Keuangan Sejahtera sampai Tua, Begini Cara Sukses Berinvestasi di Usia 20-an
Memasuki usia 20 tahun biasanya sudah merupakan usia dimana seseorang sudah memiliki pekerjaan baik itu berbisnis atau menjadi seorang karyawan. Intinya pada usia tersebut sudah merupakan usia yang seharusnya sudah memiliki penghasilan.
Banyak orang yang di usia 20 tahun keatas sudah memiliki penghasilan yang stabil dengan kondisi keuangan yang sudah teratur dan sehat. Tapi apakah penghasilan stabil dan finansial baik-baik saja saat ini sudah cukup? Tentu tidak!
Sebaik apapun kondisi keuangan mu sekaran, tetap tidak akan menjamin apa yang bisa terjadi dimasa depan. Untuk itu sekedar menabung sebagai persiapan menghadapi masa depan saja tidak cukup. Kamu harus memiliki persiapan lainnya yang lebih pasti dan aman demi menjami kondisi finansial kamu di hari, bulan atau tahun mendatang.
Investasi adalah pilihan lain yang bisa kamu pilih untuk “simpanan” lainnya yang bisa dijadikan sebagai persiapan ampun lainnya untuk masa depan bahkan sampai masa pensiun kamu nanti.
Tips Memulai Investasi di Usia 20-an
Usia 20-an adalah usia yang tepat untuk mulai belajar berinvestasi. Apalagi jika kamu sudah memiliki perencanaan masa depan/target yang ingin dicapai dalam beberapa tahun kedepan. Seperti menikah, liburan, membuka bisnis sendiri, membeli rumah atau hal lainnya.
1. Membuat Perencanaan Keuangan Jangka Panjang
Sebelum memilih berinvestasi apa, ada baiknya kamu membuat perencanaan keuangan jangka panjang terlebih dahulu, setidaknya minimal 1 tahun kedepan. Ini agar kamu bisa memilih produk investas apa yang tepat dengan kondisi keuangan kamu saat ini dan kedepannya.
2. Membuat Pos Pengeluaran Baru untuk Dana Investasi
Setelah menyusun dan merencanakan keuangan, berikutnya adalah mulai menyihkan penghasilan mu untuk dana investasi. Hal ini bisa dilakukan bahkan sebelum kamu memutuskan akan berinvestasi apa. Ini karena jumlah yang memang sanggup kamu sisihkan untuk investasi yang merupakan faktor besar penentu produk investasi yang tepat untuk mu.
Persentase besaran dana yang dapat dikeluarkan untuk investasi berkisar dari 20%-40% dari pendapatan yang didapat. Eits, tapi kamu harus pastikan dulu bahwa kebutuhan primer sudah tercukupi sebelum melakukan investasi ya.
3. Lebih Baik Lagi jika Punya Kerja Sampingan
Kerja sampingan ini bisa dikatakan sebagai sumber dana investasi mu. Jadi kamu tidak harus mengganggu penghasilan dari pekerjaan utama mu. Dengan ini, kamu tidak perlu repot-repot menyusun ulang keuangan mu dan penghasilan tambahan mu pun jadi memiliki tujuan yang lebih bermanfaat daripada hanya sekedar digunakan untuk ‘jajan’ saja.
Baca Juga: Dana Pensiun: Bagaimana Menyiapkannya Lewat Investasi?
4. Pilihan Produk Investasi yang Sesuai dengan Tujuan dan Kondisi Keuangan
Memilih produk investasi itu tidak sama seperti memilih rekening tabungan dari bank mana. Banyak hal yang perlu dipertimbangkan dalam memilih investasi yang tepat. Apalagi jika kamu menginginkan investasi jangka panjang. Salah satunya adalah investasi yang sesuai kebutuhan, tujuan dan kondisi keuangan kamu.
Untuk kamu yang masih berpenghasilan pas-pasan pililah jenis investasi dengan Aset finansial di sektor keuangan dimana ada komitmen untuk mengikatkan aset pada surat-surat berharga yang diterbitkan oleh penerbitnya. Contohnya seperti saham, deposito, obligasi.
Tapi, jika kamu sudah berpenghasilan lumayan setidaknya Rp10 juta keatas, kamu sudah bisa berinvestasi aset nyata atau aset wujud nyata di luar sektor keuangan seperti tanah, hingga properti seperti apartemen atau rumah untuk disewakan kembali.
Produk Investasi yang Cocok untuk Kantong Anak Muda
Untuk kamu yang ingin mulai berinvestasi berikut adalah beberapa jenis produk investasi yang bisa dicoba jika penghasilan masih pas-pasan biar tetap bisa tuai keuntungan maksimal dengan berinvestasi:
1. Emas
Emas adalah instrument investasi yang tidak hanya paling konvesional tapi juga salah satu yang paling populer di masyarakat. Emas cocok untuk para investor yang lebih nyaman dengan pilihan investasi yang rendah risiko dan tahan terhadap laju inflasi.
Keuntungan lainnya dari berinvestasi emas adalah investasi emas tergolong sebagai investasi yang mudah dicari dan dicairkan. Apalagi sekarang sudah ada investasi emas digital yang juga sangat mudah didapatkan dan diakses dengan persyaratan mudah dan terjangkau.
2. Deposito Berjangka
Deposito bisa dikatakan sebagai jenis tabungan berjangka. Dimana kamu tidak bisa menarik jumlah baiya yang sudah kamu depositkan sampai jangka waktu tertentu yang bisa dipilih mulai dari 6 bulan, 1 tahun – 3 tahun.
Nantinya, di akhir jatuh tempo kamu akan mendapatkan pengembalian uang beserta bunga yang sudah ditetapkan di awal. Bunga yang diberikan oleh pihak bank juga biasanya lebih tinggi dibandingkan tabungan biasa, sehingga bisa jadi pilihan investasi yang menguntungkan.
3. Reksadana
Investasi ini cocok untuk investor yang punya modal kecil. Bahkan ada investasi reksadana yang bisa dimulai dari Rp10000 rupiah saja. Bagaimana terjangkau banget kan?
Di investasi Reksa dana, dana investasi yang terkumpul dari para investor akan dikelola oleh manajer investasi. Resiko kerugian ataupun keuntungan yang didapatkan akan dibagi secara rata kepada seluruh investor.
Nah, instrumen ini juga cocok bagi pemula yang ingin belajar berinvestasi di pasar modal. Pada reksadana, uang yang kamu investasikan tidak dikelola oleh kamu sendiri melainkan diwakilkan oleh manajer investasi.
Nantinya, besar kecilnya keuntungan ataupun resiko yang kamu dapatkan, tergantung dari jenis Reksa dana yang dipilih. Jadi pastikan kamu memilih perusahaan investasi yang tepat sejak awal yah!
Baca Juga: Robo Advisor: Pengertian, Cara Kerja dan Manfaatnya dalam Investasi
4. Surat Berhaga Negara
Dikenal dengan surat utang Negara (SUN), investasi ini menjadi salah satu instrumen investasi yang ternyata cukup diminati masyarakat loh. SUN tidak hanya memberi keuntungan untuk kepentingan negara, tapi juga para investor atau pembelinya baik secara individu maupun perusahaan.
Sama seperti reksadana investasi ini juga cocok buat kamu yang memiliki modal kecil dan lebih nyaman dengan risiko rendah. Jenis SUN saat ini sudah banyak yaitu, Obligasi Ritel Indonesia (ORI), Saving Bonds Ritel (SBR), Suku Ritel dan Sukuk Tabungan Negara. Ketahu jawal-jadwal pemesanannya sebelum membelinya di website resmi Kementerian Keuangan.
5. Saham
Investasi saham adalah bukti bahwa kamu turut menyertakan modal di dalam suatu perusahaan. Jadi, kamu akan mendapatkan pembagian hasil (deviden) secara berkala. Meskipun punya potensi mendapatkan keuntungan yang tidak terbatas, resiko dalam berinvestasi saham sangat tinggi karena harga saham bisa naik ataupun turun setiap saat.
Tapi tenang saja, besarnya risiko investasi saham bisa diminimalisir dengan banyak membaca prospektus perusahaan dan rekomendasi yang diberikan para analis saham. Jika perlu ikuti kelas belajar investasi saham baik secara online atau langsung untuk lebih pastinya.
6. Peer to Peer Lending (P2P Lending)
Peer to Peer Lending (P2P Lending) ini merupakan platform yang menghubungkan antara orang yang mau meminjam dana (borrower) dan investor sebagai pemberi pinjaman (lender).
Dengan investasi P2P Lending, maka investor akan menerima pengembalian pokok pinjaman dan bunga atas pinjaman tersebut. Itu kenapa investasi P2P Lending menjadi instrument favorit terbaru karena kemudahan dan keuntungannya.
Siapa Bilang Investasi itu Mahal dan Susah
Isi artikel di atas sudah cukup bisa menjelaskan bahwa investasi adalah produk keuangan yang bisa dilakukan oleh siapa saja. Tidak hanya menguntungkan tapi investasi juga bisa menjadi salah satu cara untuk menyehatkan kondisi keuangan kamu.
Dengan adanya investasi, kamu jadi memiliki perencanaan keuangan yang lebih jelas dan tentunya menghindari kamu dari potensi menghambur-hamburkan uang untuk hal yang tidak dibutuhkan. Jadi, untuk ditunda-tunda lagi. Yuk mulai berinvestasi!
Baca Juga: Mengenal Manfaat Re-Investasi, Rahasia Orang Kaya Semakin Kaya