Pinjaman Renovasi Rumah: Pengertian, Syarat dan Tipsnya

Pinjaman renovasi rumah seringkali menjadi incaran sebagian masyarakat di tanah air. Pinjaman ini biasanya akan dipergunakan untuk memperbaiki atau merenovasi rumah, sehingga hunian tersebut menjadi lebih nyaman untuk ditinggali oleh semua anggota keluarga. 

Namun renovasi rumah tentu membutuhkan biaya yang tidak sedikit, terutama jika aktivitas ini akan dilakukan dalam skala yang besar. Hal inilah yang menjadi alasan mengapa sangat penting untuk menghitung dan mengajukan pinjaman renovasi dalam jumlah yang tepat. 

Apa itu Pinjaman Renovasi Rumah 

Pinjaman renovasi rumah merupakan jenis pinjaman yang digunakan untuk kebutuhan perbaikan rumah. Pengajuan pinjaman ini diharapkan bisa mempermudah proses renovasi hunian, terutama bagi yang membutuhkan perbaikan rumah dalam waktu yang cepat.  

Renovasi rumah seringkali dibutuhkan untuk menambah kenyamanan penghuninya, termasuk untuk memperbaiki bagian-bagian yang sudah tidak layak di rumah tersebut. Apapun alasan di balik renovasi rumah, aktivitas tersebut tentu akan membutuhkan sejumlah dana. 

Pinjaman renovasi rumah biasanya hanya menerapkan bunga yang terbilang kecil, jika dibandingkan dengan jenis pinjaman lainnya. Bank sendiri menyediakan beberapa produk pinjaman yang bisa dijadikan sebagai alternatif pilihan untuk kebutuhan yang satu ini. 

Berikut ini adalah beberapa jenis kredit yang bisa dialokasikan sebagai pinjaman renovasi rumah: 

1. Kredit Multiguna

Kredit Multiguna bisa menjadi pilihan pertama yang dimanfaatkan sebagai pinjaman renovasi rumah. Pinjaman yang satu ini bisa diakses dengan cara mengajukan aset sebagai jaminannya. Ada banyak jenis aset yang bisa dijadikan jaminan, mulai dari kendaraan, properti, tanah, dan yang lainnya. 

Sebagaimana kredit dengan agunan pada umumnya, bunga yang diterapkan kredit multiguna terbilang rendah. Dana pinjaman yang satu ini juga bisa dialokasikan untuk berbagai kebutuhan, termasuk untuk memenuhi kebutuhan dana renovasi rumah. 

Besaran pinjaman yang bisa didapatkan dari kredit multiguna akan sangat beragam, tergantung pada kebijakan bank dan nilai agunan yang diberikan nasabah. Semakin tinggi nilai agunan tersebut, maka tentu akan semakin besar juga nilai pinjaman yang bisa dicairkan. 

2. Top Up KPR

Kredit Pemilikan Rumah (KPR) merupakan pinjaman yang bisa dimanfaatkan untuk mendanai pembelian rumah. Namun selain untuk membeli rumah, khusus bagi yang sudah memiliki kredit tersebut, pinjaman KPR ini juga bisa digunakan untuk membiayai renovasi rumah. 

Top up sendiri bisa diartikan sebagai penambahan. Jadi top up KPR adalah penambahan jumlah pinjaman KPR yang bisa diajukan nasabah pemilik KPR, meskipun pinjaman KPR yang mereka miliki belum lunas sepenuhnya. 

Dana top up ini bisa digunakan untuk biaya renovasi rumah. Sebagaimana pinjaman KPR sebelumnya, pinjaman renovasi rumah yang satu ini juga akan dikenakan bunga pinjaman yang relatif kecil dengan pilihan tenor yang terbilang pinjang. 

3. Kredit Tanpa Agunan (KTA)

KTA merupakan jenis pinjaman yang bisa diakses nasabah tanpa menggunakan agunan. Jenis pinjaman yang satu ini terbilang populer dan cukup banyak diminati oleh masyarakat, sebab pengajuannya tidak membutuhkan jaminan aset atau yang lainnya. 

KTA juga cukup mudah diakses dan hanya membutuhkan sejumlah syarat yang terbilang mudah. Selain itu, pinjaman ini juga bisa dicairkan dalam waktu yang cepat dan penggunaan dananya terbilang fleksibel, sehingga bisa digunakan untuk membiayai renovasi rumah. 

Namun jika dibandingkan dengan kedua jenis pinjaman di atas, pinjaman yang satu ini dianggap memiliki risiko yang cukup tinggi oleh pihak bank. Hal ini tentu menjadi salah satu alasan mengapa pinjaman ini menerapkan besaran bunga yang cukup tinggi. 

Syarat untuk Mengajukan Pinjaman Renovasi Rumah 

Sama seperti pengajuan pinjaman pada umumnya, pinjaman renovasi rumah ini tentu memiliki sejumlah syarat. Penting untuk memahami berbagai syarat ini dengan baik sejak awal, agar proses pengajuan pinjaman tersebut bisa berjalan dengan lancar. 

Berikut ini adalah beberapa syarat yang wajib dipenuhi untuk pengajuan pinjaman renovasi rumah: 

  • Nasabah adalah pemilik rumah yang sah dan hal ini akan dibuktikan dengan membawa serta dokumen pendukungnya. 
  • Memiliki penghasilan tetap dan kemampuan keuangan untuk membayar cicilan setiap bulannya. 
  • Tidak pernah bermasalah dengan bank dan memiliki riwayat kredit yang sehat (layak).
  • Memiliki aset yang bisa dijadikan jaminan (khusus untuk jenis pinjaman yang pengajuannya membutuhkan agunan). 
  • Berstatus sebagai Warga Negara Indonesia (WNI).
  • Usia minimal 18 tahun atau sudah menikah.
  • Memenuhi syarat memiliki masa kerja minimal 2 tahun di perusahaan yang menjadi tempat kerja sekarang (khusus untuk karyawan). 
  • Memenuhi syarat sudah menjalankan bisnis minimal 2 tahun untuk bidang yang digeluti sekarang (khusus wiraswasta).
  • Usia maksimal 65 tahun saat kredit berakhir (khusus wiraswasta).
  • Usia maksimal 55 tahun saat kredit berakhir (khusus karyawan).

Selain syarat di atas, pengajuan pinjaman renovasi rumah juga akan membutuhkan beberapa dokumen berikut ini: 

  • Fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP).
  • Fotokopi Kartu Keluarga (KK)
  • Fotokopi akta nikah/  cerai/ kematian pasangan (sesuai dengan status terakhir pemohon).
  • Fotokopi KTP pasangan (suami/ istri) bagi yang sudah menikah. 
  • Slip gaji satu bulan terakhir (asli). 
  • Fotokopi NPWP.
  • Fotokopi buku tabungan atau rekening koran 3 bulan terakhir.
  • Fotokopi PBB terakhir.
  • Fotokopi IMB.
  • Fotokopi Akta Jual Beli (AJB) rumah. 
  • Fotokopi sertifikat rumah.
  • RAB atau rencana anggaran biaya renovasi.

Jika semua syarat di atas sudah dipenuhi dengan baik, maka pengajuan pinjaman renovasi rumah bisa dilakukan. Pengajuan pinjaman ini bisa dilakukan dengan cara mendatangi langsung kantor cabang bank yang diinginkan atau melalui situs resmi bank tersebut secara online. 

Tips Pengajuan Pinjaman Renovasi Rumah

 

Berikut ini adalah beberapa tips penting saat akan mengajukan pinjaman renovasi rumah: 

1. Tetapkan Tujuan Renovasi Rumah 

Hal pertama yang harus dipikirkan adalah tujuan renovasi rumah itu sendiri. Ini bisa dilakukan dengan menjawab beberapa pertanyaan penting, seperti: apakah renovasi ini untuk memperbaiki atau sekedar menambah kenyamanan di rumah? Bagian apa saja yang akan direnovasi? Siapa yang akan menangani renovasi? Tetapkan poin-poin penting terlebih dahulu, sehingga tujuan dan gambaran renovasi yang akan dilakukan menjadi lebih jelas. 

2. Hitung dan tentukan Besaran Dana yang Dibutuhkan 

Jika poin di atas sudah ditentukan, maka lanjutkan dengan menghitung biaya untuk renovasi tersebut. Tentukan apakah renovasi ini akan dilakukan secara borongan atau dengan upah tukang lepas? Hitung dengan cermat dan tentukan jumlah biaya ini, termasuk biaya tak terduga untuk mengatasi pembengkakan anggaran renovasi tersebut. 

3. Pilih Jenis Pinjaman Renovasi Rumah Terbaik 

Pilihlah jenis pinjaman yang tepat untuk kebutuhan renovasi rumah tersebut, mengingat biaya ini juga bisa saja besar. Hal ini bisa dilakukan dengan cara membuat perbandingan terlebih dahulu, sehingga mendapatkan satu jenis pinjaman yang sekiranya paling tepat dan menguntungkan. 

4. Pertimbangkan Bunga dan Tenor Pinjaman 

Jangan lupa cek besaran bunga dan biaya yang diterapkan pada pinjaman. Pastikan bunga pinjaman yang dipilih kecil, termasuk biaya-biaya di dalamnya. Pilih tenor yang tepat disesuaikan juga besaran cicilan dengan kemampuan bayar setiap bulannya, sehingga pinjaman ini kelak bisa dilunasi tanpa masalah. 

5. Pilih Bank yang Tepat 

Ada banyak bank yang menyediakan pinjaman renovasi rumah, sehingga akan ada banyak pilihan produk yang bisa dijadikan pilihan. Pilih bank yang tepat dan memiliki layanan terbaik, termasuk syarat pengajuan pinjaman yang masuk akal dan tidak menyulitkan. 

6. Lengkapi Semua Syarat dengan Baik

Lengkapi semua syarat-syarat yang dibutuhkan untuk mengajukan pinjaman renovasi rumah dengan baik, sehingga pinjaman tersebut bisa segera diproses dan dicairkan dengan cepat. 

7. Lakukan Renovasi dan Alokasikan Dana dengan Tepat 

Jika dana pinjaman sudah dicairkan, maka segera lakukan renovasi rumah sesuai dengan rencana. Jangan lupa untuk melakukan pembayaran cicilan pinjaman ini dengan baik ke depannya, sehingga pinjaman tersebut tidak sampai bermasalah dan bisa memberikan manfaat maksimal.

Gunakan Pinjaman Renovasi Rumah dengan Bijak 

Pinjaman renovasi rumah merupakan jenis pinjaman yang bisa dimanfaatkan untuk renovasi hunian. Penting untuk memahami dan memilih jenis pinjaman yang tepat, mengingat ada banyak bank yang menyediakan produk ini. Ajukan menggunakan pinjaman ini dengan tepat, sehingga tujuan untuk memiliki hunian yang nyaman bisa diwujudkan.