Mengenal Rising Wedge Pattern, Pola yang Mampu Menandai Potensi Pembalikan Harga Aset Keuangan
Dalam grafik aset keuangan, ada banyak jenis pola atau pattern yang bisa dipelajari oleh investor atau trader. Salah satu contohnya adalah rising wedge pattern yang merupakan garis trend konvergen dan banyak digunakan pada analisa teknikal sebagai indikasi dari potensi pembalikan harga sebuah aset keuangan.
Secara umum, wedge pattern dibentuk berdasarkan dari harga aset di periode tertentu. Nah, jika kamu ingin tahu lebih lanjut tentang apa itu rising wedge pattern, kriteria, contoh, jenis, hingga cara membacanya, simak penjelasan berikut ini.
Rising Wedge Pattern Adalah
Sebelum membahas tentang pola rising wedge, kamu harus lebih dulu memahami maksud dari istilah wedge. Wedge merupakan pattern grafik yang sering kali digunakan pada perdagangan Forex, dan menjadi bentuk akumulasi atau pemilihan dari harga pasca tren menguat. Fungsi dari wedge adalah menjadi tanda jeda pada pergerakan tren harga yang tengah berlangsung.
Lalu, pengertian rising wedge pattern merupakan pola atau pattern grafik bearish dan muncul saat harga dalam keadaan tren menurun serta membentuk garis tren garis miring yang condong ke atas karena adanya konsolidasi antara resistance dengan support. Pada hal tersebut, posisi dari support mengalami garis kemiringan secara lebih drastis ketimbang area resistance akibat harga titik paling rendah menciptakan lower high lebih cepat dan mendahului pembentukan resistance point atau titik tertinggi lebih tinggi.
Pergerakan konsolidasi di sebuah harga ini membuat trader perlu mengamati dan menunggu sejenak guna melihat ke mana harga akan terbentuk selanjutnya. Pola rising wedge juga dapat dikategorikan sebagai sebuah pola pembalikan maupun lanjutan selayaknya pola falling wedge.
Pola rising wedge ini kerap dijumpai saat harga aset bergerak naik, yang mana garis support atau trend bawah serta resistance atau garis trend atas membentuk trend miring menuju sebuah titik ke atas atau apex. Jenis pola ini disukai trader profesional karena saat terjadi breakdown atau penurunan nilai aset, target pembalikan nilai akan tercapai sangat cepat.
Baca Juga: Alfa dalam Investasi: Pengertian dan Cara Menghitungnya Komplit untuk Investor!
Kriteria Rising Wedge Pattern
Kriteria dari pola rising wedge adalah sebagai berikut.
- Pola ini umumnya ditandai garis trend konvergen selama 10 sampai 50 periode transaksi.
- Pola bisa dianggap irisan naik maupun turun tergantung dari arahnya
- Pola ini bakal mempunyai rekam jejak baik guna mampu memperkirakan pembalikan harganya
- Ketika breakout memiliki arah berlawanan dengan jenis wedge ini dan irisannya semakin curam, sinyalnya menjadi lebih akurat.
Contoh Rising Wedge Pattern
Pola rising wedge merupakan indikator teknis dan mampu menunjukkan pattern pembalikan serta sering kali terlihat di pasar bearish. Pattern ini muncul pada grafik saat harga sedang meningkat dengan pivot low dan high yang menyatu menuju sebuah titik yang disebut apex. Melalui 2 garis tren, di mana salah satunya untuk mengetahui melintasi 2 pivot high atau lebih, serta yang lainnya menghubungkan 2 pivot low atau lebih, konvergen mampu terlihat dengan jelas pada bagian atas kanan grafik.
Berikut adalah contohnya.
Rising wedge bisa menjadi pattern grafik yang sulit untuk dikenali dan ditransaksikan secara akurat. Meski termasuk sebagai formasi konsolidasi, kehilangan momentum di sisi atas setiap harga paling tinggi berurutan bakal memberi pola dari bias bearish. Akan tetapi, rangkaian tertinggi lebih tinggi dan posisi terendah lebih tinggi bakal menciptakan tren yang secara inheren bullish.
Terobosan yang terakhir atas dukungan ini menunjukkan jika kekuatan stok akhirnya akan menang serta harga lebih rendah kemungkinan terjadi. Tak ada teknik penilaian agar dapat memperkirakan penurunan, dan aspek lain analisis teknis tersebut perlu digunakan guna memperkirakan sebuah target harga.
Baca Juga: Pasar Modal: Pengertian, Sejarah, hingga Manfaatnya
Jenis Rising Wedge Pattern
Pola rising wedge adalah kategori dari grafik pola continuation serta reversal. Karenanya, terdapat 2 jenis dari pola ini, antara lain:
Reversal | Continuation |
Jenis pola ini terbentuk saat tren tengah mengalami bullish lalu harga mengalami konsolidasi serta membentuk rising wedge pattern. Kemudian, trend harga akan kembali berbalik arah dan menjadi bearish. |
Jenis pola ini terbentuk saat tren harga berada di keadaan bearish, lalu mengalami konsolidasi serta terbentuk rising wedge pattern. Kemudian, harga akan menurun kembali guna melanjutkan tren yang sebelumnya. Terdapat 3 karakteristik dari pola ini yang penting untuk diketahui. Yang pertama adalah pola rising wedge mempunyai dua titik resistance. Karakteristik lainnya adalah pola rising wedge dengan bentuk kerucut dan tak presisi, serta pola yang mempunyai akurasi relatif tinggi. Meski mempunyai tingkat akurasi tinggi, pola ini masih sulit untuk bisa dikenal dengan akurat. Alasannya karena formasi grafik rising wedge memberi gambaran atas konsolidasi harga, tapi tak ada momentum up side di setiap titik paling tinggi membuat pola tersebut menjadi bias pada sebuah trend yang bearish. |
Di samping itu, ada pula beberapa tipe lain dari pola rising wedge ini, antara lain:
Tipe Breakout |
Tipe ini biasa terjadi saat harga sekuritas sudah meningkat secara periodik, tapi juga bisa terjadi ketika tren menurun pula. Garis trend yang ditarik pada atas dan bawah pola grafik nilai bisa menyatu guna membantu trader ataupun analis untuk mengantisipasi pembalikan ini. Sedangkan harga ke luar dari garis trend tersebut mempunyai kecenderungan menembus menuju arah berlawanan garis tren. Karenanya, pola ini mengindikasikan sebuah potensi turunnya harga lebih besar pasca penembusan garis trend bawah terjadi. Trader bisa melakukan transaksi bearish pasca breakout dan melepas sekuritas pendek atau derivatif, misalnya futures maupun opsi lain dengan tujuan mencari untung dengan peluang harga akan turun. |
Tipe Bullish |
Saat harga sudah jatuh secara periodik, pola wedge ini bisa terjadi tepat ketika tren membuat pergerakan menurunnya yang terakhir. Garis trend yang ditarik meningkat di atas dari harga tertinggi serta bawah posisi paling rendah di sebuah pola grafik nilai bisa menyatu ketika penurunan nilai kehilangan momentum. Dalam situasi tersebut pembeli bisa masuk agar memperlambat laju dari penurunan. Saat harga menembus garis trend atas, keamanan diyakini akan berbalik lalu trennya menjadi meningkat. Trader yang mengetahui sinyal pembalikan ini cenderung memilih transaksi yang mendapatkan manfaat dari peningkatan harga sekuritas yang bersangkutan. |
Tipe Pola Rising Flag |
Bisa disebut sebagai bullish flag, pola yang terlihat menyerupai bendera dan tiang tersebut terbentuk saat kenaikan harga mengalami yang namanya periode konsolidasi, serta harga bergerak pada kisaran yang sempit dan ditentukan garis paralel. Pasca konsolidasi, trend yang sebelumnya akan berlanjut. Tipe formasi tersebut terjadi ketika harga sekuritas diyakini akan bergerak pada garis trend yang meningkat, tapi sejumlah volatilitas pada sepanjang jalan bakal membuat periode konsolidasi. |
Tipe Target |
Tipe ini merupakan strategi perdagangan umum yang dapat disesuaikan dengan dasar seberapa jauh harga bisa berjalan atau mencapai target menurut trader pasca breakout. Strategi ini juga dilakukan dengan dasar seberapa besar risiko yang ingin diambil, di mana Stop loss lebih besar mempunyai potensi lebih kecil agar bisa dicapai, serta target lebih besar bakal mempunyai potensi lebih kecil agar bisa dicapai ketimbang yang lebih kecil. |
Cara Memahami Rising Wedge Pattern
Cara mengidentifikasi rising wedge pattern bisa dilakukan dengan menghilangkan seluruh jenis wedge di lingkungan transaksi sideways. Pattern ini bisa menjadi positif pada sebuah tren menurun sebab aksi harga mengalami koreksi yang lebih tinggi maupun tren yang meningkat.
Nilai yang bergerak mengecil hingga titik tertentu menciptakan pattern sepertiga pada rangkaian posisi paling rendah dari yang lebih rendah. Kemudian, trader mulai meningkatkan harga agar lebih tinggi dan memicu adanya pola ini. Lalu breakdown akan terjadi akibat pembeli tak bisa memanfaatkan momentum yang positif tersebut, dan pola ini menjadi sedikit lebih sempit karena 2 garis trend akan bertemu relatif cepat.
Mampu Identifikasi Pola Grafik di Pasar Modal dengan Memahami Rising Wedge Pattern
Dengan mengetahui pola rising wedge ini, kamu bisa mengidentifikasi pattern tersebut di pola grafik di pasar modal. Tentunya, pastikan untuk menerapkan ilmu trading ini dengan tepat dan baik. Barulah dengan begitu kamu lebih mampu untuk mengoptimalkan keuntungan yang bisa didapatkan dari aktivitas trading secara lebih konsisten.
Baca Juga: Pasar Modal Syariah: Pengertian, dan Jenis-Jenisnya