Segala Hal Penting Seputar Pemberlakuan PPnBM 2023 Sebagai Beban Pajak Penjualan Barang Mewah
Sebagai seorang warga negara yang taat, kamu pasti memahami jika ada banyak hal yang menjadi objek pajak dan harus ditanggung oleh pihak-pihak yang termasuk sebagai wajib pajak. Melalui pembayaran pajak tersebut negara mampu mendapatkan pemasukan yang bisa dialokasikan untuk membangun infrastruktur, fasilitas, ataupun menjalankan program demi kesejahteraan masyarakat.
Salah satu jenis pajak yang penting untuk diketahui adalah Pajak Penjualan Barang Mewah, ataupun yang bisa disingkat sebagai PPnBM. Pada dasarnya, jenis pajak tersebut secara khusus berlaku bagi produsen yang melakukan proses produksi barang mewah. Hal tersebut termasuk pula didalamnya aktivitas impor produk yang termasuk ke kategori mewah.
Tak seperti jenis pajak lain pada umumnya, PPnBM 2023 hanya dikenakan satu kali di saat penyerahan produk ke pihak produsen. Tentunya, selain itu, ada beragam hal yang penting untuk dipahami seputar pengenaan jenis pajak yang satu ini.
Nah, jika kamu ingin tahu lebih lanjut tentang apa itu pajak PPnBM, tujuan pengenaan, kategori produk yang dikenakan pajak ini, hingga perhitungan tarifnya, simak penjelasan lengkapnya sebagai berikut.
Baca Juga: Simak Dulu Besaran Pajak Pajero Sport Sebelum Membeli Mobilnya agar Keuangan Tetap Aman
Apa Itu PPnBM?
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, Pajak Penjualan Barang Mewah atau biasa disingkat sebagai PPnBM merupakan jenis pajak yang dikenakan ke produk yang termasuk dalam kategori mewah. Mengacu dari laman situs resmi Kementerian Keuangan Indonesia, yang dimaksud dengan apa itu PPnBM adalah jenis pajak yang berlaku pada barang atau produk yang termasuk mewah. Pembebanan pajak ini diberikan ke pihak produsen yang memiliki tujuan menghasilkan maupun mengimpor produk pada aktivitas bisnis ataupun pekerjaannya.
Cara kerja dari PPnBM ini berbeda dengan PPN atau Pajak pertambangan Nilai yang mana dikenakan tiap kali ada pertambahan transaksi maupun nilai dari produk. Pada pajak PPnBM, pengenaan pajaknya hanya dilakukan sekali saja, yaitu pada saat barang diserahkan ke pihak produsen.
Mengenai maksud dari menghasilkan produk mewah pun mengacu pada aktivitas mulai dari perakitan, memasak, mengemas, mencampur, membotolkan, sampai kegiatan lain yang dilakukan di proses produksinya.
Jenis pajak PPnBM adalah kewajiban dari setiap warga negara atau wajib pajak yang perlu dipenuhi pihak produsen yang bertugas memproduksi barang dengan kategori mewah. Lain dari pajak PPN yang mana pembayarannya langsung dilakukan ketika transaksi dan umumnya dibebankan kepada pihak konsumen, PPnBM merupakan tanggungan produsen barang mewah.
Selain itu, pengenaan dari jenis pajak ini juga berlaku terhadap produk impor yang termasuk dalam kategori mewah. Pihak penjual atau produsen yang dikenakan dengan pajak ini dikenal dengan sebutan PKP atau Pengusaha Kena Pajak.
Tujuan Adanya Pajak PPnBM
Tentang pemberlakuan pajak terhadap penjualan barang mewah, ada beberapa pertimbangan dan prinsip yang sekaligus menjadi tujuan PPnBM. Berikut adalah berbagai tujuan dari pengenaan pajak PPnBM sesuai dengan aturan UU PPN pasal 5.
- Sebagai bentuk pengendalian terhadap pola konsumsi terhadap barang atau produk mewah.
- Melindungi kelangsungan dari produsen tradisional maupun produsen kecil.
- Menjadi bentuk keadilan terhadap pembebanan pajak terhadap pihak konsumen yang memiliki penghasilan besar dan kecil.
- Sebagai bentuk pengamanan dari penerimaan negara.
Dengan tujuannya tersebut, pengenaan PPnBM tentu menjadi hal yang sangat penting untuk diterapkan dan wajib ditaati oleh setiap pihak yang tercakup di dalamnya.
Kategori Produk Mewah yang Dikenakan Pajak PPnBM
Setelah mengetahui apa itu PPnBM dan tujuan diberlakukannya beban pajak tersebut, kamu tentu penasaran, jenis produk seperti apa yang termasuk sebagai kriteria mewah dan menjadi objek pajak ini? Untuk lebih jelasnya, kriteria produk mewah yang wajib dikenakan dengan pajak penjualan barang mewah adalah sebagai berikut.
- Sebuah produk termasuk kategori mewah jika bukan merupakan produk kebutuhan pokok
- Penggunaannya hanya dilakukan oleh masyarakat dari kalangan ekonomi atas atau menengah atas.
- Hanya dipergunakan oleh kalangan atau kelompok tertentu saja
- Barang atau produk bisa menunjukkan status sosial atau status ekonomi konsumen
Dengan mengetahui kriteria dari barang mewah tersebut, pada dasarnya kamu telah memahami jenis produk seperti apa saja yang termasuk sebagai objek pajak PPnBM. Namun, agar lebih mudah memahaminya, pemerintah telah membuat kategori produk mewah yang dikenakan dengan pajak tersebut, antara lain:
- Kategori hunian mewah, misalnya, apartemen, kondominium, dan lain sebagainya.
- Kategori kendaraan bermotor, misalnya, PPnBM mobil, tapi tak termasuk jenis kendaraan jenazah, pemadam kebakaran, ambulans, angkutan umum, kepentingan negara, dan tahanan.
- Kategori balon udara
- Kategori pesawat udara, tapi tak termasuk angkutan udara untuk kepentingan negara atau niaga
- Kategori peluru senjata api, tapi tak termasuk barang yang digunakan untuk kebutuhan atau kepentingan negara.
- Kategori kapal pesiar yang mewah, kecuali yang digunakan untuk kebutuhan atau kepentingan negara, atau bisnis pariwisata.
Penentuan Tarif Pajak PPnBM dan Proses Pemungutannya
Penting untuk diketahui jika tarif dari pajak PPnBM, termasuk PPnBM mobil, di setiap jenis produk mewah yang diproduksi tak selalu sama. Ada beberapa hal yang menjadi faktor penentu dari besaran tarif pajak tersebut, seperti:
- Selain dari nilai guna produk, penentuan tarif pajak ini ditentukan pula oleh tingkat kemampuan dari golongan masyarakat atau konsumen yang membelinya.
- Konsultasi dengan pihak DPR
Mengenai cara penentuan dari tarif pajak ini ialah dengan mengalikan nilai atau harga bruto penjualan produk pada tarif berlaku. Tarif pajak PPnBM ditetapkan oleh pihak pemerintah dengan nominal paling kecil sejumlah 10 persen, serta paling besar sejumlah 200 persen.
Jenis pajak ini juga hanya dikenakan terhadap konsumen dari barang mewah yang ada di dalam negeri. Oleh karena itu, jika produk yang bersangkutan diekspor atau dikirim ke luar negeri, artinya pajak penjualan barang mewah ini tak lagi berlaku atau tak dikenakan, maupun disetarakan dengan nol persen.
PPnBM yang sudah dibayarkan pada produk mewah yang telah diekspor bisa diminta kembali oleh pihak konsumen. Alhasil, konsumen pun tak perlu merasa khawatir harus membayar beban pajak tersebut saat mengirimkan barang mewah ke negara lain.
Terkait proses pemungutan dari beban pajak ini sendiri, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, hanya dilakukan sekali saja. Prinsip dari pemungutan pajak PPnBM adalah saat penyerahan oleh pihak produsen atau pabrikan barang yang kena pajak dan tergolong sebagai produk mewah. Selain itu, pemungutan pajak ini juga dilakukan saat proses impor produk kena pajak yang termasuk sebagai kategori barang mewah.
Pada proses pengenaan pajak penjualan barang mewah, hal tersebut dilakukan dengan sama sekali tak memperhatikan siapa pihak yang melakukan proses impor, ataupun seberapa sering pihak pengusaha atau produsen dalam melakukan aktivitas impor. Dalam kata lain, pemungutan pajak ini tetap berlaku bagi produsen yang hanya satu kali saja melakukan proses impor, ataupun yang melakukannya lebih dari satu kali.
Baca Juga: Miliki Harga yang Mahal, Berapa Pajak Mobil Fortuner Tahun 2023 Terbaru?
Cara Pelaporan dan Perhitungan PPnBM
Perhitungan PPnBM dilakukan dengan cara mengalihkan persentase dari tarif pajak tersebut dengan harga dasar pengenaan pajak, atau harga produk sebelum dikenakan dengan pajak, tak terkecuali PPN. Sementara untuk membuat laporan pajak tersebut, wajib pajak harus memakai formulir SPT Masa PPN 1111.
Asalkan masih dalam 1 periode pajak, PPnBM bisa dilaporkan bersamaan dengan PPN maupun PPN impor. Pembuatan laporan pajak penjualan barang mewah tersebut wajib segera dilakukan, dan paling lambat di akhir bulan selanjutnya pasca tanggal dari faktur dibuat.
Jika dilihat sekilas, proses perhitungan serta pelaporan dari PPnBM memang terkesan rumit dan sulit untuk dilakukan. Namun, pihak wajib pajak bisa berkonsultasi terkait pembayaran beban pajak tersebut ke pihak perpajakan melalui layanan pajak online. Dengan begitu, wajib pajak bisa memenuhi tanggungan pajaknya dengan tepat dan akurat sesuai ketentuan.
Pahami Aturan dan Pemberlakuannya agar Tak Salah Memenuhi Tanggungan PPnBM
Itulah penjelasan tentang apa itu PPnBM, tujuan, kategori produk mewah, hingga tarifnya. Secara umum, yang dimaksud dengan PPnBM adalah beban pajak yang diberikan pada produsen penghasil barang mewah, yang mana termasuk pula pihak yang melakukan proses impor produk mewah.
Tentunya, setelah memahami penjelasan di atas, harapannya kamu menjadi lebih paham terkait aturan serta pemberlakuan dari beban pajak ini agar mampu memenuhi tanggungan tersebut dengan tepat.
Baca Juga: Kian Ramai Pengguna, Bagaimana Aturan Resmi terkait Pajak E-Commerce? Ini Penjelasannya