Mau Gesek Kartu Kredit di Luar Negeri? Pahami Dulu 4 Hal Berikut Ini
Saat ini mau bepergian ke luar negeri sudah jauh lebih mudah. Tiket pesawat makin murah, alat pembayaran pun menjangkau lintas negara. Tak perlu bawa banyak uang tunai, kan ada kartu kredit yang akan menemani perjalananmu.
Banyak warga Indonesia yang mulai menggunakan kartu kredit sebagai alat pembayaran di luar negeri ketimbang uang tunai. Alasannya karena dinilai lebih praktis. Kartu kredit, misalnya berlogo Visa dan MasterCard sudah diterima secara luas di banyak negara, sehingga transaksi apapun dapat berjalan dengan lancar.
Mau makan di restoran, belanja di mal, sewa mobil, dan transaksi lain tak perlu repot. Tinggal gesek, semua urusan pembayaran beres. Namun di balik kemudahan pembayaran menggunakan kartu kredit di luar negeri, kamu perlu tahu beberapa hal ini agar tidak kaget nantinya ketika tagihan kartu kredit datang sepulang dari luar negeri.
Baca Juga: Ini Dia 4 Jenis Kartu ATM BRI yang Perlu Kamu Tahu!
-
Patokan kurs yang digunakan
Patokan kurs yang digunakan
Saat kamu bertransaksi menggunakan kartu kredit di luar negeri, yang pasti harus kamu ingat adalah kamu tidak bertransaksi menggunakan rupiah. Tapi dengan mata uang asing.
Umumnya, merchant dan perbankan di luar negeri akan menggunakan kurs dolar Amerika Serikat (USD) sebagai patokan dalam transaksi. Pasalnya dolar AS merupakan mata uang dunia.
Jadi seluruh transaksi yang kamu lakukan selama berada di luar negeri, bila menggunakan kartu kredit, berpatokan pada nilai dolar yang berlaku hari itu.
-
Biaya yang harus ditanggung
Biaya yang harus ditanggung
Ini juga perlu kamu pahami. Jangan main gesek kartu kredit saja, karena konsekuensi dari penggunaan kartu kredit di luar negeri akan dikenakan aneka biaya. Pertama, biaya penukaran. Penukaran dari dolar ke rupiah, mengingat semua transaksi yang sudah dilakukan di luar negeri akan ditagihkan ke rupiah.
Semakin banyak transaksi di luar negeri pakai kartu kredit, semakin banyak juga biaya yang harus kamu tanggung. Biaya penukaran ini ada dua jenis, yaitu biaya dari perusahaan jaringan kartu kredit, seperti Visa, MasterCard, Amex, dan masih banyak lainnya.
Selain itu, biaya yang dipungut oleh bank penerbit kartu kredit kamu, seperti BCA, BNI, BRI, DBS Indonesia, dan sebagainya.
Besaran biaya penukaran kartu kredit tentu saja berbeda, tergantung kebijakan bank penerbit dan pemilik jaringan kartu kredit yang kamu pakai. Kalau mau aman, tanyakan atau cari tahu biaya-biaya ini sebelum kamu ke luar negeri.
Dengan begitu, kamu dapat merencanakan penggunaan kartu kredit agar lebih efisien dan hemat. Contohnya hanya untuk belanja barang yang agak mahal, booking hotel bila mendadak mengubah list perjalanan.
Informasi tersebut juga dapat membantumu bila memiliki kartu kredit lebih dari satu dari bank yang berbeda. Mana biaya konversi yang lebih hemat, gunakan kartu kredit tersebut sewaktu di tujuan liburanmu.
Baca Juga: Jangan Sampai Kebobolan! Ini Cara Cerdas Menjaga Keamanan Kartu Kredit
-
Bertransaksi dengan menggunakan rupiah di luar negeri
Bertransaksi dengan menggunakan rupiah di luar negeri
Sebetulnya kalau kamu belanja di toko di luar negeri, apalagi yang sering banget jadi destinasi wisata orang Indonesia, ada yang menyediakan pembayaran dengan mata uang rupiah.
Tapi tidak begitu saja diterima. Biasanya pemilik toko akan mengenakan sejumlah biaya. Di sini kamu perlu menanyakan secara detail sebelum transaksi. Jangan sampai begitu sudah transaksi, pemilik toko ‘menembak’ dengan biaya tinggi.
-
Laporkan rencana kunjunganmu ke bank penerbit kartu kredit
Laporkan rencana kunjunganmu ke bank penerbit
Kamu perlu untuk memberi tahu waktu dan tujuan perjalanan yang akan dilakukan kepada bank penerbit kartu kredit. Dengan demikian, bank dapat membuka velocity, yaitu proses untuk membantu para pemegang kartu kredit jika mengalami penolakan saat menggesek di mesin EDC di luar negeri.
Ajukan Kartu Kredit dan Nikmati Manfaatnya
Memiliki kartu kredit dapat memberikan keuntungan dan manfaat. Salah satunya ketika kamu berada di luar negeri. Transaksi apapun lebih mudah, cepat, dan praktis. Jika ingin punya kartu kredit traveling, ajukan saja melalui website atau aplikasi Cermati.com.
Satu hal yang perlu diingat bagi pengguna, bijaklah dalam menggunakan kartu kredit. Karena bagaimanapun menggunakan kartu kredit sama saja dengan berutang. Memiliki utang ada ambang batasnya, yakni tidak lebih dari 30% dari penghasilan bulanan. Ada kewajiban pengguna untuk membayar tagihannya setiap bulan.
Baca Juga: Orang Indonesia Ternyata Paling Doyan Belanja Se-ASEAN, Ini Buktinya