Sebelum Ajukan Pinjaman, Ketahui Plus Minus Jenis-Jenis Pinjaman di Indonesia
Sampai sekarang, meminjam uang merupakan langkah yang dihindari oleh kebanyakan masyarakat di Indonesia. Selain menambah pengeluaran, meminjam dianggap menjadi satu hal yang memalukan. Padahal bila pinjaman tersebut digunakan secara maksimal untuk hal-hal yang positif, justru dapat menyelamatkan kemerosotan finansial bahkan bisa memberi keuntungan tersendiri bagi si peminjam.
Di Indonesia sendiri, ada beberapa jenis pinjaman yang cukup populer. Bagi Anda yang baru saja berencana untuk mengajukan pinjaman, sebaiknya ketahui plus dan minusnya dari jenis-jenis pinjaman di Indonesia.
Simak ulasannya berikut ini yang telah Cermati.com rangkum dari bebagai sumber.
Jenis-Jenis Pinjaman di Indonesia Beserta Plus dan Minus
1. Kartu Kredit
Kartu kredit
Bagi yang hobi belanja, kartu kredit menjadi pinjaman andalan. Apalagi saat ini, kartu kredit telah bekerja sama dengan berbagai merchant yang ada di beberapa pusat perbelanjaan. Ditambah dengan pemberian berbagai diskon menarik, sehingga membuat siapapun tergiur untuk terus berbelanja.
Meskipun berbentuk kartu, tapi kartu kredit termasuk utang yang harus dibayarkan saat tanggal jatuh temponya tiba. Bila tidak, maka Anda harus membayar sejumlah denda yang ditetapkan oleh pihak bank.
Kelebihan:
- Transaksi cepat, aman, dan praktis
- Fitur cicilan yang beragam
- Ada poin dari setiap transaksi yang bisa ditukarkan
Kelemahan:
- Ada minimum transaksi
- Cicilan berbeda-beda setiap bulan apabila terjadi keterlambatan pembayaran
- Semakin konsumtif
2. Joint Venture
Joint venture merupakan salah satu bentuk kerjasama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan tertentu. Misalnya, ingin menyelesaikan proyek atau melakukan ekspansi bisnis. Keuntungan yang diperoleh dari kesepakatan bisnis nantinya akan dibagi sesuai dengan jumlah venture menurut persentase yang sudah disepakati di awal.
Untuk bisnis berskala besar, maka joint venture menjadi satu opsi yang patut dilirik. Kalaupun terjadi kerugian, maka semua venturer akan menanggung kerugian secara bersama-sama.
Kelebihan:
- Modal cepat terkumpul
- Peluang menuju sukses besar karena dikelola oleh beberapa orang sekaligus
- Kerugian ditanggung bersama
Kelemahan:
- Kesalahan dalam memilih venturer berdampak langsung bagi bisnis
- Sering terjadi perbedaan pendapat
3. Kredit Tanpa Agunan
Kredit Tanpa Agunan
Kredit Tanpa Agunan (KTA) merupakan bentuk pinjaman yang paling banyak dilirik, karena debitur tidak perlu menjaminkan aset apapun saat mengajukan pinjaman. Begitu pinjaman diterima, maka debitur bisa langsung mengambil uangnya dan melakukan pembayaran sebagaimana yang sudah ditentukan.
Sekilas, pinjaman yang satu ini terlihat menguntungkan. Padahal, terdapat beberapa kelemahan yang perlu untuk diteliti sehingga Anda tidak merasa dirugikan di kemudian hari.
Kelebihan:
- Pencairan pinjaman cukup cepat, yaitu dalam 3 hari kerja
- Tidak perlu jaminan
- Syarat pinjaman cukup mudah
Kelemahan:
- Limit pinjaman relatif kecil
- Debitur diwajibkan punya kartu kredit
- Bunga pinjaman relatif besar
4. Koperasi
Mau pinjaman yang syaratnya mudah dan tidak neko-neko? Maka pinjaman dari koperasi patut dipertimbangkan, apalagi koperasi memberlakukan pembagian bunga pinjaman di akhir tahun. Untuk memulai pinjaman, pastikan Anda sudah terdaftar menjadi salah satu anggota koperasi.
Sebenarnya sah-sah saja bila pinjaman diajukan oleh anggota non koperasi. Tapi dengan syarat, Anda harus mengenal salah satu anggota di koperasi yang bersangkutan. Nah, orang ini lah yang nantinya menjadi pihak ketiga dalam mekanisme pinjaman, termasuk pembayaran.
Kelebihan:
- Syarat mudah dan cepat
- Dapat meminjam dalam jumlah besar
- Bunga yang relatif kecil
Kelemahan:
- Wajib menjadi anggota koperasi
Baca Juga: Koperasi, Pengertian, Jenis, Fungsi, Prinsip dan Keuntungannya yang Perlu Kamu Ketahui
5. Pinjaman dari Pemerintah
Pinjaman dari pemerintah
Tidak hanya swasta, pemerintah juga tengah berusaha untuk memberikan pinjaman kepada masyarakat. Salah satu pinjaman pemerintah yang dikenal adalah Kredit Usaha Rakyat (KUR), yang ditujukan khusus bagi pelaku usaha, baik mikro, menengah, maupun makro.
Pinjaman ini bisa diajukan melalui bank-bank pemerintah, dengan syarat kalau debitur harus memiliki satu jenis usaha yang sedang berjalan. Sehingga kreditur lebih mudah untuk menentukan besarnya pinjaman yang diberikan kepada debitur.
Kelebihan:
- Limit pinjaman mencapai Rp 50 juta
- Tenor pembayaran mencapai 5 tahun
Kelemahan:
- Suku bunga relatif tinggi, yaitu 6% per tahun
6. Franchise
Pinjaman dalam bentuk franchise juga tak kalah menggiurkan, lho! Sebagai pebisnis, Anda tidak perlu memikirkan fasilitas, bahan baku, ataupun promosi untuk menunjang kinerja usaha. Cukup dengan menyediakan sejumlah modal, lalu membayarnya kepada pemilik usaha, maka bisnis franchise bisa langsung beroperasi.
Memang, keuntungan dari usaha tidak mutlak untuk Anda karena harus dibagi lagi kepada pemilik usaha sesuai jumlah yang disepakati di awal.
Kelebihan:
- Lebih praktis
- Modal lebih sedikit
Kelemahan:
- Terikat kontrak
- Adanya sistem bagi hasil
- Harus jeli memilih franchise yang punya nama guna meminimalisir kerugian
Baca Juga: Tips dan Syarat Lengkap Mendapatkan Pinjaman Dana Tunai
7. Peer to Peer Lending (P2P)
Pinjaman berupa peer to peer lending cukup familiar, khususnya bagi generasi millennial. Cukup dengan bergabung dengan salah satu platform atau marketplace P2P, maka debitur bisa langsung mendapatkan pinjaman sesuai jumlah yang dibutuhkan.
Pinjaman didanai oleh beberapa peminjam sekaligus, yang biasanya adalah kaum awam. Saat pinjaman jatuh tempo, maka peminjam akan mendapatkan uangnya kembali disertai dengan bunga.
Kelebihan:
- Praktis, mudah, dan aman
- Tidak pakai jaminan
- Pengumpulan dana cepat
Kelemahan:
- Suku bunga relatif besar
- Ada kemungkinan pinjaman tidak terpenuhi
Pinjam Sesuai Kebutuhan dan Bijak Bayar Cicilan
Masing-masing pinjaman pun menawarkan kelebihan dan kelemahan. Sebagai debitur atau peminjam, perlu memilih pinjaman yang tepat sesuai kebutuhan. Selain itu, Anda perlu mengatur keuangan dengan bijak agar saat pembayaran cicilan utang bisa berjalan dengan lancar. Sebaiknya, setelah gajian, Anda langsung menyisihkan uang untuk bayar cicilan utang tersebut.
Baca Juga: Hati-Hati Rentenir Pinjaman Dana Online Menghantui