Tips Cerdas Atasi Penalti KPR yang Bikin Ketar-ketir
Pernah dengar ada yang melunasi KPR justru dikenakan penalti? Mungkin banyak yang bertanya, bagaimana bisa orang yang melunasi pinjamannya justru terkena denda. Tapi kenyataannya, memang demikian.
Penalti KPR merupakan denda yang dibebankan pada nasabah saat melakukan pelunasan pinjaman lebih cepat dari masa tenor yang disepakati. Misalnya, tenor pinjaman KPR 10 tahun sudah dilunasi saat memasuki tahun ketiga. Hal ini tentu merugikan pihak bank, karena mereka akan kehilangan pendapatan bunga selama masa pelunasan KPR tersebut.
Kesepakatan denda ini sebetulnya sudah dimasukkan dalam klausul kontrak hipotek. Sehingga, penting bagi calon nasabah untuk memahami isinya sebelum membuat keputusan.
Tips Aman dan Cerdas Bebas dari Penalti KPR
Biaya penalti KPR setiap bank bisa sangat berbeda, hal tersebut sesuai dengan kebijakan dan ketentuan yang diberlakukan. Penalti ini menjadi masalah baru bagi debitur yang ingin segera melunasi cicilan KPR-nya tiap bulan.
Biasanya besaran penalti tidak melebihi dua persen dari jumlah saldo pokok terhutang. Tentu, hal tersebut akan sangat merugikan ketika jumlah pinjaman kamu bernilai ratusan juta. Simak ulasan berikut untuk meminimalisir kerugiannya.
1. Cermat memilih Bank dan jenis pinjaman
Sebelum melakukan pengajuan pinjaman KPR, pastikan kamu memahami isi perjanjiannya dengan lengkap. Termasuk berapa besaran penalti yang akan dikenakan apabila melanggar kesepakatan, seperti pelunasan lebih cepat.
Jika memungkinkan, ada baiknya pilih bank yang tak memasukan klausul penalti dalam perjanjian. Selain itu, hindari juga pinjaman alternatif. Seperti pinjaman online, lembaga pembiayaan non-bank maupun pihak yang menawarkan pendanaan cepat.
Ditambah lagi, jangan tergiur pembiayaan ulang atau refinancing ketika kamu memang berniat untuk terhindar dari penalti. Sebab, ini sama saja memberikan sinyal pada pihak bank jika kamu cenderung akan segera melakukan refinancing sesaat setelah terjadi penurunan tingkat suku bunga.
2. Bayar Uang Muka yang Lebih Besar
Pembayaran uang muka yang lebih besar membuat cicilan yang harus dibayarkan per bulan menjadi lebih sedikit. Lakukan kesepakatan di awal untuk penentuan jumlah uang muka serta bunga cicilan. Termasuk kesepakatan mengenai penalti yang harus dibayarkan.
3. Tidak Melunasi Total Pinjaman Secara Langsung
Apabila kamu melunasi seluruh pinjaman, kemungkinan besar penalti lah yang akan diterima. Ada baiknya, untuk sabar menunggu waktu dengan membayar sebagian pinjaman sesuai jadwal hingga denda penalti dihapuskan.
Biasanya penalti akan dihapuskan setelah pinjaman KPR memasuki tahun keenam dan seterusnya. Jadi, sebaiknya menunggu hingga waktu tersebut, daripada harus membayar denda penalti yang besar.
Jika perlu, tanyakan perihal total pinjaman yang dapat dilunasi tanpa penalti. Beberapa bank mempunyai kebijakan yang memungkinkan pelunasan tanpa dikenakan penalti.
Baca Juga: Suku Bunga Acuan BI Meningkat, Begini Tips Cerdas Menyiasati Cicilan KPR
4. Bayar Cicilan Bulanan Lebih Banyak
Jika memungkin bayarlah cicilan KPR bulanan lebih banyak. Hal tersebut dapat mengurangi beban cicilan selama jangka waktu pelunasan. Misalnya, membayar dua cicilan sekaligus, sehingga pinjaman KPR bisa lunas lebih cepat.
Namun, pastikan besaran tambahan cicilan yang dibayar masih berada dalam batas wajar. Sehingga, tidak memicu munculnya denda penalti KPR. Jika perlu, konsultasikan dengan pihak bank keinginan tersebut.
5. Waspadai Adanya Kenaikan Bunga
Umumnya, di tahun-tahun awal pinjaman KPR akan diberlakukan bunga tetap (fixed) untuk cicilannya. Namun, untuk tahun berikutnya dikenakan bunga mengambang alias floating.
Jika suku bunga BI mengalami perubahan, maka penalti dapat berubah-ubah sesuai dengan ketentuan bank. Negosiasi pada pihak bank terhadap perubahan tersebut dan pahami tentang bagaimana klausul tentang penalti KPR di bank tersebut.
Siapkan Hal Berikut Ini Sebelum Pelunasan
Sebelum melakukan pelunasan pinjaman, pastikan kamu sudah mempertimbangkan hal tertentu. Cek syarat dan ketentuan yang harus dipersiapkan. Pertimbangankan keuntungan atau kerugian yang kamu dapat ya.
-
Pastikan Sisa Biaya Pokok dan Bunga yang Belum Dibayarkan
Diskusikan dengan pihak bank, berapa sisa saldo pinjaman KPR yang harus dibayarkan. Totalkan jumlah tersebut dengan bunga selama pelunasan cicilan.
-
Biaya Penalti
Pastikan berapa besaran denda penalti yang harus dibayarkan apabila melakukan pelunasan secara langsung. Bandingkan dengan jika kamu membayar secara cicilan. Jika hal tersebut lebih menguntungkan, maka lakukanlah pelunasan secara total
-
Pahami Biaya Lain yang Harus Dibayarkan
Biasanya pihak bank memiliki kebijakan lain saat perjanjian terjadi pelanggaran. Salah satunya adalah biaya administrasi. Siapkan biaya administrasi berkisar dari 3-5 % dari limit kredit yang disetujui.
Baca Juga: Begini Ciri-Ciri dan Cara Cek Developer Perumahan Terbaik
Pastikan Syarat dan Ketentuannya, Penalti KPR Bukan Masalah
Apabila kamu melunasi pinjaman, telitilah dalam setiap kebijakan maupun ketentuan yang berlaku. Jangan sampai kamu malah mendapat rugi. Meskipun persentase penalti terlihat kecil namun hal tersebut bisa saja sangat merugikan jika saldo pinjaman masih cukup besar.
Bandingkan jumlah yang harus dibayarkan ketika melakukan pelunasan. Jika kebijakan bank dirasa menguntungkan, lakukanlah pelunasan KPR dengan cepat.
Pastikan semua informasi telah dipahami, karena setiap bank mempunyai kebijakan yang berbeda. Jangan lupa terus berdiskusi dengan pihak bank, agar kamu tidak mendapat kerugian. Semoga Berhasil.
Baca Juga: Lebih Untung Mana, Beli Rumah dengan Cara KPR atau KTA?