Mulai dari Pengertian Hingga Tips, Ini Panduan Membeli Asuransi Digital
Dengan semakin terjamahnya teknologi di masyarakat, hampir semua aspek kehidupan manusia telah diadopsi ke dunia digital. Hal ini berlaku pula pada layanan asuransi digital yang merupakan produk keuangan yang dapat diakses secara online oleh para nasabahnya.
Tapi, muncul pertanyaan di beberapa kalangan masyarakat terkait aman atau tidaknya mengajukan asuransi digital ini secara online. Selain itu, dibanding asuransi konvensional, asuransi digital ini tentu memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan yang penting untuk diketahui.
Nah, jika kamu ingin tahu lebih lanjut seputar asuransi digital, mulai dari pengertian, keunggulan dan kelemahan, perbedaannya dengan asuransi biaya, sampai tips membelinya, simak panduan lengkapnya berikut ini.
Pengertian Asuransi Digital
Secara sederhana, asuransi digital bisa dipahami sebagai layanan asuransi yang dapat diajukan secara online menggunakan e-polis atau polis online. Karenanya, jenis layanan ini juga biasa dikenal dengan sebutan asuransi digital dan biasa ditawarkan oleh perusahaan asuransi berbasis digital melalui aplikasi, situs resmi, maupun marketplace khusus asuransi digital.
Saat mengajukan asuransi digital, nasabah dapat memperoleh polis cetak maupun hanya polis digital saja. Polis dalam bentuk digital tersebut dapat diakses oleh nasabah melalui gadget atau perangkat elektronik dengan terhubung ke internet, misalnya laptop atau ponsel.
Seiring dengan perkembangan zaman dan inovasi teknologi yang begitu pesat, layanan asuransi digital mulai banyak dilirik oleh perusahaan asuransi besar dan ternama di dalam negeri. Sehingga, keterjangkauan dari layanan asuransi ini juga akan menjadi lebih luas dengan cakupan proteksi dan manfaat yang tidak kalah dengan asuransi konvensional.
Baca Juga: Asuransi Umum: Pengertian, Jenis dan Perusahaan Asuransi Terbaik
Keunggulan Asuransi Digital
Karena layanannya berbasis online, asuransi digital menawarkan banyak keunggulan yang tidak ditemui pada asuransi biasa. Berikut adalah beberapa kelebihan dari asuransi online.
1. Mudah dan Praktis Diajukan
Cukup bermodalkan gawai yang kamu miliki, asuransi digital bisa langsung diajukan dari deretan layanan yang ditawarkan oleh perusahaan berbeda. Tidak hanya itu, informasi seputar asuransi digital juga terbilang lengkap, mulai dari nominal premi sampai manfaat proteksi yang ditawarkan. Jadi, pengajuan asuransi online ini tak harus dilakukan dengan menghubungi agen atau perusahaan asuransi satu per satu selayaknya asuransi konvensional.
2. Gampang Membandingkan Polis
Selain proses pengajuan yang simpel, membandingkan asuransi digital juga sangat mudah karena biasanya layanan tersebut ditawarkan melalui marketplace asuransi. Sehingga, menentukan layanan asuransi yang terbaik bisa menjadi lebih praktis karena dapat langsung membandingkannya dengan mudah.
3. Proses Lebih Cepat dan Aman
Menggunakan teknologi digital, asuransi online bisa diajukan dengan proses yang ringkas dan tentunya aman. Karena langsung tercatat pada sistem, pengajuan asuransi digital pun menjadi lebih terjamin keamanannya dan cepat diproses.
Yang terpenting, pastikan pihak broker maupun portal asuransi legal dan secara resmi mengantongi izin usaha dari OJK atau Otoritas Jasa Keuangan agar terhindar dari risiko penipuan. Setidaknya, jika mengajukan asuransi online melalui agen perorangan, perhatikan dulu izin profesi dan legalitas layanan yang ditawarkannya.
4. Tawarkan Banyak Promo
Marketplace asuransi secara umum sering kali menawarkan promo menarik yang mampu memikat minat nasabah untuk mengajukan asuransi. Tawaran promo pada asuransi online juga lebih banyak dibanding asuransi offline, mulai dari diskon tarif premi hingga cashback. Jadi, pengajuan asuransi menjadi lebih menguntungkan bagi nasabah.
5. Proses Klaim Anti Ribet
Keuntungan terakhir, asuransi online juga menawarkan layanan klaim manfaat anti ribet karena dapat diajukan secara online. Dalam kata lain, pengajuan klaim manfaat asuransi dapat dilakukan kapan saja dan dimanapun dibutuhkan oleh nasabah melalui sistem digital. Asal tak menyalahi ketentuan pada polis asuransi, tentu pengajuan klaim ini bisa langsung disetujui oleh pihak perusahaan asuransi.
Kekurangan Asuransi Digital
Walaupun menawarkan beragam keunggulan diatas, asuransi digital tetap saja memiliki beberapa kekurangan yang perlu diketahui oleh para nasabahnya, antara lain:
1. Risiko Terjebak Layanan Asuransi Ilegal
Membeli asuransi digital saat ini telah menjadi tren dan banyak dilakukan oleh masyarakat. Hal tersebut memicu kemunculan layanan asuransi ataupun marketplace asuransi tak berizin alias ilegal. Mengetahui hal tersebut, kamu perlu memastikan legalitas dari layanan asuransi digital sebelum mengajukannya, seperti memastikan status terdaftar di OJK dan kredibilitasnya selama ini.
2. Bergantung dengan Sistem Digital
Kekurangan lainnya, asuransi digital terlalu bergantung pada jaringan digital. Sehingga, ketika server atau internet mengalami gangguan, nasabah berisiko mengalami kendala saat harus menghubungi ataupun mengajukan klaim asuransi dan pembelian polis. Tapi, risiko gangguan ini terbilang sangat jarang terjadi dan biasanya ada alternatif lain agar bisa menyiasati masalah tersebut, seperti layanan customer service via telepon dan sebagainya.
Jenis Layanan Asuransi Digital
Tak kalah pentingnya, kamu juga perlu memahami beragam jenis layanan dan perusahaan yang menawarkan asuransi digital. Berikut adalah jenis perusahaan asuransi digital yang penting kamu ketahui.
Jenis Layanan | Penjelasan |
Marketplace atau Aggregator |
Marketplace atau aggregator asuransi digital mengacu pada perusahaan yang bertugas untuk menawarkan layanan atau produk asuransi saja pada konsumen serta menyediakan platform transaksinya. Dalam kata lain, perusahaan ini hanya berperan untuk menjembatani nasabah dengan perusahaan asuransi agar lebih mudah menjalankan bisnis tersebut. Melalui peran dari marketplace ini, nasabah bisa lebih mudah membandingkan layanan asuransi digital agar mampu mendapatkan produk terbaik sesuai kebutuhannya. |
Broker atau Agen |
Selanjutnya ada intermediary atau broker dan agen asuransi. Agen atau broker asuransi ini merupakan pihak yang sudah mengantongi izin untuk menjalankan profesi tersebut dan kerap disebut sebagai pialang asuransi. Dalam menjalankan perannya, broker atau agen asuransi melakukan kerja sama dengan pihak perusahaan asuransi untuk menawarkan layanannya pada pelanggan, termasuk memberikan saran terkait manfaat proteksi yang dibutuhkan calon nasabah. |
Full Stack Insurtech |
Terakhir ada full stack insurtech, yaitu perusahaan yang membuat layanan platform asuransi digital miliknya sendiri guna memasarkan produk asuransinya secara langsung. Jenis perusahaan asuransi ini tidak hanya menerbitkan produk asuransi miliknya sendiri, tapi juga menyediakan platform yang bisa diakses oleh pelanggan dalam melihat produk dan membandingkan layanannya. Jadi, nasabah pun bisa lebih mudah memperoleh informasi seputar asuransi dan memilih layanan sesuai kebutuhannya. |
Baca Juga: Asuransi Anak: Siapkan Asuransi Pendidikan dan Kesehatan Sejak Dini
Beda Asuransi Digital dengan Asuransi Biasa
Dari penjelasan di atas, kamu tentu sedikit banyak telah memahami perbedaan antara asuransi digital dengan asuransi biasa. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah perbandingan antara asuransi konvensional dengan asuransi digital.
Karakteristik asuransi biasa:
- Polis biasanya berupa dokumen cetak atau buku
- Biaya premi cenderung lebih mahal karena ada biaya tambahan, misalnya biaya cetak atau biaya produksi
- Harus mendatangi agen atau kantor asuransi
- Terbatas dan pembelian wajib tatap muka
Karakteristik asuransi digital:
- Layanan dan polis diberikan dengan bentuk digital
- Akses mudah melalui internet dan gawai
- Bisa diajukan secara online
- Tak membebankan biaya produksi
- Biaya premi cenderung lebih terjangkau
- Lebih mudah dijangkau oleh banyak kalangan nasabah
Tips saat Membeli Asuransi Digital
Pengajuan asuransi digital memang menawarkan beragam keunggulan. Meski begitu, bukan berarti layanan ini tak memiliki risiko, khususnya terkait penipuan dan produk ilegal. Untuk itu, simak tips membeli asuransi digital agar risikonya bisa diminimalkan.
1. Pastikan Perusahaan atau Broker Asuransi Terpercaya
Salah satu risiko terbesar dari asuransi digital adalah risiko jebakan layanan ilegal dan penipuan. Karenanya, ketika mengajukan asuransi, cek dulu kredibilitas dari perusahaan atau broker asuransinya.
2. Cek Legalitas dan Status Terdaftar di OJK
Kredibilitas dan legalitas asuransi digital dapat dipastikan dengan mengecek status terdaftarnya di OJK. Sebagai badan yang bertugas untuk mengawasi aktivitas jasa keuangan di Indonesia, semua layanan keuangan wajib terdaftar di OJK. Dengan mengantongi status terdaftar tersebut, dijamin layanan asuransi yang kamu ajukan resmi dan memberikan manfaat proteksi yang optimal.
3. Bandingkan dan Pilih Layanan Terbaik
Agar mampu mendapatkan produk yang terbaik, pastikan untuk membandingkan layanan asuransi dari satu perusahaan dengan perusahaan lainnya. Hal ini bisa lebih mudah dilakukan melalui marketplace asuransi atau mengecek layanan asuransi satu per satu.
4. Sesuaikan Pilihan Produk dengan Kebutuhan
Tips yang terakhir, cek dengan detail manfaat serta pertanggungan asuransi agar mampu mencocokkannya dengan kebutuhan dan keinginan. Selain itu, jangan ragu berkomunikasi dan bernegosiasi dengan perusahaan asuransi agar mendapatkan produk yang memberi proteksi optimal buatmu.
Praktis dan Simpel, Asuransi Digital Tawarkan Banyak Keunggulan
Intinya, asuransi digital adalah inovasi produk asuransi yang menawarkan layanan dengan lebih simpel dan praktis. Dengan keunggulannya tersebut, tentu akses terhadap asuransi menjadi lebih terbuka bagi masyarakat. Jadi, jaminan proteksi dan manfaat asuransi bisa didapatkan secara lebih merata.
Baca Juga: Mau Beli Asuransi Kendaraan Digital? Ini 7 Trik Agar Anda Tak Salah Pilih