Perbedaan Utang Produktif Vs Utang Konsumtif, Kamu yang Mana?
Kata atau istilah utang sudah sangat akrab dalam kehidupan sehari-hari. Bagi Anda yang punya utang, wajib membayar cicilannya setiap bulan hingga lunas. Hal ini tentu akan menjadi beban keuangan Anda selama berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun.
Ada yang bilang, “kalau tidak utang, tidak bakal punya aset.” Kalau dipikir-pikir betul juga sih. Inilah yang membuat banyak orang memberanikan diri berutang.
Entah itu utang dengan keluarga, teman, rekan bisnis, atau mengajukan kredit ke bank maupun perusahaan fintech peer to peer lending lewat pinjaman online. Tapi yang salah adalah jika berutang untuk sesuatu yang tidak penting.
Contohnya, gesek kartu kredit untuk membeli smartphone terbaru, padahal smartphone lama masih bisa digunakan. Atau mengambil pinjaman online untuk borong baju, sepatu demi gengsi semata.
Dalam praktiknya, jenis utang dibagi dua, yakni utang produktif dan utang konsumtif. Sebelum membahas kedua jenis utang tersebut, yuk simak alasan banyak orang berutang.
Alasan Seseorang Berutang
1. Mengatasi masalah keuangan
Umumnya, banyak orang berutang untuk mengatasi masalah keuangannya. Misalnya saat besar pasak daripada tiang. Gaji pas-pasan, tapi belanja banyak.
Apalagi jika tanpa disadari pengeluaran membengkak. Sementara tak punya penghasilan tambahan, akhirnya mencari jalan pintas dengan utang.