Sukuk Ritel SR013, Investasi Anti Ambyar di Masa Pandemi
Sukuk Ritel SR013 via laman resmi DJPPR Kemenkeu
Cermati.com, Jakarta - Masa pandemi, waktunya bikin uangmu ‘berkembang biak.’ Caranya mudah, tinggal investasi di sukuk ritel (sukri) yang ditawarkan pemerintah. Salah satu investasi minim risiko, menguntungkan dengan modal kecil, dan pastinya bebas riba.
Sukuk negara ritel atau sukuk ritel kali ini sudah memasuki seri ke-13. Disebut juga SR013, produk investasi tersebut dijual ketengan kepada perorangan, seperti ibu rumah tangga, PNS, pegawai swasta, pensiunan, sampai generasi milenial.
Jika membeli Sukuk Ritel SR013, bukan cuma dompet yang bakal tebal, kamu juga ikut menolong negara dari kesulitan ekonomi di masa pandemi. Sebab, uang dari hasil jualan SR013, akan digunakan pemerintah untuk membiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), serta mendanai proyek-proyek infrastruktur.
Proyek infrastruktur yang dimaksud di antaranya, pembangunan Tol Solo-Ngawi seksi I-Colomadu Karanganyar Jawa Tengah, gedung perkuliahan UIN Manado Sulawesi Utara, jalur kereta double track Selatan Jawa Cirebon-Kroya, Solo-Madiun-Jombang, asrama haji Makassar, Jembatan Youtefa (Holtekamp) Papua, hingga Terowongan KA Notog Banyumas.
Baca Juga: Mau Beli Rumah? Investasi Saja Dulu Biar Uangmu Berkembang Biak
Bingung Cari Produk KPR Terbaik? Cermati punya solusinya!
Modal Rp 1 Juta, Untung 6,05% per Tahun
Gak perlu merogoh kocek dalam buat investasi. Kamu yang masih mahasiswa pun bisa banget investasi di Sukuk Ritel SR013. Keuntungan investasi pada produk ini, yaitu:
- Modal atau nilai pemesanan mulai dari Rp 1 juta sampai Rp 3 miliar
- Keuntungan atau imbal hasil 6,05% per tahun
- Imbal hasil lebih tinggi dari rata-rata bunga deposito Bank BUMN
- Keuntungan dibayar setiap bulan
- Tingkat imbal hasil tetap (sampai jatuh tempo)
- Tenor atau jatuh tempo 3 tahun (10 September 2023)
- Dapat diperdagangkan di pasar sekunder antar investor domestik
- Pastinya sesuai prinsip syariah alias bebas dari riba dan judi
- Pajaknya cuma 15%, lebih rendah dari deposito sebesar 20%
- Dijamin oleh negara alias anti gagal bayar.
Simulasi Investasi Sukuk Ritel SR013
Penasaran, berapa sih keuntungan yang bisa kamu terima kalau investasi di Sukuk Ritel SR013? Yuk, intip simulasinya (belum termasuk pajak) dan hitung sendiri sesuai dengan jumlah uang yang akan kamu tanamkan.
Contoh 1:
Investasi Rp 2 juta (2 unit)
Imbal hasil 6,05% per tahun
- Keuntungan per unit = (Rp 1.000.000 x 6,05% x 1/12) = Rp 5.042
- Total keuntungan yang kamu terima setiap bulan sampai jatuh tempo = 2 x Rp 5.042 = Rp 10.084
- Total keuntungan jika tidak dijual selama 3 tahun = Rp 10.084 x 36 bulan = Rp 363.024
- Saat jatuh tempo, kamu akan menerima kembali uang investasimu sebesar Rp 2 juta.
Semakin besar kamu mengucurkan modal untuk investasi, maka makin banyak pula untung yang bisa diperoleh.
Contoh 2:
Jika dijual di pasar sekunder antar investor domestik dengan harga 105%, berarti hasil yang didapat:
- Keuntungan per unit = (Rp 1.000.000 x 6,05% x 1/12) = Rp 5.042
- Total keuntungan yang diterima = 2 x Rp 5.042 = Rp 10.084
- Capital gain = Rp 2.000.000 x (105-100)% = Rp 100.000
- Total hasil (modal investasi + capital gain) = Rp 2.100.000
Contoh 3:
Jika dijual di pasar sekunder antar investor domestik dengan harga 95%, berarti hasil yang didapat:
- Keuntungan per unit = (Rp 1.000.000 x 6,05% x 1/12) = Rp 5.042
- Total keuntungan yang diterima = 2 x Rp 5.042 = Rp 10.084
- Capital loss = Rp 2.000.000 x (95-100)% = - Rp 100.000
- Total hasil (modal investasi + capital loss) = Rp 1.900.000.
Baca Juga: Minim Risiko, Investasi Emas Menjadi Pilihan Jitu Menabung
Tertarik Beli Sukuk Ritel SR013? Catat Cara Belinya
Sukuk Ritel SR013 dijual secara online. Jadi, kalau mau beli lewat sistem elektronik dari para agen atau mitra distribusi yang ditunjuk pemerintah. Totalnya ada 31 agen. Terdiri dari bank umum, bank syariah, perusahaan efek, perusahaan efek khusus, serta fintech.
Daftar agen penjual SR013 bisa kamu lihat di laman resmi Kementerian Keuangan kemenkeu.go.id. Sukuk ini dapat dipesan hingga 23 September 2020 pukul 10.00 WIB. Kemudian penetapan hasil penjualan 28 September, dan pada 30 September mulai setelmen atau penerbitan.
Ada 4 tahap yang harus dilalui calon investor untuk membeli SR013, yakni:
1. Registrasi
Proses pendaftaran calon investor melalui sistem elektronik yang disediakan oleh mitra distribusi. Masukkan data-data, antara lain, data diri, nomor SID (Single Investor Identification), nomor rekening dana, dan nomor rekening surat berharga.
SID adalah kode tunggal dan khusus yang diterbitkan oleh Kustodian Sentral Efek lndonesia (KSEI) selaku lembaga penyimpanan dan penyelesaian. Calon investor yang belum memiliki nomor SID, rekening dana, dan/atau rekening surat berharga, akan dibantu agen penjual.
2. Pemesanan
Setelah registrasi berhasil, calon investor bisa memesan SR013 dengan sebelumnya membaca ketentuan dalam memorandum informasi. Pemesanan hanya dapat dilakukan pada saat masa penawaran SR013.
3. Pembayaran
Setelah pemesanan diverifikasi (verified order), calon investor mendapatkan kode pembayaran (billing code) melalui email/SMS sesuai kebijakan masing-masing agen penjual.
Kode pembayaran digunakan untuk penyetoran dana investasi melalui bank persepsi (teller, ATM, internet banking, mobile banking) dalam batas waktu yang ditentukan.
4. Konfirmasi
Setelah pembayaran, calon investor akan memperoleh NTPN (Nomor Transaksi Penerimaan Negara) dan notifikasi completed order, serta akan memperoleh alokasi SR013 pada tanggal setelmen.
Jangan Tunda Lagi Investasi
Beli baju baru, nongkrong di kafe, jajan es kopi kekinian boleh saja ditunda saat ekonomi lagi susah begini. Tapi tidak dengan investasi. Jika kamu menahan diri investasi dan uangmu hanya mengendap di tabungan, maka sulit untuk ‘berkembang biak.’ Malahan lama-lama bakal tergerus inflasi.
Sedangkan kalau diinvestasikan, kamu bukan hanya mampu mengelola keuangan, tapi juga berpotensi mendapatkan banyak fulus. Apalagi kalau bisa memilih produk investasi dan mampu mengelola risikonya secara tepat. Cuan bakal lebih maksimal.
Baca Juga: 3 Cara Efektif Menghindari Investasi Bodong