Kenali Ciri Terjadinya Gap Saham dan Tips Memanfaatkannya

Investasi saham bersifat tidak stabil karena harganya yang fluktuatif. Bagi investor maupun trader pemula mungkin akan kebingungan saat menemukan gap dalam saham. Gap saham adalah kondisi yang membuat candlestick berjarak antara satu dengan lainnya. Fenomena ini biasanya terjadi karena investor tidak melakukan transaksi dan eksekusi apapun pada level harga tersebut.

Namun, kondisi ini tidak selalu berdampak buruk pada saham yang dimiliki sehingga tidak perlu panik menghadapinya. Perlu diketahui, saat terjadi gap ada dua kemungkinan yang muncul, yakni gap up atau harga saham lebih tinggi dan gap down atau harga saham turun.

Nah, pada artikel ini akan dibahas lebih jelas tentang ciri terjadinya gap saham, tips memanfaatkan, serta jenis-jenis gap tersebut. Yuk, simak penjelasan detailnya!

Bingung cari investasi Reksa Dana yang aman dan menguntungkan? Cermati solusinya!

Mulai Berinvestasi Sekarang!  

Ciri Terjadinya Gap Saham

Ada momentum baru dalam tren penjualan aset saham ketika terjadi gap. Contohnya, jumlah aset saham yang diperdagangkan naik pesat. Kemudian, fenomena harga saham yang menjadi tidak menentu karena implikasi atau kejadian dalam perusahaan emiten, seperti rapat umum pemegang saham (RUPS).

Ada dua kemungkinan yang terjadi saat diadakan RUPS, yakni perubahan tren saham atau tren yang sama terus berlanjut. Oleh sebab itu, diperlukan pemikiran matang sebelum melakukan transaksi terhadap aset saham saat terjadi gap.

Jenis Gap Saham

Ciri terjadinya gap saham tidak terlepas dari jenis-jenis gap itu sendiri. Untuk bisa memanfaatkan fenomena tersebut, kamu perlu mengenal tipe atau jenis dari gap terlebih dahulu. Berikut jenis-jenis gap dalam saham.

  1. Runaway Gap

    Jenis gap runaway terjadi ketika candlestick hilang secara tiba-tiba dari grafik dan menimbulkan celah. Padahal sebelumnya harga saham sedang mengikuti tren tertentu yang berjalan. Ketika gap ini terjadi, maka harga pada saham akan tetap mengikuti tren sebelumnya. Dari sana, ada dua kemungkinan yang terjadi yaitu up trend dan down trend. Oleh sebab itu, jenis gap ini juga sering disebut continuation gap.

  2. Common Gap

    Jenis gap selanjutnya adalah common gap. Pada jenis ini tidak ada faktor yang menyebabkan terjadinya gap, candlestick tiba-tiba mengalami gap yang tidak bisa dijelaskan. Ketika jenis gap saham ini terjadi, maka tidak memiliki arti apapun dan tidak mengindikasi momen apapun.

  3. Exhaustion Gap

    Exhaustion gap adalah terjadinya celah karena penurunan harga setelah kenaikan secara cepat pada waktu sebelumnya. Jenis gap satu ini biasanya terjadi saat investor melakukan aktivitas beli ke jual secara bersamaan sehingga membuat permintaan suatu instrumen saham turun. Jika terjadi exhaustion gap, jangan panik dan jangan menjual aset secara sembarangan.

    Seperti yang dijelaskan bahwa exhaustion gap terjadi saat harga saham naik cepat, tetapi tidak bisa melanjutkan kenaikan tersebut. Oleh karena itu, seringkali hal ini memicu pembalikan arah sehingga harga saham kemudian turun drastis.

  4. Breakaway Gap

    Jenis terakhir adalah breakaway gap yang terjadi ketika harga saham berada di luar support atau resistance. Faktor terjadinya breakaway gap adalah harga aset yang mengalami konsolidasi sehingga menunjukkan pola pembalikan atau reversal.

    Itulah empat jenis gap saham yang perlu kamu pahami. Pasalnya, kondisi tersebut bisa terjadi kapan saja dan membuat kamu cukup khawatir jika belum mempelajarinya. Lalu, bisakah fenomena gap saham dimanfaatkan untuk mendapat keuntungan? Simak penjelasannya!

Tips Memanfaatkan Gap Saham

Seperti sudah dijelaskan di awal, gap dalam saham tidak selalu membawa dampak buruk bagi aset yang dimiliki. Hanya saja, bagi investor pemula mungkin akan bingung memanfaatkan kondisi tersebut dengan baik. Untuk itu, berikut adalah tips untuk memanfaatkan fenomena gap saham.

  1. Melakukan Analisis Fundamental

    Tips pertama yang bisa kamu terapkan untuk memanfaatkan kondisi gap saham adalah meminimalisir kerugian. Hal ini bisa kamu lakukan dengan analisis fundamental sebelum melakukan transaksi apapun. Jika ingin melakukan transaksi, sebaiknya tunggu laporan keuangan rilis terlebih dahulu secara legal kepada publik.

  2. Memasang Harga di Posisi Aman

    Tips berikutnya adalah memasang harga pada posisi aman, bisa likuid atau tidak sambil memperhatikan pergerakan candlestick. Setelah terjadi gap biasanya tren akan lebih sering berlanjut seperti sebelumnya daripada berganti tren baru. Meski demikian, kamu harus tetap memperhatikan gap saham dengan seksama. Tujuannya adalah menekan kerugian karena kesalahan membaca gap dan melakukan transaksi yang tidak perlu.

    Demikian tips memanfaatkan kondisi gap saham agar tidak membuat aset yang dimiliki mengalami kerugian. Tips tersebut perlu kamu terapkan jika masih menjadi investor pemula.

Kenali Jenisnya Saat Gap Saham Terjadi

Nah, itulah informasi seputar fenomena gap saham dalam pasar saham yang perlu kamu ketahui. Adapun, saat terjadi fenomena gap dalam saham, jangan terlalu panik dan mengambil keputusan terburu-buru. Kamu perlu mengenali jenis gap apa yang terjadi dan menerapkan langkah sebagaimana tips yang diberikan.

Semakin lama berkecimpung dalam dunia saham, kamu sudah semakin mahir mengenali gap apa yang terjadi dan meminimalisasi risiko kerugian. Justru, kamu mungkin bisa mendapat keuntungan dari terjadinya gap saham tersebut.