Sale Bikin Hemat Atau Boros?
Sale up to 90%! Mata siapa coba yang tidak terbelalak saat melihat sale sebesar itu? Bayangkan saja kalau seandainya ada barang harga awalnya Rp 500 ribu dan diskon 80%, itu artinya Anda cukup bayar Rp 100 ribu untuk membawa pulang barang tersebut.
Tidak dapat dipungkiri, adanya sale otomatis mengurangi jumlah pengeluaran. Akan tetapi, Anda tidak boleh kehilangan akal sehat ketika melihat sale karena ada bahaya yang menanti, lho!
Jadi, sale bisa bikin hemat asal...
Jawabannya asal Anda bisa mengontrol diri dengan baik. Dalam arti jangan asal ambil barang cuma karena lagi sale, tapi pertimbangkan manfaat barang tersebut. Apakah barangnya bisa memenuhi kebutuhan atau sekedar memuaskan nafsu belanja?
Tanda-tanda Kalau Sale Bikin Anda Boros
Jika nafsunya tidak terkontrol, sale bukannya jadi hemat melainkan pemborosan. Berikut beberapa tanda kalau sale membuat Anda boros:
1. Belanja melebihi budget
Bukannya hemat, adanya diskon bikin boros kalau total yang Anda belanjakan melebihi budget meskipun kelebihannya cuma Rp 10.000. Ketika overbudget seperti ini terjadi lima kali dalam sebulan, misalnya, totalnya sudah Rp 50.000. Lumayan, kan?
Sebaiknya utamakan barang-barang yang paling dibutuhkan sewaktu berbelanja untuk mengantisipasi over budget. Jika seandainya harga barang yang ingin dibeli lebih mahal daripada prediksi, Anda tidak perlu mengembalikan barang tersebut ke tempatnya melainkan berhenti berbelanja.
Bagaimana dengan barang-barang lain yang belum sempat masuk keranjang belanja? Tenang, Anda bisa beli barang tersebut pada jadwal belanja berikutnya. Pastikan harga barangnya sesuai prediksi atau lebih murah, jadi Anda tidak perlu mengorbankan barang lainnya seperti kemarin.
2. Dijadikan bahan pelarian
Menjadikan diskon sebagai pelarian untuk berbelanja merupakan satu pemborosan yang harus segera dihentikan karena tidak akan ada habisnya. Ada kemungkinan Anda akan melakukannya lagi saat diskonnya lebih besar daripada sebelumnya.
Padahal kenyataannya, Anda tidak membutuhkan barang tersebut. Makanya belanjalah saat dibutuhkan, bukan diinginkan. Dengan demikian, manfaat diskon menjadi maksimal.
Baca Juga: Mau Beli Barang Impian, Cicil atau Nabung Dulu? Ini Untung Ruginya
3. Membeli tanpa pertimbangan
Meskipun barang diskon sampai 90%, tetap harus ada pertimbangan sebelum membayarnya ke kasir. Apakah barang tersebut akan terpakai nantinya atau cuma dijadikan pajangan di rumah?
Kalau cuma dijadikan pajangan, lebih baik beli barang lain yang memang memberikan manfaat untuk Anda meskipun harga barangnya normal.
Memang, kesempatan untuk belanja barang lain menjadi lebih kecil karena budget-nya sudah dipakai untuk membeli barang yang harganya normal. Tapi kalau dipikir-pikir lagi, justru bagus karena jadinya tidak mubazir.
4. Demi menunjang status
Adanya sale dari pusat perbelanjaan bisa bikin boros kalau tujuan utamanya untuk menunjang status di masyarakat. Karena sekali saja Anda tampil bagus, maka selanjutnya pun harus tetap bagus. Untuk menjaga penampilan seperti ini, tentu butuh budget lebih.
Ingat, Anda tidak perlu usaha mati-matian untuk meninggikan status di masyarakat. Status tersebut akan terlihat dengan sendirinya lewat attitude dan kebiasaan sehari-hari, bukan lewat barang belanjaan dan penampilan.
5. Tidak ada habisnya
Ketahuilah kalau sale tidak akan pernah ada habisnya. Sale akan terus ada karena ini sudah seperti aktivitas wajib dari pusat perbelanjaan kepada konsumen, khususnya mendekati hari libur atau akhir pekan. Sebab, volume belanja biasanya meningkat drastis pada hari-hari tersebut.
Bayangkan kalau Anda belanja setiap ada diskon, pasti boros bukan? Selain boros, waktu dan energi juga terbuang karena motivasi belanja bukan karena butuh, melainkan karena tak ingin melewatkan diskon.
Baca Juga: Belanja 4 Barang Ini Biar Investasi Sekaligus, Kamu Makin Untung
6. Kebutuhan utama tidak terpenuhi
Belanja saat diskon bisa menjadi tindakan pemborosan kalau motivasi utamanya untuk memuaskan keinginan. Barang-barang yang dibeli biasanya di luar kebutuhan utama. Akibatnya, Anda harus menyiapkan budget tambahan untuk memenuhi kebutuhan utama agar tidak terbengkalai.
Jika kebutuhan utama tidak terpenuhi, tingkat kepuasan Anda untuk menjalani hidup biasanya berkurang. Contohnya, makan. Ketika Anda tidak mendapatkan makanan yang disukai saat makan siang, mood bisa berubah menjadi jelek seharian.
7. Tagihan kartu kredit tak kunjung lunas
Cicilan kartu kredit pasti akan lunas kalau pembayarannya teratur. Namun karena Anda selalu berburu barang diskon, tagihannya tak kunjung lunas malah terus bertambah setiap bulan.
Terbukti kalau diskon bukannya menghemat pengeluaran, tapi justru menuntun Anda pada pemborosan. Membengkaknya tagihan tentu akan menyulitkan Anda untuk melunasinya karena kebutuhan hidup lainnya juga butuh biaya.
Mulai dari sekarang, berhentilah berburu diskon kalau Anda tidak terlalu membutuhkan barang tersebut. Gunakan uangnya untuk menyisihkan dana darurat atau investasi yang jauh lebih bermanfaat.
Tidak Semua Barang Diskon Murah
Sebelum diberi diskon, harga suatu barang biasanya sudah dinaikkan terlebih dahulu agar diskonnya terlihat menarik. Jadi, jangan tertipu dengan trik marketing karena barang tersebut tidak semurah yang Anda bayangkan. Penting untuk bijak saat berbelanja agar Anda tidak mudah tergoda dengan papan sale yang ditempelkan dimana-mana.
Baca Juga: 9 Tips Belanja Keperluan Rumah Tangga Paling Praktis dan Anti Boros