021. Adapun dalam lagu Tahan Dulu (2021), Giring membawakannya dalam format duet bersama istri tercinta.
Sementara itu, Nidji mulai mencari pengganti Giring Ganesha setelah hiatus beberapa lama. Mereka mulai bergerak dengan menggelar sebuah audisi berjudul #MimpiAdalahKunci2019.
Pencarian vokalis baru bagi band tersebut dihelat di sembilan kota besar Indonesia. Selain Palembang dan Medan, audisi dilakukan di Ambon, Manado, Surabaya, Makassar, Bandung, Yogyakarta, dan tentunya Jakarta.
Hingga akhirnya terpilihlah Yusuf Ubay yang dirasa cocok menjadi front-man dari Nidji, menggantikan Giring. Yusuf Ubay sebelumnya dikenal sebagai penyanyi jebolan Indonesian Idol 2014. Saat itu, ia hanya berhasil masuk lima besar bersama Yuka Tamada, Virza, Nowela, dan Husein Alatas.
Baca Juga: Profil Tyna Kanna Mirdad, Istri Kenang Mirdad yang Kini Tengah Ajukan Gugatan Cerai
Istri dan Anak Giring Ganesha
Pada tanggal 16 Juli 2010, Giring meminang wanita impiannya, Cynthia Riza. Saat itu, Cynthia sudah berstatus janda beranak satu.
Dari pernikahannya dengan Cynthia, Giring menjadi ayah untuk tiga orang anak. Dua anak kandungnya ialah Aisyah Amira dan Jasmina Aishwarya. Sementara itu, ia juga menjadi ayah sambung untuk anak tirinya yang bernama Abraham Zahfir Ganesha.
Hingga kini, rumah tangga Giring dan Cynthia tak pernah diterpa gosip miring. Malahan, keduanya tampak hidup dengan harmonis dan berbahagia, yang membuat para penggemar semakin mencintai mereka.
Merambah Seni Peran
Berbakat di bidang seni, Giring kemudian melebarkan sayapnya ke seni peran. Di tahun 2010 lalu, ia bermain dalam film Hanung Bramantyo yang berjudul Sang Pencerah. Dalam film yang religius tersebut, Giring berperan sebagai Kiai Muhammad Sudja.
Demi berperan total sebagai Kiai Sudja, ia pun lebih mendalami kitab suci agamanya dan lebih rajin membaca Alquran. Film Sang Pencerah diangkat dari kisah nyata mengenai tokoh agama Ahmad Dahlan, pendiri ormas Islam, Muhammadiyah. Selain menampilkan Giring, film tersebut dibintangi oleh Lukman Sardi, Zaskia Adya Mecca, dan Muhammad Ihsan Tarore.
Selanjutnya, Giring menjadi pengisi suara dari tokoh bernama Paddle Pop dalam film sekuel Petualangan Singa Pemberani (2012) dan Petualangan Singa Pemberani 2 (2013). Peran ini terus diisi suaranya oleh Giring, termasuk di Petualangan Singa Pemberani Dinoterra (2014) dan Petualangan Singa Pemberani Magilika (2015).
Demikian juga dalam Petualangan Singa Pemberani Atlantos (2016) dan Petualangan Singa Pemberani Atlantos 2 (2017). Selain itu, Giring bermain dalam film Jilbab Traveler: Love Sparks in Korea pada tahun 2016. Dalam film yang diadaptasi dari novel laris karya Asma Nadia itu, Giring beradu akting dengan Bunga Citra Lestari.
Menggemparkan Gelanggang Politik Indonesia
Belakangan, putra dari Djumaryo Imam Muhni dan Irmawaty ini banting setir dengan berkiprah di gelanggang politik. Di bulan Agustus 2020 lalu, Giring bahkan didapuk menjadi Plt (Pelaksana Tugas) Ketua Umum PSI (Partai Solidaritas Indonesia).
Giring dipercaya menggantikan posisi Grace Natalie yang tengah menempuh studi S2 di Singapura. Yang menarik, PSI bahkan menunjuk Giring Ganesha untuk menjadi Bakal Calon Presiden 2024. Sosok Giring dipilih lantaran dipercaya dapat mewakili suara generasi muda Indonesia.
Menurut pengakuan Giring kepada media, ia merasa termotivasi dan memberanikan diri untuk menjadi orang nomor satu RI lantaran terinspirasi oleh Presiden Jokowi. Nama Giring juga sempat menjadi trending topic di media sosial setelah ia melontarkan kritik kepada Anies Baswedan terkait kinerja politiknya.
Menjajal Bisnis Olahraga Elektronik
Kendati sudah tak menjadikan industri musik sebagai lahan nafkah utamanya, Giring tetap sibuk dengan sejumlah kegiatan lainnya. Sebagai pebisnis, ia diketahui telah membangun ESPORT dan IESPL di samping aktif berpolitik dengan PSI.
Adapun IESPL ialah Indonesia Esports Premier League, liga esports yang diinisiasikan oleh Giring. Bersama PT Gajah Merah Terbang yang merupakan grup dari PT Merah Cipta Media, Giring memprakarsai IESPL yang menggelar pertandingan untuk sejumlah tim olahraga elektronik Indonesia, dengan total hadiah lebih dari Rp1 miliar.