Ketahui Gejala, Perawatan, hingga Biaya Operasi Kista Pilonidal
Masalah kesehatan, kista pilonidal, masih cukup asing bagi masyarakat Indonesia. Bahkan, masih banyak yang belum tahu tentang gejala, perawatan, serta besaran biaya operasi kista pilonidal. Oleh karena itu, pada artikel ini akan dibahas informasi seputar kista pilonidal, terutama gejala hingga biaya operasinya.
Sebagai informasi, Kista pilonidal adalah benjolan yang muncul di bokong atau dekat tulang ekor. Benjolan yang muncul berisi jaringan kulit mati dan folikel rambut. Tingkat keparahannya kista pilonidal tentu bertahap sehingga sebagian besar orang mungkin tidak segera menyadari di awal kemunculan.
Padahal, gejala awal kista pilonidal bisa saja muncul pada diri kamu maupun orang-orang terdekatmu. Maka dari itu, yuk simak informasi lengkapnya pada artikel ini, mulai dari gejala, perawatan, hingga biaya operasi kista pilonidal!
Gejala Kista Pilonidal
Perlu diketahui, gejala kista pilonidal sekilas mungkin akan tampak seperti jerawat. Hal inilah yang menyebabkan sebagian orang sering mengabaikan gejalanya karena dianggap tidak berbahaya. Berikut adalah beberapa gejala kista pilonidal yang perlu kamu ketahui.
- Munculnya benjolan berwarna kemerahan dan bengkak.
- Adanya rasa nyeri pada benjolan saat tersentuh atau disentuh.
- Keluar cairan berupa nanah atau darah dari benjolan.
- Cairan yang keluar dari benjolan memiliki bau tidak sedap.
- Mengalami demam dan mual.
- Terasa sakit saat berdiri atau duduk.
Nah, itulah beberapa gejala kista pilonidal. Secara umum, mungkin gejalanya tampak mirip dengan jerawat atau bisul sehingga diabaikan begitu saja. Padahal, kondisi tersebut bisa semakin parah dan perlu penanganan yang tepat.
Perawatan Kista Pilonidal
Ada beberapa perawatan kista pilonidal yang bisa dilakukan, mulai dari perawatan ringan hingga berat. Untuk melakukan perawatan, dokter biasanya akan mengkategorikan berdasarkan tingkat keparahan. Berikut adalah jenis perawatan kista pilonidal yang direkomendasikan dokter.
1. Obat antibiotik
Jenis perawatan ringan yang pertama adalah pemberian obat antibiotik. Obat ini digunakan untuk mengatasi rasa nyeri dan tidak nyaman akibat munculnya benjolan. Biasanya, cara ini dilakukan pada kista pilonidal yang baru muncul dan belum terjadi peradangan. Sebab, obat antibiotik tidak dapat menyembuhkan kista yang sudah mengeluarkan nanah.
2. Suntikan
Perawatan kista pilonidal lainnya adalah melalui suntikan cairan senyawa kimia asam. Perawatan ini ditujukan pada kista pilonidal dengan kondisi ringan atau sedang.
3. Insisi dan Drainase
Kemudian, ada pula perawatan insisi dan drainase untuk kista pilonidal. Perawatan ini dilakukan dengan cara membuat sayatan pada kista untuk mengeluarkan cairan di dalam benjolan hingga kering. Kemudian, dokter akan menutup bekas sayatan dengan kain kasa.
Untuk mencegah infeksi, dokter akan mewajibkan kamu untuk mengganti kain kasa beberapa kali dalam satu hari hingga sembuh total. Hal ini, biasanya berjalan selama tiga minggu.
4. Marsupialisasi
Prosedur perawatan marsupialisasi dilakukan dengan cara membuat sayatan kecil pada kista dan menjahit ujungnya dengan kulit yang ada di sekitar kista. Tujuan prosedur ini adalah membuat kista terbuka dan mencegah munculnya kista baru. Adapun perawatan dengan prosedur marsupialisasi membutuhkan waktu hingga 6 minggu untuk bisa sembuh total.
5. Operasi
Jenis penanganan kista pilonidal yang terakhir adalah melalui tindakan operasi. Penanganan ini dilakukan, jika kista sudah pada kategori infeksi. Pada tindakan operasi, dokter akan mengangkat kista dan membersihkan semua kotoran dan cairan di dalamnya. Setelahnya bekas operasi akan dijahit dan menyarankan untuk merawat bekas luka operasi untuk mencegah infeksi.
Demikianlah beberapa cara perawatan kista pilonidal yang direkomendasikan dokter. Perlu diketahui, setiap jenis perawatan di atas tetap memerlukan pemeriksaan dokter. Sebab, dokter akan melihat tingkat keparahan dan menyarankan perawatan yang sesuai. Termasuk, tindakan operasi jika kista dilihat sudah parah dan infeksi.
Biaya Operasi Kista Pilonidal
Tindakan operasi pada kista pilonidal hanya ditujukan dengan tingkat keparahan tinggi. Melalui operasi, kista akan dibersihkan secara menyeluruh sehingga tidak muncul kembali. Untuk biaya operasi kista pilonidal sendiri memang tidak murah. Kemudian, tingkat keparahan kista yang dialami juga akan mempengaruhi pembiayaan.
Untuk estimasi besaran biaya operasi kista pilonidal di Indonesia, mulai dari Rp 24 juta sampai Rp 60 juta. Akan tetapi, nominal biaya ini hanya estimasi. Pasalnya, biaya operasi kista pilonidal bisa berbeda-beda tergantung domisili dan rumah sakit yang dipilih.
Apakah Biaya Operasi Kista Pilonidal Ditanggung BPJS Kesehatan?
Melihat angka biaya kista pilonidal yang cukup mahal, tentunya membuat masyarakat Indonesia berpikir sekian kali untuk melakukan perawatan. Jangan khawatir, kini biaya kista pilonidal bisa kamu dapatkan secara gratis dengan menggunakan BPJS Kesehatan.
Jika terdaftar sebagai peserta aktif BPJS Kesehatan, kamu bisa memanfaatkannya untuk operasi biaya kista pilonidal secara gratis. Akan tetapi, kamu perlu memastikan bahwa kepesertaan BPJS Kesehatan aktif atau tidak menunggak iuran. Selain itu, ikuti langkah prosedur yang diperlukan. Salah satunya, pemeriksaan dan surat rujukan dari faskes tingkat pertama.
Segera Tangani Kista Pilonidal untuk Cegah Infeksi
Demikian informasi seputar gejala, perawatan, hingga biaya operasi kista pilonidal. Dengan adanya informasi ini, kamu akan lebih waspada jika mengalami gejala yang telah disebutkan. Kemudian, jangan ragu untuk segera memeriksakan kesehatan diri jika mengalami gejala tersebut.
Gunakan BPJS Kesehatan melalui faskes tingkat pertama. Bila memang diperlukan pemeriksaan lanjutan di faskes tingkat lanjut, kamu juga bisa tetap bebas biaya dengan BPJS Kesehatan. Bahkan, biaya operasi kista pilonidal serta perawatan pasca operasi bisa kamu dapatkan gratis menggunakan BPJS Kesehatan.