Mengenal Exit Strategy, Langkah Penting yang Bendung Kerugian Investasi dan Bisnis
mampu memberikan pemasukan sesuai dengan ekspektasi? Jika terus dipertahankan, risikonya bisnis tersebut akan semakin memberikan arus kas negatif yang mampu memicu kerugian dengan skala yang lebih besar.
Dalam kondisi tersebut, kebanyakan pemilik bisnis harus bisa mengambil keputusan yang disebut sebagai exit strategy. Walaupun secara umum mempunyai konotasi yang buruk, tapi keberadaan exit strategy ini amat penting demi keberlangsungan sebuah bisnis dan modal yang dimiliki oleh pemiliknya. Selain itu, strategi ini juga biasa ditemukan pada dunia investasi dan perlu dilakukan oleh investor.
Tentunya, terkait strategi ini, ada banyak hal yang penting untuk dipelajari agar mampu memberikan dampak atau hasil yang paling optimal. Agar kamu bisa lebih memahami tentang pengertian exit strategy, termasuk jenis dan juga manfaatnya, Cermati telah merangkum penjelasan lengkapnya berikut ini.
Bingung cari investasi Reksa Dana yang aman dan menguntungkan? Cermati solusinya!
Pengertian Exit Strategy
Jadi, apa sih yang sebenarnya dimaksud dengan exit strategy ini? Pada dasarnya, exit strategy merupakan rencana atau langkah strategis yang dilakukan oleh pemilik bisnis untuk menjual sebagian atau keseluruhan kepemilikan bisnisnya ke investor atau perusahaan lain. Dengan melakukan strategi ini, pemilik bisnis bisa lebih mudah melakukan likuidasi atas segala aset pada bisnisnya.
Umumnya, exit strategy ini dilakukan apabila bisnis yang tengah dijalankan sudah tak mampu memberikan imbal hasil atau keuntungan sesuai keinginan. Oleh karena itu, guna meminimalkan risiko kerugian lebih lanjut yang mungkin dialaminya, pemilik bisnis memutuskan untuk melakukan exit strategy ini dan melikuidasi bisnisnya.
Di lain sisi, apabila bisnis menunjukkan pertumbuhan yang menjanjikan dan bisa dibilang sukses, artinya pemilik bisnis mampu memperoleh profit atau keuntungan yang besar nantinya. Dalam kondisi tersebut, tentunya strategi keluar ini tak perlu dilakukan.
Perlu dipahami jika pengambilan keputusan exit strategy atau jalan keluar tersebut bisa mempengaruhi pertimbangan dalam mengembangkan bisnis. Tidak hanya itu, pengambilan keputusan pada strategi ini dapat juga bergantung dari sejumlah faktor, antara lain:
- Seberapa besar keterlibatan atau kendalimu atas perkembangan bisnis jika berniat untuk terus bertahan walaupun sudah menjual bisnis tersebut.
- Apakah ada keinginan jika perusahaan atau bisnis tersebut terus berjalan melalui cara sama persis pasca kamu meninggalkan atau melikuidasinya, maupun bersedia untuk memantau perkembangan dan perubahan di dalamnya.
Terlepas dari faktor tersebut, pengambilan strategi keluar ini sangat beragam dan mampu memberi hasil yang berbeda tergantung dari jenis serta seberapa besar suatu bisnis. Akan tetapi, hal yang pasti terkait strategi ini adalah dibutuhkan perencanaan yang matang dan baik agar mampu mengetahui nilai sebenarnya dari suatu bisnis serta bisa memberi fondasi agar mampu memperoleh tujuan maupun arahan baru di waktu mendatang.
Baca Juga: Investasi Sektor Riil: Pengertian, Jenis dan Tips Sukses Investasi untuk Pemula
8 Jenis Exit Strategy
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, ada banyak hal yang penting dan harus dipertimbangkan sebelum memutuskan untuk mengambil langkah exit strategy ini. Alasannya karena keputusan tersebut mempunyai keunggulan dan kekurangan tersendiri yang perlu dipahami oleh pemilik bisnis.
Selain itu, strategi ini juga memiliki beragam jenis yang mampu membantu pemilik bisnis dalam mempertimbangkan opsi untuk menentukan strategi terbaik bagi bisnis. Berikut adalah 8 jenis exit strategy yang penting untuk diketahui.
Jenis Exit Strategy | Penjelasan |
M&A |
M&A adalah singkatan dari merger and acquisition yang mengacu pada strategi pebisnis menjual bisnisnya secara keseluruhan kepada perusahaan atau investor lain. Dengan jenis exit strategy, kamu bisa mengontrol proses negosiasi harga serta menentukan persyaratan sendiri, termasuk meningkatkan harga ke angka lebih tinggi apabila memperoleh banyak penawaran. Hanya saja, untuk kelemahannya, proses ini membutuhkan waktu yang lama serta uang yang tidak sedikit. Selain itu, tak jarang upaya menjual dan melepas bisnis tak kunjung berhasil karena tak ada investor atau perusahaan lain yang tertarik untuk membelinya. |
Menjual Saham pada Investor |
Cara yang selanjutnya adalah dengan menjual saham pada investor, baik itu ke angel investor maupun orang terdekat saja yang bersedia memberi modal. Dengan strategi ini, perusahaan masih bisa beroperasi seperti sedia kala dengan distorsi minimal terkait perubahan kepemilikan. Keunggulan lainnya, pihak yang membeli saham secara tidak langsung menunjukkan ketertarikannya pada bisnis dan bisa memberi komitmen untuk meraih keberhasilan jangka panjang. Namun, dengan strategi ini, kemungkinan pebisnis akan kesulitan untuk mendapatkan calon pembeli saham. Apabila menjual saham bisnis ke orang dekat, terdapat risiko jika harga saham bisnis nantinya akan menurun. |
Diturunkan ke Anggota Keluarga |
Ketika memilih untuk mewariskan bisnis pada pihak keluarga lain, usahakan orang yang menggantikan memiliki kualifikasi dan integritas mumpuni dalam menjalankan bisnis. Ada beberapa kelebihan dari strategi bisnis ini, yaitu kamu bisa melatih dan mempersiapkan calon pemilik agar mampu memimpin perusahaan dengan baik serta bisa menjalin hubungan lebih dekat pada bisnis walaupun sudah melepasnya. Tapi, kekurangannya, belum tentu terdapat anggota keluarga yang tertarik atau memiliki kemampuan menjalankan bisnis. Selain itu, risiko hilangnya batas profesional serta personal juga menjadi lebih mungkin terjadi yang meningkatkan potensi konflik keluarga. |
Acquires |
Maksud dari jenis strategi keluar ini adalah perusahaan lain mengakuisisi bisnismu dengan maksud mendapat talenta atau SDM di dalamnya. Jenis akuisisi ini amat menguntungkan karyawan yang memiliki kemampuan dan pengalaman karena bakal terus dipekerjakan di perusahaan baru. Keunggulannya, masa depan karyawan terjamin walaupun bisnis sudah dijual, serta pebisnis mempunyai kekuatan lebih saat bernegosiasi terkait nilai bisnis. Kekurangannya, sulit untuk mencari perusahaan yang ingin melakukan proses acquires, dan membutuhkan proses panjang. |
Management & Employee Buyouts atau MBO |
MBO adalah exit strategy yang membuat setiap karyawan dapat ditransmisikan pada peran lebih senior guna mengisi divisi kepemimpinan. Alhasil, manajemen perusahaan diisi oleh individu yang familiar dengan bisnis dan mempunyai kapabilitas untuk menjalankannya. Keunggulan strategi ini adalah dapat mempercayakan bisnis sebab dijalankan individu berpengalaman di perusahaan dan proses handover yang lebih praktis dan mudah dilakukan. Tapi, kelemahannya, belum tentu terdapat karyawan atau manajer yang ingin serta siap memiliki tanggung jawab lebih tinggi, serta perubahan manajer skala besar bisa menyebabkan masalah. |
Initial Public Offering atau IPO |
IPO adalah proses di mana sebuah perusahaan menawarkan bisnis pada publik dan menjual sahamnya kepada pihak shareholder. Keunggulan strategi ini adalah berpeluang mendapat banyak pendanaan. Tapi, pemilik bisnis akan kehilangan kontrol terhadap bisnisnya dan operasionalnya akan diawasi secara ketat oleh para pemilik saham, publik, dan badan hukum. |
Likuidasi |
Likuidasi adalah proses yang dilakukan ketika bisnis gagal dan mengharuskan pemiliknya untuk menjual seluruh asetnya. Tak hanya itu, dana yang didapatkan dari proses tersebut juga wajib digunakan untuk melunasi segala utang serta tanggungan kepada shareholder jika ada. Keunggulan strategi keluar ini adalah peluang untuk menghilangkan eksistensi bisnis selamanya saat diinginkan, dan memiliki proses yang cenderung simpel dan praktis. Tapi, kekurangannya, pebisnis belum tentu memperoleh nilai likuidasi tinggi atau sesuai harapan, serta memutus hubungan dengan karyawan, partner, serta konsumen sepenuhnya. |
Mengajukan Kebangkrutan | Terakhir ada strategi keluar dengan mengajukan status kebangkrutan dan menjadi langkah yang sebaiknya dihindari semaksimal mungkin. Pasalnya, proses ini akan mengakibatkan semua aset pebisnis disita serta mempengaruhi kreditnya. Selain itu, orang yang mengalami kebangkrutan juga lebih sulit ketika perlu mengajukan pinjaman jika ingin membuka bisnis baru di waktu mendatang. |
Baca Juga: Proposal Investasi: Pengertian, Manfaat dan Tips Membuat Proposal Investasi yang Tepat
Sederet Manfaat Melakukan Exit Strategy
Dengan melakukan exit strategy, ada sederet manfaat yang dapat kamu peroleh, antara lain:
- Lebih mudah mengambil keputusan bisnis yang jelas
- Memastikan bisnis tetap berjalan selayaknya nilai yang dijunjung
- Menjadikan bisnis lebih menarik di mata konsumen
- Menjamin proses transisi secara lancar
- Meminimalkan risiko exit strategy yang tak sesuai keinginan, misalnya kebangkrutan
Penting Pahami Exit Strategy Sebagai Bagian Business Management
Ketika mendengar istilah exit strategy, kebanyakan orang pasti menganggapnya sebagai suatu hal atau langkah bisnis yang memiliki dampak negatif. Padahal, dengan strategi tersebut, pebisnis mampu menentukan jalan terbaik untuk mengembangkan bisnisnya di masa depan. Karenanya, pastikan untuk memahami tentang istilah ini beserta segala jenisnya agar mampu mengambil keputusan bisnis yang paling menguntungkan.
Baca Juga: Melek Investasi: Simak Beda Investasi Saham, Reksa Dana, SBR, ORI, dan Deposito