Pernah Mencoba Bunuh Diri, Begini Kisah Ariel Tatum Hadapi Borderline dan Depresi
Sosok Ariel Tatum yang mempesona telah melelehkan hati kaum Adam. Sebagai penyanyi dan aktris yang andal berakting, wanita kelahiran tahun 1996 ini juga kerap membintangi banyak iklan.
Di tahun 2012 lalu, pemilik nama lengkap Steffhanie Michelle Gabriella Tatum ini sempat berduet dengan Ari Lasso dalam lagu Karena Aku Tlah Denganmu . Sejumlah film televisi, sinetron dan judul layar lebar pun telah dijajalnya.
Lulusan Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya ini telah menjadi bintang dan menarik perhatian sejak usia belia. Namun di balik gemerlap dunia keartisan yang glamor, ia menyimpan kepedihan terkait kondisinya yang mengidap Borderline Disorder Personality (BDP).
Jadi Bintang Iklan dan Berakting
Ariel Tatum sudah membintangi iklan kendaraan roda empat selagi dirinya berusia sepuluh tahun. Sejak itu, putri dari Matilda Tatum dan Rico Valentino Murry ini lebih sering muncul di sejumlah iklan layar kaca.
Memasuki 2005, ia mulai melakoni film layar lebar yang bertajuk Ariel dan Raja Langit . Penampilannya yang memukau membuatnya kembali dipercaya untuk tampil dalam Oh Baby di tahun 2008 dan Kawin Laris yang tayang di tahun berikutnya.
Baca Juga: Jarang Tampil Seksi, Marsha Aruan Buktikan Diri Tetap Laris Manis
Merambah Sinetron dan FTV
Ariel kemudian memasuki ranah sinetron dan film televisi (FTV). Tak hanya memantapkan diri menempuh jalur akting untuk kariernya, ia juga mengasah keterampilan akting agar semakin berkembang.
Pada tahun 2006, Ariel muncul dalam sinetron berjudul Abadi Untuk Selamanya . Ia semakin produktif dan menjajal seni peran dengan melakoni Cinderela Boy (2007). Di tahun berikutnya, ia bermain dalam sinetron Nikita dan Rafika yang tayang tahun 2009.
Tahun 2010, kemunculan Ariel menyapa penggemarnya di sinetron Dia Bukan Anakku yang disusul dengan Cinta Rock Star serta Cinta yang Sama.
Mewarisi Bakat Akting dari Sang Nenek
Jarang diketahui publik, Ariel Tatum ialah cucu dari aktris legendaris Joice Erna. Sang nenek telah lebih dulu mendulang ketenaran di tahun 1980-an dengan banyak prestasi box office movies yang diraih. Salah satunya yaitu penghargaan dari FFI 1978 untuk kategori Aktris Terbaik lewat aktingnya dalam film Suci Sang Primadona.
Tak hanya mewarisi bakat akting dari neneknya, rupanya Ariel juga mendapat pengarahan dan pengajaran khusus seputar seni peran dari Joice Erna. Tidak heran jika kemampuannya dalam berakting terhitung fasih.
Dari tahun ke tahun, ia pun semakin sering membintangi beraneka judul FTV. Di antaranya seperti Cinta Obat Patah Hati, Sarlope Bartender Jamu, Cinta Bersemi Di Padang Ilalang, hingga Cerita Cinta Tentang Kita.
Di tahun 2015, Ariel juga membintangi acara komedi situasi bertajuk Pondok Pak Cus serta Angry Boss yang tayang tahun 2017
Cucu Drummer Band Fenomenal Koes Plus
Ariel juga mencetak prestasi di dunia tarik suara melalui lagu duetnya yang melejit bersama Ari Lasso. Di tahun 2012 lalu, ia berkolaborasi melantunkan single bertema cinta; Karena Aku Telah Denganmu.
Lagu tersebut dijagokan sebagai salah satu lagu yang ada di album kompilasi mantan vokalis Dewa 19 tersebut. Suara Ariel yang berkarakter unik dan khas terdengar pas dipadukan dengan keindahan vokal Ari Lasso yang bernuansa rock.
Namun jarang diketahui publik bahwa Ariel sudah mewarisi bakat musik yang kental dalam darahnya. Usut punya usut, Ariel juga merupakan cucu dari Murry, penabuh drummer band Koes Plus yang melegenda di Indonesia. Murry diketahui menjadi personel Koes Plus yang tidak berasal dari keluarga Koeswoyo.
Meski demikian, sepak terjang Murry di band dengan karya-karya apik ini terhitung langgeng. Selain itu, Rico ayah Ariel juga melanjutkan bakat musik warisan Murry dengan menjadi drummer band Junior yang digarap bersama putranya Yon Koeswoyo.
Baca Juga: Kontroversi hingga Idap Bipolar, Bikin Artis Cantik Marshanda Jadi Motivator
Dikira Bipolar Hingga Diagnosa Borderline Personality Disorder
Saat ini Ariel sedang hiatus dari kariernya di industri hiburan. Keputusan ini diambilnya sehubungan kondisi kesehatan mental yang tengah dihadapi. Menderita depresi sejak berusia 13 tahun, awalnya Ariel disinyalir mengidap Bipolar Disorder.
Ketika itu, ia tak hanya sering bolak-balik Rumah Sakit Jiwa, tapi juga kerap melukai dirinya sendiri hingga berkali-kali mencoba bunuh diri. Menyadari ada yang tak beres pada kondisi kejiwaannya, Ariel berkonsultasi dengan para ahli. Hingga akhirnya terungkaplah bahwa ia mengidap Borderline Personality Disorder (BPD) alias gangguan kepribadian mengambang.
Beda Bipolar dengan Borderline
Kedua kondisi ini memang berbeda namun memiliki sejumlah kemiripan. Sehingga tak mudah bagi orang awam untuk mengenali perbedaan dan kesamaannya secara signifikan jika tidak didampingi oleh pakarnya.
Umumnya terdapat gangguan psikotik seperti halusinasi pada gangguan Bipolar. Sementara dalam kepribadian mengambang, seringkali pengidap akan merasa pola pikirnya labil dan tak stabil.
Selain itu, kedua gangguan mental ini memang dipicu oleh faktor yang berbeda. Faktor genetik dan adanya neurotransmitter yang tak seimbang bisa menjadi salah satu penyebabnya. Kejadian yang membuat trauma seperti perpisahan dan kematian Significant Other penderitanya juga dapat menjadi pemicunya.
Baik kepribadian mengambang maupun Bipolar bisa kambuh sewaktu-waktu, namun yang membedakan ialah intensitasnya. Orang dengan kepribadian mengambang akan terus mengalami gangguannya.
Sedangkan untuk para pengidap Bipolar, akan muncul momen ketika gangguan depresif dan mania seolah lenyap. Mereka akan tampak dalam kondisi tenang dan normal seperti orang umum yang sehat mentalnya. Karena perbedaan ini, maka tindakan dan cara pengobatannya pun tak akan sama.
Ada Hikmah di Balik Setiap Cobaan
Sejak remaja, Ariel sudah sering dirundung dan kena body shaming oleh teman-temannya. Sebagai selebritas, perisakan terus berlanjut bahkan menjadi lebih buruk lagi karena ia harus menghadapi netizen dengan sejumlah cyber bullying yang menyertainya.
Bahkan para haters pernah menudingnya sebagai “gundik” dan “wanita simpanan” yang notabene akan menjadi fitnah jika tidak dibarengi dengan bukti dan fakta. Tapi, akan selalu ada hikmah di balik setiap cobaan.
Kondisi ini lantas mendorong dirinya untuk terlibat dalam gelaran berbagai workshop kesehatan mental. Ia juga menjadi aktif menggaungkan gerakan hashtag berbunyi Let’s End The Shame di platform berbagi foto, Instagram.
Ia secara terbuka melontarkan suaranya. Menurutnya, masyarakat awam masih menyikapi isu kesehatan mental seolah tabu. Padahal kondisi kejiwaan yang sehat berperan sangat penting dalam kehidupan seseorang.
Ingin mematahkan stigma masyarakat yang keliru terkait kesehatan mental, Ariel berusaha mengajak khalayak untuk lebih menyadari isu ini. Ia melanjutkan, menerima kondisi diri dengan damai ialah hal penting kedua setelah kesadaran diri.
Ia juga menambahkan, semua orang tak perlu malu untuk memelihara kesehatan jiwanya. Bahkan sebaiknya, hilangkanlah rasa risih dan malu tersebut. Ke depannya, ia berencana untuk lebih sering terjun berpartisipasi dalam aksi sadar kesehatan mental ini.
Adapun mengenai bully, Ariel merasa prihatin melihat kurangnya sopan santun, etika, dan tata krama masyarakat Nusantara. Ia menyebutkan rasa kegelisahannya terkait minimnya edukasi self-love dan penerimaan diri secara individu di kalangan orang awam.
Sukses Berkat Usahanya Sendiri
Meski punya latar belakang keluarga yang berprestasi di industri entertainment, Ariel Tatum berhasil menapaki kesuksesan berkat kerja kerasnya sendiri. Tanpa membawa-bawa nama kedua kakek neneknya, ia memilih lepas dari naungan bayang-bayang kesuksesan mereka.
Di samping itu, ia juga dihadapkan dengan ujian pribadi sehubungan dengan kesehatan jiwanya sendiri. Hal ini tak ayal membuat Ariel harus vakum sewaktu-waktu, baik dari kariernya maupun dari media sosial.
Namun, Ariel tetap berhasil mengenyam sukses di usia muda dan meraih jumlah kekayaan yang berlimpah. Tak hanya mencetak uang dari dunia keartisan, Ariel juga terjun ke dunia bisnis kuliner, fashion, hingga perawatan hewan.
Banyak orang yang juga mengalami kondisi kesehatan mental yang tak sehat. Meski begitu, ini bukan akhir segalanya. Kita bisa tetap berpikir positif dan optimis menghadapinya.
Sebagaimana kita merawat dan menjaga kebugaran fisik, rawat dan jagalah kesehatan mental dengan sebaik mungkin. Jika merasa ada yang tak beres, segera tangani kondisi kejiwaan Anda dan jangan biarkan hal itu menghalangi kesuksesanmu.
Baca Juga: Perjalanan Karier Reza Artamevia, Diva Bersuara Emas dengan Segudang Prestasi