Biaya Bayi Tabung, Prosedur, dan Risikonya
Memiliki anak adalah keinginan sebagian besar pasangan yang sudah menikah. Menunggu kabar bahagia bahwa ada janin yang tumbuh di perut ibu merupakan momen yang sangat ditunggu-tunggu. Tapi, tidak semua bisa dengan mudah mendapatkan buah hati.
Banyak juga pasangan yang baru menikah dan langsung dikaruniai seorang anak, banyak pasangan yang menantikan memiliki keturunan atau anak sampai bertahun-tahun.
Terdapat banyak alasan suami istri susah memiliki keturunan, misalnya masalah ketidaksuburan, kesehatan organ reproduksi, dan lain-lain.
Dengan teknologi yang semakin canggih, termasuk di bidang kedokteran, memiliki keturunan menjadi hal yang mungkin dilakukan setiap pasangan. Kamu pasti pernah mendengar metode bayi tabung.
Memang apa sih bayi tabung itu? bagaimana proses dan berapa biayanya? Simak penjelasan yang Cermati rangkum untuk kamu, yuk!
Apa itu Bayi Tabung?
Bayi tabung atau In Vitro Fertilization (IVF) adalah proses pembuahan yang dilakukan di luar rahim bukan melalui proses hubungan seksual. Maksudnya, sel telur dan sperma disatukan bukan di dalam tubuh, tetapi di laboratorium khusus.
Dikutip dari Prima Hospital, Bayi tabung adalah istilah untuk bayi yang didapatkan dari proses pembuahan sel telur oleh sel sperma di laboratorium. Pembuahan itu bertujuan menciptakan embrio-embrio calon bayi. Dari sejumlah embrio itu, embrio yang paling berkualitas ditransfer ke dalam rahim agar bisa tumbuh dan berkembang.
Berdasarkan penelitian angka keberhasilan yang dari bayi tabung mencapai 30%-40%. Angka tersebut merupakan angka yang paling tinggi di antara program kehamilan terbantu lainnya.
Karena itu, program bayi tabung menjadi pilihan terbaik yang bisa dilakukan oleh pasangan suami istri untuk memperoleh buah hati. Buktinya sudah ribuan program bayi tabung yang berhasil di dunia ini.
Salah satunya Louise Joy Brown, yang merupakan bayi tabung pertama di dunia. Ia lahir pada tahun 1978 di Inggris. Selain itu, lahir juga Nugroho Karyanto, pada 1988 yang menjadi bayi tabung pertama di Indonesia.
Keadaan seperti Apa yang Membuat Bayi Tabung Perlu Dilakukan
Program bayi tabung dilakukan untuk membantu pasangan suami istri mendapatkan buah hati. Akan tetapi, karena biayanya yang terbilang cukup mahal, biasanya dokter akan menyarankan pemeriksaan untuk menentukan peluang kehamilan dengan hubungan seksual terlebih dahulu, dibandingkan merekomendasikan program bayi tabung.
Berikut terdapat beberapa keadaan yang membuat pasangan suami istri memerlukan program bayi tabung.
- Istri atau suami mengalami masalah kesuburan
- Suami tidak menghasilkan sperma (kurang berkualitas) atau Istri memiliki cadangan ovarium rendah
- Terdapat masalah struktural reproduksi, gangguan jaringan rahim, atau hormon sindrom polikistik ovarium yang menyebabkan ovarium membesar dengan kista kecil di bagian luar.
- Istri berulang kali mengalami keguguran.
Berapa Lama Proses Program Bayi Tabung
Satu siklus dalam program bayi tabung membutuhkan waktu kurang lebih 2 hingga 3 minggu. Selain itu, terdapat beberapa kondisi sehingga dokter menyarankan untuk melakukan beberapa siklus atau sampai calon ibu berhasil hamil.
Persiapan sebelum Memulai Program Bayi Tabung
Sebelum memulai program bayi tabung, terdapat serangkaian pemeriksaan yang perlu dilakukan oleh suami dan istri, seperti ovarian reserve testing, analisa semen, pemeriksaan penyakit infeksi menular (misalnya HIV), pemeriksaan rongga rahim, dan percobaan pemindahan embrio tiruan untuk melihat ketebalan rongga rahim dan mencari teknik yang paling sesuai.
Sebelum memulai pemeriksaan, pastikan tubuh kamu dalam kondisi sehat. Caranya dengan berolahraga dan makan makanan dengan gizi seimbang.
Selain itu, kondisi mental juga perlu disiapkan. Program bayi tabung tidak selalu menjanjikan keberhasilan, karena itu orang tua harus memikirkan segala kemungkinan yang akan terjadi. Ikut konseling dan yoga kehamilan mungkin akan membantu mengendalikan emosi dan mental.
Jangan sampai pikiran negatif mempengaruhi kalian. Tanamkan sifat optimis dalam menjalani setiap proses yang ada.
Simak yuk, prosedur dalam menjalani program bayi tabung berikut.
Baca Juga: Mengenal Cara Membersihkan Karang Gigi, Mudah dan Cepat
Prosedur Program Bayi Tabung
Terdapat 12 tahap yang harus dilalui untuk melakukan program bayi tabung. Berikut penjelasan setiap tahapnya.
Nama Prosedur |
Penjelasan |
1. Melakukan Peninjauan Riwayat Kesehatan |
Tahap ini merupakan hal yang harus dipersiapkan sebelum seluruh proses bayi tabung dilakukan. Dokter akan menganalisa riwayat kesehatan, tak terkecuali segala pemeriksaan dan pengobatan yang sebelumnya pernah dilakukan. Selain itu, dokter akan memberikan saran terkait pengobatan yang dapat dilakukan. |
2. Melakukan Konsultasi Pra Perawatan |
Selanjutnya, pasangan akan bertemu langsung dengan dokter spesialis kesuburan untuk mengkonfirmasi rencana perawatan. |
3. Proses Bayi Tabung Dimulai |
Setelah itu, dokter akan memberikan obat untuk memulai proses bayi tabung dan menjelaskan siklus perawatan serta cara mengelola suntikan hormon stimulasi folikel (FSH). |
4. Stimulasi Hormon |
Pada tahap ini, suntikan FSH akan diberikan untuk merangsang ovarium agar bisa menghasilkan lebih banyak telur. Dengan begitu, pasien memiliki peluang lebih tinggi untuk mencapai masa kesuburan dan kehamilan. |
5. Pemantauan Perawatan |
Selama siklus bayi tabung, kamu akan diminta melakukan tes darah secara reguler untuk mengukur kadar hormon. Selain itu, kamu juga diminta untuk melakukan ultrasound untuk mengukur ukuran dan jumlah folikel ovarium. Berbagai tes ini penting dilakukan agar dapat membantu dokter dalam penentuan waktu untuk pengumpulan telur. |
6. Suntikan Pemicu |
Setelah itu, kamu akan diberikan suntikan pemicu hormon Human Chorionic Gonadotropin (HCG) di malam hari. Lalu, pengumpulan telur akan dilakukan 36-38 jam kemudian. Injeksi HCG dilakukan untuk menggantikan hormon luteinising alami dalam tubuh dan juga untuk memicu terjadinya ovulasi. |
7. Pengumpulan Telur |
Rawat inap singkat diperlukan ketika proses pengumpulan telur berlangsung. Biasanya, proses ini memakan waktu setidaknya 4 jam. Ketika pagi hari datang, dokter akan meminta sampel sperma segar. Hal ini diperlukan agar pembuahan pada telur dapat segera dilakukan. |
8. Pembuahan Telur |
Telur yang telah dikumpulkan dibawa ke laboratorium dan ditempatkan pada tempat khusus untuk persiapan proses pembuahan. Sperma dan sel telur akan ditempatkan bersama di media khusus, sehingga pembuahan terjadi. |
9. Pengembangan Embrio |
Setiap pembuahan yang berhasil akan menciptakan embrio. Embrio yang dibuat dalam siklus program bayi tabung akan dievaluasi. Embrio yang layak atau sehat kemudian dipilih untuk ditanamkan ke siklus selanjutnya. |
10. Proses Transfer Embrio |
Embrio akan ditransfer ke rahim wanita setelah matang. Transfer embrio dilakukan 5 hari setelah pengumpulan telur. Proses ini dilakukan dengan memasukkan kateter halus ke dalam rahim. |
11. Pembekuan Embrio |
Jika ada embrio yang tidak digunakan, tapi memenuhi syarat, embrio tersebut dapat dibekukan untuk digunakan di kemudian hari. |
12. Tes Kehamilan |
Dua minggu setelah proses transfer embrio, dokter akan meminta calon ibu untuk tes darah. Tes darah ini difungsikan untuk mengetahui kehamilan. Jika tes menunjukkan indikasi positif, dokter akan melakukan USG dalam tiga minggu kemudian. |
Baca Juga: Jenis Makanan untuk Penderita Diabetes yang Dianjurkan dan Harus Dihindari
Biaya Bayi Tabung di Indonesia
Setelah mengetahui prosedur yang perlu dilakukan, pasangan suami istri juga perlu mengetahui biaya yang harus dikeluarkan untuk program bayi tabung. Berikut biaya bayi tabung di beberapa rumah sakit di Indonesia.
1. Rumah Sakit Daya Medika, Kebon Jeruk, Jakarta Barat
Rumah sakit ini menerapkan metode SMART (Sophisticated, Modern, Affordable, Reproductive and Technology) dan menjanjikan program bayi tabung dengan biaya terjangkau. Biaya di rumah sakit ini mulai dari Rp 30 juta per siklus.
2. Klinik FFC, Rumah Sakit Family, Pluit, Jakarta Utara
Rumah sakit ini menyediakan program bayi tabung dengan biaya mulai Rp20 sampai Rp65 juta. Selain itu, rumah sakit ini juga menyediakan metode yang unik dalam prosesnya, yaitu mematangkan sel telur tanpa obat-obatan.
3. Klinik Bandung Fertility Center, Bandung
Klinik ini merupakan bagian dari Rumah Sakit Ibu dan Anak Limijati, yang beroperasi sejak 2013 dengan lebih dari 2000 klien serta tingkat keberhasilan 47% dan menawarkan biaya bayi tabung mulai dari Rp 38,5 juta.
4. Klinik Teratai Rumah Sakit Gading Pluit, Jakarta Utara
Biaya untuk program bayi tabung di Klinik Teratai RS Gading Pluit sekitar Rp39 sampai Rp 80 juta. Besarnya biaya antara satu pasien dengan pasien lainnya akan berbeda karena tergantung kondisi kesehatan pasien.
5. Rumah Sakit Telogorejo, Semarang, Jawa Tengah
Biaya program bayi tabung di rumah sakit ini mulai dari Rp 60 juta. Rumah sakit ini ditunjang oleh peralatan medis dengan teknologi terkini dan fasilitas yang memadai.
6. Rumah Sakit Harapan Kita
Rumah sakit Harapan Kita memiliki tingkat keberhasilan 30-40%. Biaya untuk program bayi tabung sekitar Rp 20 sampai Rp 80 juta. Nominal ini dapat berubah sesuai dengan kondisi pasien.
7. Sammarie Basra, Pondok Bambu, Jakarta Timur
Rumah sakit ini didirikan dengan tujuan untuk membantu pasangan suami istri mendapatkan momongan dan menyediakan layanan program bayi tabung. SamMarie memberikan pelayanan obstetri dan ginekologi yang unggul. Biaya program bayi tabung di rumah sakit ini mulai dari Rp 53 juta
Simpan dan Bagikan Informasi Program Bayi Tabung
Simpan informasi ini jika kamu dan pasangan ingin mencoba melakukan program bayi tabung. Perlu diingat bahwa anak hasil bayi tabung tidak berbeda dengan anak yang lahir dari hubungan seksual biasa. Sebab, berdasarkan penelitian, kemampuan fisik dan psikis anak bayi tabung tetap setara dengan anak lain.
Hal yang membedakan dan perlu perhatian ekstra adalah anak bayi tabung cenderung lahir prematur. Bisa jadi, bobotnya akan lebih rendah. Karena itu, calon orang tua perlu melakukan persiapan melahirkan yang benar-benar matang.
Baca Juga: Ketahui Manfaat, Efek Samping, dan Aturan Pakai Termorex