Gadai Sertifikat Rumah Bisa Gagal! Ini Penyebabnya
Memiliki tempat tinggal yang nyaman dan aman tentu jadi impian setiap orang. Tapi bagaimana jika rumah yang jadi tempat tinggal selama ini harus digadaikan?
Jangan khawatir, asalkan kamu menggunakan layanan gadai dari lembaga keuangan yang kredibel, maka semua akan aman. Namun, kamu juga tetap perlu untuk berhati-hati jika ingin menggadaikan rumah untuk mendapatkan pinjaman.
Biasanya, bank/Pegadaian/lembaga pembiayaan lainnya sangat selektif dalam memilih bangunan rumah yang diajukan sebagai jaminan. Sebelum memutuskan untuk membawa sertifikat kepemilikan rumah untuk digadaikan, yuk simak informasi bermanfaat berikut ini.
Baca Juga: Memahami Risiko Gadai Sertifikat Rumah Sebelum Ajukan Kredit Multiguna
Bingung Cari Produk Kredit Multi Guna Terbaik? Cermati punya solusinya!
Penyebab Gagalnya Gadai Sertifikat Kepemilikan Rumah
Penyebab Gadai Sertifikat Rumah Gagal
Gagal mendapat pinjaman dari gadai sertifikat rumah sangat mungkin terjadi, karena biasanya lembaga keuangan memberikan syarat yang cukup banyak. Selain membawa dokumen identitas diri dan surat kepemilikan rumah, kondisi rumah dan lokasinya juga perlu diperhatikan.
Sebab, hal tersebut sering kali jadi alasan mengapa pengajuan gadai tidak disetujui alias gagal. Untuk itu, ketika rumah ingin digadaikan, pastikan bahwa bangunan tidak memiliki kondisi berikut ini.
-
Lokasi Rawan Banjir
Layaknya membeli sebuah rumah, tentu tidak ada dari kamu yang ingin membeli rumah di kawasan rawan banjir, bukan? Begitupun pihak bank/Pegadaian/lembaga pembiayaan, rumah yang sering terkena banjir biasanya akan sulit diterima sebagai jaminan pinjaman.
Lokasi rumah dikatakan rawan banjir ketika saat tiba musim hujan, hampir selalu terendam genangan air. Di mana genangan air yang dimaksud lebih dari 60cm hingga 3m.
-
Lokasi Rumah Tusuk Sate
Faktor selanjutnya yang memengaruhi disetujui atau tidaknya pengajuan gadai sertifikat kepemilikan rumah adalah posisinya yang berada di lokasi tusuk sate. Di mana lokasi rumah berhadapan dan sejajar dengan posisi jalan.
Rumah yang berada di lokasi yang demikian biasanya juga sulit diterima pengajuan kreditnya. Terlepas dari mitos yang mengatakan bahwa lokasi ini membawa kesialan untuk penghuninya. Kenyataannya yang membuat bank menolak adalah potensi kecelakaan yang besar di lokasi tersebut.
-
Berdampingan dengan SUTET
Rumah yang lokasinya berdekatan dengan SUTET (Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi) juga kerap kali ditolak. Ini karena ada anggapan bahwa lokasi rumah yang dekat dengan SUTET kurang aman. Mulai dari, risiko kesehatan akibat terpapar tegangan tinggi hingga kemungkinan risiko bencana tidak terduga. Misalnya saja, kerusakan tower SUTET hingga konsleting listrik yang membahayakan.
-
Pernah Menjadi Lokasi Perkara Kriminal
Rumah yang pernah menjadi tempat perkara kriminal atau TKP, juga akan sulit digadaikan. Seperti lokasi penculikan, gudang penyimpanan obat terlarang, hingga kasus pembunuhan.
Lembaga hanya menghindari kemungkinan terburuk ketika jaminan disita, mereka akan kesulitan untuk menemukan pembeli dari proses lelangnya. Lagipula siapa yang mau tinggal di rumah bekas tempat perkara kriminal?
Belum lagi mitos dan kesan ngeri dari rumah tersebut, pasti banyak yang tak mau menempatinya. Jadi pastikan, rumah kamu bersih dan aman dari perkara kriminal apapun.
-
Lokasi Dekat Area Pemakaman
Di tengah masyarakat, rumah yang berada dekat dengan lokasi pemakaman memiliki suasana yang seram dan mencekam. Belum lagi, kualitas airnya yang kurang bagus akibat proses pembusukan. Tak heran jika jarang yang mau membangun rumah di dekat area pemakaman.
Beberapa alasan tersebut membuat harga jual tanah dan rumah di lokasi dekat pemakaman menjadi jauh lebih murah, karena memang kurang diminati. Jadi jangan heran, ketika rumah dan tanah di lokasi ini biasanya ditolak sebagai jaminan gadai atau pinjaman.
Tentunya pihak bank/Pegadaian/lembaga pembiayaan tidak mau ambil risiko dengan jaminan rumah di lokasi yang sulit dijual.
-
Bangunan Rumah Sudah Tua
Penyebab gagalnya pengajuan gadai selanjutnya dilihat dari kondisi bangunan rumah. Di mana rumah tersebut kondisinya sudah tua, tidak terawat dan tidak layak huni.
Biasanya rumah akan membutuhkan dana untuk renovasi dengan estimasi biaya yang tidak sedikit. Hal inilah, yang membuat rumah dengan kondisi tersebut kurang laku di pasaran. Meskipun laku, tapi harganya pasti akan jauh lebih rendah dari ekspektasi.
Dengan pertimbangan inilah rumah tersebut akan sangat sulit dijadikan jaminan gadai atau pinjaman. Selain dari kondisi rumah, fasilitas di dalamnya juga turut dinilai. Apakah sesuai dengan kriteria atau tidak untuk disetujui pengajuannya.
Jika dinilai butuh banyak perbaikan, kemungkinan besar pengajuan akan ditolak. Untuk itulah, pastikan untuk merawat kondisi rumah dengan baik. Selain sebagai investasi untuk tempat tinggal, nyatanya hal ini juga berpengaruh ketika akan digunakan sebagai jaminan pinjaman.
-
Lokasi Rumah di Gang Sempit
Rumah yang berada di jalan atau gang yang sempit dikenal dengan sebutan rumah helikopter. Pasalnya, butuh tenaga ekstra agar bisa menjangkaunya.
Lokasi rumah yang demikian biasanya akan sulit disetujui jika diajukan sebagai jaminan. Alasannya tak jauh berbeda, karena nilai jual yang rendah dan sulit mendapatkan pembeli. Hal ini yang biasanya memengaruhi keputusan bank/Pegadaian/lembaga pembiayaan.
Selain itu, juga butuh survei lebih lanjut untuk mengetahui kondisi rumah dan lingkungannya. Tentunya akan membutuhkan lebih banyak waktu untuk persetujuan pinjaman.
Baca Juga: Nominal Pengajuan Kredit Multiguna Tidak Disetujui? Pahami 5 Faktor Penentunya
Sukses Ajukan Pinjaman Gadai Rumah dengan Mudah
Rumah bukan hanya menjadi tempat tinggal tapi juga investasi masa depan yang menguntungkan. Untuk itu, perlu menjaga bangunan rumah agar tetap indah dan kokoh. Sehingga, jika ada kebutuhan mendesak dapat digadaikan untuk mendapat pinjaman.
Namun, pastikan sebelum menggadaikan rumah pahami kondisi finansial pribadi. Apakah bisa memenuhi tanggung jawab cicilan tiap bulannya dengan disiplin atau justru banyak tanggungan yang harus dibayar.
Perlu diingat, membuat pinjaman baru ketika pinjaman lama belum usai bisa menambah masalah baru untuk kondisi keuangan di masa mendatang. Jika memang sudah bertekad, maka pastikan kamu punya kemampuan untuk memenuhi tanggung jawab tersebut, ya.
Baca Juga: Inilah Syarat agar Pengajuan Kredit Disetujui Bank