13 Pertanyaan yang Perlu Dijawab Sebelum Merintis Sebuah Perusahaan
Ada banyak rencana yang ingin direalisasikan saat memiliki keinginan untuk terjun ke dunia bisnis. Namun, kenyataannya tidak semudah yang dipikirkan. Tentu akan ada banyak sekali tantangan menghadang bisnis. Dibutuhkan tekad, keberanian, dan kerja keras dalam membangun bisnis, bahkan bisnis terkecil sekalipun.
Menjalankan bisnis dan membuka perusahaan baru menjadi langkah yang dipilih orang-orang yang mulai bosan menjadi karyawan. Tidak peduli seberapa mahir kamu dalam bidang tersebut, mendirikan perusahaan tetap harus dilakukan dengan terencana dan penuh pertimbangan. Jangan sampai kamu membuka perusahaan yang umurnya hanya beberapa pekan. Terlebih sampai menyerah karena gagal menjalankan perusahaan.
Berbagai hal patut dipertimbangkan sejak awal agar perusahaan bisa lahir dan bertumbuh dengan maksimal sesuai dengan rencana. Bukan hanya itu saja. Kamu tentu mengharapkan sejumlah keuntungan atas bisnis yang dijalankan, bukan? Pertanyaan-pertanyaan berikut ini wajib dipahami sebelum memutuskan untuk mendirikan perusahaan.
1. Apakah Ini Perusahaan Pertamamu?
Jika ya, benar kiranya belum memiliki pengalaman soal mendirikan perusahaan. Sebaliknya, jika ternyata pernah mendirikan perusahaan sebelumnya, langkah untuk mendirikan perusahaan baru tentu akan jauh lebih mudah. Terlebih jika ternyata kamu sukses dalam membangun perusahaan sebelumnya.
Bagi yang baru pertama kali, ada banyak hal yang mesti dipersiapkan sebagai awalan dalam membangun perusahaan. Pertama-tama yang perlu dimiliki adalah modal, baik uang maupun mental. Kemudian rencana yang disusun dengan penuh perhitungan. Lalu jaringan koneksi (networking) yang bisa membantu kelancaran bisnis.
2. Apakah Yakin Ingin Menjadi Entrepreneur?
Pastikan Tekad Jika Ingin Menjadi Entrepreneur via techpilotfund.com.au
Memiliki jiwa bisnis bisa diartikan memiliki sejumlah kemampuan yang cukup baik dalam menghadapi berbagai kendala di perusahaan. Artinya, kamu paham benar bagaimana bertindak saat ada masalah dan mengembangkan perusahaan dengan berbagai cara yang tepat. Semua kemampuan kamu dapat terserap dengan baik di sana.
Namun, jika ternyata memiliki keraguan atau ketakutan dan tidak mau mengambil risiko demi perusahaan, besar kemungkinan kamu bukan seorang entrepreneur. Akan lebih cocok untuk bekerja dengan orang sebagai karyawan yang diberi gaji tiap bulan.
3. Seberapa Paham kamu pada Bisnis yang akan Dirintis?
Jika berminat pada bidang yang dijadikan sebagai bisnis, itu adalah pertanda yang baik dalam memulai bisnis. Sayangnya, hal tersebut kurang dari cukup. Sebab dalam membangun bisnis, kamu akan membutuhkan pemahaman, pengetahuan, dan keahlian yang mumpuni untuk mengelolanya. Semua itulah yang akan membantumu untuk tetap bisa bertahan. Apalagi bila suatu saat minatmu berkurang pada bidang tersebut.
Baca Juga: 5 Strategi Bisnis Ampuh untuk Hadapi Persaingan Era Digital
4. Seberapa Paham Orang-Orang Terdekatmu pada Bisnis Tersebut?
Ketika memiliki ide untuk merintis perusahaan, kamu mungkin akan menceritakannya pada orang-orang terdekat. Kamu pun mengharapkan feedback atas ide yang dimiliki. Adalah menguntungkan jika mereka memang memahami bisnis yang ingin dibangun. Kamu bisa mendapatkan feedback yang jujur dan membangun. Bukan hanya sekadar pujian belaka atas semua rencana tersebut.
5. Bisakah Kamu Menjalankannya pada Jalur yang Benar?
Dalam memulai bisnis, kamu harus memiliki kemampuan untuk melihat peluang bisnis yang mungkin diraih pada masa yang akan datang. Dalam hal ini, kamu harus dapat melihat apakah bisnis yang dijalankan berada di jalur yang benar yang dapat mengantarkan diri menuju kesuksesan atau tidak. Penguasaan yang baik terhadap bisnis yang digeluti akan membantumu untuk menemukan jalur yang paling tepat untuk mengembangkan bisnis.
6. Apa yang Ingin Dicapai?
Apapun bisnis yang akan didirikan nanti, kamu wajib memiliki tujuan yang jelas atas bisnis tersebut. Hal ini akan sangat berhubungan dengan bidang atau jenis bisnis yang akan dijalankan. Sebab kamu bisa menentukan pencapaian yang diinginkan pada masa yang akan datang. Jika tidak memiliki tujuan, lalu bagaimana kamu akan menjalankan perusahaan tersebut dengan baik?
7. Seberapa Paham Kamu akan Kesulitan yang Mungkin Dihadapi?
Menjalankan bisnis tentu harus dibarengi dengan perencanaan. Kamu akan menuangkan semua keinginanmu atas bisnis tersebut. Bukan hanya rencana semata, melainkan berbagai kesulitan yang mungkin terjadi juga harus diperhitungkan di dalamnya. Kamu bisa mengambil berbagai langkah antisipasi yang baik sejak awal. Bisnis pada dasarnya memiliki risiko dan ketidakpastian di dalamnya sehingga pentinguntuk memahami hal ini sejak awal.
8. Bekerja Sendiri atau Bersama Orang Lain?
Sebagian orang akan lebih senang ketika bekerja bersama orang lain. Namun, sebagian lainnya justru akan lebih menikmati kemandiriannya dengan cara bekerja seorang diri. Hal ini bisa menunjukkan cara kamu menangani bisnis tersebut pada masa yang akan datang.
Baca Juga: 10 Ide Bisnis yang Menguntungkan dan Ramah Lingkungan
9. Pekerjaan dengan Gaji Tinggi atau Menjalankan Bisnis Sendiri?
Untuk sebagian orang, ini mungkin menjadi pilihan yang sangat sulit. Namun, jika memang memiliki jiwa entrepreneur sudah tertanam di dalam diri, bisa dipastikan kamu akan menolak pekerjaan dengan gaji tertinggi sekalipun.
Bingung Cari Produk Kredit Tanpa Agunan Terbaik? Cermati punya solusinya!
10. Bagaimana dengan Modal?
Jika memiliki sejumlah modal yang cukup, kamu tidak akan menghadapi masalah dalam mendanai perusahaan. Sebab kamu bisa mendanai sendiri perusahaan. Namun, jika tidak memiliki modal, kamu harus memiliki kemampuan untuk menemukan investor bagi bisnis tersebut. Kamu bisa juga memanfaatkan fasilitas pinjaman dalam bentuk Kredit Tanpa Agunan (KTA). Pilihlah yang bunganya paling kecil agar tidak berat dalam membayar kreditnya.
11. Siapa yang Target Pasar dan Kompetitor?
Pertanyaan ini sangat penting untuk diketahui sebagai seorang calon entrepreneur. Kamu harus paham betul produk atau jasa apa yang akan ditawarkan dalam bisnismu. Begitupula dengan target pasar yang ingin dibidik, sehingga benar-benar tepat sasaran. Dengan memahami hal tersebut, kamu dapat merilis produk atau jasa yang dapat menjadi solusi atau jawaban konsumen.
Selain itu, kamu juga perlu tahu para pesaing dalam menjalankan bisnis. Mencari tahu kelebihan dan kekurangan dari produk maupun layanan kompetitor. Sehingga kamu dapat memberikan sesuatu yang lebih baik dari pesaing dalam hal produk dan layanan. Jangan lupa, tonjolkan keunikan produk atau jasa yang tidak dimiliki pesaing, sehingga itu bisa menjadi nilai tambah bagi perusahaan.
12. Siapa yang Target Pasar dan Kompetitor?
Sebelum memulai bisnis, memahami kompetitor dan menentukan keunggulan kompetitif sangat penting agar didapat menciptakan nilai yang lebih baik dan relevan bagi konsumen. Identifikasi kelebihan (Strengths) dan kekurangan (Weaknesses) bisnis dibandingkan kompetitor, serta peluang (Opportunities) dan ancaman (Threats) di pasar. Hal ini akan membantumu mengetahui di mana kamu bisa bersaing atau apa yang perlu diwaspadai.
Perhatikan strategi harga, promosi, distribusi, dan inovasi yang diterapkan kompetitor. Kamu bisa memanfaatkan tools seperti Google Alerts, social media monitoring, dan kunjungan langsung untuk melihat layanan mereka secara langsung.
13. Bagaimana Kamu Mengukur Kesuksesan?
Untuk memastikan bisnis berjalan sesuai rencana dan mencapai tujuannya, kamu perlu menetapkan indikator kinerja utama (Key Performance Indicators - KPI). KPI adalah metrik spesifik yang digunakan untuk mengukur dan mengevaluasi kinerja bisnis.
KPI membantu kamu dan tim fokus pada metrik penting yang relevan dengan tujuan bisnis. Dengan menggunakan KPI yang tepat, kamu bisa memantau kemajuan, membuat keputusan berbasis data, dan memperbaiki strategi jika diperlukan untuk mencapai kesuksesan bisnis.
Siapkah Kamu?
Ketika berbicara mengenai bisnis, kita tidak hanya membicarakan rencana, tetapi bagaimana merealisasikannya. Perlu dipahami dengan baik sejak awal, bagaimana kesiapanmu untuk membuka perusahaan baru, terutama jika ternyata ini akan menjadi perusahaan pertamamu. Jangan sampai kamu hanya mendirikan perusahaan seumur jagung saja. Yang nantinya menutup dan meninggalkannya tanpa pencapaian yang baik.
Baca Juga: Rincian Modal Usaha Toko Peralatan Rumah Tangga, Cek Disini!