Ketahui Dompet Digital Asal China, Alipay dan WeChat Pay untuk Turis di RI
Pasar keuangan Indonesia kian seksi. Buktinya dua penyedia platform pembayaran asal China, WeChat Pay dan Alipay sudah ancang-ancang beroperasi secara legal di Tanah Air. Bayar makanan, minuman, hotel, transaksi belanja, tinggal pakai ponsel melalui teknologi Quick Response (QR) Code di merchant-merchant yang bekerja sama.
Mungkin Anda sering melihat banyak turis China melancong ke Bali, Manado, Pulau Bintan, Kupang, dan daerah lainnya. Itu karena dalam beberapa tahun terakhir, banyak penerbangan langsung (direct flight) dibuka dari daerah-daerah di China menuju destinasi wisata di Indonesia.
Data teranyar Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, kunjungan wisatawan asal China ke Indonesia mencapai 1,99 juta orang sepanjang Januari-November 2018. Menduduki peringkat kedua setelah Malaysia sebanyak 2,26 juta orang. Kalau diamati, ini merupakan potensi untuk digarap. Ada aliran cuan yang besar di situ.
Oleh karenanya, WeChat dan Alipay masuk ke Indonesia. Tapi sebetulnya kamu tahu enggak sih apa itu WeChat Pay dan Alipay? Dirangkum dari berbagai sumber, Cermati.com akan mengulasnya satu persatu.
Baca Juga: Milenial Wajib Tahu Keuntungan Punya Dompet Digital dengan Sistem QR Payment
Bingung cari Kartu Kredit Terbaik? Cermati punya solusinya!
Alipay
Alipay
Bagi masyarakat China, nama Alipay tidak asing lagi. Adalah platform pembayaran yang telah mengubah sistem pembayaran di Negeri Tirai Bambu. Alipay merupakan besutan Alibaba Group yang didirikan Jack Ma, si raja e-commerce. Alipay merajai pasar pembayaran digital di China dengan pangsa pasar 54% pada kuartal I-2017. Alipay sudah membumi di China karena platform ini telah digunakan 520 juta pengguna. Alipay menggandeng banyak lembaga keuangan, termasuk sistem pembayaran Visa dan MasterCard. Jaringannya pun begitu kuat dengan menggaet ribuan merchant.
Dengan aplikasi Alipay, pengguna dapat bertransaksi lewat ponsel, seperti pembayaran tagihan kartu kredit, air dan listrik, manajemen rekening bank, transfer peer to peer (P2P), isi ulang voucher prabayar, beli tiket bus dan kereta api, pesan makanan, naik kendaraan, bayar uang sekolah, denda pelanggaran lalu lintas, sampai belanja online di e-commerce raksasa China, Taobao dan Tmall. Pantas saja ya uang tunai dan kartu kredit atau debit kurang laku di China.
Kekuatan Alipay lainnya, pengguna dapat menghubungkan akun bank dengan akun Alipay tanpa perlu menaruh dana lebih dulu. Jangan khawatir soal keamanan. Alipay menjamin akun pengguna aman lewat beberapa mekanisme. Pengguna diharuskan membuat kata sandi login dan pembayaran yang berbeda. Kesempatan untuk memasukkan kata sandi login hingga lima kali, dan kata sandi pembayaran sampai tiga kali. Kalau tidak sesuai, akun otomatis terkunci.
Kalau ingin kembali mengakses akun, pengguna harus menghubungi Alipay. Selain itu, Alipay juga memasang sistem keamanan lain yang mampu mengenkripsi informasi melalui jaringan, mencegah pembobolan kata sandi sehingga transaksi online aman.
WeChat Pay
WeChat Pay
WeChat Pay, rival kuat Alipay di China milik Tencent. Perusahaan tersebut awalnya membuat layanan WeChat untuk berkirim pesan instan. Namun berkembang dengan menghadirkan solusi pembayaran yang dikenal dengan WeChat Pay. Berdiri pada tahun 2014, layanan dompet digital tersebut sudah membuntuti Alipay dengan menguasai pangsa pasar sebesar 37% di 2017. Namun jumlah pengguna aktif WeChat Pay diklaim telah mencapai 600 juta pengguna pada tahun 2017.
Alipay tentu harus waspada jika tidak ingin pangsa pasarnya terus digerogoti, mengingat keunggulan WeChat Pay yang memungkinkan pengguna mengirim uang ke pengguna lain yang ada di daftar kontak. Istilahnya sih kirim angpao digital. Fitur kirim angpao inilah yang membuat basis pengguna WeChat Pay meledak. Aplikasi WeChat, termasuk layanan WeChat Pay telah meluncur di lebih dari 15 negara. Layanan pembayaran seluler ini telah memudahkan banyak orang untuk memesan makanan, taksi, transfer uang, dan belanja online.
Baca Juga: 5 Pilihan e-Money Terbaik Buat Mudik via Tol Trans Jawa
Syarat Alipay dan WeChat Masuk ke RI
Syarat Alipay dan WeChat Pay Masuk ke RI
Namanya juga sistem pembayaran asing yang mau ekspansi ke Indonesia, harus ikut aturan main Bank Indonesia (BI). Ada dua syaratnya:
1. Wajib gandeng Penyedia Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) domestik
PJSP domestik dalam hal ini adalah Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) IV. Hal tersebut sesuai dengan Peraturan BI Nomor 19/8/PBI/2017 tentang Gerbang Pembayaran Nasional (GPN). Bank kriteria BUKU IV adalah bank-bank dengan modal inti di atas Rp30 triliun. Empat bank besar sudah melirik kerja sama tersebut.
Bank BCA dan Bank BRI pedekate ke Alipay, sedangkan Bank CIMB Niaga dan Bank BNI merangkul WeChat. Bank BUKU IV ini fungsinya sebagai bank setelmen. Artinya setiap transaksi lewat WeChat Pay dan Alipay (PJSP asing) di Indonesia harus lewat bank tersebut. Dengan begitu, dananya masuk dan ada devisa yang dihasilkan untuk Indonesia.
2. Wajib gunakan rupiah
Setiap transaksi harus dikonversi ke rupiah dari mata uang China Renmimbi. Saat ini, jaringan Swiss-Belhotel di Bali sudah menyediakan layanan pembayaran digital WeChat Pay menggunakan jaringan Alto Halodigital International (AHDI). Ini legal karena sudah mendapat restu BI. Jadi kalau transaksi pembayaran melalui Alto QR Pay AHDI yang terkoneksi sistem WeChat Pay, dilakukan dalam mata uang rupiah.
Hanya untuk Turis China
Hanya untuk Turis China
BI menegaskan transaksi pembayaran pakai WeChat Pay dan Alipay di Indonesia hanya untuk turis China. Jadi tidak berlaku untuk warga lokal. Sebab, kalau dua platform itu mau menggarap pasar domestik, aturan main bakal lebih ketat.
Sebagai gambaran cara menggunakan dompet digital ini, antara lain:
1. Pihak hotel atau toko (merchant) yang bekerja sama akan menawari turis layanan WeChat Pay dan Alipay
2. Tagihan akan ditampilkan dalam denominasi rupiah, beserta QR code-nya
3. Turis dapat memeriksa tagihan tersebut
4. Lalu bayar tagihan dengan scan QR code tersebut lewat aplikasi WeChat Pay dan Alipay
5. Pembayaran berhasil dan akan ditampilkan dalam mata uang China Renmimbi.
Serba Mudah dengan Pembayaran Digital
Pembayaran digital menggunakan teknologi QR Code saat ini tengah menjadi tren. QR Code bahkan disebut-sebut akan menjadi cara pembayaran di masa depan. Di Indonesia, aplikasi pembayaran QR Code semakin digandrungi, seperti Go-Pay, OVO, T-Cash, DANA, dan lainnya karena bikin transaksi pembayaran non-tunai lebih mudah. Tanpa disadari, kemudahan ini bisa membuat orang kalap belanja loh. Jadi tetap ingat ya, belanja sesuai kebutuhan.
Baca Juga: Uang Elektronik, Apa Keuntungan Menggunakannya?