Dividend Yield - Pengertian, Contoh, dan Cara Menghitungnya
Dividend yield adalah salah satu istilah penting bagi investor atau pemegang saham, selain dividend dan dividend payout ratio. Dividend yield adalah tingkat keuntungan yang diberikan perusahaan.
Untuk memahami apa itu dividend yield, simak penjelasannya berikut ini yang dirangkum Cermati.com dari Investopedia.
Baca Juga: Dividen Saham: Arti, Contoh, dan Cara Menghitungnya
Pengertian Dividend Yield
Dividend Yield
Dividend yield adalah tingkat pengembalian dalam bentuk dividen tunai kepada pemegang saham. Biasanya dividend yield dinyatakan dalam persentase.
Dividend yield menunjukkan berapa banyak perusahaan telah membayar dividen selama setahun terhadap harga sahamnya. Ini membuat pemegang saham lebih mudah melihat berapa banyak pengembalian per rupiah yang diinvestasikan dan diterima melalui dividen.
Biasanya perusahaan baru yang sedang bertumbuh, membayar dividend yield lebih rendah dibanding perusahaan yang sudah matang di sektor yang sama. Perusahaan lama yang sudah mature dan tidak lagi tumbuh cepat, umumnya membayar dividend yield lebih tinggi.
Perusahaan di industri utilitas (yang dikonsumsi masyarakat) dan kebutuhan pokok konsumen, adalah contoh perusahaan yang memberikan dividend yield besar. Contoh dividend yield rendah adalah perusahaan atau saham teknologi.
Namun demikian, dividend yield saham yang tinggi tidak selalu menunjukkan peluang investasi menarik di perusahaan tersebut. Sebab, dividend yield bisa naik ketika harga saham turun, Dan sebaliknya, saat harga saham naik, dividend yield turun.
Rumus Dividend Yield
Rumus dividend yield adalah dividen per saham dibagi harga per saham. Dividend yield dapat dihitung dari laporan keuangan tahunan terakhir.
Atau menghitung dengan menambahkan dividen empat kuartal terakhir. Banyak investor yang juga mengambil angka dividen kuartalan terakhir, lalu dikalikan empat (karena dividen dibayarkan setiap tiga bulan).
Jika menghitung dari laporan keuangan tahunan yang sudah lama, semakin tidak relevan data tersebut bagi investor.
Dividend Yield = Dividen per Saham : Harga per Saham |
Contoh Dividend Yield dan Cara Hitung Dividend Yield
Contoh dividend yield dan cara hitung dividend yield
Perusahaan VWXY membayar Rp 300 dalam bentuk dividen per saham. Sedangkan harga saham Rp 5.000 per lembar.
Dividend yield = Rp 300 : Rp 5.000 = 0,06
= 0,06 x 100 = 6%.
Contoh dividend yield dan cara hitung dividend yield lainnya
Dalam laporan keuangan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) terakhir kuartal III menyebut, perseroan membagikan dividen kas sebesar Rp 215 per saham pada tahun 2021. Sementara harga saham ICBP Rp 7.500 per lembar pada perdagangan Rabu, (23/3/2022).
Dividend yield ICBP = Rp 215 : Rp 7.500 = Rp 0,0286
= 0,0286 x 100 = 2,86%.
Baca Juga: Dividend Payout Ratio - Pengertian dan Cara Menghitungnya
Kelebihan Dividend Yield
Kelebihan dividend yield bagi perusahaan adalah investor atau pemegang saham akan menginvestasikan kembali dividen yang mereka terima dari perusahaan untuk membeli saham perusahaan tersebut.
Dengan harapan, mereka akan mendapatkan lebih banyak dividen di masa depan bila perusahaan terus bertumbuh dan berkembang.
Contohnya investor membeli saham A senilai Rp 10 juta dengan dividend yield 4% pada harga saham Rp 1.000. Investor memiliki 10 ribu saham yang semuanya membayar dividen Rp 200 per saham.
= 10.000 saham x Rp 200 = Rp 2.000.000
Investor menggunakan dividen Rp 2 juta ini untuk membeli 2.000 saham A lagi. Harga disesuaikan menjadi Rp 900. Investasi ulang akan membeli 2.222 saham.
Tahun depan, investor akan memiliki 12.222 saham (10.000 + 2.222 saham) senilai Rp 12.222.000 (12.222 x Rp 1.000). Jika nantinya perusahaan membayar dividen lagi sebesar Rp 210 per saham misalnya, berarti kamu akan menerima dividen yang lebih besar daripada tahun sebelumnya.
= 12.222 saham x Rp 210 = Rp 2.566.620.
Kekurangan Dividend Yield
Dividend yield yang tinggi memang menarik, tetapi bisa saja itu mengorbankan potensi pertumbuhan perusahaan. Setiap rupiah yang dibayar perusahaan dalam bentuk dividen kepada pemegang saham sama saja dengan satu rupiah yang tidak diinvestasikan kembali perusahaan untuk tumbuh dan menghasilkan lebih banyak keuntungan modal.
Sebetulnya tanpa bagi-bagi dividen, investor atau pemegang saham punya potensi mendapatkan pengembalian yang lebih tinggi jika harga saham perusahaan meningkat. Dengan kata lain, perusahaan menahan laba, tidak bagi dividen, tetapi dialihkan untuk pertumbuhan perusahaan.
Oleh karena itu, sebaiknya investor tidak melihat saham berdasarkan dividend yield saja. Data dividen bisa sudah lama atau informasi yang salah. Sebab, banyak perusahaan memeiliki dividend yield tinggi karena harga sahamnya ambruk.
Baca Juga: Nirdividen atau Ex Dividend, Apa Itu?
Dividend Yield yang Bagus Berapa Idealnya?
dividend yield yang bagus
Suatu perusahaan dikatakan memiliki dividend yield tinggi jika di atas 5%. Biasanya investor senang kalau ada yang menawarkan dividend yield tinggi.
Tetapi, dividend yield bukan jaminan perusahaan tersebut bagus karena dipengaruhi naik turunnya harga saham. Investor harus tetap fokus menganalisis rekam jejak perusahaan dalam mempertahankan atau meningkatkan dividen mereka.
Selain itu, analisis kekuatan fundamentalnya, seperti neraca keuangan yang menjadi dasar pembayaran dividen yang baik di masa depan. Investor juga dapat merujuk indikator lain, seperti dividend payout ratio.
Dividend payout ratio adalah rasio pembayaran dividen yang menunjukkan berapa banyak laba bersih perusahaan yang dibayarkan sebagai dividen.
Banyak yang percaya, dividend payout ratio adalah indikator yang lebih baik dari kemampuan perusahaan untuk membagikan dividen secara konsisten di masa depan. Dividend payout ratio sangat terkait dengan arus kas perusahaan.
Daftar Saham dengan Dividend Yield Tertinggi
Ingin investasi saham dan dapat dividen jumbo? Intip daftar saham dengan dividend yield tertinggi yang ada di Indeks Saham IDX High Dividend 20.
IDX High Dividend 20 adalah indeks yang mengukur kinerja harga dari 20 saham yang membagikan dividen tunai selama tiga tahun terakhir dan memiliki dividend yield yang tinggi.
Daftar saham dengan dividend yield tertinggi penghuni IDX High Dividend 20:
No |
Kode Emiten |
Nama Emiten |
1 |
ADMF |
PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk |
2 |
ADRO |
PT Adaro Energy Tbk |
3 |
ANTM |
PT Aneka Tambang Tbk |
4 |
ASII |
PT Astra International Tbk |
5 |
BBCA |
PT Bank Central Asia Tbk |
6 |
BBNI |
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk |
7 |
BBRI |
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk |
8 |
BMRI |
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk |
9 |
CPIN |
PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk |
10 |
HEXA |
PT Hexindo Adiperkasa Tbk |
11 |
HMSP |
PT H.M Sampoerna Tbk |
12 |
INDF |
PT Indofood Sukses Makmur Tbk |
13 |
ITMG |
PT Indo Tambangraya Megah Tbk |
14 |
KLBF |
PT Kalbe Farma Tbk |
15 |
MPMX |
PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk |
16 |
PTBA |
PT Bukit Asam Tbk |
17 |
TLKM |
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk |
18 |
TOWR |
PT Sarana Menara Nusantara Tbk |
19 |
UNTR |
PT United Tractors Tbk |
20 |
UNVR |
PT Unilever Indonesia Tbk |
*Data BEI periode efektif konstituen: 4 Februari 2022-2 Februari 2023
Pilih Saham yang Bagus agar Cuan
Seperti yang sudah disampaikan di atas, melihat saham yang bagus bukan hanya dari dividend yield, tetapi juga analisis fundamental, seperti laporan keuangannya.
Tidak semua perusahaan tercatat di BEI membagikan dividen. Cari saham yang memiliki dividend yield yang sama atau naik dibanding dividend yield tahun sebelumnya.
Hal ini menandakan bahwa perusahaan memiliki kenaikan laba bersih atau kenaikan persentasi dividen yang dibagikan kepada pemegang saham dari laba bersih yang diperoleh.
Baca Juga: Kapan Sebaiknya Trader Harus Hold dan Cut Loss Saham?