Rumah Tusuk Sate, Antara Mitos atau Fakta
Pernah dengar yang namanya rumah tusuk sate? Istilah ini tentu sangat familiar bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Dimana rumah yang demikian lokasinya berada di bagian ujung jalan, tepat di depan jalan bercabang atau pertigaan. Jika diilustrasikan, posisi rumah seperti berbentuk huruf T.
Karena banyaknya mitos tentang rumah dengan lokasi semacam itu, hingga banyak calon pembeli yang mengurungkan niatnya membeli hunian tersebut. Dimana, menurut mitos di masyarakat, lokasi rumah tersebut bisa membawa banyak sekali kesialan bagi penghuninya. Mulai dari rezeki yang seret, masalah kesehatan, hingga cekcok dalam rumah tangga.
Inilah mengapa tak sedikit rumah dengan lokasi tusuk sate kerap dijual dibawah harga alias lebih rendah dari rata-rata harga rumah di sekitarnya.
Rumah di Lokasi Tusuk Sate, Mitos atau Fakta?
Sebetulnya, apa saja mitos tentang rumah di lokasi tusuk sate yang ada di masyarakat? Apakah ada penjelasan secara ilmiah atau lebih masuk akal?
Daripada penasaran dan hanya bertanya-tanya dalam hati, yuk simak ulasan berikut ini selengkapnya.
1. Pemilik Rumah Kerap Bertengkar
Menurut mitos yang berkembang, rumah yang berlokasi di bagian ujung jalan seperti ini dapat menyebabkan keluarga yang tinggal di dalamnya kurang harmonis dan kerap bertengkar. Ini terjadi akibat dari hawa atau suasana panas yang secara terus-menerus muncul di dalam rumah.
Faktanya, hawa atau suasana panas yang kerap muncul di rumah dan sekitarnya disebabkan dari posisi rumah yang berada tepat di persimpangan jalan. Hal tersebut membuat rumah mendapatkan paparan sinar matahari secara langsung tanpa terhalang apapun.
Riset yang dilakukan pakar kesehatan yang berasal dari universitas California menyebut jika cuaca panas dapat membuat seseorang menjadi lebih mudah marah dan terpancing emosinya. Sehingga, mitos tersebut cukup masuk akal dan ada benarnya.
Nah, untuk mengatasinya bisa dengan menambahkan kanopi di bagian dinding yang terkena sinar matahari langsung. Agar paparan sinarnya tidak langsung mengenai bagian dinding. Atau, bisa juga dengan menggunakan tirai yang berbahan katun dan berwarna kalem untuk mengurangi efek panasnya.
Baca Juga: Tips Beli Rumah Tanpa Harus KPR, Yakin Nolak?
2. Penghuni Gampang Sakit
Mitosnya, tak sedikit ahli di bidang feng shui menyebut jika aliran chi di rumah dengan lokasi tusuk sate sangat kuat. Dimana, aliran tersebut dikatakan dapat memberikan pengaruh buruk pada penghuni rumah. Sehingga, siapapun yang tinggal di rumah tersebut akan gampang sakit-sakitan.
Faktanya, rumah yang lokasinya langsung berhadapan dengan persimpangan jalan membuatnya memiliki aliran atau sirkulasi angin yang cukup kuat. Hal ini membuat banyak kotoran dan debu lebih mudah masuk ke rumah. Sehingga, penghuni rumah cukup berisiko tinggi terpapar suatu penyakit akibat kotoran dan debu yang jauh lebih besar.
Akan tetapi, semua hal tersebut sangat tergantung dari kekebalan tubuh setiap orang yang tinggal di rumah yang dimaksud. Untuk mengatasinya, hindari menempatkan pintu atau jendela yang langsung menghadap ke jalan, tapi buatlah di samping.
Dengan begitu, sirkulasi udara dari bagian depan yang menghadap jalan tidak akan masuk ke bagian dalam rumah secara langsung. Sehingga, kotoran dan debu juga tidak akan mudah masuk ke rumah. Selain itu, jangan lupa untuk membersihkan rumah secara rutin dan teliti.
3. Rawan Kecelakaan
Banyak mitos menyebutkan jika rumah di lokasi tusuk sate bisa membawa sial bagi penghuninya. Salah satunya menyebabkan penghuninya rawan mengalami kecelakaan.
Faktanya, karena rumah tersebut berada di lokasi yang berhadapan tepat dengan jalan, apalagi jika jalan tersebut merupakan jalur utama kendaraan lalu lalang. Sehingga kemungkinan risiko terjadi kecelakaan, seperti kendaraan yang menabrak rumah sangat mungkin terjadi.
Sebagaimana yang dialami oleh seorang blogger Kompasiana bernama Mohammad Rasyid Ridha, salah satunya. Dia bercerita tentang pengalamannya saat mengalami insiden kecelakaan di rumah miliknya yang berada di lokasi tusuk sate.
Tetangganya tengah memanaskan mobil, namun lupa menggunakan rem tangan. Tanpa diduga, mobil tersebut bergerak mundur dan tak sengaja menghantam tiang di rumah miliknya.
Hal ini sebetulnya bisa disiasati agar insiden semacam itu bisa diminimalisir. Yakni dengan membuat area depan rumah lebih luas, lalu menambahkan kolam, membuat taman kecil atau menambahkan pagar.
Dengan begitu, saat terjadi insiden kecelakaan sebagaimana cerita blogger tersebut, setidaknya mobil tidak akan langsung mengenai rumah. Perlu diketahui, tidak ada yang tahu kapan kecelakaan terjadi. Insiden semacam ini bahkan bisa menimpa siapa dan dimana saja, begitu juga dengan rumah di lokasi tusuk sate.
Baca Juga: Begini Ciri-Ciri dan Cara Cek Developer Perumahan Terbaik
4. Membuat Rezeki Penghuni Rumah Lebih Seret
Mitosnya, selain kesialan rumah yang rawan terjadi kecelakaan, penghuni rumah di lokasi tusuk sate juga akan mengalami banyak kesialan lainnya. Dimana rezeki dari pemilik rumah akan menjadi lebih seret dibanding biasanya.
Faktanya, ketika diperhatikan dari mitos-mitos yang sebelumnya, rumah di lokasi tusuk sate memang memiliki risiko yang cukup besar. Akibatnya, tentu ada sejumlah biaya tambahan yang perlu dikeluarkan untuk melakukan perbaikan.
Hal ini kemudian membuat harga jual dari rumah tersebut jatuh dan lebih rendah dari rumah lainnya di sekitar lokasi tersebut. Bisa dikatakan, kamu termasuk untung jika membeli rumah semacam ini.
Namun, jangan buru-buru beli rumah di lokasi tusuk sate sebelum memperhitungkan biaya lainnya yang harus dianggarkan untuk mengurangi berbagai risiko yang mungkin didapatkan. Jangan lupa, pilih rumah yang berada di lingkungan dengan kondisi yang baik. Tentunya, demi kenyamanan bersama keluarga, ini penting dipertimbangkan.
5. Suasana Rumah Angker
Mitosnya, karena energi Chi di sekitar rumah yang sangat kuat, ini menyebabkan rumah di lokasi tusuk sate dianggap angker dan kerap jadi 'markas' makhluk astral.
Faktanya, sebagaimana dikutip dari The Independent, seorang profesor dari Institute of Psychiatry bernama Dr. Dominic Ffytche memiliki penjelasan soal penampakan hantu. Ia menuturkan, jika pengakuan melihat sosok hantu disebabkan karena otak yang mencoba berusaha memahami adanya penurunan informasi di saraf optik.
Contohnya saja akibat dari sleep paralysis, otak yang menghasilkan ilusi, atau disebabkan oleh sakit mata. Munculnya penampakan hantu atau makhluk astral hanyalah sesuatu hal yang sangat berkaitan dengan otak. Oleh sebab itu, pastikan untuk sebisa mungkin menjaga kondisi kesehatan tubuh agar selalu prima agar tidak terjadi hal-hal semacam ini.
Pahami Mitosnya dan Cek Faktanya, Lakukan Antisipasi yang Sesuai
Bisa dikatakan, mitos adalah cara orang-orang terdahulu memberi peringatan untuk lebih waspada atau aware dengan sesuatu hal, contohnya rumah tusuk sate. Dari beberapa mitos yang berkembang di masyarakat, ternyata ada alasan ilmiah yang mendasarinya dan cukup masuk akal.
Nah, daripada skeptis dan acuh tak acuh dengan mitos tersebut, sebaiknya pahami asal usul mitosnya, lalu cek faktanya. Hal ini, supaya kamu bisa lebih teliti dalam memilih rumah yang ingin dibeli untuk jadi hunian keluarga.
Baca Juga: Lebih Untung Mana, Beli Rumah dengan Cara KPR atau KTA?