“Personal Hygiene” yang Wajib Diketahui Pelaku Usaha Makanan
KOMPAS.com - Pernahkah Anda mendengar tentang istilah personal hygiene? Istilah yang berkaitan dengan kebersihan personal ini sangat familiar di industri food & beverage (F&B). Hal ini karena kebersihan personal dari penyaji makanan termasuk faktor penting dan sangat berpengaruh terhadap bisnis.
Pasalnya, bukan hanya bahan baku, tampilan makanan hingga peralatan masaknya saja yang harus bersih, tetapi juga kebersihan penyaji makanan tersebut secara personal. Hanya saja tak semua pelaku bisnis makanan paham tentang pentingnya personal hygiene bagi bisnis mereka.
Dalam bisnis kuliner, menerapkan personal hygiene merupakan keharusan. Karena hal ini merupakan bentuk tanggung jawab atas bisnis yang dijalankan.
Dilansir dari Cermati.com, berikut hal-hal yang harus diperhatikan terkait personal hygiene adalah sebagai berikut:
1. Alkohol Tidak Bisa Menggantikan Peran Sabun Cuci Tangan
Meskipun sabun dan alkohol sama-sama kerap digunakan untuk membersihkan tangan. Namun, peran sabun untuk cuci tangan tidak bisa tergantikan hanya dengan alkohol saja. Apalagi jika tangan penuh kotoran, seperti debu, minyak dan lainnya.
Tentunya kotoran tersebut tidak bisa dibersihkan hanya dengan menggunakan alkohol saja. Pasalnya, alkohol hanya efektif untuk membersihkan tangan dari kuman dan bakteri yang tak terlihat.
Sementara, sabun bisa membersihkan tangan dari kotoran sekaligus kotoran yang menempel. Hal semacam ini perlu diperhatikan para pelaku bisnis kuliner, karena kebersihan tangan sangatlah penting.
Jika ingin menggunakan alkohol untuk membersihkan tangan, sebaiknya awali dengan cuci tangan menggunakan sabun. Perlu dipahami bahwa penggunaan alkohol yang terlalu sering juga kurang baik, karena bisa membuat kulit tangan lebih kasar dan kering.
2. APD Wajib untuk Para Pekerja
Di industri kuliner, sebaiknya para pekerja (terutama penjamah makanan) harus menggunakan APD (alat pelindung diri). Hal ini bertujuan untuk mengurangi terjadinya kontaminasi pada makanan atau minuman yang dihidangkan.
Secara umum, ada tiga jenis APD yang wajib digunakan selama proses produksi makanan. Pertama, masker, untuk mencegah air liur masuk atau terciprat ke makanan yang dihidangkan.
Kedua, hairnet atau jaring rambut, untuk mencegah helai rambut rontok dan masuk ke makanan atau minuman. Ketiga, sarung tangan latex, agar tangan tidak bersentuhan secara langsung dengan makanan selama proses produksi.
Dalam penggunaan sarung tangan latex, pastikan untuk menggantinya ketika sudah ada tepung di sarung tangan tersebut. Ini karena tepung yang menempel di sarung tangan bisa membuat produk makanan yang sudah siap dapat terkontaminasi. Jika perlu, gunakan sarung tangan untuk sekali pakai saja.
3. Perhatikan Kebersihan Kuku Tangan
Ketika bekerja di industri F&B khususnya penjamah makanan, kebersihan kuku menjadi poin penting yang harus diperhatikan. Pastikan untuk rajin merawat dan membersihkan kuku tangan dan hindari memanjangkan kuku.
Sebaiknya potong kuku secara rutin agar rapi dan selalu bersih. Meskipun sudah menggunakan sarung tangan, kuku tangan tetap tidak boleh terlalu panjang.
Karena kuku yang panjang berisiko membuat sarung tangan sobel hingga jadi tempat menumpuknya kuman dan kotoran. Selain itu, menggunakan kuku palsu dan kutek juga sebaiknya dihindari.
Pasalnya, kuku palsu maupun kutek bisa saja terlepas dan masuk ke makanan. Kedua benda tersebut sangat berisiko membuat produk makanan terkontaminasi. Itulah mengapa, kebersihan kuku tangan sangat menjadi perhatian yang serius.
Baca juga : Bisnis Kuliner yang Berpotensi untuk Besar Tahun Ini
4. Hindari Menggunakan Perhiasan atau Aksesoris Apapun
Perhiasan memang bisa membuat penggunanya tampak lebih menarik dan stunning. Hanya saja jika Anda bekerja sebagai penjamah makanan, maka urungkan niat untuk memakai perhiasan atau aksesoris dalam bentuk apapun.
Karena aksesoris atau perhiasan tersebut bisa tanpa sengaja masuk ke makanan atau minuman. Hal ini bisa membuat makanan terkontaminasi hingga membuat konsumen tersedak atau memicu hal lainnya yang lebih berbahaya. Untuk itu, selama proses produksi berlangsung sebaiknya lepas semua jenis perhiasan atau aksesoris yang dipakai.
5. Pastikan untuk Menjaga Kebersihan Diri Saat Bekerja
Selain kebersihan bahan baku dan alat-alat untuk pengolahannya, pekerja yang melakukan proses produksi juga harus dalam keadaan yang bersih. Hal ini sangat krusial dalam bisnis makanan dan minuman.
Apa jadinya jika saat memesan makanan di resto, Anda dilayani oleh pelayan yang memiliki bau badan atau baju yang dikenakannya kotor? Meski makanan yang dihidangkan terlihat bersih dan menggoda selera, hal tersebut tentu akan menimbulkan ketidaknyamanan, bukan?
Meski kerap dianggap sepele dan luput dari perhatian, nyatanya personal hygiene sangatlah penting dalam bisnis kuliner, dalam menciptakan produk kuliner yang aman bagi konsumen. Bahkan ini sama pentingnya dengan kualitas produk kuliner yang dijual.