Sambut 2021: Ini Cara Wujudkan Resolusi Keuangan!
Pergantian tahun cukup menjadi sesuatu hal yang penting bagi sebagian orang. Tahun baru merupakan lembaran baru dengan resolusi yang lebih matang. Resolusi merupakan daftar keinginan yang ingin dicapai pada masa depan.
Tapi ingat, jangan jadikan resolusi hanya sekedar mimpi saja, namun perlu berusaha dengan keras untuk mewujudkannya sebagai resolusi. Selain pencapaian materi, ketika kita benar-benar berusaha mewujudkan resolusi tersebut, akan ada banyak hal baru yang positif untuk dipelajari.
Nah, kita bisa belajar dari proses itu sendiri. Lalu, apa saja yang perlu dilakukan untuk wujudkan resolusi keuangan Anda?
1. Atur Laporan Aliran Keluar-Masuk Uang (Arus Kas)
Pastikan semua pengeluaran dan pemasukan keuangan Anda tercatat dengan baik
Ketika ada pemasukan dan pengeluaran, dalam pengelolaan keuangan yang baik, semuanya wajib dicatat, sekecil apapun nilainya. Tentu pencatatan arus kas ini berlaku untuk semua kalangan, baik pekerja maupun para pengusaha.
Pencatatan arus kas ini sangat penting juga untuk mengetahui dan mengatur keseimbangan antara pengeluaran dan pendapatan atau pemasukan. Mulai dari kewajiban-kewajiban pembayaran, belanja rutin, anggaran investasi atau menabung, perolehan gaji atau pendapatan, bonus, keuntungan atau laba, dan masih banyak lagi.
Jadi, guna mengetahui segala macam pengeluaran yang dilakukan, kita dapat menggunakan manajemen atau pengelolaan arus kas atau pencatatan aliran keluar-masuk uang. Dengan demikian, kita dapat melihat pendapatan dan pengeluaran secara rinci dan memperkirakan kapan harus berhemat ketika mencapai tahan defisit.
2. Mengatur Kredit dengan Baik
Disiplin membayar cicilan kredit akan meringankan Anda
Mengatur dan pengelola kredit atau pinjaman yang dilakukan itu sangat penting. Bagi yang memiliki kredit atau cicilan apapun, pastikan untuk selalu membayar tagihan dengan tepat waktu (on time). Bagi Anda yang memperoleh pendapatan secara bulanan alias gajian, lakukan pembayaran kredit itu tepat saat gajian tiba.
Bila Anda menginginkan kemudahan pembayaran tagihan kredit dan terhindar dari kelupaan, bisa memanfaatkan fasilitas pemotongan langsung dari saldo tabungan (auto debit) pada pos-pos penting ketika gajian.
Dan perlu diingat, jumlah kredit/utang yang ideal itu tidak lebih dari 30% pendapatan. Kalaupun ternyata jumlah kredit lebih besar lagi, solusinya adalah secara berkala melunasinya dan tidak menarik utang baru, atau meningkatkan pendapatan.
Baca Juga: Inilah Pentingnya Punya Perencanaan Keuangan
3. Wajib Menabung dan Investasi
Sisihkan dana Anda untuk investasi dan menabung
Jumlah besaran tabungan investasi setiap orang berbeda-beda, tergantung kebutuhan masing-masing. Namun secara persentase, nilai tabungan dan investasi setidak sekitar 10% dari total pendapatan orang yang berpenghasilan atau bergaji pas-pasan alias standar saja.
Untuk jenis tabungan maupun investasi, Anda bisa memilih sesuai selera dan kebutuhan. Namun untuk investasi memang setidaknya ada yang bersifat jangka panjang. Keuntungan investasi jangka panjang adalah selain jumlah pajaknya yang biasanya tidak terlalu besar ketimbang investasi yang jangka pendek, juga memiliki tingkat risiko yang lebih kecil.
4. Buat Alokasi Aset
Alokasikan aset Anda pada banyak instrumen investasi
Jangan salah, penyebaran aset pada beberapa produk ini sangat penting agar risikonya juga bisa tidak bertumpu pada satu tempat atau produk saja. Sebagai contoh, apabila Anda punya alokasi dana untuk menabung dan investasi sebesar Rp500 juta, maka Anda bisa menempatkan Rp250 juta untuk deposito dan Rp250 juta di saham.
Jangan lupa, setiap akhir tahun, lakukan evaluasi terhadap nilai asset yang dialokasikan tersebut. Jika nilai aset yang Anda tempatkan di deposito menjadi Rp280 juta dan dan di saham meningkat menjadi Rp300 juta, maka jumlah total aset Anda di akhir tahun tersebut mencapai sekitar Rp580 juta.
Nah, pada posisi itu, Anda harus mengatur ulang agar aset tersebar kembali ke beberapa produk investasi dan tabungan. Ini bertujuan guna menyelamatkan keuntungan yang telah diperoleh dan mengindari risiko yang lebih besar di kemudian hari.
5. Lakukan Perencanaan Transfer Aset
Persiapkan surat wasiat Anda dengan baik
Setelah aset terorganisir atau terkelola dengan baik, selanjutnya Anda harus menemukan orang yang tepat sebagai ahli waris. Ahli waris ini bisa dari orang tua, anak, saudara kandung, dan sebagainya.
Persiapkan hal itu dengan baik Bersama surat wasiat yang disertai semua dokumen yang dibutuhkan agar aset yang akan diwariskan ini bisa didata oleh ahli waris dengan mudah. Ini bertujuan agar tidak terjadi persengketaan ketika Anda telah tiada.
6. Kelola Pajak dengan Baik
Persiapkan dan patuhlah bayar pajak demi kemajuan bangsa
Kita semua tahu, pajak adalah kewajiban yang harus dipenuhi bagi setiap warga negara. Oleh karena itu, penting bagi kita mengelola pajak dengan baik agar tidak berurusan dengan hikum. Tentu ini lebih berlaku bagi Anda apabila menjadi seorang pengusaha atau bekerja secara mandiri (self-employed).
Dengan bekerja secara mandiri, maka memungkinkan bagi Anda untuk mengontrol surat tagihan (invoice) kepada klien agar dokumentasi pendapatan dapat ditunda. Artinya menunda kewajiban pajak dengan menunda penghasilan di tahun depan.
Strategi ini bisa digunakan bila Anda memprediksi bahwa pajak di tahun depan akan sama besarnya atau ada kemungkinan lebih rendah ketimbang tahun ini. Akan tetapi, bila ternyata pajak Anda di tahun depan lebih besar, maka sebaiknya Anda melakukan pencatatan pendapatan di tahun ini.
Perlu juga diperhatikan, ketika Anda berinvestasi dengan membeli saham, perlu menerapkan pengelolaan pajak denhgan baik. Anda perlu tahu bahwa membeli saham saat perusahaan hendak menerbitkan dividen, maka itu akan membuat Anda dikenakan pajak. Akibatnya, imbal hasil yang bisa Anda dapatkan sudah pasti akan dikenakan pajak juga.
Baca Juga: Mau Bermain Saham? Investor Pemula Wajib Tahu ini
7. Siapkan Proteksi Aset
Proteksi aset berharga Anda demi kenyamanan
Menyiapkan proteksi ini penting. Jika aset berharga yang Anda memiliki cukup besar, maka sebaiknya persiapkan proteksi untuk melindunginya. Misal, bila Anda membeli kendaraan atau rumah, jangan lupa untuk mengasuransikannya.
Ini penting, karena sebagai persiapan bila sewaktu-waktu ada pengeluaran tertentu yang tidak dikehendaki dan jumlahnya tidaklah sedikit, seperti halnya bila mobil mengalami kecelakaan atau dicuri. Tapi ingat, ada premi yang harus dibayar sebagai kewajiban agar klaim asuransi sewaktu-waktu bisa mudah dan lancar.
8. Jangan Lupa Siapkan Proteksi Diri
Lindungi diri Anda dengan asuransi terpercaya
Bukan hanya melindungi aset dari sejumlah risiko yang mungkin saja muncul, proteksi diri juga sangat penting adanya. Sebab bisa dibilang diri sendiri merupakan aset terpenting yang pernah ada. Maka jagalah dan lindungi diri dari berbagai risiko yang mungkin saja muncul.
Anda bisa memilih proteksi diri dari asuransi yang diinginkan dan dipercaya. Dengan mengasuransikan diri, maka hidup pun akan terasa lebih nyaman dan bisa melakukan berbagai aktivitas dan yang diinginkan dan lebih produktif lagi.
Wujudkan Resolusi Keuangan dengan Tekad dan Semangat yang Kuat
Semua resolusi yang telah Anda rancang hanya akan menjadi mimpi jika Anda tidak benar-benar mengupayakannya. Oleh karena ini, tanamkan tekad dan semangat yang kuat untuk lebih fokus pada pencapaian resolusi tersebut. Semua langkah di atas tidaklah sulit untuk dilakukan bila Anda benar-benar mau belajar memahami dan tidak enggan untuk memulainya. Ayo, wujudkan resolusi keuangan Anda untuk hidup lebih baik!
Baca Juga: Ide agar Libur Akhir Tahun Kamu Tetap Seru Meski di Rumah