Ini Dia 8 Sikap Orang Tua yang Disenangi Buah Hati
Semua orang tua menginginkan yang terbaik untuk anaknya. Bahkan orang tua rela untuk tidak menikmati hasil jerih payahnya sendiri demi masa depan sang buah hati. Padahal memberi dalam bentuk materi saja tidak cukup. Anak juga ingin agar orang tua dapat memahami mereka secara mendalam, sehingga hubungan keduanya tetap harmonis sampai si anak tumbuh dewasa nanti.
Ini dia tipe-tipe orang tua yang akan disenangi dan tepat untuk sibuah hati:
1. Perhatian
Kebanyakan orang tua selalu sibuk mengurusi pekerjaan kantor dan rapat dengan para klien. Hal ini memang bagus demi mencukupi kebutuhan keluarga, tetapi sikap seperti ini sangat tidak disukai oleh anak. Anak selalu berharap agar orang tuanya memberi perhatian terhadap perkembangannya. Mulai dari perkembangan belajar anak hingga kegiatan lain di luar sekolah, seperti les atau ekstrakurikuler.
Sesibuk apapun orang tua, sebaiknya berikan lah sedikit perhatian kepada anak. Meskipun kecil, perhatian tersebut sangat bagus agar anak tetap termotivasi dalam beraktifitas.
Baca Juga: Cara Mudah Orang Tua Menuntun Anak Sukses Mengelola Uang
2. Selalu Ada
Anak ingin agar orang tuanya selalu ada saat momen-momen penting di sekolah, misalnya mengambil rapor, mengikuti kompetisi atau menghadiri acara wisuda. Kesannya memang sepele, tetapi anak manapun pasti senang jika orang tua selalu ada pada saat yang dibutuhkan.
Kehadiran orang tua membuat anak merasa lebih aman dan nyaman. Ketika anak sedang mengikuti kompetisi, teriakan atau dukungan orang tua dapat membakar semangat sehingga anak dapat memenangkan kompetisi tersebut.
3. Mau Mengayomi
Anak butuh kehadiran orang tua saat merasa bingung atau sedih. Berbagai tips, trik dan jalan keluar yang diberikan orang tua sangat ampuh untuk mengatasi masalah yang sedang dihadapi anak. Jika orang tua selalu sibuk, tidak ada satu orang pun yang bersedia mendengar curhatan anak.
Masukan dari orang tua dipercaya menjadi jalan terbaik bagi anak. Penyampaian masukan juga secara halus dan didasarkan pada pertimbangan yang cukup matang agar tidak menyakiti anak. Inilah pembeda antara masukan dari orang tua dan orang lain.
4. Memberi Kebebasan
Orang tua tidak boleh melarang anak untuk melakukan ini dan itu saat anak telah berusia 17 tahun ke atas. Keputusan anak mutlak menjadi urusan anak itu sendiri. Tugas orang tua hanya memberi saran terbaik bagi anak, bukan mengatur kehidupan anak.
Jika orang tua terus-menerus melarang, anak akan benci kepada orang tua. Atau bahkan anak menjadi pribadi yang sangat bebal dan tidak patuh.
Baca Juga: Orang Tua Wajib Cermati Hal Berikut Agar Kelak Anaknya Bisa Kuliah
5. Tepat Janji
Janji sangat mudah diucapkan, tetapi sangat sulit untuk dipenuhi. Jika orang tua sudah berjanji, usahakan untuk ditepati agar tidak ditagih terus oleh anak. Sifat ingkar janji membuat anak merasa kecewa. Jika terlalu sering dilakukan, anak pun tidak percaya lagi dengan perkataan orang tua. Bahkan semuanya dianggap omong kosong.
Anak yang suka dibohongi orang tua akan tumbuh menjadi anak yang suka berbohong pula. Jika orang tua merasa tidak sanggup untuk memenuhi suatu perkataan, sebaiknya jangan diucapkan.
6. Selalu Akur
Orang tua sebisa mungkin harus menghindari yang namanya pertengkaran rumah tangga, apalagi bertengkar di depan anak. Meskipun masih kecil, anak manapun tahu kalau orang tuanya sedang bertengkar atau tidak.
Usahakan untuk menciptakan suasana akur di tengah-tengah kehidupan berkeluarga. Kalau mau cek-cok, sebaiknya di luar rumah saja agar tidak didengar anak ataupun tetangga sebelah rumah.
7. Suka Bercanda
Orang tua yang punya selera humor tinggi sangat disenangi oleh anak, meskipun selera humor antara anak dan orang tua berbeda. Sikap ini membantu anak saat bersosialisasi dengan teman-teman di sekolah atau lingkungan pergaulan.
Selain menghibur orang lain, candaan juga ampuh untuk menghibur diri sendiri sehingga stres dapat berkurang. Akan tetapi, orang tua perlu memerhatikan tingkat candaan juga. Jangan sampai kelewat batas atau menyakiti perasaan orang lain.
8. Mau Diajak Bertukar Pikiran
Jadilah orang tua yang open minded, terutama di era perkembangan zaman seperti sekarang. Ada banyak sekali masalah yang dihadapi anak dalam lingkungan pergaulan, bahkan ada yang berhubungan dengan mental anak. Jadi orang tua harus siap diajak bertukar pikiran agar masalah ini tidak berlarut-larut.
Jika suatu saat anak mengajak diskusi mengenai suatu hal, cobalah didengarkan. Berikan tanggapan secara jujur mengenai topik yang sedang dibahas. Jika anak tidak puas dengan jawaban orang tua, berikan penjelasan secara detail agar anak semakin paham mengenai kasus yang sedang di diskusikan.
Berikan Kasih Sayang secara Tulus
Anak adalah anugerah terindah yang diberikan Sang Pencipta kepada orang tua. Rawat dan didik anak supaya bertumbuh menjadi pribadi yang berguna di masa depan. Berikan pengertian, kasih sayang dan miliki sikap-sikap di atas agar Anda sukses menjadi orang tua yang baik bagi anak.
Baca Juga: Kenapa Bicarakan soal Keuangan pada Orangtua itu Penting?