Tips Investasi Bagi Pasangan yang Baru Menikah
Tujuan keuangan ketika masih bujang dan setelah menikah pasti berbeda. Saat sudah berumahtangga, banyak kebutuhan dan tujuan keuangan bersama yang hendak dicapai.
Inilah pentingnya merencanakan keuangan sejak dini bagi pasangan yang baru menikah agar dapat memenuhi kebutuhan dan mewujudkan tujuan keuangan bersama. Bahkan menghindari masa keuangan yang dapat timbul kapan saja.
Ketika masa-masa sendiri sudah investasi, begitu berumahtangga, kebiasaan tersebut harus dipertahankan. Bagi yang belum investasi, saatnya memulai kegiatan menanam modal untuk meraih masa depan keuangan yang lebih baik.
Baca Juga: Investasi Fintech: Arti, Keuntungan, dan Cara Investasinya
Bingung Cari Produk Kredit Tanpa Agunan Terbaik? Cermati punya solusinya!
Tips Investasi bagi Pasangan yang Baru Menikah
Tips Investasi bagi Pasangan Muda
1. Evaluasi kondisi keuangan
Untuk kamu dan pasangan yang sama-sama bekerja, besarnya penghasilan yang diterima tentu berbeda. Penting untuk mengevaluasi kondisi keuangan masing-masing untuk mengetahui jumlah yang akan diinvestasikan setiap bulan.
Sebaiknya lakukan evaluasi keuangan bersama pasangan untuk menciptakan adanya transparansi. Namanya pasangan, harus saling tahu kondisi keuangan masing-masing, kan?
Melalui evaluasi ini, masalah keuangan yang dihadapi dapat diatasi bersama. Kondisi keuangan perlahan membaik, sehingga bujet untuk investasi dapat ditingkatkan.
2. Tentukan siapa penyumbang terbesar
Mengingat jumlah gaji berbeda, sebaiknya tentukan dari awal siapa yang menjadi penyumbang terbesar dalam investasi. Penyumbang terbesar sudah pasti yang memiliki gaji lebih tinggi.
Tentukan persentase alokasi anggaran investasi dari gaji setiap bulan. Jika suami memperoleh gaji lebih besar, maka bujet untuk investasi pasti lebih banyak. Pun sebaliknya dengan istri.
Atau cara lain menetapkan persentase yang sama. Contoh 10% dari gaji sebulan. Bila suami kamu gajinya Rp 8 juta, dan kamu Rp 5 juta, maka besarannya atau nominalnya tetap berbeda. Dana investasi dari suami yang lebih besar.
Diskusikan bersama dengan baik untuk menghindari adanya miskomunikasi. Sebab, keputusan saat ini akan memengaruhi kondisi ke depan.
Tips memulai investasi bagi pasangan baru menikah
3. Hitung pengeluaran rumah tangga
Selain keuangan pribadi, kamu harus memperhatikan keuangan rumah tangga. Hitung besarnya pengeluaran dalam satu bulan untuk mengetahui stabilitas keuangan.
Jika kondisi keuangan keluarga stabil, kamu dan pasangan fokus mempertahankannya. Bila sedang guncang, besar pengeluaran dibanding penghasilan, berarti harus ada pengeluaran yang dipangkas.
Belanja yang dikurangi adalah yang sifatnya masih bisa ditunda, tidak wajib, atau keinginan. Jadi, anggaran investasi tetap dijaga. Cara lain mengatasi masalah keuangan, yakni dengan meningkatkan pendapatan.
Baca Juga: Obligasi Syariah Sukuk – Jenis, Contoh, Cara Menghitungnya
4. Perhatikan utang atau cicilan
Merasa punya utang? Sebaiknya hitung utang atau cicilan yang harus dibayar untuk memperjelas pengeluaran dalam satu bulan. Mulai dari cicilan kartu kredit, KPR, utang arisan, dan utang lainnya
Perhatikan persentasenya, tidak boleh lebih 30% dari total penghasilan keluarga. Jika lebih, berpotensi gagal bayar atau kredit macet.
Utamakan kebutuhan dibanding keinginan. Kebutuhan wajib atau yang tidak bisa ditunda, sehingga cicilan utang tetap bisa terbayar dan alokasi investasi selalu terpenuhi.
Baca Juga: Tips Investasi Emas Perhiasan agar Untung
5. Siapkan investasi khusus anak
Bagi pasangan muda yang ingin memiliki momongan, penting menyiapkan investasi untuk anak sejak dini. Misalnya untuk biaya melahirkan, investasi dana pendidikan anak, dan lainnya.
Investasi ini dapat dibedakan. Caranya melalui pembagian bersama suami istri. Sebagai contoh, 10% dari gaji suami untuk investasi yang mendatangkan passive income. Sementara 10% dari gaji istri dipakai untuk investasi biaya pendidikan anak.
Tips investasi bagi keluarga muda
6. Mempelajari instrumen investasi
Semakin cepat investasi, semakin besar peluang untuk menumbuhkan kekayaan. Namun pelajari terlebih dahulu berbagai instrumen investasi sesuai dengan profil risiko kamu.
Dengan begitu, kamu dapat memulai investasi pada instrumen investasi yang tepat. Tidak asal pilih, sehingga bisa mendatangkan keuntungan maksimal.
Sebagai contoh jatah suami investasi untuk menambah penghasilan. Karakteristiknya adalah tipe yang konservatif. Maka, dapat berinvestasi di surat utang pemerintah karena risikonya minim dan kupon atau bunga dibayar tetap setiap bulan.
Sedangkan kamu istri punya profil risiko moderat untuk investasi biaya pendidikan anak. Maka jatuhkan pilihan pada reksadana campuran maupun pendanaan di fintech lending.
7. Pilih perusahaan investasi terpercaya
Tujuan utama investasi adalah memaksimalkan keuntungan. Namun, hindari iming-iming keuntungan besar atau tidak wajar yang ditawarkan perusahaan investasi ilegal.
Investasi pada perusahaan yang terpercaya, berizin Otoritas Jasa Keuangan (OJK) maupun regulator lain, seperti Bappebti, Komfinfo, Kementerian Koperasi dan UKM, atau lainnya.
Cari tahu daftar investasi ilegal dan investasi legal di situs resmi regulator sebelum mengambil keputusan investasi. Ini untuk menghindarkanmu dari penipuan investasi bodong.
Dalam Investasi Dibutuhkan Kesabaran
Pasangan muda yang ingin investasi bisa memperhatikan tips di atas. Hal yang tidak kalah pentingnya adalah sabar, sebab investasi tidak instan. Butuh yang namanya proses sampai akhirnya untung sesuai harapan.
Baca Juga: Cara Memulai Investasi Saham bagi Ibu Rumah Tangga