Survei: Orang RI Ingin Bunga KPR Bank Turun Biar Bisa Beli Rumah KPR
Tahun 2020 segera berakhir. Tersisa waktu dua bulan lebih lagi. Bagaimana dengan resolusimu membeli rumah? Apakah sudah terwujud? Atau masih jauh dari kenyataan?
Jika belum berhasil merealisasikannya, sabar saja. Namanya properti tidak ada yang murah. Harga rumah tidak pernah turun walaupun di masa pandemi sekarang ini.
Pantas saja makin banyak masyarakat sulit membeli rumah. Boro-boro beli kontan, mengajukan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) saja perlu berpikir panjang.
Salah satunya persoalan suku bunga KPR yang masih tinggi. Untuk diketahui, saat ini suku bunga acuan Bank Indonesia atau 7-Day Reverse Repo Rate (7DRR) bertengger di level 4%.
Adalah suku bunga acuan terendah sepanjang sejarah, bahkan sejak adanya 7DRR. Akan tetapi, tingkat bunga KPR di Indonesia masih cukup tinggi. Berkisar 9-10%.
Tentu saja memberatkan masyarakat yang ingin membeli rumah. Apalagi buat mereka yang gajinya pas-pasan. Kalau bunga KPR tinggi, bayar cicilannya setiap bulan pun besar.
Kondisi ini bukan isapan jempol. Dibuktikan oleh sebuah survei Rumah.com Consumer Sentiment Study H2 2020. Survei rutin yang digelar Rumah.com bekerja sama dengan lembaga riset Instuit Research, Singapura.
Survei ini melibatkan 1.007 responden dari seluruh Indonesia sepanjang Januari-Juni 2020. Apa saja hasilnya? Berikut yang dirangkum Cermati.com dari laman resmi Rumah.com.
Baca Juga: KPR Syariah vs KPR Konvensional, Oke Mana Buat Kredit Rumah?
Bingung Cari Produk KPR Terbaik? Cermati punya solusinya!
Cicilan Jadi Pertimbangan Orang RI Beli Rumah KPR
Cicilan jadi pertimbangan orang RI mengambil rumah KPR
Survei Rumah.com Consumer Sentiment Study H2 2020 mengungkap tiga pertimbangan terbesar masyarakat ketika akan membeli rumah dengan skema KPR:
- 92% responden menyatakan besarnya cicilan bulanan menjadi faktor utama yang menjadi pertimbangan akan mengambil KPR
- Faktor kedua jangka waktu kredit oleh 83% responden
- Faktor ketiga yang dipikirkan sebelum membeli rumah KPR adalah suku bunga KPR.
Orang RI Minta Bunga KPR Turun
Orang RI minta bunga KPR turun
Country Manager Rumah.com, Marine Novita mengatakan, masyarakat berharap pemerintah mengambil tindakan dan kebijakan terkait, khususnya mendorong transaksi pembelian dan penjualan properti. Terutama di tengah pandemi Covid-19.
- 90% responden ingin pemerintah menurunkan suku bunga KPR agar cicilan bulanan bisa lebih ringan
- Sebanyak 72% responden ingin penurunan besaran DP atau uang muka KPR
- Dan yang minta penundaan pembayaran cicilan selama pandemi hanya 29% responden.
“Masyarakat berharap pemerintah mengeluarkan kebijakan sehingga dapat menurunkan suku bunga KPR dan besaran uang muka,” jelas Marine.
Banyak Orang RI Tak Mampu Bayar DP Rumah
51% responden mengaku tidak mampu membayar DP rumah KPR
Sudah disebutkan di atas besarnya cicilan menjadi pertimbangan nomor satu masyarakat ketika akan mengajukan KPR. Ini terkait masalah ketidakmampuan banyak orang membayar DP rumah.
Sebetulnya BI sudah melonggarkan ketentuan DP rumah pertama dari 15% menjadi 0%. Tetapi faktanya, tidak semua bank menerapkan aturan tersebut. Jadilah, masyarakat tetap harus menyetor DP bila ingin mengambil KPR.
- 51% responden mengaku tidak mampu membayar DP rumah KPR
- Kendala lainnya karena gaji atau pendapatan tidak stabil sehingga menjadi penghambat mengambil KPR oleh 46% responden.
Baca Juga: Cicilan DP Rumah KPR, Pilih ke Bank atau Pengembang?
KPR Syariah Lebih Diminati
KPR Syariah lebih diminati dibanding KPR Konvensional
Survei ini juga menunjukkan bahwa KPR Syariah lebih diminati ketimbang KPR konvensional.
- 35% responden memilih KPR Syariah dibanding KPR konvensional yang hanya 29% responden.
- 74% responden memilih KPR Syariah karena alasan besaran cicilan bulanan lebih pasti. Biasanya sampai jangka waktu selesai.
- Sedangkan yang memilih karena pertimbangan keyakinan agama sebanyak 70% responden.
- KPR Syariah diminati mayoritas masyarakat berpenghasilan rendah sebanyak 40% responden
- Tetapi KPR konvensional justru dipilih masyarakat berpenghasilan sedang dan tinggi, masing-masing 37% dan 34% responden.
Promo KPR Bunga Ringan di Cermati.com
Buat kamu yang lagi cari rumah, ada promo KPR bunga murah di Cermati.com. Kalau bunga KPR rendah, cicilan yang harus dibayar setiap bulan pun lebih ringan.
KPR BNI
View this post on Instagram
KPR BNI Griya Gue menawarkan suku bunga ringan sebesar 4,74% (tetap) 1 tahun pertama. Selanjutnya 2 tahun berikutnya 6,74%. Tenor hingga 30 tahun, dan enaknya lagi pengajuan KPR bisa online. Menggunakan e-form.
Syaratnya:
- WNI
- Bekerja sebagai karyawan/wiraswasta/profesional
- Usia minimal 21 tahun saat pengajuan dan maksimum 55 tahun (karyawan) atau 65 tahun (wiraswasta/profesional) saat kredit lunas
- Mengisi formulir dan melengkapi persyaratan dokumen permohonan, antara lain:
1. Fotokopi KTP (suami istri bila sudah menikah)
2. Fotokopi KK
3. Fotokopi surat nikah (bila sudah menikah)
4. Fotokopi NPWP pribadi/SPT PPh 21
5. Fotokopi rekening 3 bulan terakhir (karyawan)
6. Asli surat keterangan kerja dan slip gaji (karyawan)
7. Pas foto 4x5 (suami istri bila sudah menikah untuk karyawan)
8. Fotokopi dokumen jaminan.
KPR BTN
View this post on Instagram
Menawarkan suku bunga 6,99% tetap selama 2 tahun, kredit ini ditujukan untuk PNS maupun karyawan BUMN. Kamu bisa mengajukan kredit untuk KPR maupun KPA (Kredit Pemilikan Apartemen) baru atau seken.
Syaratnya:
- Karyawan atau pegawai yang berasal dari BUMN dan anak usahanya, ASN, anggota TNI dan Polri, lembaga pemerintahan yang payroll di BTN
- Wajib mengendapkan saldo di tabungan BTN sebesar 1 kali angsuran untuk dapat diblokir selama jangka waktu kredit.
Disiplin Menyisihkan Uang
Membeli rumah bukan hal yang mustahil jika kamu berusaha. Disiplin menyisihkan uang setiap bulan, sehingga terkumpul untuk membayar DP atau membeli tunai.
Jika uang untuk membeli rumah disimpan di rekening tabungan, jangan pernah diutak atik. Fokus pada mimpimu meski harus menabung selama bertahun-tahun. Sabar dan ikhtiar pasti akan membuahkan hasil.
Baca Juga: Kuota Rumah Subsidi 2020 Hampir Habis, Buruan Ambil KPR!