Pertimbangkan Dulu 6 Hal Ini Sebelum Ajukan Pinjaman Kredit
Finansial yang stabil bukan hal yang mudah untuk diwujudkan. Alasannya tidak lepas dari ketidakpastian tingkat kebutuhan setiap orang dari waktu ke waktu.
Contoh sederhananya, uang Rp4 juta saat ini mungkin sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan kamu dalam satu bulan, namun tidak untuk 6 atau 12 bulan berikutnya.
Meningkatnya kebutuhan yang tidak disertai dengan meningkatnya gaji bulanan menjadi problema sendiri. Dan meminjam adalah opsi terbaik yang bisa kamu ambil demi melanjutkan hidup tanpa merasa kekurangan.
Namun, ada beberapa hal penting yang harus dipertimbangkan sebelum melakukan pinjaman kredit. Tujuannya agar pinjaman ini tidak membawa kehancuran bagi finansial di masa yang akan datang. Apa saja pertimbangannya?
Bingung Cari Produk Kredit Tanpa Agunan Terbaik? Cermati punya solusinya!
1. Pikirkan Tujuan atau Kegunaan Uang
Pertama, pikirkan dulu apa tujuan atau kegunaan uang yang akan dipinjam. Hal ini sangat penting mengingat meminjam uang dapat menambah biaya atau pengeluaran kamu setiap bulan.
Kamu harus membayar sekian rupiah untuk mencicil pinjaman sampai lunas. Apabila tujuannya untuk memenuhi kebutuhan, lebih baik tunda keinginan untuk meminjam.
Toh, dengan penghematan yang ketat, uang yang tersisa akan cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Tapi bila tujuannya untuk investasi, seperti membeli rumah, maka meminjam sangatlah dianjurkan.
Apalagi harga rumah akan terus meningkat setiap waktu. Setidaknya keuntungan yang diperoleh saat menjual rumah nantinya bisa menutup bunga pinjaman yang telah dibayarkan setiap bulan.
2. Hitung Jumlah Uang yang Ingin Dipinjam
Setelah mengetahui tujuan dari meminjam, sekarang saatnya untuk menghitung jumlah pinjaman yang akan diajukan. Apakah jumlahnya kecil, sedang, atau besar sekaligus. Lakukan perhitungan sebaik mungkin guna mengetahui total pinjaman secara tepat dan terperinci.
Dengan perhitungan yang tepat, kamu mampu menghindari terciptanya pinjaman baru di kemudian hari yang dapat menambah besarnya jumlah cicilan yang dibayar. Di sisi lain, kamu juga harus mempertimbangkan suku bunga pinjaman. Sebab semakin besar pinjaman, maka semakin besar pula suku bunga yang mesti dibayarkan.
Baca Juga: Calon Peminjam Wajib Tahu, Ini 4 Hal yang Menjebak Pinjaman Online
3. Tingkat Kesanggupan Membayar
Ingat, jangan pernah meminjam uang apabila kondisi keuanganmu sedang tidak baik dan stabil. Karena hal ini akan langsung berpengaruh pada kelancaran pembayaran cicilan.
Bayangkan saja kalau cicilan macet atau hanya dibayarkan sebesar tagihan minimum saja, maka estimasi waktu pelunasan pun akan semakin lama. Pastikan besarnya cicilan tidak lebih dari 30%-35% dari total pemasukan setiap bulan.
Pemasukan ini sifatnya net atau bersih yang diterima dari kantor. Jadi tidak dipotong oleh pengeluaran-pengeluaran lain, seperti asuransi kesehatan atau ketenagakerjaan.
Contoh, pemasukan bersih sebesar Rp 6 juta per bulan. Maka besarnya cicilan maksimal yang bisa diambil hanya Rp 2 juta setiap bulan, tidak lebih dari jumlah ini.
4. Pilih Alternatif Meminjam yang Pas
Saat ini, ada banyak lembaga keuangan yang memfasilitasi masyarakat dengan berbagai jenis pinjaman. Jadi di mana pinjaman akan dilakukan, semuanya mutlak ada di tangan kamu.
Tapi, alangkah baiknya untuk memilih alternatif pinjaman yang pas, dalam arti sesuai dengan kebutuhan pinjaman dan suku bunga yang berlaku. Bank merupakan salah satu alternatif yang bisa dipertimbangkan.
Selain aman dan terpercaya, kamu juga boleh mengajukan pinjaman dalam jumlah yang besar. Apabila pengajuan di bank ditolak, kamu bisa mencoba alternatif pinjaman lain, seperti p2p lending yang tak kalah bagus. Pilih yang sudah dijamin oleh OJK guna menghindari terjadinya penipuan.
5. Apakah Kamu Punya Investasi?
Meskipun investasi ditujukan untuk masa depan, tapi tidak salah kok bila kamu mencairkan sebagian uangnya agar kebutuhan dapat terpenuhi. Memang, langkah ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Keuntungannya yaitu kamu tidak perlu memikirkan cicilan dan bunga per bulan. Tapi di sisi lain, kamu harus rela kehilangan sebagian aset yang sudah dikumpulkan saat ini.
Begitupula dengan keuntungan yang mungkin diperoleh dari jumlah yang berhasil diinvestasikan. Maka dari itu, pertimbangkan kedua hal ini secara baik sebelum akhirnya mengajukan pinjaman kepada kreditur.
Baca Juga: Berbagai Jenis Pinjaman di Pegadaian dan Syarat Pengajuannya
6. Mintalah Bantuan Orang-Orang Terdekat
Beruntunglah bila tali silaturahmi antara kamu dengan keluarga, sahabat, atau rekan kerja terjaga dengan baik. Ketika kesulitan finansial melanda, setidaknya kamu bisa meminta bantuan kepada orang-orang terdekat sebelum akhirnya melibatkan kreditur dalam hal finansial.
Ceritakan kondisi finansialmu saat ini secara jujur, sehingga hati mereka tergerak untuk mengulurkan bantuan. Perlu diingat, utang tetaplah utang.
Jadi bayarkan cicilannya secara rutin sesuai perjanjian yang ditetapkan di awal. Jangan sampai telat bayar, ya, karena hubungan baik kamu dan mereka yang menjadi taruhannya.
Mengajukan Pinjaman Perlu Pertimbangan yang Matang
Meminjam uang memang tidak boleh asal, tapi harus disertai dengan berbagai pertimbangan yang matang. Alhasil, pinjaman tersebut tidak memperburuk kondisi finansial, melainkan memberi keuntungan yang membuatmu mampu bertahan hidup selama beberapa hari kemudian.
Baca Juga: Lebih Cerdas Pinjam Uang Online, Hindari Aplikasi Pinjaman Online Ilegal Temuan OJK