Mau Berutang? Pertimbangkan 5 Hal Penting Ini!
Memiliki kondisi keuangan yang stabil dan berkecukupan merupakan impian semua orang. Namun, pada kenyataannya keuangan yang bisa mencukupi semua kebutuhan tidak selalu mudah untuk dicapai. Dalam kondisi tertentu, mengambil keputusan untuk memiliki utang mungkin saja terjadi, entah untuk keperluan mendadak yang penting, tambahan modal usaha, mengajukan KPR dan sebagainya.
Memang benar, berutang boleh saja, tapi pengajuan utang ini tentu harus direncanakan dengan sebaik mungkin. Jangan sampai utang yang kamu miliki justru menjadi masalah yang berkepanjangan di dalam keuangan.
Kemampuan kamu dalam mencicil utang merupakan salah satu poin penting yang harus diperhatikan sejak awal. Rasio utang yang terlalu besar tentu akan menimbulkan masalah dalam keuangan.
Bukan hanya sulit mencicil saja, kamu bisa mengalami gagal bayar. Bagaimanapun juga, selain mencicil utang, kamu tetap harus memenuhi berbagai pengeluaran rutin lainnya yang tak bisa diabaikan dari anggaran bulananmu.
Maka dari itu, bagi yang ingin berutang sebaiknya pertimbangkan berbagai hal berikut ini.
1. Cicilan Utang Tidak Lebih dari 35% Penghasilan
Pertimbangkan utang
Berapapun jumlah penghasilan setiap bulannya, idealnya nilai cicilan utang tidak lebih dari 35% dari jumlah penghasilan tersebut. Hal ini berkaitan dengan kemampuan bayar, termasuk kemampuan keuangan kamu untuk memenuhi berbagai kebutuhan hidup dengan baik.
Saat terpaksa memiliki utang, pastikan nilai cicilan per bulannya maksimal 35% dari penghasilan yang didapatkan. Jika lebih dari itu, tentu akan sangat beresiko. Porsi pengeluaran untuk cicilan yang terlalu besar seperti ini, akan membuat keuangan tidak lagi seimbang. Hal ini bahkan bisa saja mengurangi kualitas hidup secara keseluruhan.
2. Selalu Lakukan Simulasi Terlebih Dahulu
Langkah yang satu ini sangat penting, terutama jika sudah memiliki utang dan berencana untuk menambahnya. Saat memiliki sejumlah cicilan, sangat mungkin kamu juga akan disetujui untuk mengambil jenis cicilan yang baru.
Hal ini tidak salah, tentunya jika kemampuan keuangan memadai untuk melunasinya, terutama untuk mencicilnya setiap bulan.
Pastikan kamu selalu melakukan simulasi kredit, sebelum mengajukan cicilan apapun. Hal ini akan memungkinkan kamu mendapatkan gambaran tentang besaran cicilan yang ideal dan mampu ditanggung oleh keuanganmu.
Cara yang satu ini berlaku untuk semua jenis pinjaman, apalagi jika kamu memiliki beberapa jenis pinjaman yang berbeda sekaligus. Jika tidak bisa melakukan simulasi secara mandiri, mintalah bantuan pada pihak bank atau lembaga keuangan yang kamu tuju.
Baca Juga: Waspadai 7 Modus Penipuan Online Zaman Now dan Cara Menghindarinya
3. Tenor Panjang atau Uang Muka Besar?
Pertimbangkan utang
Jumlah uang muka dan juga pemilihan tenor pinjaman tentu akan menentukan besaran cicilan yang harus dibayarkan. Semakin besar uang muka, maka akan semakin kecil nilai utang.
Hal ini juga memungkinkan kamu melakukan pelunasan dengan lebih cepat. Sebaliknya, semakin kecil nilai uang muka, maka kemungkinan kamu harus mengambil tenor yang panjang, agar cicilan tidak terlalu besar.
Pertimbangkan terkait uang muka dan tenor pinjaman tersebut dengan baik. Keduanya akan membantu kamu mendapatkan nilai cicilan yang tepat dan sesuai dengan kemampuan keuanganmu. Selain itu, jadikan juga besaran bunga pinjaman sebagai pertimbangan lainnya dalam menentukan besaran cicilan tersebut.
4. Jangan Wariskan Utang pada Keluarga
Mewariskan utang kepada keluarga tentu bukan tindakan yang terpuji, sebab hal ini akan merepotkan semua keluarga. Untuk menghindari kondisi tersebut, pastikan kamu sudah memiliki layanan asuransi jiwa terlebih dahulu, sebelum mengajukan pinjaman utang. Hal ini penting, untuk melindungi keluarga, jika sewaktu-waktu kamu mengalami resiko.
Uang pertanggungan dari asuransi ini kelak bisa dimanfaatkan oleh mereka untuk melanjutkan hidup dengan baik, termasuk melunasi utang. Pada umumnya, produk-produk pinjaman dari bank sudah menyertakan layanan asuransi jiwa bagi pemohonnya.
Baca Juga: Cara Lapor Polisi bila Diteror dan Diancam Pinjaman Online
5. Hindari Utang jika Dana Darurat Belum Memadai
Bagi yang belum memiliki dana darurat dalam jumlah ideal, sebaiknya tidak berutang. Dana darurat merupakan dana khusus yang dibentuk untuk menghadapi kondisi-kondisi darurat di dalam keuangan.
Idealnya nilai dana darurat ini minimal 3 kali jumlah pengeluaran bulanan untuk lajang, atau 6 kali jumlah pengeluaran bulanan untuk yang memiliki tanggungan. Jangan mengajukan utang apapun, jika ternyata kamu belum memenuhi jumlah ideal dana darurat tersebut.
Ajukan Utang dengan Pertimbangan yang Matang
Memiliki utang bisa saja menjadi hal yang tak bisa dihindari lagi. Meski begitu, kamu harus tetap realistis dan melihat kondisi keuangan dengan cermat terlebih dahulu. Ajukan utang dengan pertimbangan dan perhitungan yang matang, sehingga kelak tidak menjadi masalah di dalam keuangan dan kehidupan.
Penting juga untuk mengajukan pinjaman ke lembaga keuangan yang telah terdaftar Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Jangan sampai, kamu tergiur dengan promo pinjaman dari lembaga keuangan abal yang justru nantinya akan membuat kamu rugi besar.
Baca Juga: Pinjaman Online Ilegal: Ciri-ciri, Modus dan Cara Lapor Pinjol Abal