Kabar Terbaru Penemuan Vaksin Virus Korona. Simak di Sini!
Cermati.com, Jakarta – Virus corona baru (2019-nCoV) masih terus jadi perhatian dan kewaspadaan seluruh masyarakat dunia. Beberapa negara terutama yang warganya sudah ada yang terinveksi coronavirus jenis baru ini berusaha keras untuk menemukan penangkalnya.
Sejauh ini, sebagaimana banyak dikabarkan oleh media massa dari dalam dan luar negeri, virus corona jenis baru ini sudah menyebar ke 26 negara, mulai dari beberapa negara asia hingga eropa dan Amerika Serikat. Terbaru, 630 orang meninggal akibat terinveksi virus corona dan sudah 30 ribuan orang di seluruh dunia terinfeksi.
Lalu, apakah benar vaksin virus corona baru ini sudah ditemukan? Untuk lebih jelasnya, simak ulasan Cermati.com berikut ini yang dirangkum dari berbagai sumber.
Bingung cari asuransi kesehatan terbaik dan termurah? Cermati punya solusinya!
Ilmuan Dunia Kembangkan Vaksin Virus Corona
Ilustrasi penelitian di laboratorium farmasi
Para ilmuan dunia di berbagai negara terus berupaya mengembangkan vaksin virus corona jenis baru. Menurut pemberitaan Reuters, setidaknya ada belasan perusahaan farmasi dunia yang sedang melakukan penelitian penemuan vaksin virus ini dan obat untuk menyembuhkan korban yang terinfeksi.
Sebagaimana dikutip dari DetikNews yang melansir Chinatopix via AP, staf medis di Wuhan, China, terus melakukan riset pengembangan vaksin virus corona jenis baru. Penelitian itu dilakukan dengan mengambil sampel tes asam nukleat dari pasien yang terinfeksi.
Disebutkan, pemerintah China langsung menyebarkan kode genetiknya setelah beberapa jam virus corona jenis baru ini dikenali. Sehingga, para ilmuan medis di berbagai negara bisa langsung melakukan riset pengembangan vaksinnya.
Informasi kode genetik itu membantu para ilmuan untuk mengenal asal virus dan bagaimana cara virus itu bermutasi, serta cara melindungi orang dari virus tersebut. Dengan demikian, penangkal virus jenis ini bisa cepat ditemukan.
Rusia dikabarkan juga melakukan penelitian Novel Coronavirus di laboratorium mikrobiologi di Pusat Ilmu Kesehatan dan Epidemologi yang berada di Krasnodar. Amerika Serikat melalui perusahaan farmasi, Gilead Science, juga telah menjalin kerjasama dengan Rumah Sakit Persahabatan China-Jepang yang ada di Beijing untuk menguji obat antivirus corona ini.
Inggris tak ketinggalan mengembangkan vaksin dari virus yang mewabah sejak akhir Desember 2019 lalu. Dilansir dari Reuters, Kepala Divisi Infeksi Mukosa dan Imunitas di Imperial College London, Robin Shattock, mengatakan ilmuan telah melakukan serangkaian penelitian untuk menemukan vaksin virus corona.
Hasil penelitian ini akan dilakukan pengujian kepada binatang dalam waktu dekat. Sehingga pertengahan tahun diharapkan sudah bisa dilakukan pengujian vaksin virus corona pada manusia.
“Pendekatan konvensional biasanya memerlukan dua hingga tiga kali sebelum bisa uji klinis. Namun kini kita bisa memiliki rangkaian genetika di laboratorium dalam 14 hari,” ujar Shattock. Diharapkan vaksin ini bisa jadi senjata ketika wabah virus kembali menyebar.
Baca Juga: Kenali 5 Jenis Virus Penyebab Kanker
Remdesivir Jadi Vaksin Virus Corona?
Ilustrasi remdesivir vaksin virus corona
Redemsivir yang merupakan antivirus yang dulunya dikembangkan untuk melawan virus Ebola oleh perusahaan farmasi asal Amerika Serikat itu disebut-sebut bisa menangani virus corona yang sedang mewabah ini.
“Meskipun tidak ada data antivirus untuk remdesivir yang menunjukkan aktivitas terhadap 2019-nCoV pada saat ini, data yang tersedia di coronavirus lain membeli kita harapan,” jelas Gilead, perusahaan farmasi asal AS seperti dikutip dari CNBCIndonesia yang melansir Pharma Times.
Remdesivir ini disebutkan memiliki aktivitas in vitro dan in vivo terhadap patogen virus MERS dan SARS yang secara struktural mirip dengan 2019-nCoV. Dan dalam data klinis penggunaan darurat remdesivir digunakan dalam pengobatan pasien yang terinveksi virus Ebola.
Pharma Times menyebutkan obat ini telah digunakan sebelumnya pada pasien yang terjangkit virus corona di AS. Akan tetapi, remdesivir ini belum disetujui secara global karena belum terbukti aman dan efektif.
Baca Juga: Dari Anak Serigala Hingga Burung Merak, Inilah Penyebab Awal Virus Corona
China Patenkan Remdesivir untuk Obati Virus Corona
Ilustrasi uji virus corona
Seperti apa wujud antivirus atau vaksin virus corona ini nantinya yang diakui dunia, kita tunggu saja para ilmuan benar-benar yakin atas temuannya itu. Semoga vaksinnya segera ditemukan agar penyebaran virus corona bisa dicegah dan yang terinveksi bisa disembuhkan.
Namun, kabarnya seperti diberitakan Shouth China Morning Post, China sedang mengajukan paten untuk obat virus corona. Obat ini dikembangkan oleh Institut Virologi Wuhan yang memanfaatkan remdesivir. Dari hasil penelitian, remdesivir efektif memerangi virus corona ketika dikombinasikan dengan obat malaria chloroquine.
Baca Juga: Daftar Orang Terkaya Dunia Sumbang Jutaan Dolar Tangani Virus Corona