Mau Mengajukan Pinjaman Usaha? Ikuti 7 Tips Ini!
Keberadaan modal cukup berpengaruh saat hendak merintis suatu bisnis. Tanpa modal yang cukup, perjalanan bisnis menjadi terhambat. Proses produksi tidak dapat berjalan, karyawan tidak digaji, dan aktivitas promosi menjadi kurang maksimal.
Untuk mengatasi kejadian seperti ini, dibutuhkan pinjaman usaha sebagai agar permodalan dalam bisnis tercukupi. Besarnya modal yang dibutuhkan tergantung skala bisnis masing-masing. Intinya, makin besar bisnisnya, maka makin besar modalnya.
Baca juga: 10 Cara Mendapatkan Modal Usaha, Pemula Juga Bisa
Pentingnya Pinjaman untuk Kelangsungan Usaha
Pinjaman Usaha
Bisnis apapun itu, baik manufaktur, kebutuhan sehari-hari, maupun jasa, tentu akan mengalami masa-masa kekurangan modal. Penyebabnya bermacam-macam, tapi satu yang pasti adalah untuk kebutuhan ekspansi.
Agar ekspansi berjalan lancar, dibutuhkan tambahan modal yang bisa diperoleh dengan meminjam uang. Entah itu kepada pihak bank atau lembaga keuangan lainnya.
Pinjaman yang memadai tentunya mampu menjaga kelangsungan bisnis, jadi pelaku bisnis jauh dari bayang-bayang kebangkrutan. Agar pinjaman usaha disetujui, berikut beberapa langkah yang perlu diperhatikan.
Baca juga: Pinjaman Modal Usaha Terbaik 2021 dan Cara Mendapatkannya
7 Langkah untuk Mengajukan Pinjaman Usaha
-
Buat Alasan yang Jelas
Berhubung kamu salah satu pelaku bisnis, maka penting untuk memikirkan alasan yang jelas terkait pengajuan pinjaman. Apakah berpikiran untuk melakukan ekspansi, meningkatkan kualitas dan pelayanan, atau untuk menambah volume produksi?
Alasan yang jelas memudahkan kamu untuk mendapat persetujuan kredit dari bank. Sebab, asumsinya pinjaman tersebut tidak digunakan untuk hal-hal lain di luar keperluan bisnis.
Pikirkan alasan yang benar-benar meyakinkan. Dengan demikian, pinjaman dapat segera dicairkan dan digunakan untuk keperluan bisnis.
-
Hitung Besar Pinjaman yang Diperlukan
Selanjutnya adalah menghitung besarnya pinjaman yang dibutuhkan. Untuk hal apa saja dana tersebut digunakan dan berapa besarnya, semua harus melewati perhitungan detail agar pinjaman yang diajukan sesuai dengan kebutuhan bisnis. Jadi, kamu tidak perlu mengajukan pinjaman yang baru lagi di kemudian hari.
Kamu tidak perlu membuat hitungan fix. Cukup estimasi terkait biaya yang diperlukan saja, jadi jumlah akhirnya lebih cepat diketahui.
Jika ternyata estimasi biayanya berlebih, kamu dapat mengalokasikan ke pos lain yang mungkin tidak tercatat dalam catatan perhitungan.
-
Pastikan Kondisi Finansial Bisnis Baik
Sebelum akhirnya mengajukan pinjaman kepada bank, ada baiknya untuk memastikan kesehatan finansial bisnis. Ya, setidaknya dalam 3-6 bulan terakhir karena ini cukup berpengaruh terhadap persetujuan kredit.
Jika kondisi finansial kurang baik, bank otomatis menolak pengajuan pinjaman. Sebab, kemungkinan kredit macetnya sangat besar, jadi bank enggan mengambil risiko.
Baik tidaknya finansial dilihat dari jumlah pemasukan dan pengeluaran, total aset, dan hutang yang bisnis kamu miliki sejauh ini. Jika semuanya dalam keadaan baik, pengajuan pinjaman pasti disetujui.
-
Cari Tahu Syarat Mengajukan Pinjaman
Setiap bank mempunyai kebijakan khusus mengenai pinjaman nasabah. Ada baiknya cek terlebih dahulu semua syaratnya. Setelah itu, baru ajukan pinjaman agar kemungkinan ditolaknya menjadi lebih kecil.
Adapun syarat yang umumnya ditetapkan bank, seperti fotokopi KTP, NPWP, slip gaji, buku tabungan, pas foto, hingga surat izin usaha. Setelah itu, baru mengisi formulir pengajuan pinjaman yang telah disediakan oleh pihak bank.
Untuk mengetahui status pinjaman, diterima atau ditolak, kamu harus menunggu selama beberapa hari kerja. Bank akan menghubungi kamu jika pengajuan tersebut disetujui.
-
Pertimbangkan Besarnya Suku Bunga
Bukan hanya besarnya cicilan pokok pinjaman saja yang perlu dipikirkan, tapi juga suku bunga yang bank tetapkan. Jadi, bank itu memiliki kebijakan suku bunga masing-masing.
Makanya, penting untuk mencari tahu besarnya suku bunga dari beberapa bank sebagai perbandingan untuk mendapatkan yang terendah. Karena memang, suku bunga ini akan mempengaruhi besarnya cicilan per bulan.
Cari tahu informasi mengenai suku bunga bank dari situs masing-masing bank. Atau bisa juga dari brosur dan menelepon customer service bank yang bersangkutan.
-
Perhatikan Tenor dan Mekanisme Pembayaran
Ketahuilah kalau tenor pinjaman secara otomatis akan mempengaruhi besarnya cicilan. Penting untuk menghitung besarnya pemasukan yang bisa didapatkan dari kegiatan usaha, jadi pembayaran cicilannya disiplin.
Jika memang tidak memungkinkan untuk mencicil dalam waktu 3 tahun, tidak ada masalah untuk memperpanjangnya hingga 5 tahun. Asalkan kamu siap membayar suku bunga yang lebih besar.
Selain itu, perhatikan bagaimana mekanisme pembayarannya. Akan lebih mudah jika cicilan dapat dibayarkan secara online, jadi kamu tidak perlu datang ke bank yang bersangkutan untuk mencicil.
-
Jangan Gegabah
Berhubung karena uang itu cukup krusial dalam suatu bisnis, ada baiknya jangan gegabah dalam prakteknya. Dalam arti, gunakan uang sebaik mungkin dan pastikan bank tempat kamu meminjam menyediakan variasi pinjaman sesuai kebutuhan dengan tingkat pelayanan yang memuaskan.
Selama pinjaman belum lunas, kamu akan lebih sering berkomunikasi dengan pihak bank. Baik terkait kendala yang dihadapi saat hendak membayar atau mungkin ada niat untuk mengajukan pinjaman lagi di kemudian hari?
Perhatikan kredibilitas dan penilaian nasabah yang pernah meminjam di bank tersebut. Bukan tanpa alasan, tentunya untuk menciptakan pengalaman meminjam yang berkesan.
Baca juga: 3 Hal yang Sering Ditanyakan saat Ajukan Pinjaman Modal Usaha
Pilih Bank yang Cepat Merespons Pinjaman Nasabah
Mengajukan pinjaman usaha kepada bank cukup sederhana, tapi kamu perlu memperhatikan kecepatan respons suatu bank terhadap permintaan nasabah. Ini penting jika kamu membutuhkan dana cepat, jadi perjalanan bisnis sama sekali tidak terhambat.