Mengetahui Apa Itu Manajemen Risiko Serta Kegunaannya untuk Perusahaan
Setiap hal yang dijalani pasti memiliki risikonya masing-masing, termasuk dengan bisnis dan perusahaan. Adanya risiko terkadang memberikan kekhawatiran tersendiri karena jika benar-benar terjadi maka akan membahayakan perusahaan. Untuk menghindarinya, perusahaan bisa menggunakan cara berupa manajemen risiko.
Manajemen risiko merupakan cara terbaik untuk menghadapi atau menghindari risiko yang mungkin membahayakan perusahaan. Adanya manajemen risiko bahkan bisa membuat perusahaan mendapatkan keuntungan tertentu.
Lantas, apa sebenarnya yang dimaksud dengan manajemen risiko? Apa saja keuntungan yang akan diperoleh perusahaan jika melakukan manajemen risiko dengan baik? Untuk menjawabnya, simak penjelasan lengkap berikut ini:
Bingung Cari Produk Kredit Tanpa Agunan Terbaik? Cermati punya solusinya!
Apa Itu Manajemen Risiko?
Secara umum, manajemen risiko merupakan proses perencanaan, pengaturan, serta pengendalian kegiatan usaha atau bisnis yang memiliki risiko dalam pelaksanaannya.
Dengan adanya manajemen risiko maka perusahaan bisa meminimalisir kerugian, khususnya pada keuangan dan permodalan usaha. Sektor-sektor yang termasuk manajemen risiko diantaranya yaitu risiko kredit, hukum, keuangan, operasional, hingga keseharian perusahaan.
Tujuan
Sebuah perusahaan pasti memiliki tujuan dengan dilakukannya manajemen risiko. Adapun tujuan tersebut diantaranya yaitu:
- Melindungi bisnis dari risiko ekonomi yang dapat merugikan.
- Menjaga besar penghasilan yang didapatkan perusahaan sehingga bisa digunakan untuk hal-hal penting.
- Menjaga agar rencana keuangan perusahaan tetap dalam keadaan lancar.
Metode
Pada manajemen risiko, terdapat dua macam metode yang sering digunakan yaitu sebagai berikut:
- Metode pengendalian risiko
Metode pertama dalam manajemen risiko adalah pengendalian risiko. Metode pengendalian risiko kemudian akan dibagi lagi menjadi 5 macam metode yang berbeda yaitu risk avoidance (menghindari hal-hal yang menimbulkan risiko), loss prevention (melakukan pencegahan terhadap risiko), segregation (memisahkan benda atau orang penyebab kerugian), loss reduction (mengurangi dampak kerugian), dan non-insurance transfer (memindahkan risiko kepada pihak lain).
- Metode pendanaan risiko
Sama halnya dengan metode pengendalian risiko, metode pendanaan risiko juga dibagi menjadi dua macam. Metode pertama adalah risk transfer yang memindahkan risiko kepada pihak lain sama seperti non-insurance transfer namun disini perusahaan harus memberi asuransi. Sedangkan metode kedua yaitu risk retention dilakukan dengan memberi ganti rugi pada sebuah risiko.
Baca Juga: Patenkan Brand Usaha Online, Begini Cara Daftar Merek Dagang di Kemenkumham dan Biayanya
Cara Melakukan
Anda tidak bisa melakukan manajemen risiko begitu saja tanpa mempertimbangkan beberapa hal. Berikut ini adalah cara melakukan manajemen risiko yang benar dan bisa diikuti:
- Cari tahu kemudian catat apa saja hal yang mungkin memunculkan risiko. Sebagai contoh biaya produksi, konflik sesama karyawan, pengeluaran perusahaan, dan lain-lain.
- Jika sudah mencatat risiko yang mungkin muncul, selanjutnya urutkan risiko satu per satu. Cara mengurutkannya yaitu dari risiko terendah hingga risiko tertinggi.
- Lakukan kontrol terhadap hal yang menyebabkan risiko. Dalam pengontrolannya, Anda dapat menggunakan beberapa metode pengendalian risiko misalnya loss reduction atau loss prevention. Selain itu, Anda juga dapat menggunakan metode pendanaan risiko seperti risk transfer dan atau risk retention.
- Sembari melakukan kontrol dengan metode manajemen risiko yang ada, Anda juga tetap harus mengamati hal yang mengandung risiko tersebut. Jika sudah waktunya, lakukan evaluasi untuk mengetahui apakah risiko yang ada sudah mampu dihadapi dan ditangani atau masih belum bisa diatasi. Evaluasi ini nantinya juga bisa dijadikan acuan agar perusahaan bisa semakin baik lagi untuk kedepannya.
Kegunaan untuk Perusahaan
Jika Anda mampu melakukan manajemen risiko dengan baik, maka akan ada banyak keuntungan yang bisa didapatkan oleh perusahaan. Pasalnya, manajemen risiko ini sendiri memang memiliki banyak kegunaan, diantaranya yaitu:
1. Dijadikan ajang dalam analisis strategi
Setiap perusahaan harus memiliki strategi khusus untuk mencapai tujuan yang diinginkannya. Namun setiap strategi yang akan digunakan pasti memiliki risiko tertentu. Adanya manajemen risiko ini mengharuskan Anda untuk menganalisis risiko yang ada di dalam sebuah strategi. Dengan begitu, Anda akan tahu apakah strategi tersebut efektif dan seberapa besar risiko yang mungkin akan ditanggung.
2. Memudahkan dalam pengambilan keputusan
Ketika perusahaan dapat menganalisis strategi beserta risikonya maka perusahaan juga bisa menentukan keputusan dengan mudah. Keputusan tersebut bisa berupa digunakan atau tidaknya strategi yang sudah dianalisis atau mengganti strategi tersebut dengan strategi lain yang dianggap efektif.
3. Rencana keuangan bisa tetap dan terjaga
Tujuan utama adanya manajemen risiko yaitu untuk menjaga keuangan pemasukan atau penghasilan perusahaan. Jika keuangan terjaga maka finansial perusahaan bisa mencukupi untuk melakukan pengembangan dan memenuhi kebutuhannya.
4. Mampu meningkatkan produktivitas
Adanya manajemen risiko akan membuat perusahaan lebih berhati-hati dalam tindakannya. Dengan begitu maka perusahaan bisa terhindar dari masalah maupun risiko yang menyebabkan produktivitas terhambat. Produktivitas yang meningkat tentu saja akan memberikan laba atau keuntungan yang lebih besar untuk perusahaan.
Baca Juga: Pengalaman Pelanggan sebagai Kunci Kesuksesan sebuah Bisnis Digital
Manajemen Risiko Sangat Penting Untuk Perusahaan
Itulah pembahasan lengkap mengenai apa itu manajemen risiko dan apa kegunaannya untuk perusahaan. Dari pembahasan di atas, bisa disimpulkan bahwa manajemen risiko sangat penting untuk perusahaan. Dengan adanya manajemen risiko yang baik maka kemungkinan perusahaan untuk mengalami kerugian akan lebih sedikit.
Baca Juga: Enggak Sulit, Begini Cara Selamatkan Bisnis dari Kebangkrutan