Keuangan Anda Sehat? Jawab Dulu 6 Pertanyaan Ini
Untuk bisa meningkatkan kondisi keuangan sendiri, ada beberapa hal yang kita harus ketahui dan pahami dari keuangan pribadi sendiri. Mulai dari pemasukannya, pengeluarannya sampai berapa yang harus disisakan untuk ditabung.
jadi, apakah kita sudah benar-benar tahu tentang keuangan diri sendiri? Belum tentu. Kenapa? Karena pada kenyataannya, ada sangat banyak orang yang tidak tahu apa-apa tentang kondisi keuangan mereka.
Anda mungkin berpikir sudah cukup cerdas secara finansial, tetapi jika tidak dapat menjawab beberpa pertanyaan keuangan berikut ini, mungkin Anda perlu berfikir ulang tentang pengetahuan sendiri soal keuangan pribadi.
1. Berapa Penghasilan Bulanan Anda?
Hal ini mungkin tampak sangat mendasar, tapi orang seringkali tidak tahu tentang berapa total penghasilan bulanannya, termasuk penghasilan kotor dan bersih. Kalau ditanya, sebagian besar pasti akan menyebutkan kata kira-kira, tetapi tidak menjawab lugas berapa penghasilan kotor dan bersihnya setelah dikurangi pajak per bulan beserta kewajiban keuangan lainnya seperti membayar angsuran rumah, kendaraan dan pengeluran pokok.
Hal ini penting diketahui karena Anda perlu menguasai betul posisi keuangan diri sendiri tiap bulan karena sangat berguna ketika menyusun anggaran bulanan.
2. Berapa Banyak Biaya Pengeluaran Bulanan?
Mengetahui total pengeluaran sama pentingnya dengan mengetahu total penghasilan bulanan Anda. Karena itu, luangkan waktu untuk menuliskan segala sesuatu yang dibutuhkan untuk membuat daftar pengeluaran selama sebulan. Kalau baru melakukan ini pertama kali, Anda mungkin akan terkejut dengan detail dan jumlah uang yang harus disiapkan untuk memenuhi kebutuhan itu.
Pemahaman tentang pengeluaran inilah yang harus dikuasai agar dapat membantu Anda mengidentifikasi mana sektor kebutuhan terpenting dan mensiasati dengan cara-cara tertentu sehingga sisanya simpanan.
Jika ingin memiliki perencanaan anggaran yang efektif, Anda perlu mengetahui seberapa besar pendapatan dan pengeluaran bulanan. Tanpa mengetahuinya, Anda tidak akan tahu apa yang harus disiapkan dan tidak, sehingga pada akhirnya akan memunculkan pengeluaran yang tidak perlu.
Baca Juga: Selain Berhemat, Ini Cara Jadi "Sultan" di Usia Muda
3. Berapa Banyak Kekayaan Bersih Anda?
Anda mungkin berpikir bahwa kekayaan bersih itu adalah hal yang tidak perlu diperhitungkan. Padahal itu sangat penting untuk mengetahui nominal total aset yang kita miliki.
Secara sederhananya, kekayaan bersih adalah selisih antara apa yang dimiliki dengan jumlah keseluruhan utang. Penghitungannya dapat dimulai dengan menghitung jumlah uang yang terdapat dalam rekening bank termasuk jumlah pendapatan dan pengeluaran Anda tiap bulan.
Aset seperti produk investasi, mobil, dan rumah adalah semua faktor yang bisa diperhitungkan untuk mengetahui kekayaan bersih Anda. Jika hasil kekayaan bersih tersbut surplus, maka Anda boleh merasa lega. Namun, jika hasilnya negatif, mulailah untuk memperhatikan kondisi keuangan lebih serius sehingga dapat dicari akar masalahnya. Setelah itu baru dicari rencana untuk membuat perubahan.
4. Berapa Nilai Utang Terhadap Rasio Pendapatan ?
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, menghitung kekayaan bersih adalah dengan membandingkan semua aset Anda dengan jumlah utang dan pengeluaran. Namun rasio utang terhadap pendapatan akan menunjukkan secara khusus berapa banyak utang dibandingkan berapa banyak uang yang didapatkan dalam kurun waktu tertentu.
Langkah pertama untuk mengetahuinya adalah dengan memeriksa laporan kredit Anda selama tiga bulan terakhir. Misalnya jumlah tagihan kredit untuk barang-barang elektronik, mobil ataupun cicilan rumah dan apartemen.
Pastikan bahwa rasio utang Anda tak lebih besar dari 50 persen dari pendapatan bulanan. Jika rasionya lebih, Anda harus berfikir ulang untuk mencari tambahan pendapatan atau mengurangi jumlah kredit. Bertindak cermatlah dalam memilih fasilitas kredit dengan bunga yang kompetitif dan tidak membebani keuangan.
Baca Juga: 4 Langkah Cerdas untuk Hindari Krisis Keuangan di Masa Pandemi
5. Berapa Banyak Investasi Anda?
Kita mungkin tahu jumlah dalam rekening tabungan yang ada di bank, tetapi apakah kita juga tahu berapa banyak dana investasi yang dimiliki? Maksud investasi ini tidak hanya yang kita ambil saja.
Sebagai contoh, di kantor, Anda mungkin mendapatkan fasilitas seperti asuransi kesehatan, jaminan kecelakaan kerja, jaminan hari tua, dan dana pensiun. Kalkulasikan nilainya sehingga Anda bisa menghitung berapa jumlah pendapatan yang dihasilkan dalam bentuk investasi tersebut.
Jika serius berinvestasi, cobalah luangkan waktu untuk mengetahui betul alat investasi yang aman dan menguntungkan. Pastikan Anda punya waktu untuk mengelolanya. Ada banyak produk investasi yang tersedia saat ini, sebut saja jual beli emas, trading saham, asuransi unit link, dan lainnya. Semakin Anda cermat memilih produk tersebut, maka kesempatan untuk menambah kekayaan juga semakin besar.
6. Berapa Banyak Uang yang Harus Ditabung?
Salah satu bentuk keuangan yang sehat adalah keuangan yang memiliki tabungan. Baik itu bentuk tabungan yang dijadikan sebagai dana darurat atau bentuk tabungan lainnya.
Jika kamu memiliki beberapa pos tabungan, cobalah untuk menabung dengan menyesuaikannya terlebih dahulu dengan pendapatan yang dimiliki. Caranya kamu bisa memangkas sekitar 5-10% dari penghasilan untuk ditabung atau dibagikan ke beberapa pos tabungan.
Jika kebutuhan primer sangat besar, maka sisihkan 5% saja dari pendapatan untuk simpan, tapi jika sisa uang masih ada setengah setelah dikurangi oleh pengeluaran bulanan. Maka kamu bisa mengambil 50% nya dari sisa uang yang ada untuk ditabung.
Siapakan Juga Dana Untuk Masa Depan
Satu hal yang pasti, kondisi keuangan harus sejalan dengan tujuan-tujuan di masa depan. Menyimpan uang saja tidak cukup jika Anda ingin mengelola kesehatan keuangan yang baik. Anda harus memastikan bahwa sudah memperhatikan berapa besar jumlah tabungan, pengeluaran, dan hasil yang sudah didapat. Pada dasarnya, segala sesuatu yang tidak disiapkan dengan matang selalu menyisakan masalah.
Namun, jika Anda mau meluangkan waktu untuk mengenal kondisi keuangan diri sendiri dan mencari jalan terbaik untuk mengelolanya pengelolaannya. Pastinya itu akan mempermudah diri sendiri untuk melihat proyeksi kebutuhan di masa depan agar menjadi lebih sejahtera. Jadi, mau hidup senang dan sejahtera?
Baca Juga: Ingin Hidup Enak Tanpa Mengandalkan Gaji Bulanan? Begini Tipsnya!