Milenial Perlu Simak, Ini Tips Investasi Modal Kecil Untung Besar
Selain bekerja, investasi merupakan salah satu cara mendapatkan pemasukan untuk kebutuhan jangka pendek maupun panjang. Sebagai pemula, kamu tentu belum tahu banyak mengenai cara berinvestasi yang tepat. Itulah alasan kenapa pemula tidak disarankan berinvestasi dalam jumlah besar.
Lantas, bagaimana cara agar investasi modal kecil memberi keuntungan yang besar? Ini beberapa tips yang perlu kamu lakukan.
Bingung cari Kartu Kredit Terbaik? Cermati punya solusinya!
Tips Investasi Modal Kecil Untung Besar
1. Cari tahu instrumen yang tepat untukmu
Instrumen investasi
Instrumen investasi terdiri dari berbagai jenis, tapi disini pilihlah instrumen apa yang paling tepat untukmu. Apakah itu saham, reksa dana, deposito, emas, valuta asing, atau obligasi.
Sesuaikan dengan karakter investasimu. Jika kamu termasuk orang yang tidak suka risiko, maka deposito, reksa dana, dan obligasi cocok untukmu. Tapi, jika kamu berani menghadapi risiko, pilihlah saham dan valuta asing.
Sementara untuk keuntungan investasi biasa sebanding dengan tingkat risikonya. Yang pasti jumlahnya lebih besar daripada menabung di bank.
Baca Juga: Investasi: Pengertian dan Jenis-Jenis Investasi Populer yang Cocok untuk Para Pemula
2. Tentukan tujuan investasi
Tips berikutnya adalah menentukan tujuan investasi sejak awal. Apakah uang itu akan digunakan untuk menjamin masa tua, membeli rumah, kendaraan, atau lanjut pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi?
Kamu harus benar-benar paham mengenai tujuan investasimu. Berbeda tujuan, berbeda pula teknik dan instrumen investasinya. Jadikan tujuan ini sebagai acuan saat berinvestasi agar apapun yang menjadi tujuanmu bisa tercapai dalam waktu cepat maupun lambat.
3. Begitu pula dengan jangka waktunya
Bagaimana dengan jangka waktu investasinya, mau jangka pendek atau jangka panjang? Kamu bisa menyesuaikan ini dengan tujuan investasi. Jika tujuannya untuk hari tua, investasinya wajib dalam jangka panjang yang kurun waktunya lebih dari 5 tahun.
Nah, jika tujuannya untuk kebutuhan pendidikan diri sendiri, maka investasi jangka panjang yang kurun waktunya 2-3 tahun sudah cukup. Selama jangka waktunya belum selesai, itu artinya kamu harus terus berinvestasi demi mencapai target yang diinginkan sejak awal. Dengan begini, apapun yang menjadi tujuanmu pasti bisa tercapai.
4. Berinvestasi secara disiplin
Investasi sebaiknya jangan setengah-setengah, harus dengan hati dan keinginan yang kuat. Tujuannya agar kamu disiplin melakukannya. Apapun yang terjadi pada kondisi finansial, hal ini tidak akan mengubah atau menghentikan niatmu untuk berinvestasi.
Investasi yang disiplin dilakukan secara rutin. Jika sejak awal sistem investasinya setiap bulan, maka sistemnya akan sama terus sampai batas waktu yang telah kamu tentukan.
Idealnya kamu tidak perlu menyisihkan terlalu banyak modal untuk diinvestasikan. Cukup dengan disiplin saja, maka total investasi akan bertambah secara signifikan. Kamu bisa ketahui persentase kenaikannya setelah target investasimu tercapai nanti.
Baca Juga: Main Saham Online: Cara Buka Rekening dan Jual Beli Saham untuk Pemula
5. Pilih platform yang tepat
Pilih platfom yang tepat
Digitalisasi memudahkan masyarakat untuk berinvestasi. Kamu bisa lihat, saat ini sudah semakin banyak platform investasi yang bermunculan di masyarakat. Ada yang didirikan oleh bank, sekuritas, bahkan e-commerce.
Pilihlah platform yang sesuai dengan jenis investasi yang kamu inginkan. Untuk saham, misalnya, kamu bisa melakukan jual beli saham di sekuritas tertentu.
Sekuritas yang kamu pilih wajib terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Meskipun sekuritas tersebut kurang terkenal, kamu tidak perlu ragu berinvestasi di sana karena transaksi dan kinerjanya sudah diawasi langsung oleh OJK.
6. Kelola investasi dengan bijak
Jika menginginkan untung besar, berarti kamu harus siap bekerja ekstra terhadap investasi. Ya, kamu harus luangkan waktu khusus untuk mengelola seluruh uang yang sudah diinvestasikan selama ini.
Dari sini, kamu bisa lihat bagaimana perkembangan portofolio investasi dari awal sampai akhir. Berapa banyak profit dan loss yang kamu dapatkan, lalu buatlah satu keputusan apakah ingin lanjut atau berhenti dari instrumen tersebut.
Pengambilan keputusan dalam pengelolaan investasi sebaiknya didasarkan pada berbagai aspek. Jika dilihat dari satu aspek saja, maka keputusan akhirnya pasti menjual atau melepas. Namun melalui beberapa aspek, kamu bisa pertahankan karena ada kemungkinan untung di masa mendatang.
7. Jangan terlalu cepat melakukan diversifikasi
Diversifikasi investasi pada dasarnya penting untuk meminimalisir risiko. Namun, terlalu cepat melakukan diversifikasi justru tidak dianjurkan karena kamu belum tahu banyak tentang instrumen yang hendak didiversifikasikan.
Alih-alih ingin meminimalisir risiko, kamu justru menambah tingkat risikonya karena salah memilih instrumen investasi.
Ada baiknya pelajari dulu basic instrumennya terlebih dahulu agar kamu mengetahui cara, syarat, dan ketentuan investasi. Jadi, kamu tidak kesulitan saat ingin melakukan aktivitas jual atau beli nanti.
Awali dengan Nominal Kecil
Berinvestasi tidak selalu dengan modal besar. Modal kecil pun sebenarnya bisa asal kamu tahu bagaimana cara mengelola investasi agar modal yang tadinya kecil menjadi besar. Jangan lupa pula terapkan tips investasi di atas agar kamu semakin terbantu saat melakukan investasi nanti.
Baca Juga: Reksadana: Pahami Pengertian, Keuntungan dan Cara Investasinya