Kiat Sukses dari Han Yoo Ra, YouTuber dari Korea Selatan yang Cinta Indonesia
Berkat aksinya yang kerap memperkenalkan kultur negara asalnya Korea Selatan dengan Bahasa Indonesia, Han Yoo Ra kini dikenal sukses sebagai salah satu YouTuber. Kemampuannya yang fasih berbicara bahasa Indonesia juga telah merebut hati banyak orang.
Tak hanya seputar budaya, konten video Yoo Ra terdiri dari beragam hal menarik lainnya. Di antaranya seperti pertemuan dengan public figure tersohor sampai ke soal makeup tutorial.
Hingga akhirnya unggahan demi unggahan Yoo Ra berhasil menarik perhatian Net TV dan membuatnya tergabung dalam Kelas Internasional selama dua musim. Ia kemudian memutuskan hengkang dari sitkom tersebut di pertengahan tahun 2016 demi berkonsentrasi penuh dalam kiprahnya sebagai vlogger.
Belasan Tahun Tinggal di Indonesia
Karena ayahnya mengalami kebangkrutan, keluarga Yoo Ra pindah ke Bali dari Korea Selatan saat dirinya berumur belasan tahun. Bersama ibu dan saudaranya, ia kemudian tinggal bersama tantenya di Pulau Dewata.
Yoo Ra yang saat itu masih remaja lantas melanjutkan sekolahnya di Indonesia sejak kelas 1 SMP hingga SMA di SMA Taman Mahatma Gandhi, Bali. Wanita kelahiran Seoul ini kemudian mengalami masa remaja yang tak mudah.
Tantangan tak hanya muncul dari perbedaan bahasa dan kultur, tapi juga musim dan makanan. Di awal kepindahannya, Han Yoo Ra remaja harus selalu membawa kamus ke sekolah demi untuk kelancaran komunikasi.
Baca Juga: Meski Batal Menikah, Susan Sameh Tetap Fokus Berkarir di Dunia Perfilman Indonesia
Jadi Korban Bully karena Orang Asing
Menjadi satu-satunya siswi asal luar negeri di sekolahnya membuat Han Yoo Ra mengalami masa sulit. Ia pernah menjadi korban bully teman-teman satu sekolahnya. Apalagi jika mengingat masa remaja tersebut merupakan masa puber.
Sempat stress beradaptasi dengan situasi tersebut, Yoo Ra berusaha keras belajar Bahasa Indonesia. Meski kerap dipojokkan sebagai satu-satunya orang asing di sekolah lokal, ia tetap berupaya menyesuaikan diri agar maksimal menuntut ilmu.
Lambat laun, usahanya membuahkan hasil. Ia semakin mampu tampil lebih percaya diri dan beradaptasi dengan lingkungan sosialnya. Perlahan tetapi pasti, Han Yoo Ra dikelilingi dengan lebih banyak teman.
Berawal dari Iseng
Han Yoo Ra mengawali karirnya sebagai YouTube karena iseng. Saat itu, wanita lulusan Broadcasting Journalism di Universitas Pelita Harapan ini mempunyai wawasan luas tentang K-Pop. Sehingga temannya kerap banyak bertanya seputar hal itu kepadanya.
Teman Yoo Ra tersebut menganggap dirinya berbakat untuk menjadi entertainer yang dapat mengenalkan musik K-Pop ke lapisan masyarakat dengan lebih luas. Akhirnya sang teman itulah yang kemudian mengusulkan Yoo Ra membuat konten K-Pop di YouTube.
Yoo Ra lantas menindaklanjuti usul temannya. Video pertama dengan bahasa Indonesia yang fasih dari Yoo Ra kemudian diunggahnya ke YouTube.
Karirnya sebagai vlogger pun dimulai. Kini, Yoo Ra bahkan sudah memiliki sekitar 830 ribu subscribers dengan total 109 video yang diunggahnya.
Baca Juga: Hitam Putih 40 Tahun Perjalanan Karier Meriam Bellina di Industri Hiburan, Gak Ada Matinya
Memulai dari Nol Hingga Sukses Kolaborasi
Awalnya, Yoo Ra harus syuting minimal tiga sampai lima kali sebelum beranjak ke proses editing. Meski sempat sepi komentar dan tak langsung mendapat tanggapan, namun ia mensyukuri sejumlah netizen yang merespon positif kontennya.
Wanita yang pernah menemani aktor Jin Goo dalam kunjungannya ke Indonesia ini kemudian semakin dikenal setelah tampil dalam video garapan Last Day Production. Setelah kemunculannya dalam video komedi bertajuk Cewek Cantik VS Cewek Jelek, Yoo Ra yang pernah menjadi Miss Scholar Universitas Pelita Harapan ini menjadi semakin dikenal.
Alhasil, jumlah subscribers di kanal YouTube miliknya yang berisi tentang K-Beauty hingga mukbang (eating broadcast) pun semakin naik secara signifikan. Saking eksisnya, wajah cantiknya didapuk untuk tampil menghiasi layar kaca dalam acara sitkom Kelas Internasional.
Alami Banyak Tantangan, Hadapi Perubahan
Meski sudah bisa fasih dan lancar berbahasa Indonesia, namun seperti kebanyakan orang pada umumnya, Yoo Ra juga mengalami banyak tantangan lainnya. Selain kendala bahasa, diakuinya ia juga pernah mengalami sejumlah masalah lainnya. Salah satunya yaitu kendala budaya.
Yoo Ra mengakui, dengan menguasai bahasa Indonesia, ia jadi berkesempatan untuk bertemu serta berkomunikasi dengan banyak orang yang berasal dari berbagai pulau. Menurutnya, Korea mempunyai berbagai budaya, tapi tidak seluas Indonesia. Meski begitu, hal ini membuatnya jadi lebih terbuka untuk mempelajari banyak hal dan budaya baru dari pengalamannya.
Tak hanya pernah terkendala bahasa dan budaya, Yoo Ra juga sempat mengalami kesulitan saat mengurus visa. Ia berpendapat, sistem pengurusan visa untuk orang Korea Selatan di Indonesia tak bisa dibilang mudah. Pasalnya, tak ada juga agen khusus untuk menanganinya.
Selain itu, Yoo Ra juga pernah mengalami sukarnya beradaptasi dengan perbedaan musim. Terkadang, ia merindukan musim lainnya yang tak ada di Indonesia. Menurutnya, karena hanya ada dua musim di Indonesia, rasanya seolah jadi seperti hanya mengalami satu musim yang itu-itu saja.
Di samping itu, Yoo Ra juga harus merasakan tantangan dalam soal selera makan. Tentunya jenis makanan yang tersedia di Indonesia dan Negeri Ginseng berbeda. Kesamaannya, baik orang Korea maupun Indonesia sama-sama suka masakan pedas.
Namun tak semua makanan yang menggunakan bumbu rempah pekat dengan aroma tajam disukai Yoo Ra. Ia mengatakan, tak semua orang Korea bisa cocok mengonsumsi makanan yang sarat rempah.
Bersyukur Meski Banyak Cobaan
Di balik semua kesulitan dan cobaan yang pernah menerpanya, Yoo Ra mengaku senantiasa bersyukur bisa tinggal di Indonesia. Alih-alih merasa marah atas kebangkrutan finansial yang dialami ayah dan keluarganya, dia mengambil hikmah positif dan pembelajaran dari kejadian tersebut.
Selama hidup di Indonesia, ia merasa senang lantaran banyak orang Indonesia yang menunjukkan rasa sayang kepadanya tanpa segan. Ia bersyukur atas perlakuan orang Indonesia yang menyambut hangat warga Korea Selatan. Ia juga merasa senang melihat sikap orang Indonesia yang suka sekali membantu sesama.
Setelah penyembuhannya dari penyakit hipertiroid secara bertahap, Yoo Ra mengaku ingin sekali bisa travelling keliling Nusantara. Ia berpendapat, Korea tidak seluas itu, sedangkan Indonesia merupakan negara yang sangat besar dan terkenal di mancanegara.
Yoo Ra yang kini mengaku lebih mementingkan keluarga dibandingkan kesuksesan duniawi ini ingin mewujudkan mimpinya untuk melakukan perjalanan ke Pulau Komodo.
Sakit Hipertiroid Memberi Hikmah
Di saat karirnya tengah memuncak, Yoo Ra harus kembali dihantam cobaan berupa penyakit hipertiroid. Sewaktu berada di Australia, penyakit ini menjadi-jadi sehingga ia pun harus berobat di negara asalnya. Sesampainya di Korea Selatan, ia merasa galau dan bimbang memikirkan kelanjutan karirnya.
Pasalnya, ia merupakan tulang punggung bagi keluarganya tercinta. Sempat menjadi sosok yang money oriented karena pengalaman masa kecilnya yang gulung tikar secara finansial, momen diterpa sakit akhirnya membuat Yoo Ra lebih mendekatkan diri kepada Tuhan dan rajin beribadah. Ia pun memutuskan untuk melepas dulu kontrak kerjanya dan berfokus pada penyembuhan lahir batinnya.
Penuturannya, melakukan ibadah sungguh-sungguh dapat membantunya memulihkan mental. Setelah ia merasa lebih baik, Yoo Ra pun jadi lebih sanggup untuk bekerja secara maksimal. Dan hasilnya, baik fans maupun kliennya juga jadi ikut senang dibuatnya.
Baginya, momen kejatuhannya membuatnya sadar akan pentingnya kebahagiaan bersama keluarga. Kejadian itu juga membuat Yoo Ra lebih termotivasi untuk berkarya tak hanya pada skala nasional, namun juga internasional.
Kini, selain berfokus sebagai YouTuber, Yoo Ra juga tengah berjuang untuk berganti kewarganegaraan karena kecintaannya terhadap Indonesia. Hal ini didasarkan atas pertimbangan gaya hidup santai di Indonesia yang kontras dengan cara hidup di Korea yang rentan stress dan serba cepat. Baginya, ia menemukan tujuan hidupnya di Nusantara.
Saat ditanya mengenai rahasia suksesnya sebagai YouTuber, ia mengaku yang penting adalah niat dan totalitas. Susah membagi waktu karena keterbatasan tertentu bisa menjadi tantangan tersendiri. Itulah sebabnya kita harus dengan cepat pandai-pandai memilih prioritas hidup dan adaptif terhadap perubahan seperti Yoo Ra, setuju?