Miliki Pengaruh Besar pada Dunia Crypto, Ini Pengertian Whale, Dampak, dan Beberapa Contohnya
Dunia crypto sudah luas dipahami sebagai salah satu instrumen investasi dan trading yang cukup populer. Hal ini dikarenakan instrumen berupa aset digital tersebut memiliki nilai sangat tinggi, termasuk peluang keuntungan yang mungkin diberikannya. Sehingga, banyak orang rela mengeluarkan banyak uang untuk bisa membeli jenis aset digital ini dan menjadikannya sebagai sarana investasi maupun trading.
Berbicara soal cryptocurrency atau mata uang crypto, tahukah kamu tentang istilah yang disebut sebagai whale? Pada dasarnya, whale dalam konteks mata uang crypto mengacu pada pemain besar yang memiliki jumlah aset sangat banyak hingga mampu memengaruhi nilai mata uang crypto pada pasar.
Sebagai pihak yang mempunyai kemampuan untuk memberi dampak yang luar biasa pada fluktuasi nilai crypto, istilah whale ini tentu penting dipahami oleh para pemain aset tersebut. Selain itu, mencari tahu dampak atau pengaruh dari whale terhadap kondisi pasar aset crypto juga menjadi hal yang penting untuk dilakukan guna bisa lebih optimal menyelami industri tersebut.
Nah, jika kamu ingin tahu lebih lengkap tentang pengertian whale, dampak atau pengaruhnya pada kondisi pasar crypto, serta para miliarder dunia yang dianggap sebagai whale crypto, simak penjelasan berikut ini.
Baca Juga: Dianggap Paling Aman, Ini Pembahasan Lengkap tentang Hardware Wallet dan Cara Kerjanya
Pengertian Whale pada Dunia Aset Crypto
Pengertian Whale pada Dunia Aset Crypto
Pada dasarnya, yang dimaksud dengan whale adalah sebuah istilah yang merujuk pada pihak, baik individu ataupun organisasi, yang mempunyai aset crypto dengan jumlah yang sangat besar. Karena jumlah aset crypto yang dimilikinya begitu besar, aktivitas penjualan atau pembelian yang dilakukan oleh pihak tersebut mampu memberi dampak yang signifikan terhadap pasar. Dalam bahasa Indonesia, istilah whale ini biasanya diartikan atau memiliki padanan kata sebagai “bandar”.
Definisi whale yang lainnya adalah sebutan bagi orang yang menyimpan aset crypto dengan jumlah besar serta mempunyai kemampuan dalam memengaruhi harga atau nilainya pada pasar. Para bandar atau whale ini cenderung mempunyai dampak yang luar biasa tiap kali likuiditas rendah maupun volatilitas lebih tinggi.
Istilah whale sendiri bisa mengacu pada segala jenis mata uang atau aset crypto yang aktif diperjualbelikan oleh para pegiat aset digital tersebut. Misalnya, untuk orang yang memiliki aset crypto Bitcoin dengan jumlah masif, mereka biasa disebut sebagai Bitcoin whale. Selayaknya bandar pada umumnya, Bitcoin whale ini mempunyai kekuatan untuk mengubah atau menggerakkan nilai aset crypto tersebut hanya melalui sebuah aktivitas perdagangan.
Mengacu pada prinsip pareto, 20 persen pemegang Bitcoin paling besar mempunyai hingga melebihi 80 persen keseluruhan aset crypto tersebut. Sementara menurut informasi dari BitInfoCharts di tahun 2021 lalu, ada 3 dompet Bitcoin yang mempunyai 7,2 persen atas seluruh token Bitcoin yang beredar di kuartal 1, dengan nominal mencapai 74 miliar USD. Sedangkan untuk 100 dompet paling besar, di dalamnya menampung hingga sepertiga seluruh aset Bitcoin dengan nominal mencapai 342 miliar USD.
Dikarenakan aset crypto yang tercatat di blockchain mempunyai sifat transparan, pergerakan modal yang masuk maupun keluar dari dompet para bandar ini dapat dianalisis. Cara analisisnya sendiri bisa menggunakan analytic tool on-chain.
Sifatnya yang transparan tersebut membuat industri crypto lebih unggul dan terbuka dibanding dengan industri lain yang lebih tertutup. Sebagai contoh, pada dunia saham, banyak informasi terkait kepemilikan aset tersebut yang dirahasiakan. Sehingga, melalui analisis menggunakan analytic tool tersebut, para investor crypto bisa lebih mudah memantau pergerakan pasar yang sedang berlangsung.
Pengaruh dan Dampak Whale pada Aset Crypto
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, whale di dunia crypto memiliki kemampuan untuk memengaruhi kondisi pasar melalui transaksi perdagangan yang dilakukannya. Hal ini dikarenakan para bandar tersebut mempunyai jumlah aset yang begitu besar sehingga mampu memanipulasi pergerakan harganya.
Misalnya, saat bandar melakukan aktivitas penjualan atau pembelian aset crypto, mereka umumnya melakukan transaksi tersebut dengan nominal yang sangat besar, hingga mencapai puluhan ataupun ratusan juta dolar. Dengan nilai buy atau sell order yang sangat masif tersebut, sudah pasti akan terjadi perubahan yang signifikan dan tiba-tiba pada harga aset crypto.
Sebagai contoh, saat pesanan pembelian diisi dengan nominal yang sangat tinggi, hal tersebut bisa membuat harga aset crypto mengalami kenaikan tajam. Penyebabnya tidak lain karena pasar memperoleh sinyal permintaan terhadap sebuah aset crypto yang begitu tinggi.
Secara sederhana, saat bandar melakukan penjualan atau pembelian dengan skala besar terhadap sebuah aset crypto yang dimilikinya, mereka mampu memberi pengaruh terhadap pasar. Kemudian, situasi tersebut memicu serangkaian pesanan penjualan atau pembelian dari pemilik token kecil.
Baca Juga: Dianggap Ketinggalan Zaman dan Lewatkan Peluang, Apakah Wajar Jadi No Coiner? Ini Ulasannya
Efek Whale terhadap Likuiditas dan Harga Aset Crypto
Selain pengaruh dan dampak secara umum pada aset crypto di atas, whale juga bisa memberi efek yang signifikan terhadap likuiditas dan harga dari aset tersebut. Untuk aspek likuiditas, karena para bandar ini mempunyai wallet dengan jumlah aset yang tinggi, mereka dapat memicu masalah pada pasar crypto sebab konsentrasi kekayaannya terlalu besar.
Hal ini bisa terjadi khususnya apabila aset yang dimiliki oleh para whale ini tak bergerak pada akunnya. Saat token crypto disimpan pada akun dan tidak digunakan, situasi tersebut mampu menurunkan tingkat likuiditas dari aset crypto yang bersangkutan. Alasannya karena jumlah token yang tersedia pada pasar menjadi lebih sedikit dan terbatas.
Sementara pada aspek harga, whale bisa juga menjadikan volatilitas nilai aset crypto meningkat, khususnya saat mereka memindahkan mayoritas asetnya pada sebuah transaksi. Contohnya, bandar mencoba untuk menjual Bitcoin miliknya dengan mata uang asli. Langkah tersebut bisa berimbas pada kurangnya likuiditas serta ukuran transaksi yang tinggi memicu penurunan pada nilai Bitcoin, yang juga diikuti oleh penjualan token secara besar-besaran oleh pelaku pasar lainnya.
Saat whale melepas aset kripto miliknya, investor lain akan menjadi lebih waspada karena terdapat indikasi jika harganya akan menurun tajam. Selain itu, ada tanda umum lainnya yang diperhatikan oleh investor umum, yakni rerata aliran masuk transaksi, ataupun jumlah rerata mata uang crypto tertentu yang tersimpan pada bursa. Apabila jumlah rerata token per transaksi meningkat melebihi 2,0, hal tersebut mengacu pada aktivitas bandar yang melakukan dumping dan berhubungan dengan mayoritas bandar yang melakukan pertukaran.
Baca Juga: Mengenal Pump & Dump, Modus Menjebak yang Wajib Diwaspadai di Dunia Trading
5 Contoh Miliarder yang Menjadi Whale Bitcoin
Setelah memahami tentang apa itu bandar atau whale dalam konteks dunia crypto, kamu tentu penasaran siapa saja pihak yang bisa dimasukkan pada kategori tersebut. Berikut adalah daftar 5 orang yang bisa disebut sebagai whale pada aset crypto Bitcoin.
-
Matthew Roszak
Sumber: www.forbes.com
Roszak pertama kali memberi Bitcoin di tahun 2021, dan merupakan ketua serta salah satu founder Bloq yang merupakan perusahaan dengan dedikasi menginovasi teknologi blockchain. Melansir dari Forbes, jumlah aset crypto yang dimilikinya diperkirakan mencapai 1,2 miliar USD.
-
Tyler dan Cameron Winklevoss
Sumber: www.bloomberg.com
Winklevoss bersaudara merupakan pengadopsi serta penggemar aset crypto Bitcoin. Keduanya dilaporkan mempunyai setidaknya 100 ribu Bitcoin di tahun 2021 sehingga masuk pada daftar top 3 whales.
-
Tim Draper
Sumber: english.cw.com.tw
Merupakan kapitalis ventura asal Amerika sekaligus pendiri dari Draper Fisher Jurvetson, Tim Draper termasuk sebagai investor awal dari aset crypto. Ia diperkirakan sudah membeli sekitar 42 ribu koin Bitcoin di harga enam dolar, yang sempat hilang dan didapatkan kembali melalui pembelian lelang di tahun 2014. Hingga tahun 2021 lalu, kepemilikan Bitcoin oleh Draper diyakini berada di posisi 15 persen teratas dari seluruh investor Bitcoin.
-
Michael Saylor
Sumber: www.michael.com
Merupakan CEO sekaligus founder MicroStrategy, Saylor adalah penggemar Bitcoin dan mempunyai hingga melebihi 17,7 ribu Bitcoin.
-
Barry Silbert
Sumber: mpost.io
Terakhir ada Barry Silbert yang merupakan CEO dan founder dari Digital Currency Group, di mana sudah berinvestasi pada setidaknya 75 perusahaan di industri Bitcoin. Ia juga berada pada aktivitas pembelian lelang selayaknya Draper dan dilaporkan memperoleh hingga 48 ribu Bitcoin.
Miliki Mayoritas Aset Crypto, Whale Menjadi Pemain yang Mampu Pengaruhi Kondisi Pasar
Intinya, whale dalam dunia crypto bisa dipahami sebagai pihak, baik itu individu maupun organisasi yang mempunyai aset crypto dengan jumlah sangat besar. Saking besarnya jumlah aset yang dimiliki, aktivitas transaksi yang dilakukan para bandar ini bisa memengaruhi pergerakan nilai crypto. Oleh karena itu, aktivitas transaksi yang dilakukan oleh para whale ini penting diperhatikan oleh para investor atau trader karena berpengaruh terhadap kondisi pasar crypto secara umum.
Baca Juga: Agar Paham saat Trading, Ini Kumpulan Istilah Crypto yang Penting untuk Dimengerti