Investasi ORI021: Modal Rp1 Juta Dapat Kupon 4,90% Per tahun, Simak Caranya?

Cermati.com, Jakarta - Bagaimana perjalanan investasi kamu di tahun lalu? Belum terlaksana? Tak apa, sebab kamu bisa mulai berinvestasi di tahun ini.

Jangan yang langsung memilih instrumen yang berisiko tinggi seperti saham. Kamu bisa mengawalinya dengan investasi di Surat Berharga Negara (SBN). Kebetulan, di awal tahun 2022 ini pemerintah mengeluarkan produk Obligasi Negara Ritel (ORI) seri ke 021.

Selain rendah risikonya, investasi di ORI021 sangat mudah dilakukan dan pastinya menguntungkan di tengah pandemi seperti sekarang ini. Dengan investasi ORI021, kamu turut membantu Indonesia dalam program pemulihan ekonomi dan pembangunan nasional dan bersama-sama menjaga masa depan Indonesia pasca-pandemi Covid-19.

Lantas, bagaimana syarat dan ketentuan pemesanan, keuntungan yang didapat hingga tips agar terhindar dari adanya risiko investasi?

Simak ulasannya berikut ini yang telah Cermati.com rangkum dari berbagai sumber.

Syarat dan Ketentuan Pemesanan ORI021

Bagi kamu yang mau melakukan pemesanan ORI021, sebaiknya simak terlebih dahulu mengenai syarat dan ketentuannya pada ulasan berikut yang telah dikutip dari situs Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (DJPPR Kemenkeu):

Baca Juga: Simak 8 Pilihan Investasi yang Tepat untuk Para Single Parent Buat Masa Depan

Keuntungan Investasi di ORI021

Bagi kamu yang baru saja ingin melakukan investasi ORI021 dengan modal pemesanan Rp1 juta, kira-kira berapa keuntungan yang didapat? Berikut simulasinya yang dikutip dari materi Kementerian Keuangan:

• Pesan ORI021 Rp1 juta = 1 unit
• Kupon per bulan yang didapat = Rp4.083
• Pajak 10% = Rp408
• Kupon Bersih Per Bulan= Rp3.675

Jadi, kamu mendapatkan kupon bersih setiap bulannya Rp3.675

Tips Hindari Risiko Investasi ORI

Investasi ORI021

Setiap instrumen investasi pastinya memiliki risiko kerugian, sama halnya dengan ORI. Meski begitu, kamu bisa meminimalisir risiko tersebut dengan tips berikut, antara lain:

1. Risiko Pasar

Investasi ORI tetap memiliki risiko kerugian akibat adanya penurunan harga di pasar sekunder. Sejumlah kerugian ini bisa saja muncul ketika investor melakukan penjualan ORI di pasar sekunder sebelum masa jatuh tempo tiba.

Tipsnya: jangan menjual ORI tersebut hingga masa jatuh temponya tiba. Jika kamu ingin menjualnya, jualah pada saat harga jualnya lebih tinggi dari harga beli sehingga penjualan tersebut menguntungkan.

2. Risiko Likuiditas

Risiko likuiditas ini bisa terjadi apabila kamu sebagai investor tidak bisa menjual atau mencairkan ORI dalam waktu cepat dengan harga yang diinginkan. Maka dari itu, jika kamu membutuhkan dana cepat, mencairkan ORI bukan solusi yang tepat.

Tipsnya: kamu bisa menjaminkan ORI jika membutuhkan dana cepat dan ingin mengajukan pinjaman ke bank umum atau lembaga keuangan lainnya. Namun, kamu perlu cari informasi lebih lengkap ke lembaga keuangan yang dituju karena masing-masing memiliki kebijakan yang berbeda.

3. Risiko Gagal Bayar

Risiko gagal bayar ini adalah investor tidak memperoleh pembayaran dana atau keuntungan yang dijanjikan oleh penerbit investasi pada saat produk investasi tersebut jatuh tempo kupon dan pokok.

Tipsnya: kamu tidak perlu khawatir karena ORI bukan instrumen investasi gagal bayar. Berdasarkan Undang-Undang SUN (Surat Utang Negara), negara menjamin pembayaran kupon dan pokoknya sampai dengan jatuh tempo.

Baca Juga: Ketahui Peluang Investasi Paling Cuan di Indonesia untuk Investor Pemula

Pesan ORI021 di 28 Mitra Distribusi

Mumpung masih ada waktu, segera pesan ORI021 secara online di mitra disribusi yang telah bekerjasama dengan pemerintah. Berikut daftarnya:

Capai Tujuan Keuanganmu dengan ORI021

ORI021 menjadi instrumen investasi yang memberikan kamu keuntungan dari kupon sebesar 4,90% per tahun dan capital gain karena dapat diperjualbelikan di pasar sekunder, yaitu di Bursa Efek Indonesia (BEI). Jika kamu punya tujuan finansial seperti DP rumah, beli motor dan barang lainnya di tiga tahun mendatang, investasi ORI menjadi solusi yang tepat. Akan tetapi, kamu tetap harus menjalankan investasi sesaui dengan kondisi keuanganmu.

Baca Juga: SBN Ritel 2022: Catat Jadwal Penerbitan dan Cara Belinya