Memulai Bisnis Kue dari Rumah: Modal Kecil, Potensi Besar

Memulai sebuah usaha dapat dimulai dari hal yang kamu sukai. Salah satunya adalah dengan memulai usaha kue rumahan. Apalagi, saat ini momennya sangat tepat, yaitu menyambut Ramadan dan Lebaran.

Kue rumahan merupakan salah satu jenis usaha yang mudah dan tidak memerlukan modal yang besar. Jika diperkirakan, modal yang dibutuhkan untuk memulai usaha kue rumahan adalah antara Rp1 juta hingga Rp2 juta. 

Modal tersebut  dipergunakan untuk membeli bahan-bahan kue, peralatan sederhana, dan kemasan. Jika kamu sudah memiliki mixer dan oven di rumah, dana yang dibutuhkan bisa ditekan. Selain modal usaha, persiapkan juga jenis kue yang akan dijual. Biasanya, setiap tahun ada kue yang viral di kalangan masyarakat. Kamu bisa mengikuti tren tersebut atau fokus pada kue-kue klasik khas Lebaran, seperti nastar, kue putri salju, kastengel, dan lainnya.

Ada beberapa jenis kue rumahan yang bisa dijual. Tidak hanya kue-kue kering, usaha kue rumahan juga meliputi kue basah (bolu, brownies, cupcakes), kue tradisional (lemper, klepon, cenil), dan kue ulang tahun.

Kualitas dan rasa kue merupakan faktor penting untuk menarik konsumen. Untuk itu, meski dengan modal yang terbatas, sebisa mungkin gunakan bahan-bahan berkualitas.

Meski berawal dari mengisi waktu luang atau sekadar iseng, usaha kue rumahan bisa berkembang dengan baik menjadi bisnis yang lebih besar. Kamu bisa mengembangkan usaha kue rumahan dengan inovasi dan produksi yang lebih baik.

Dalam menjalankan usaha kue rumahan, mulailah dengan mencari-cari resep kue yang dapat ditemukan dari buku atau di situs makanan. Lakukan beberapa kali percobaan sampai menemukan rasa kue yang pas dengan komposisi bahan yang sudah diperhitungkan anggarannya.

Selain itu, memulai usaha kue rumahan adalah dapat membangun komunitas di lingkungan sekitar. Jadi, selain menambah pendapatan, kamu juga dapat memberdayakan orang lain untuk ikut produktif. 

Tip Memulai Bisnis Kue Rumahan 

Usaha kue rumahan merupakan salah satu peluang bisnis yang sangat cocok untuk dilakukan siapa saja. Dengan pengetahuan sederhana soal “perdapuran”, usaha kue rumahan bisa dikembangkan menjadi bisnis yang menjanjikan.

Namun, diperlukan beberapa persiapan agar usaha kue rumahan ini bisa berjalan dengan baik. Berikut beberapa hal yang harus dipersiapkan agar usaha kue rumahan bisa berjalan dengan baik.

1. Tentukan Jenis Kue

Salah satu tahap untuk memulai bisnis kue rumahan adalah dengan menentukan jenis kue yang akan dijual. Kamu bisa menjual kue musiman, seperti kue-kue khas Lebaran, kue viral, atau kue ulang tahun.

Belakangan ini, penjual kue ulang tahun custom yang diproduksi di rumah juga semakin banyak. Tren ini bisa dijadikan peluang dan menjualnya dengan harga yang lebih bersaing. Kamu juga bisa menambahkan inovasi pada kue custom agar ada perbedaan dengan penjual kue yang lain.

Jika memiliki resep kue sendiri, tak ada salahnya untuk ikut dijual dalam usaha kue rumahan yang dirintis. Siapa tahu, kue dari resep sendiri itu disukai banyak orang dan akhirnya menjadi ciri khas dari usaha kue rumahan kamu. 

2. Rencanakan Bisnis yang Matang 

Sama seperti semua jenis bisnis, usaha kue rumahan juga perlu direncanakan. Misalnya, jika sudah ditentukan jenis kue yang akan dijual, selanjutnya adalah menentukan model jualan yang akan dilakukan.

Lanjutkan dengan membuat anggaran, strategi pemasaran, dan proyeksi keuangan. Meski “hanya” usaha kue rumahan, jangan lewatkan tahap ini agar arah usaha lebih terarah.

Jangan ragu untuk meminta bantuan keluarga atau teman jika tahap untuk mendapatkan banyak masukan. Tak masalah jika harus memperbaiki atau menyesuaikan konsep usaha kue rumahan demi kemudahan tahap selanjutnya. 

3. Hitung Modal dengan Teliti

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, modal untuk memulai usaha kue rumahan tidaklah terlalu besar. Namun, jika merasa yakin dengan perencanaan yang dibuat, kamu dapat mulai produksi dalam skala yang lebih besar.

Sebagai contoh, jika memiliki modal Rp2 juta sampai Rp10 juta, kue bisa dijual di toko atau kios milik sendiri. Hal ini tentunya akan lebih mudah menjangkau lebih banyak konsumen.
Soal bahan, modal sebesar itu juga bisa digunakan untuk membeli bahan-bahan kue yang berkualitas lebih baik. Tentu akan berpengaruh juga pada cita rasa kue yang dijual.

Sedangkan, jika memiliki modal lebih dari Rp10 juta, usaha kue kering dapat dilakukan dengan skala yang lebih besar lagi. Dengan produksi ke yang lebih banyak, kamu dapat menjual kue ke toko-toko besar.

Namun, sebaiknya sesuaikan modal usaha kue rumahan dengan dana yang dimiliki. Jangan sampai terlalu sedikit yang malah berpengaruh pada ongkos produksi, tetapi juga jangan overbudget

4. Utamakan Kualitas

Bahan baku adalah yang terpenting dalam membuat kue yang lezat. Untuk itu, pastikan untuk memilih bahan-bahan yang berkualitas agar kue yang dibuat dapat disukai oleh konsumen.

Pertimbangkan bahan kue yang akan digunakan, mulai dari tepung, mentega, gula, dan lainnya. Bahan-bahan ini mudah ditemukan di toko-toko besar atau toko bahan khusus kue, mulai dari merek-merek lokal maupun impor.

Selain itu, perhatikan daya simpan setiap kue yang akan dijual. Jangan sampai kue yang dijual menurun kualitasnya karena disimpan terlalu lama. 

5. Lihat Pasar 

Kamu juga harus mempelajari kondisi pasar agar dapat menentukan strategi penjualan kue rumahan. Sebagai contoh, menjual kue rumahan dengan model hampers menjelang Lebaran atau Natal bisa dijadikan pilihan.

Bisa juga menjual kue rumahan khusus anak-anak dengan bentuk karakter dan warna-warna menarik, lalu menjualnya di area sekolah. Selain itu, kamu juga dapat mencoba usaha kue custom untuk ulang tahun dengan desain unik dan menarik.

Kamu juga bisa menjalankan usaha kue rumahan dengan skema pre order, baik untuk skala kecil maupun besar. Oleh karenanya, penting untuk mempelajari kondisi pasar dan minat serta target konsumen dari usaha kue rumahan yang kamu kelola.

6. Buat Promosi yang Menarik

Salah satu cara yang efektif untuk memperkenalkan usaha kue rumahan adalah dengan melakukan promosi yang gencar. Manfaatkan platform digital seperti sosial media serta aplikasi pesan untuk memberikan informasi terkait usaha kue rumahan yang sedang dijalankan.

Sembari memperkenalkan, berikan penawaran menarik kepada konsumen. Misalnya, dengan memberikan bebas ongkos kirim (ongkir), paket pembelian, atau diskon untuk 100 pembeli pertama.

Cari informasi terkait bazar yang bisa diikuti untuk memperkenalkan produk kue yang dijual. Jika memiliki jaringan yang luas, jangan ragu mempromosikan kue ke acara-acara kantor keluarga atau kerabat dan arisan di lingkungan rumah. 

7. Terus Belajar

Memulai usaha kue rumahan bisa gampang-gampang-susah. Terlebih jika belum pernah menjalankan usaha sebelumnya. Untuk itu, selalu cari informasi terbaru terkait usaha kue rumahan secara khusus dan pengembangan bisnis secara umum. Sumber terkait informasi ini dapat diperoleh di situs berita, media sosial, dan hingga kelas online.

Selain pengetahuan seputar usaha, ikuti juga cooking class yang dibuka untuk umum. Dengan mengikuti kelas ini, kemampuanmu akan ikut meningkat. Hal ini tentunya akan memudahkan jika usaha kue rumahan ingin dikembangkan dan berinovasi.

Itulah tujuh cara yang perlu dilakukan jika ingin menjalankan usaha kue rumahan. Wajar jika mengalami kesulitan di awal-awal usaha, akan tetapi jangan mudah menyerah, lakukan evaluasi, dan terus berusaha agar usaha kue rumahan bisa terus berkembang. 

Usaha Kue Rumahan, Bisnis Fleksibel yang Bisa Dilakukan Kapan Saja

Dengan waktu yang fleksibel dan bisa dikerjakan di rumah, usaha kue rumahan sangat cocok dilakukan oleh siapa saja, terutama ibu rumah tangga yang ingin memiliki penghasilan tambahan. Asal direncanakan dengan baik, usaha kue rumahan sangat mungkin menjadi bisnis yang potensial dan menguntungkan.

Jadi, jangan ragu jika memang memiliki rencana untuk menjalankan usaha kue rumahan. Jika dilakukan dengan tekun dan dijalankan dengan perencanaan yang matang, usaha kue rumahan sangat mungkin menjadi salah satu usaha yang sukses!