Cari Tahu Biaya Pasang Behel dan Prosedurnya
Memiliki gigi dan rahang yang rapi adalah impian setiap orang. Namun, pada kenyataannya tidak setiap orang memiliki gigi yang rapi. Seperti kita ketahui, gigi yang tidak rapi dapat mempengaruhi mental seseorang. Seseorang yang tidak memiliki gigi yang rapi akan tidak percaya diri untuk tersenyum dan berbicara.
Selain itu, gigi dan rahang yang tidak rapi juga membuat proses menggigit dan mengunyah makanan menjadi tidak baik.
Untuk mengatasi hal tersebut, banyak orang yang tertarik memasang behel atau kawat gigi. Behel menjadi solusi jitu untuk memperbaiki gigi yang berantakan. Akan tetapi, kita tidak bisa asal pasang behel, lho. Kita harus melalui sejumlah prosedur sebelum dan sesudah pemasangan behel atau kawat gigi.
Mungkin kita pernah mendengar bahwa biaya memasang behel cukup mahal. Memang berapa sih biaya pemasangan behel dan bagaimana prosedur pemasangan behel, simak artikel lengkapnya di bawah, ya!
Apa Itu Pasang Behel atau Kawat Gigi?
Sebelum membahas lebih jauh tentang harga kawat gigi, ada baiknya kita memahami definisinya terlebih dahulu. Kawat gigi atau behel adalah alat berupa kawat yang digunakan oleh ortodontis untuk memperbaiki susunan gigi yang tidak rapi atau rahang yang tidak normal, bisa juga untuk memperbaiki gigi yang bertumpuk.
Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa fungsi kawat gigi adalah untuk meratakan gigi dan rahang agar dapat menggigit makanan dengan lebih baik. Selain itu, pemasangan behel gigi juga membuat penampilan lebih baik dan senyum lebih indah.
Kapan saya bisa melakukan pemasangan behel gigi?
Kamu bisa melakukan pemasangan behel gigi ketika gigi tumbuh pada posisi yang tidak normal, sehingga menumpuk gigi lainnya atau terlalu renggang. Kamu juga perlu memasang behel gigi saat rahang atas atau gigi berada di posisi jauh lebih maju daripada gigi atau rahang di bawahnya (tonggos). Atau sebaliknya, ketika rahang bawah atau gigi bawah dengan posisi lebih maju daripada di atasnya (cameh).
Apa Saja Jenis Kawat Gigi?
Ternyata kawat gigi atau behel gigi juga memiliki beragam jenis, jenis yang sering digunakan adalah kawat gigi konvensional atau kawat gigi berbahan metal. Selain itu, terdapat jenis kawat gigi transparan atau yang dikenal juga sebagai clean aligner, kawat gigi keramik yang berwarna bening, dan kawat gigi lingual yang pemasangannya dari belakang gigi.
-
Kawat Gigi Transparan (Clean Aligner)
Salah satu jenis kawat gigi yang bisa menjadi pilihan adalah kawat gigi transparan. Sesuai dengan namanya, kawat gigi transparan dibuat dengan menggunakan plastik transparan yang sudah disesuaikan bentuknya dengan bentuk gigi penggunanya dan tidak dilengkapi dengan bracket. Jadi, kawat gigi ini cocok digunakan untuk kamu yang ingin memakai kawat gigi namun tidak ingin terlalu mencolok. Umumnya, penggunaan kawat gigi transparan memiliki durasi 3-9 bulan. Namun, durasi ini tetap bergantung pada kondisi gigimu.
-
Kawat Gigi Konvensional
Kemudian, ada juga kawat gigi konvesional yang bisa menjadi pilihan. Jenis kawat gini ini merupakan yang paling banyak digunakan oleh masyarakat. Berbeda dengan kawat gigi transparan, kawat gini konvensional terbuat dari logam atau bracket yang dihubungkan dengan karet gigi dan kawat khusus. Material dan bentuk kawat gigi ini berfungsi untuk memperbaiki bentuk gigi dan rahang penggunanya.
Durasi penggunaan kawat gigi konvensional pun bervariasi, berada di kisaran 1-3 tahun, bahkan tak jarang ada yang lebih dari 5 tahun.
-
Kawat Gigi Keramik
Kawat gigi keramik adalah jenis kawat gigi yang terbuat dari alumina polikristalin yang menyatu dengan gigi. Oleh karena itu, penggunaan jenis kawat gigi ini cenderung tidak mencolok dan lebih halus. Akan tetapi, kawat gigi ini lama-kelamaan akan menguning seiring lama digunakan. Lalu, kawat gigi keramik juga lebih mudah rapuh sehingga membutuhkan perawatan lebih.
-
Kawat Gigi Lingual
Jenis kawat gigi selanjutnya adalah kawat gigi lingual. Kawat gigi satu ini memiliki bentuk yang unik karena berada di belakang gigi. Bahan yang digunakan untuk kawat gigi ini adalah baja tahan karat atau titanium. Dikarenakan letaknya yang dibelakang gigi, pemasangan behel ini pun lebih kompleks dan membuat harga kawat gigi ini lebih mahal dibandingkan kawat gigi lainnya.
-
Kawat Gigi Self-Ligating
Terakhir, ada kawat gigi self-ligating yang terbuat dari bahan logam. Jika kita lihat sekilas, jenis kawat gigi self-ligating ini mirip dengan kawat gigi konvensional, tapi keduanya berbeda, lho. Kawat gigi self-ligating tidak menggunakan karet, melainkan menggunakan klip khusus. Rasa sakit yang ditimbulkan dari kawat gigi ini pun di claim lebih tidak sakit dibandingkan kawat gigi konvensional.
Bagaimana Prosedur Pasang Behel atau Kawat Gigi?
Sebelum melakukan pemasangan behel atau kawat gigi, dokter gigi akan melihat struktur gigi dengan melakukan foto rontgen. Selain itu, dokter akan memintamu untuk menggigit adonan cetakan gigi selama beberapa menit. Setelah itu, dengan pola cetakan gigi tersebut, dokter akan melihat struktur gigi dan rahang pasien.
Saat hari pemasangan, akan ada beberapa tahap prosedur, yaitu:
- Pemasangan bracket pada permukaan luar atau bagian dalam gigi.
- Pemasangan cincin pengunci geraham. Dokter akan membuat ruang dengan menempatkan karet di antara gigi geraham. Setelah itu, tabung khusus akan dipasang pada cincin di gigi geraham untuk mengunci kawat gigi.
- Pemasangan kawat lentur penghubung bracket. Kawat lentur ini yang akan menghubungkan bracket dan cincin pengunci untuk mengatur pergerakan gigi.
- Setelah itu, pemasangan aksesoris tambahan. Aksesoris ini berupa tali elastis atau headgear. Aksesoris ini dipasang untuk membantu menjaga gigi tetap berada di posisi yang tepat dan membantu pergerakan gigi.
Setelah Pemasangan Behel atau Kawat Gigi Apa yang Harus Dilakukan?
Setelah pemasangan kawat gigi, akan ada penyesuaian kawat gigi secara rutin. Dokter akan melakukan pemeriksaan dengan mengencangkan kawat gigi. Dengan penyesuaian ini, gigi akan merasa tertekan dan secara bertahap bergeser ke posisi yang seharusnya. Selain itu, dokter juga akan menggunakan karet elastis untuk memperbaiki posisi rahang.
Setelah penyesuaian, akan muncul rasa nyeri pada gigi dan rahang. Untuk mengatasi hal tersebut, dokter akan meresepkan ibuprofen atau obat pereda nyeri lainnya.
Proses pemasangan behel atau kawat gigi selesai. Kamu akan diminta melakukan kontrol rutin dan pemakaian kawat gigi umumnya berlangsung selama 18 bulan sampai dengan 2 tahun, tergantung kondisi gigimu.
Setelah itu, kamu bisa melakukan pencopotan behel atau kawat gigi, pada fase ini, dokter akan menggunakan retainer. Retainer ini berguna untuk mencegah susunan gigi agar tidak kembali ke posisi sebelumnya. Retainer dapat digunakan secara permanen atau bisa juga kamu lepas atau pasang.
Berapa Perkiraan Biaya Pasang Behel atau Kawat Gigi?
-
Biaya Pasang Behel di Puskesmas
Biaya pasang behel di Puskesmas jauh lebih murah daripada di dokter gigi ataupun di rumah sakit. harga pasang behel atau biaya pasang behel di puskesmas dimulai Rp2 juta sampai dengan Rp2,5 juta
Akan tetapi perlu kamu ketahui, meskipun bisa melakukan pemasangan behel di puskesmas, BPJS Kesehatan tidak menanggung biayanya.
Berdasarkan Peraturan BPJS Kesehatan Nomor 1 Tahun 2014 Pasal 52 ayat (1), pemasangan behel dianggap untuk mempercantik diri, bukan sebuah untuk kesehatan. Karena itu, harga pasang behel tidak ditanggung oleh BPJS Kesehatan.
-
Biaya Pasang Behel di Dokter Gigi
Harga pasang behel di dokter gigi spesialis ortho dengan dokter gigi umum tentu saja berbeda. Karena itu, kamu harus melakukan pemeriksaan terlebih dahulu untuk mengetahui kasus gigimu apakah sulit atau tidak. Jika rumit, lebih baik kamu datang ke dokter gigi spesialis ortho.
Merapikan gigi dengan spesialis ortodonti memerlukan biaya 2x lipat lebih besar dari dokter gigi sertifikasi ortodonti. Hal tersebut karena kemampuan atau kompetensi yang dibutuhkan juga lebih tinggi, terlebih jika karena kasus gigimu lebih rumit.
Harga pasang behel atau kawat gigi di dokter gigi dimulai dari harga Rp4 juta sampai dengan Rp20 juta. Hal ini tergantung jenis behel yang kamu gunakan.
Berikut rincian harga lengkapnya.
Jenis atau Bahan
Biaya
Metal Konvensional
Rp4.500.000
Ceramic Konvensional
Rp6.000.000
Sapphire Konvensional
Rp10.000.000
Metal Self Ligating
Rp12.000.000
Clear Self Ligating
Rp17.000.000
Invisible Braces (Clear Aligner)
Rp20.000.000
-
Biaya Pasang di Rumah Sakit
Untuk harga pasang behel atau kawat gigi di rumah sakit biasanya mulai dari Rp3 juta hingga Rp20 juta tergantung dengan masalah gigi yang kamu alami, bahan dan jenis kawat gigi, serta teknik pemasangan kawat gigi. Akan tetapi, biaya ini belum termasuk biaya kontrol dan perawatan.
Berikut rincian harga pasang behel di beberapa rumah sakit di Jakarta.
Nama Rumah Sakit
Biaya
Rumah Sakit Tebet
Mulai dari Rp13.000.000
Rumah Sakit Premier Jatinegara
Mulai dari Rp19.000.000
Mayapada Hospital
Mulai dari Rp10.000.000
Siloam Hospitals TB Simatupang
Mulai dari Rp9.600.000
Global Doctor Indonesia
Mulai dari Rp8.625.000
Rumah Sakit Brawijaya Saharjo
Mulai dari Rp8.500.000
Ciputra Hospital Citra Garden City
Mulai dari Rp11.000.000
Rumah Sakit Umum YARSI
Mulai dari 14.500.000
RSAU Dr. Mintohardjo
Mulai dari Rp3.000.000
Rumah Sakit Umum Andhika
Mulai dari Rp4.500.000
Rumah Sakit Patria IKKT
Mulai dari Rp5.000.000
Rumah Sakit Agung
Mulai dari Rp5.000.000
RSIA Sayyidah
Mulai dari Rp3.000.000
Mayapada Clinic Tower 2
Mulai dari Rp5.000.000
Jesslyn Medical Center
Mulai dari Rp7.500.000
Rumah Sakit PELNI
Mulai dari Rp16.000.000
Cara Merawat Kawat atau Behel Gigi setelah Pemasangan
Setelah pemasangan kawat atau behel gigi ada beberapa cara merawat kawat dan behel gigi yang perlu dilakukan secara rutin agar kawat atau behel gigi tidak cepat rusak yaitu:
- Bersihkan Gigi dengan Benar: Pastikan membersihkan gigi dengan benar setiap hari. Gunakan sikat gigi yang lembut dan pasta gigi yang direkomendasikan oleh dokter gigi. Sikat gigi dengan gerakan memutar dan jangan lupa membersihkan area di sekitar behel dengan hati-hati.
- Gunakan Benang Gigi: Gunakan benang gigi atau dental floss untuk membersihkan sisa makanan yang sulit dijangkau oleh sikat gigi. Gunakan benang gigi dengan lembut dan hati-hati agar tidak melukai gusi.
- Hindari Makanan Keras dan Lengket: Hindari makanan yang keras atau lengket, terutama pada awal pemakaian behel gigi. Menggigit makanan keras dapat menyebabkan pergeseran behel gigi dan kerusakan pada email gigi. Perhatikan juga asupan makanan yang dikonsumsi untuk menjaga kesehatan gigi dan behel gigi.
- Rutin Kontrol ke Dokter Gigi: Penting untuk rutin melakukan kontrol ke dokter gigi. Dokter gigi akan memeriksa kondisi gigi dan behel gigi serta memberikan perawatan yang diperlukan. Biasanya, kontrol ke dokter gigi dilakukan sekitar dua sampai tiga minggu sekali, tergantung pada kondisi gigi.
- Gunakan Mouthwash: Gunakan obat kumur atau mouthwash untuk membantu menjaga kebersihan gigi dan behel gigi. Berkumurlah dengan mouthwash setelah makan untuk menghilangkan sisa-sisa makanan dan menjaga kebersihan mulut.
Risiko Pemasangan Behel atau Kawat Gigi
Setelah mengetahui prosedur dan harga dari pemasangan behel atau kawat gigi, kamu juga perlu tau risiko apa yang mungkin kamu alami saat menggunakan behel atau kawat gigi.
Risiko penggunaan kawat gigi salah satunya adalah munculnya celah pada gigi, sehingga sisa-sisa makanan bisa masuk ke dalamnya. Dengan sisa makanan yang tertinggal tersebut akan menyebabkan penumpukan plak yang mengandung bakteri. Selain itu, dengan penggunaan kawat gigi akan menyebabkan memendeknya akar gigi.
Untuk mengurangi risiko tersebut kamu harus rajin menyikat gigi dengan pasta gigi dan berkumur dengan obat kumur yang mengandung fluoride. Selain itu, kamu juga perlu membersihkan gigi dengan benang gigi (dental floss).