Apa Itu Cyclical Stock? Yuk, Pahami Pengertian, Ciri, dan Contohnya Berikut Ini
Bagi investor, saham selalu bisa dijadikan instrumen investasi pilihan untuk mewujudkan tujuan jangka panjang. Tapi, ketika terjun ke dunia saham, kamu harus memahami dulu karakteristik dan jenisnya. Salah satunya adalah cyclical stock.
Secara umum, cyclical stock bisa dipahami sebagai jenis saham yang berasal dari perusahaan dengan kinerja atau pendapatan yang amat bergantung pada kondisi makroekonomi. Dengan karakteristiknya tersebut, investor perlu mempertimbangkan potensi dan risiko ketika ingin membeli jenis saham ini untuk mengisi portofolio investasinya.
Terkait kategori saham berdasarkan siklus bisnis tersebut, ada banyak hal yang menarik untuk dibahas terkait cyclical stock. Untuk lebih jelasnya, simak panduan lengkap tentang cyclical stock dan berbagai hal penting seputarnya berikut ini.
Pengertian Cyclical Stock
Seperti yang telah dijelaskan sedikit sebelumnya, saham siklikal atau cyclical stock adalah sebutan untuk saham perusahaan dengan potensi pendapatan yang secara umum bergantung pada kondisi makroekonomi. Dalam kata lain, saat kondisi makroekonomi tengah positif, maka kinerja perusahaan dari saham jenis ini juga akan berlipat ganda. Pasalnya, masyarakat akan lebih banyak mengonsumsi dan membelanjakan uangnya pada produk yang diproduksi perusahaan tersebut.
Di sisi lain, ketika kondisi ekonomi sedang buruk, atau bahkan mengalami resesi, kategori perusahaan ini yang akan pertama kali mengalami penurunan kinerja dan pendapatan. Alasannya karena sifat barang yang diproduksinya bukan tergolong sebagai kebutuhan utama dan bisa ditinggalkan konsumen saat kondisi keuangannya melandai.
Umumnya, perusahaan cyclical stock bergerak di sektor pertambangan, perkebunan, aneka industri, industri dasar, properti, pariwisata, dan penerbangan. Sektor tersebut adalah sektor yang biasanya langsung ditinggalkan konsumen saat kondisi makro ekonomi melandai. Untuk itu, investor perlu update dengan informasi pasar terbaru dan situasi global agar bisa mengoptimalkan aktivitas investasi di jenis saham ini.
Ciri Cyclical Stock
Pada dasarnya, ada 2 ciri utama dari saham jenis cyclical stock, yaitu:
1. Volatilitas Tinggi dan Tergantung Tren Pasar
Sesuai namanya, saham siklikal memiliki ketergantungan dengan kondisi dan isu pada pasar. Hal tersebut membuat jenis saham ini akan langsung terdampak ketika terjadi perubahan pada tren pasar atau kondisinya dan membuat volatilitasnya terbilang tinggi. Juga, meski jumlahnya tidak sebanyak saham non siklikal, tapi volume perdagangan cyclical stock cenderung ramai dan berpotensi memberi keuntungan menjanjikan.
2. Potensi Pertumbuhannya Tinggi di Kondisi Ekonomi Positif
Ciri lainnya, cyclical stock juga mempunyai potensi pertumbuhan nilai yang sangat tinggi ketika kondisi ekonomi positif. Bahkan, pertumbuhan dari jenis saham ini akan terus terjadi saat kondisi ekonomi bergerak naik dan jauh mengungguli jenis saham lainnya. Di momen tertentu, kenaikan harga cyclical stock juga bisa berkali-kali lipat sehingga momentumnya dicari investor.
Bingung cari investasi Reksa Dana yang aman dan menguntungkan? Cermati solusinya!
Tips Investasi pada Cyclical Stock
Jika tertarik berinvestasi di jenis saham cyclical stock, ada beberapa tips penting yang perlu kamu ketahui, antara lain:
1. Cermat Amati Saham Siklikal
Salah satu kunci penting berinvestasi di cyclical stock adalah cermat dalam mengamatinya. Ketika terlihat tren pasar sedang bagus, jangan lewatkan momentum dengan membeli jenis saham ini. Pasalnya, tren cyclical stock biasanya hanya berlangsung sebentar, sekitar 1 sampai 1,5 tahun saja sebelum mengalami penurunan kembali.
2. Fluktuasi Cyclical Stock Umumnya Singkat
Tips lainnya, pahami jika fluktuasi dari jenis saham ini juga biasanya cepat dan singkat. Hal tersebut membuat investasi di cyclical stock lebih ideal dipilih oleh investor jangka pendek untuk memperoleh keuntungan cepat. Pada kondisi ekonomi stabil, jenis saham ini cenderung aktif ditransaksikan oleh para trader.
Jenis Perusahaan Cyclical Stock
Terkait saham siklikal, umumnya ada 2 jenis perusahaan yang memiliki jenis saham tersebut, yaitu:
1. Perusahaan yang Terpengaruh Harga Komoditas Perdagangan
Jenis perusahaan pertama yang biasanya memiliki jenis cyclical stock adalah perusahaan yang terpengaruh oleh harga komoditas perdagangan. Contohnya adalah perusahaan perkebunan atau pertambangan, di mana harga saham perusahaannya akan cenderung terpengaruh oleh tren harga komoditasnya.
Sebagai contoh, ketika perusahaan tambang menjual komoditasnya ke pelanggan, mereka akan memakai acuan harga global dari komoditas tersebut. Jadi, ketika harga komoditas ini tinggi, perusahaan berpeluang menorehkan kenaikan pendapatan.
2. Kinerja Perusahaan Tergantung Siklus Ekonomi
Cyclical stock juga dimiliki oleh perusahaan yang kinerjanya mudah terpengaruh siklus ekonomi. Misalnya, perusahaan yang mengalami kenaikan performa keuangan ketika ekonomi bertumbuh cenderung memiliki cyclical stock. Hal ini bisa ditemui pada jenis industri seperti perusahaan properti atau otomotif.
Contoh Cyclical Stock
Pada dasarnya, ada banyak contoh cyclical stock yang bisa ditemui oleh investor. Berikut beberapa di antaranya.
1. Saham Perusahaan Maskapai Penerbangan
Ketika kondisi makroekonomi bagus, saham perusahaan ini kerap menjadi pilihan favorit investor karena mampu memberi potensi keuntungan tinggi. Kondisi tersebut tentu bisa berimbas positif terhadap kinerja saham dan mampu memberi peluang imbal hasil menjanjikan bagi investor.
Sebaliknya, saat kondisi makroekonomi menurun, sektor ini juga akan ikut terdampak karena lebih sedikit masyarakat yang menggunakan layanannya. Hal ini bisa dilihat pada masa pandemi lalu di mana sektor penerbangan mendapat pukulan telak bahkan tidak sedikit yang bangkrut.
2. Saham Perhotelan
Selain maskapai penerbangan, bisnis perusahaan di sektor perhotelan juga memiliki saham dengan kategori cyclical stock. Selayaknya sektor penerbangan, bisnis perhotelan juga akan anjlok ketika kondisi makroekonomi memburuk.
Walaupun begitu, penurunan kinerja sektor bisnis ini secara umum tidak terdampak terlalu besar selayaknya sektor penerbangan karena mungkin masih terdapat beberapa kalangan masyarakat yang memanfaatkan layanannya. Kendati demikian, kinerja saham perhotelan cenderung mudah berfluktuasi tergantung dari siklus ekonomi makro secara umum dan perlu dipertimbangkan oleh para investornya.
3. Saham Perusahaan Otomotif
Contoh cyclical stock selanjutnya adalah saham yang dimiliki oleh perusahaan otomotif. Industri ini juga memiliki volatilitas tinggi menyesuaikan kondisi makroekonomi dan siklus bisnisnya.
Di saat ekonomi mengalami resesi, sudah pasti penjualan produk otomotif akan stagnan, bahkan menurun drastis jika tidak diakali dengan memberi bonus atau insentif untuk menarik minat konsumen. Alasannya karena masyarakat lebih mengutamakan kebutuhan primer dan sekundernya dibanding membeli kendaraan yang tergolong sebagai kebutuhan tersier dalam kondisi ekonomi tersebut.
Pun sebaliknya, saat kondisi ekonomi merekah, masyarakat akan lebih cenderung memenuhi hasratnya dan membeli barang tersier seperti kendaraan, baik untuk kebutuhan ataupun sekedar memenuhi gaya hidupnya.
Punya Prospek dan Risiko Besar, Pilih Cyclical Stock dengan Pertimbangan Matang
Saham siklikal atau cyclical stock adalah sebutan untuk jenis saham perusahaan yang kinerjanya amat bergantung dengan kondisi ekonomi makro. Volatilitasnya yang tinggi tersebut membuat jenis saham ini mempunyai prospek dan risiko yang sangat besar. Mengetahui hal tersebut, pastikan untuk mempertimbangkan rencana memilih cyclical stock ini dengan matang dengan memantau tren serta kondisi pasar secara umum agar mampu mengoptimalkan peluang dan meminimalkan risikonya.