Investasi Saham atau Buka Usaha, Pilih Mana?
Menambah penghasilan dan meningkatkan kekayaan dapat dilakukan dengan cara investasi maupun menjalankan usaha. Bisnis juga bisa termasuk investasi karena merupakan bentuk penanaman modal pada sebuah usaha.
Bisnis banyak macamnya. Ada bisnis kuliner, bisnis pertanian, bisnis peternakan, bisnis perkebunan, bisnis budidaya, bisnis franchise, dan bisnis lainnya.
Pun dengan investasi, kamu dapat investasi saham, obligasi atau surat utang, deposito, emas, reksa dana, kripto, mata uang asing, bahkan fintech peer to peer lending. Tinggal pilih sesuai tujuan keuangan dan profil risiko masing-masing.
Salah satu investasi yang makin digandrungi anak muda adalah investasi saham. Baik investasi saham maupun membuka bisnis sama-sama memberi peluang keuntungan yang besar dan berkesinambungan.
Lalu mana yang paling bagus antara investasi saham dan membuka usaha? Berikut penjelasannya:
Baca Juga: 15 Investasi yang Menguntungkan dengan Modal Kecil
Investasi Saham vs Membuka Usaha
Antara investasi saham dan membuka bisnis memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. Kelemahan bisnis adalah kamu perlu menyiapkan modal dengan jumlah tertentu bila ingin membuat produk sendiri.
Sedangkan investasi saham, modalnya saat ini sangat terjangkau. Bisa dimulai dari Rp 100.000, bahkan ada yang menawarkan Rp 10.000 sudah bisa trading.
Kelebihan membuka usaha, bukan hanya memperoleh keuntungan, laba usaha mutlak menjadi milik kamu, tetapi juga semakin luas jaringan relasi karena kamu akan berhubungan dengan banyak orang, seperti supplier, konsumen, dan sesama pengusaha lain.
Investasi saham keuntungannya, memperoleh capital gain, dividen, serta ilmu yang bermanfaat. Kamu bisa mendapatkan ilmu dari membaca buku, ikut seminar atau pelatihan, diskusi dengan sesama investor dan trader, serta pengalaman langsung melakukan trading saham.
Sebelum menjatuhkan pilihan, sebaiknya perhatikan beberapa hal berikut ini sebagai bahan pertimbangan:
1. Menetapkan tujuan yang hendak kamu capai
Hal yang paling utama adalah mengetahui tujuan yang hendak kamu capai. Jika kamu sudah bekerja dan memiliki penghasilan tetap, namun ingin meningkatkan pendapatan, maka dapat memilih membuka usaha.
Keuntungan yang kamu dapat dari menjalankan kegiatan usaha, bisa langsung digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Contohnya, buka warung sembako, jualan baju online, dan sebagainya.
Tetapi, bila tujuan keuangan kamu untuk persiapan masa pensiun, sebaiknya pilih investasi saham. Investasi saham dalam jangka panjang bisa mencetak cuan maksimal untuk menambah modal pensiun.
2. Memahami risikonya
Setelah itu, kamu juga harus memahami risiko investasi saham dan membuka bisnis. Di balik keuntungan menggiurkan yang ditawarkan, keduanya mempunyai risiko yang harus diperhitungkan.
Risiko investasi saham, antara lain tidak memperoleh pembagian dividen, risiko capital loss akibat harga jual saham lebih rendah dibanding harga beli sehingga mengalami kerugian, serta risiko likuidasi atau perusahaan bangkrut, dan risiko delisting dari bursa efek.
Membuka usaha pun ada risikonya, seperti ketatnya persaingan, harus kerja keras bagai kuda agar usaha berkembang, rugi akibat produk tidak laku, kondisi pasar tidak stabil, sampai bangkrut.
Nah, mana di antara keduanya yang risikonya sanggup kamu tanggung? Investasi saham atau buka usaha. Pemilihannya didasarkan pada profil risiko kamu.
Investasi saham cocok untuk kamu yang punya jiwa berani mengambil risiko atau tipe agresif. Sementara membuka usaha, umumnya bisa dilakukan siapapun, untuk yang tipe konservatif, moderat, dan agresif.
3. Lihat kondisi keuangan
Keuangan tidak bisa lepas dari investasi saham dan membuka usaha. Keduanya sama-sama membutuhkan modal. Tetapi, kamu bisa menyesuaikannya dengan kondisi keuangan.
Jika hanya memiliki uang pas-pasan, kamu dapat memulai investasi saham terlebih dahulu. Bila sudah untung dan mampu mengumpulkan banyak uang, baru ekspansi membuka usaha sebagai langkah diversifikasi investasi saham.
Namun kalau kamu sudah niat membuka usaha, konsep dan rencana bisnis sudah matang, serta modal tersedia, langsung saja eksekusi. Tak perlu menunda lagi agar kamu lebih cepat mendulang uang dan kaya raya.
4. Fleksibilitas waktu
Kunci untuk melakukan salah satu di antara kedua pilihan tersebut adalah melihat waktu luang yang kamu miliki. Jika kamu punya pekerjaan utama, tetapi ingin mendapatkan penghasilan tambahan, investasi saham adalah pilihan tepat.
Sebab, memantau pergerakan harga saham bisa dilakukan saat sedang bekerja. Secara online di aplikasi trading saham miliki perusahaan sekuritas.
Kamu dapat menentukan batasan harga jual dan beli, sehingga tak perlu memantau portofolio setiap hari. Sistem akan otomatis bekerja saat harga saham sesuai dengan batasan yang sudah kamu setting.
Sedangkan membuka usaha, kamu perlu terjun langsung untuk mengamati dan evaluasi. Jika tidak totalitas, biasanya sebuah usaha akan berantakan atau tidak berjalan lancar.
Dengan kata lain, membuka usaha membutuhkan waktu ekstra untuk selalu kreatif, inovatif, membuat strategi bisnis yang tepat guna memenangkan persaingan.
5. Bekal ilmu sudah sampai di mana?
Jika kamu belum tahu tentang dasar investasi saham, sebaiknya tahan dulu untuk memulainya. Belajar investasi saham terlebih dahulu, seperti memahami istilah investasi saham, pelajari perusahaan dan industrinya, amati situasi ekonomi dan politik, membaca laporan keuangan, analisis fundamental, serta lainnya.
Bila investasi saham tanpa bekal ilmu, kamu akan menggunakan modal untuk membeli saham yang tidak kamu kenali. Cuma ikut-ikutan teman, atau saham yang sedang ramai dipompom influencer.
Pun dengan membuka bisnis. Ilmu dasar membuka bisnis bukan hanya sekadar modal percaya diri, ulet, jujur, kreatif dan inovatif saja, tetapi juga melakukan riset bisnis, memperbanyak relasi, ikut seminar kewirausahaan, bagaimana cara menentukan modal bisnis dan harga jual, dan lainnya.
6. Memperhitungkan skenario terburuk
Skenario terburuk dari investasi saham dan membuka usaha adalah rugi akibat tidak berjalan sesuai harapan maupun hal-hal tidak terduga.
Potensi rugi ini tetap harus dipertimbangkan dan diperhitungkan. Jika amit-amit merugi, kamu harus punya solusi untuk keluar dari masalah tersebut. Ini yang mesti dipersiapkan juga.
Baca Juga: 7 Ide Bisnis untuk Ibu Rumah Tangga, Simak Tipsnya Agar Sukses