Memahami Pengertian Insurable Interest, Cara Kerja, dan Perannya di Dunia Asuransi
Tahukah kamu jika pada dunia asuransi dikenal berbagai prinsip yang harus dipenuhi, tidak hanya oleh pihak nasabah, tapi juga perusahaan asuransi? Di antara sederet prinsip yang terdapat pada layanan asuransi, insurable interest menjadi salah satu yang sangat penting untuk dipahami.
Pada dasarnya, insurable interest adalah istilah dalam layanan asuransi yang berarti kepentingan untuk mengasuransikan. Prinsip asuransi ini memberi hak pada pihak tertanggung dan secara hukum diakui untuk mengasuransikan aset atau jiwa, sebab terdapat hubungan finansial antara pihak tertanggung dengan aset atau jiwa yang diasuransikan.
Istilah ini juga bisa diartikan sebagai suatu prinsip asuransi di mana tertanggung dan penerima manfaat mempunyai ketergantungan finansial sehingga manfaat asuransi bisa diberikan pada pihak penerima tersebut. Tapi, bagaimana penjelasan lebih detailnya mengenai insurable interest ini, termasuk cara kerja dan perannya di dunia asuransi?
Nah, jika kamu ingin tahu penjelasan lanjutan tentang apa itu insurable interest, dan beragam hal penting seputarnya, simak panduannya berikut ini.
Baca Juga: Biar Tahu Cara Kerjanya, Yuk Cari Tahu 6 Prinsip Asuransi Sebelum Membelinya
Apa Itu Insurable Interest?
Insurable Interest
Insurable interest, bisa juga diartikan sebagai kepentingan untuk mengasuransikan, adalah prinsip asuransi yang memberi hak pada tertanggung yang secara hukum diakui untuk mengasuransikan jiwa atau aset. Hal tersebut bisa dilakukan karena ada hubungan finansial antara pihak tertanggung asuransi dengan aset atau jiwa yang diasuransikan.
Sebagai contoh, kamu membeli mobil yang tentu saja mempunyai nilai keuangan. Jika nantinya terjadi kecelakaan atau dicuri, hal tersebut bisa memicu kerugian secara finansial pada pihak tertanggung bukan? Karena itu, asuransi mobil menjadi hal yang penting untuk diajukan.
Pengertian lainnya dari insurable interest adalah prinsip asuransi di mana tertanggung serta pihak penerima proteksi mempunyai ketergantungan finansial. Pada produk asuransi jiwa contohnya, saat pihak tertanggung meninggal dunia, penerima manfaat bakal mengalami kerugian. Di kondisi ini, penerima manfaat bakal memperoleh uang pertanggungan atau santunan dari perusahaan asuransi.
Prinsip tersebut digunakan untuk mempertimbangkan apakah pihak ahli waris memiliki hak memperoleh uang pertanggungan. Tak semua pihak dapat mengajukan klaim manfaat asuransi, hanya pihak pemilik polis serta ahli waris saja yang mempunyai hak tersebut.
Di samping itu, insurable interest dapat dipahami pula sebagai prinsip asuransi yang bisa melindungi apa pun yang berhubungan dengan kehilangan atau kerugian finansial. Adanya insurable interest dikarenakan permasalahan keuangan yang kerap dialami pemilik asuransi.
Hubungan dari insurable interest bisa diakui berkaitan sebagai kepemilikan dari harta benda, kepentingan, hak, jiwa maupun raga, serta pertanggungjawaban hukum yang bisa diasuransikan. Secara umum, hubungan antara prinsip ini amat erat dengan prinsip indemnity. Hal ini dikarenakan insurable interest juga berhubungan dengan ganti rugi dari prinsip indemnity.
Bagaimana Cara Kerja dari Insurable Interest?
Dari penjelasan di atas, bisa disimpulkan jika insurable interest adalah prinsip yang berpihak ke tertanggung serta penerima manfaat. Karenanya, prinsip ini sangat penting untuk dipahami agar tak berisiko memicu kerugian atau hal lain yang membuat manfaat asuransi kurang optimal. Tapi, bagaimana cara kerja dari insurable interest?
Sederhananya, cara kerja dari prinsip ini sama dengan proses pemberian ganti rugi. Secara lebih mendetail, cara kerja insurable interest dilakukan melalui metode pengumpulan eksposur risiko pelindung pemilik kebijakan dari risiko kerugian finansial. Tiap perusahaan mempunyai beragam cara dan alat guna menekan kerugian serta kehilangan yang berhubungan dengan sesuatu yang diasuransikan, misalnya mobil, jiwa, kesehatan, dan sebagainya.
Sebagai contoh, pada asuransi jiwa atau asuransi kesehatan, individu yang biasanya bisa dijadikan sebagai pihak tertanggung mempunyai asumsi keberlanjutan serta umur yang logis. Di samping itu, ditetapkan pula sejumlah batasan terkait kejadian merugikan yang bisa terjadi secara tak terduga. Tidak hanya itu, insurable interest juga bisa menjamin tiap perkiraan kerugian atau kehilangan dari entitas atau individu.
Terkait cara kerja insurable interest, ada beberapa poin penting yang perlu dipahami, antara lain:
- Insurable interest adalah prinsip dasar yang digunakan dalam mengambil semua kebijakan asuransi.
- Prinsip ini bisa berupa objek yang jika terjadi, kerugiannya akan ditanggung dan menjadi beban finansial pemegang polis.
- Agar bisa memperoleh insurable interest, pemilik polis harus membeli asuransi pada entitas atau aset.
- Polis tak boleh memicu bahaya, khususnya bahaya moral yang menjadikan pemilik polis sengaja menyebabkan kerugian agar bisa mengklaim manfaat asuransi.
Baca Juga: Wajib Dipahami Nasabah Asuransi, Ini Pengertian Prinsip Utmost Good Faith dan Penerapannya
Beragam Elemen Penting pada Insurable Interest
Pada dasarnya, insurable interest ditargetkan pada pihak tertanggung maupun penerima manfaat asuransi. Lantas, apa saja unsur atau elemen pokok dari insurable interest? Berikut di antaranya.
- Wajib mempunyai harta benda, kepentingan, jiwa, hak, maupun objek lainnya yang bisa dipertanggungjawabkan secara objektif serta diukur nilainya.
- Pokok pertanggungannya adalah harta benda, jiwa, hak, kepentingan, maupun hal lain yang didaftarkan pada asuransi.
- Pihak tertanggung wajib mempunyai hubungan dengan pokok pertanggungan. Karenanya, tertanggung tak akan mengalami kerugian jika pokok pertanggungan bebas atau selamat dari risiko tanggung gugat, dan akan menderita kerugian saat pokok pertanggungan mengalami kerusakan maupun menyebabkan tanggung gugat.
- Keterkaitan tertanggung dan pokok pertanggungan wajib diakui kedudukannya secara hukum.
Hubungan Insurable Interest dan Indemnity
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, insurable interest mempunyai hubungan dengan prinsip indemnity. Bahkan, meskipun berbeda, tidak sedikit yang menyamakan indemnity dengan insurable interest karena sama-sama berhubungan dengan proses ganti rugi.
Jika melihat dari segi prinsip, insurable interest dan indemnity keduanya sama-sama menjadikan pemilik polis bisa mendapat segala haknya saat mengalami kerugian. Tapi, klaim yang diperoleh bukan suatu kompensasi atau hadiah yang diperoleh.
Prinsip dari kedua istilah ini berhubungan erat dengan aktivitas perusahaan asuransi, yaitu memberi perlindungan terhadap asetnya sendiri atas risiko tertentu. Hal tersebut dilakukan agar penyedia asuransi tak mengalami kerugian karena kebijakan manfaat proteksi yang dilakukan secara sembarangan atau tak diawasi secara ketat terkait prosesnya.
Umumnya, perusahaan asuransi bakal menyampaikan semua kriteria khusus terkait layanan asuransi dengan spesifik. Hal tersebut khususnya dilakukan mengenai bagaimana dan kapan proses klaim bisa dilakukan oleh pihak tertanggung.
Pada penjelasan mengenai insurable interest dan cara kerjanya, dijelaskan jika polis yang diterbitkan asuransi tak boleh memicu bahaya, khususnya bahaya moral. Sementara jika prinsip pertanggungan dilakukan tanpa pertimbangan atau asal-asalan, hal tersebut bisa memicu krisis moral dan bisa disalahgunakan hingga memicu kerugian pada perusahaan asuransi.
Keterkaitan insurable interest dan indemnity adalah mengenai proses pengajuan klaim ganti rugi. Hubungan tersebut menjadi kunci hubungan dari kedua prinsip asuransi ini.
Contoh Insurable Interest pada Produk Asuransi
Meski telah membaca penjelasan di atas, beberapa dari kamu mungkin masih bingung tentang apa itu insurable interest. Karenanya, agar lebih mudah memahaminya, simak contoh insurable interest berikut ini.
Anggap saja kamu sedang mengajukan asuransi jiwa agar manfaat pertanggungannya bisa diwariskan pada pihak keluarga atau ahli waris lainnya saat meninggal dunia. Pihak yang bakal memperoleh manfaat asuransi tersebut merupakan pihak keluarga dengan hubungan yang jelas.
Selain itu, kamu juga dapat mencantumkan pihak lain menjadi ahli waris agar bisa memperoleh manfaat klaim asuransi. Oleh karena itu, umumnya perusahaan asuransi bakal meminta dokumen bukti dari tiap orang yang akan didaftarkan menjadi pihak penerima manfaat asuransi, seperti akta kelahiran dan kartu keluarga.
Hal tersebut dilakukan guna mencegah risiko terjadinya kecurangan dari pihak nasabah asuransi. Risiko ini pula yang menjadikan poin polis asuransi tak boleh memicu bahaya moral karena pada dasarnya tujuan asuransi tak hanya memberi manfaat untuk pihak tertanggung yang terdaftar menjadi ahli waris. Melainkan, pihak yang boleh menjadi ahli waris dan mengklaim proteksi asuransi jiwa hanya saudara kandung, suami atau istri, kerabat, rekan bisnis, kreditur, atau pihak lain yang mempunyai hubungan erat dan bisa dibuktikan melalui dokumen yang resmi secara hukum.
Guna Menjamin Manfaat Asuransi, Pastikan untuk Pahami Insurable Interest
Itulah penjelasan tentang insurable interest dan beragam informasi penting seputarnya. Intinya, prinsip ini merupakan hal yang penting dipahami pada layanan asuransi karena berkaitan dengan proses ganti rugi dan pengajuan klaim. Karenanya, pastikan untuk memahami istilah ini agar bisa memastikan manfaat yang diberikan asuransi sesuai dengan keinginan dan kebutuhan.
Baca Juga: Ingin Tahu Seputar Asuransi Konvensional? Ini Pengertian, Jenis, dan Keunggulannya