Pernah Dengar Strategi Bird in Hand dalam Investasi? Ini Pengertian dan Cara Kerjanya
Ketika memutuskan untuk investasi di instrumen saham, kebanyakan dari kamu mungkin tertarik untuk mendapatkan imbal hasil dari potensi capital gain atau kenaikan harga sahamnya. Tapi, tahukah kamu jika ada sebagian investor yang lebih mengutamakan keuntungan investasi saham dari pemberian dividennya? Hal tersebut kerap disebut dengan istilah bird in hand.
Pada dasarnya, tidak ada yang salah dengan investor yang lebih memilih untuk mendapatkan keuntungan dari dividen ketika investasi saham dibanding capital gain. Terlebih, potensi pembayaran dividen saham lebih bersifat pasti dan terjamin, serta minim risiko yang lebih mudah disesuaikan dengan kebutuhan maupun tujuan investor.
Tentunya, ada banyak hal yang menarik untuk dipelajari seputar strategi bird in hand ini dalam investasi saham. Nah, jika ingin tahu lebih lanjut tentang apa itu bird in hand, termasuk cara kerja, hingga perbandingannya dengan strategi investasi capital gain, simak rangkuman panduannya berikut ini.
Mengenal Lebih Jauh tentang Bird in Hand
Pada dasarnya, bird in hand adalah sebuah teori yang menyebutkan jika investor lebih memilih mendapatkan dividen dari investasi saham ketimbang potensi capital gain. Bukan tanpa alasan, investor cenderung memilih dividen karena keuntungan dari capital gain tidak dijamin dan masih bersifat tidak menentu.
Istilah ini muncul dari pepatah yang berbunyi “a bird in hand is worth 2 in the bush”. Maksud dari pepatah tersebut adalah barang yang telah dimiliki mempunyai nilai yang lebih besar daripada barang yang masih mungkin akan didapatkan.
Dalam konteks investasi, teori bird in hand menjelaskan jika investor lebih menyukai kepastian dari pembayaran dividen ketimbang peluang mendapatkan imbal hasil yang lebih besar dari capital gain di masa depan. Teori ini dikembangkan sebagai tandingan dari teori ketidakrelevanan dividen Modigliani-Miller, yang menyebutkan jika investor tidak peduli dari mana keuntungan atau imbal hasilnya berasal.
Cara Kerja Bird in Hand
Secara umum, teori bird in hand menjelaskan jika keuntungan investasi saham dari pembayaran dividen yang sudah dijamin lebih berharga dibanding imbal hasil dari capital gain yang sifatnya masih belum terjamin. Meski peluang imbal hasil capital gain lebih tinggi sekalipun, investor tetap akan mengutamakan keuntungan dari dividen yang pasti dibayarkan oleh perusahaan.
Hal ini secara tidak langsung membuat saham perusahaan yang gemar membayarkan dividen ke para investornya memiliki harga pasar yang lebih tinggi. Selain itu, investor yang berpedoman pada teori ini juga meyakini jika keuntungan dari dividen lebih terjamin dibanding capital gains.
Perbandingan Bird in Hand dan Capital Gains
Investasi dengan capital gain umumnya didasarkan pada perkiraan. Investor mungkin mendapatkan keunggulan dengan capital gain melalui riset dan analisis ekstensif seputar perusahaan, kondisi pasar, dan makroekonomi. Tapi, pada dasarnya, kinerja sebuah saham tergantung dari sejumlah faktor yang berada di luar kontrol investor.
Untuk alasan ini, investasi dengan tujuan imbal hasil capital gain ibarat meraih hal yang masih belum pasti. Tapi, dari ketidakpastian tersebut, potensi keuntungan yang diharapkan oleh investor lebih besar. Meski begitu, ada risiko keuntungan yang stagnan, atau bahkan negatif alias merugi karena bisa saja nilai saham menurun atau istilahnya disebut capital loss.
Kekurangan Strategi Bird in Hand
Meski berupaya untuk mendapatkan keuntungan yang lebih terjamin, tapi berinvestasi saham dengan strategi bird in hand tetap saja memiliki beberapa kelemahan. Bapak Investasi Dunia, Warren Buffett mengatakan jika investasi yang terasa nyaman jarang memberi keuntungan yang optimal.
Investasi dengan fokus keuntungan dividen di angka 5 persen per tahun menjanjikan keuntungan yang nyaris terjamin dan keamanan. Tapi, dalam jangka panjang, investor dividen menghasilkan keuntungan yang lebih terbatas dibanding investor capital gain.
Ditambah lagi, selama beberapa tahun, seperti pada periode 1970 an, pendapatan dividen yang memang lebih aman dan nyaman bagi investor memberikan imbal hasil yang tak mampu bersaing dengan laju inflasi. Mengetahui hal tersebut, tetap pertimbangkan strategi investasi yang terbaik menyesuaikan kebutuhan dan tujuan finansial yang ingin diraih.
Contoh Investasi Bird in Hand
Sebagai contoh, perusahaan Coca-Cola dengan kode saham KO di Amerika Serikat dikenal memiliki saham yang kerap membayarkan dividen ke para investornya dan cocok dipilih oleh investor dengan strategi investasi bird in hand. Mengacu dari penjelasan perusahaan tersebut, Coca-Cola mulai membayarkan dividennya secara reguler sejak tahun 1920 an, dan meningkatkan pembayarannya di tahun 1964. Jadi, investor pasti akan mendapatkan keuntungan dari pemberian dividen ketika memiliki saham perusahaan ini.
Jaminan Imbal Hasil Terjamin, Apakah Kamu Tertarik Investasi Bird in Hand?
Itulah penjelasan tentang investasi bird in hand yang cocok digunakan oleh investor yang lebih mengutamakan jaminan imbal hasil dari investasi saham. Strategi investasi ini mengutamakan keuntungan dari pembayaran dividen yang dilakukan oleh perusahaan secara reguler. Meski begitu, sebelum menggunakan strategi ini, pahami jika ada beberapa kekurangan bird in hand ini yang perlu disesuaikan dengan kebutuhan seperti keuntungan lebih terbatas dan sebagainya.