Survei BI: Masyarakat Berencana Ajukan KPR dan Kredit Kendaraan Setelah Pandemi
Pandemi Covid-19 telah menggerogoti ekonomi Indonesia, hingga jatuh ke dalam resesi. Hidup masyarakat kian merana. Berharap masih ada asa tersisa.
Dalam bayang-bayang corona, saat penghasilan tak ada, pekerjaan tak punya, berutang adalah cara cepat mendapatkan uang tunai.
Tak dimungkiri banyak orang yang mengambil langkah tersebut. Mungkin juga termasuk Anda.
Maklum, biaya hidup terus berjalan. Tagihan listrik dan air, sewa rumah, kuota internet untuk belajar anak, makan sehari-hari, semua butuh uang.
Menambah pembiayaan lewat utang jadi sesuatu yang mendesak. Penting demi bertahan hidup beberapa bulan ke depan.
Survei Penawaran dan Permintaan Pembiayaan Perbankan bulan Oktober 2020 oleh Bank Indonesia (BI) menyajikan data lengkap tentang kebutuhan pembiayaan rumah tangga.
Dilakukan dalam rangka mendukung program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) akibat dampak pandemi.
Survei bulanan yang sudah dilaksanakan sejak Agustus 2020 ini melibatkan responden korporasi dan rumah tangga dari sisi permintaan, dan perbankan dari sisi penawaran secara nasional.
Baca Juga: Suku Bunga Acuan BI Turun Jadi 3,75%, Ngefek Gak Sih ke Bunga Kredit Bank?
Masyarakat Pilih Pinjam Uang dengan Agunan ke Bank
Masyarakat pilih pinjam uang dengan agunan ke bank
Dari rumah tangga yang disurvei BI pada Oktober 2020, hasilnya mengungkapkan:
- Sebanyak 11,6% responden menambah utang, sedangkan 88,4% memilih tidak menambah pembiayaan melalui utang atau kredit
- Mayoritas rumah tangga atau 23,8% mendapatkan utang dari bank umum. Disusul leasing, dan koperasi, masing-masing 15,5% dan 14,8% responden
- Yang mendapat pinjaman dari fintech sebanyak 9,2% rumah tangga. Angka ini naik dari bulan September yang sebesar 8,3%
- Rumah tangga atau keluarga di Indonesia paling banyak mengajukan Kredit Multi Guna (KMG) atau kredit dengan agunan sebesar 27,2%. Diikuti mengambil Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) sebanyak 21,9% dan pinjaman kartu kredit 14%.
Masyarakat Kecil Paling Banyak Berutang
Masyarakat kecil paling banyak berutang
Dibedah lebih dalam lagi, pengajuan pembiayaan dengan utang atau kredit di bulan kesepuluh ini paling banyak diajukan rumah tangga yang pengeluarannya:
- Rp 1-3 juta per bulan sebanyak 50,8% responden
- Sebanyak 38,6% responden dengan pengeluaran Rp 3-5 juta per bulan
- Di atas Rp juta sebesar 10,5% responden.
- Terdapat kenaikan jumlah responden yang meminjam uang pada kelompok rumah tangga berpengeluaran Rp 3-5 juta per bulan dari September lalu sebanyak 32,9%. Sedangkan kelompok Rp 1-3 juta per bulan mengalami penurunan dari bulan sebelumnya 56,7%.
Bunga Bank Bikin Orang Pikir-pikir Ambil Kredit
Tingkat suku bunga jadi pertimbangan masyarakat ambil kredit
Walaupun suku bunga acuan BI sudah rendah, tetap saja banyak rumah tangga harus berpikir dua kali sebelum mengajukan pinjaman uang.
Ada beberapa faktor yang menjadi pertimbangan, bahkan penghambat masyarakat mengajukan kredit:
- Tingkat suku bunga menjadi penghambat terbesar dari 29,6% responden
- Selanjutnya sebanyak 22,7% responden menjawab faktor administrasi, seperti kelengkapan berkas pengajuan kredit, persyaratan, dan lainnya
- Faktor persetujuan lembaga peminjam sebanyak 17,9% responden.
Baca Juga: Survei BPS: 69% Pengusaha Butuh Bantuan Modal Usaha di Masa Pandemi
Ancang-ancang Ajukan KPR dan KKB dalam 3-6 Bulan ke Depan
Masyarakat ancang-ancang ambil KPR dan KKB dalam 3-6 bulan ke depan
Kalau sekarang masyarakat masih wait and see, tidak dengan setengah tahun kemudian. Responden rumah tangga sudah berencana mengajukan pembiayaan dengan utang atau kredit dalam 3-6 bulan mendatang, berdasarkan survei BI di Oktober 2020.
Harapannya sih dalam kurun waktu tersebut, pandemi Covid-19 sudah berakhir, sehingga ekonomi nasional pulih kembali.
- Sebanyak 3,9% responden punya rencana mengambil kredit dalam 3 bulan ke depan, sementara untuk 6 bulan nanti sebesar 4,8% responden
- Angka tersebut masing-masing naik dibanding September 2020 yang sebesar 3,2% dan 4,2%
- Responden yang belum ada rencana sebanyak 86%.
- Sumber pinjaman yang masih mayoritas dipilih responden adalah bank umum 35,5%, teman 20,8%, fintech 16%, toko 16%, dan koperasi sebanyak 4,8% responden
- Paling banyak masyarakat pun memilih mengambil pinjaman KMG 39,5%. Tetapi prosentasenya turun dari sebelumnya 44,4%
- Sedangkan yang ingin mengajukan KPR, jumlah respondennya naik dari 20,6% menjadi 24,9%. KKB juga demikian, naik menjadi 24,5% responden dari sebelumnya 19,8%.
Pinjaman KMG, KPR, dan KKB Terbaik di Cermati.com
Saat ini, menambah likuiditas rumah tangga lewat utang atau kredit bisa melalui perusahaan fintech. Ajukan saja pinjaman KMG, KPR, dan KKB di marketplace produk keuangan, Cermati.com.
Berikut pinjaman KMG, KPR, dan KKB terbaik di Cermati.com:
Kredit Multiguna KMG
1. KMG BFI Multiguna Motor dari BFI Finance
- Jenis agunan BPKB motor
- Plafon pembiayaan mulai dari Rp 1 juta
- Tenor pinjaman hingga 2 tahun (24 bulan)
- Pinjaman cair dalam 2 hari
- Suku bunga kompetitif mulai dari 2,5% flat per bulan.
2. KKB BCA Refinancing
- Jenis agunan BPKB mobil
- Suku bunga flat mulai dari 6,25% per tahun
- Syarat pengajuan mudah
- Keamanan BPKB terjamin.
3. BPR Kredit Mandiri Indonesia Multiguna
- Jenis agunan sertifikat rumah
- Tanpa biaya appraisal
- Proses approval hanya 3 hari
- Plafon dan tenor dapat disesuaikan.
Kredit Pemilikan Rumah KPR
1. BNI Griya
- Suku bunga mulai dari 4,74% per tahun selama 1 tahun, 2 tahun berikutnya 6,74%
- Tenor kredit hingga 30 tahun
- Proses pengajuan KPR mudah dengan e-form.
2. KPR BTN
- Suku bunga 6,99% tetap selama 2 tahun
- Kredit ini ditujukan untuk PNS maupun karyawan BUMN.
Kredit Kendaraan Bermotor KKB
1. Kredit Mobil Bekas KKB BCA
- Tenor pembiayaan hingga 4 tahun
- Pembiayaan untuk kredit mobil bekas
- Suku bunga flat mulai dari 6,25% per tahun
- Proses penjual perorangan.
Bayar Utang Tepat Waktu
Apabila Anda memutuskan untuk utang atau mengambil kredit, sebaiknya iringi dengan langkah mengatur keuangan dengan ketat. Mulai dari memangkas belanja tidak penting, berhemat, mencari penghasilan tambahan, sampai alokasikan uang untuk membayar utang.
Ingat, utang adalah kewajiban. Harus dibayar tepat waktu hingga lunas. Gunakan utang dengan bijak, contohnya untuk membuka usaha, sehingga utang Anda menjadi utang yang produktif, bukan konsumtif.
Baca Juga: Survei: Orang RI Ingin Bunga KPR Bank Turun Biar Bisa Beli Rumah KPR