Lagi Cari Modal? Jangan Katakan 5 Hal ini pada Investor Saat ‘Fundrising’
Konsep sudah matang dan segala sesuatunya untuk memulai bisnis sudah siap. Namun yang masih menjadi PR (pekerjaan rumah) agar bisnis terwujud adalah ketersediaan modal yang harus mencukupi.
Sebagai perusahaan yang baru akan didirikan atau sudah mulai dirintis namun masih membutuhkan banyak dana agar bisa tumbuh lebih baik lagi, maka menggalang dana atau biasa disebut dengan istilah fundrising jadi sebuah keharusan.
Tentu saja, guna mendapatkan investor yang mau menanamkan modalnya di sebuah perusahaan yang kita rintis itu tidaklah mudah. Pun demikian, mencarinya pun tidak bisa dibilang sulit jika kita mengetahui cara yang tepat.
Memperkenalkan, menjelaskan, dan meyakinkan investor untuk mau mendanai usaha rintisan kita tidak bisa dianggap sepele. Setidaknya ada pantangan yang dikatakan pada investor agar mereka tak menolak mengucurkan dananya.
Bingung Cari Produk Kredit Tanpa Agunan Terbaik? Cermati punya solusinya!
Lalu, apa saja pantangan yang dikatakan pada investor saat mencari modal? Jadi, jangan mengatakan 5 hal ini kepada investor saat Anda melakukan fundrising sebagaimana Cermati.com lansir dari Entrepreneurs Hand Book, berikut ini.
1. “Kami Tidak Memiliki Kompetitor”
Siapa kompetitor bisnis Anda?
Jangan sekali-kali terlalu percaya diri mengatakan bahwa perusahaan yang Anda dirikan adalah satu-satunya jenis usaha yang ada di pasaran, sehingga Anda tidak memiliki saingan atau kompetitor sama sekali. Tentu saja hal ini tidaklah benar.
Sebab apabila terbukti bahwa ternyata ada usaha lain sejenis dengan yang Anda dirikan, maka investor akan menilai Anda kurang bahkan tidak melakukan riset sama sekali. Oleh karena itu, sebutkan siapa saja kompetitor usaha yang Anda dirikan uraikan kelebihan dari bisnis Anda dibanding sang kompetitor.
Jadi, jangan mengatakan,”Kami tidak memiliki kompetitor dalam bisnis ini”. Kemudian Anda merasa terlalu percaya diri dengan prospek yang bahkan bisa dinilai investor tidak masuk akal. Biarlah pasar yang menilai siapa yang lebih baik.
Baca Juga: Telaah Pengertian Akuisisi Perusahaan yang Umum Terjadi dalam Bisnis
2. “Target Kami adalah untuk Diakuisisi”
Ilustrasi akuisisi perusahaan
Berikutnya, saat mencoba sedang mencari pendanaan, jangan sekali-kali bilang ke investor bahwa target Anda mendirikan usaha ini adalah untuk diakuisisi. Bagaimana pun juga, jika Anda mengatakan hal ini, maka investor menilai Anda ingin buru-buru meninggalkan usaha rintisan itu.
Kalau sudah begitu, maka citra Anda dalam berupaya semaksimal mungkin mengembangkan usaha jadi berkurang bahkan terlihat rendah karena ada kesan Anda tidak ingin berada di perusahaan itu untuk jangka panjang. Bagaimana pun juga, investor akan lebih percaya pada founder yang membangun perusahaannya dengan upaya sebesar dan selama mungkin.
Jadi, jangan sekali-kali Anda mengatakan pada investor,”Target kami adalah untuk diakuisisi”. Sebab usaha yang baru dirintis itu butuh upaya keras (extra effort) dan mencurahkan energi yang besar untuk membangun dan mengembangkannya. Tunjukkan hal ini pada investor untuk meyakinkannya.
3. Mengharapkan Valuasi Terlalu Tinggi
Faktor-faktor yang memengaruhi nilai bisnis
Guna menunjukkan nilai dari sebuah perusahaan yang Anda dirikan dan membuat investor tertarik untuk menanamkan modalnya, berikan valuasi perusahaan yang sesuai. Artinya, valuasi atau nilai bisnis Anda tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah.
Jika Anda mengharapkan valuasi dari bisnis itu terlalu tinggi atau terlalu rendah, maka hal itu menunjukkan bahwa Anda belum mengetahui bagaimana pasar menilai perusahaan Anda. Jika Anda mengharapkan valuasi terlalu tinggi atau sebaliknya, investor akan menilai bahwa Anda tidak paham bagaimana cara menilai perusahaan sendiri.
Baca Juga: Pebisnis Muda Jangan Takut Kurang Modal, Manfaatkan saja P2P Lending. Ini Keuntungannya!
4. Menciptakan Urgensi Palsu
Ilustrasi berbohong
Mungkin Anda sering menjumpai marketing properti yang memasarkan produknya dengan cara mendesak calon pembeli dengan mengatakan,”Buruan beli unit kami, karena sudah banyak orang yang membelinya, dan sekarang tinggal 1 unit rumah saja yang tersisa”. Padahal, bisa jadi kenyataannya tidaklah demikian.
Semua itu dilakukan supaya calon pembeli merasa tak banyak memiliki kesempatan untuk mendapatkan rumah yang ditawarkan tersebut. Begitu juga dalam hal menggaet investor untuk mencari pendanaan sebuah usaha.
Apabila Anda mendesak investor agar bisa segera memberikan keputusan dengan cepat untuk mendanai bisnis rintisan Anda, kemudian mengatakan padanya bahwa sudah ada investor lain yang juga tertarik menempatkan modalnya, padahal kenyataannya tidak demikian, maka hal ini bisa menjadi bumerang bagi bisnis Anda nantinya.
5. Tidak Punya Komitmen
Komitmen adalah salah satu modal utama berbisnis
Pada akhirnya, segala sesuatunya butuh komitmen yang kuat untuk menjalankan dan mencapai yang diinginkan. Termasuk dalam urusan berbisnis. Dalam menjalankan usaha, butuh komitmen yang kuat untuk memajukannya dan meraih sukses.
Jika Anda tidak menunjukkan komitmen kuat dalam memajukan perusahaan sendiri, bagaimana mungkin berharap investor mau berkomitmen untuk berinvestasi ke bisnis Anda? Jadi, miliki komitmen dari segala yang Anda susun dan jalankan dalam bisnis Anda agar investor yakin memberikan modalnya.
Jadilah 'Entrepreneur' Cerdas untuk Gaet Investor
Ilustrasi mencari investor
Dengan mengetahui pantangan apa saja yang sebaiknya tidak dikatakan pada investor, maka upaya Anda untuk memperoleh kucuran dana sebagai modal untuk mendirikan atau mengembangkan usaha yang dirintis pun segera terwujud. Pelajari dan pahami bagaimana cara membangun bisnis sendiri ataupun startup impian Anda dengan cerdas mengatur strategi, baik dalam menjalankannya maupun dalam bernegosiasi dengan investor guna menggalang dana untuk memajukan usaha Anda.
Baca Juga: Cara Ampuh Bikin Investor Kepincut Dengan Bisnis Startup Anda