Kenali Keloid, Jaringan Parut yang Mengganggu Penampilanmu
Ketika kulit tubuh tidak dalam kondisi baik, pasti akan mengganggu penampilan. Terutama, ketika terkena keloid. Menurut American Osteopathic College of Dermatology (AOCD), setidaknya 10% orang memiliki luka penyakit ini. penyakit ini sendiri adalah kondisi yang dapat dialami oleh siapa saja.
Sebenarnya, penyakit ini bisa ditangani dengan mengurangi faktor risiko. Untuk itu konsultasikan lebih lanjut dengan dokter. Pengetahuan tentang penyakit ini pun perlu diketahui. Untuk itu, yuk simak informasi berikut.
Baca juga: Rincian Biaya Operasi Keloid 2023, hingga Prosedur Jalannya Operasi
Pengertian Keloid
Keloid
Ketika terluka, biasanya jaringan parut akan melindungi luka tersebut. Jaringan parut ini ada yang tumbuh halus dan keras. Jaringan ini kemudian disebut sebagai keloid.
Keloid dapat tumbuh di bagian tubuh mana saja. Namun, yang paling sering muncul, yaitu di bagian telinga, pipi, bahu, dan dada. Biasanya, berukuran lebih besar dari bekas luka.
Sebenarnya, penyakit ini tidak begitu membahayakan. Namun, keloid ini akan mengganggu kepercayaan dirimu, apalagi jika tumbuh di bagian tubuh yang mudah terlihat orang, seperti pipi.
Penyakit ini juga biasanya akan tumbuh sekitar tiga sampai dua belas bulan setelah kulit terluka. Bekas luka tersebut akan terasa gatal dan nyeri. Akan tetapi, gejalanya dapat berhenti saat penyakit ini tidak berkembang lagi.
Faktor Munculnya Keloid
Penyakit ini akan muncul, ketika fibroblas mengeluarkan kolagen yang menunjukkan reaksi berlebihan sebagai respons terhadap luka tersebut. Semua jenis luka rentan terkena keloid. Biasanya, hal ini disebabkan oleh:
- Bekas luka operasi.
- Bekas cacar dan jerawat.
- Bekas tato dan tindik.
- Bekas suntik.
- Bekas luka bakar.
Selain pada bekas luka, penyakit ini juga akan muncul secara spontan pada kulit yang tak terluka. Biasanya, hal ini terjadi karena faktor genetik keluarga dan usia.
Cara Mengobati Keloid
Untuk mengatasi penyakit ini, kamu harus berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Sebab, ketika sudah pasti untuk menghilangkan penyakit ini harus melalui prosedur operasi, jaringan ini nantinya pun akan muncul kembali ketika memiliki bekas luka.
Biasanya, dokter akan memberikan arahan untuk melakukan beberapa perawatan sebelum operasi. Namun, ketika penyakit ini sudah melebihi bekas luka, dokter tentu akan menyarankan untuk melakukan operasi.
Jalan operasi memang akan menghilangkan penyakit ini secara efektif. Akan tetapi, peluang munculnya penyakit ini masih tinggi walaupun sudah operasi. Biasanya, setelah operasi, dokter akan menyarankan untuk melakukan suntik kortikosteroid untuk mengurangi risiko munculnya kembali penyakit ini.
Berkaitan dengan beberapa perawatan yang dapat dilakukan sebelum operasi, yaitu sebagai berikut.
- Suntik kortikosteroid: Suntik ini dilakukan untuk mengecilkan keloid dan mengurasi rasa sakit yang timbul karena penyakit ini. Suntik ini dilakukan rutin selama tiga sampai empat minggu sekali. Akan tetapi, perawatan ini tidak dapat menjamin penyakit ini muncul lagi atau tidak.
- Laser: Teknik laser dapat dilakukan untuk mengecilkan ukuran keloid dan mengurangi warna penyakit ini. Biasanya, perawatan ini dilakukan bersamaan dengan suntik kortikosteroid.
- Cryotherapy: Teknik ini dilakukan untuk mengecilkan ukuran keloid pada tubuh.
- Terapi Radiasi: Terapi ini dilakukan setelah menjalankan operasi keloid. Biasanya, selang satu minggu dari operasi, kamu dapat melakukan operasi penyakit ini.
- Ligatur: Cara ini dilakukan dengan membedah penyakit ini dengan sebuah benang bedah. Fungsingnya untuk menghilangkan keloid. Kamu harus melakukan cara ini dua sampai tiga minggu sampai penyakit ini hilang.
Beberapa perawatan tersebut memang hanya sebatas dengan mengecilkan ukuran penyakit ini. Tidak dengan menghilangkan penyakit ini. Jalan utama ketika ingin cepat menghilangkan keloid adalah dengan operasi.
Waktu Periksa Dokter
Pergi ke dokter adalah langkah tepat untuk menangani keloid. Diagnosis dan perawatan dini bisa menghindarkan kondisi ini bertambah buruk dan mencegah kondisi medis darurat lainnya.
Jika memiliki ciri-ciri di atas atau pertanyaan lainnya, langsung saja konsultasi dengan dokter. Sebab, setiap orang memiliki tubuh yang berbeda, selalu berkonsultasi dengan dokter untuk membahas kondisi kesehatan yang tengah mengganggumu.
Tingkat Risiko Terkena Keloid
Pria dan wanita berisiko terkena penyakit ini. Walaupun begitu, beberapa orang memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami kondisi ini adalah orang yang memiliki riwayat keturunan penyakit keloid.
Sepertiga orang yang terkena keloid adalah mereka yang memiliki anggota keluarga dengan kondisi sama. Keluarga yang umumnya mengalami kondisi ini adalah keturunan Afrika atau Asia.
Selain itu, peneliti juga menemukan bahwa orang dengan gen berjenis AHNAK, juga mungkin terkena penyakit ini. Usia antara 10 dan 30 tahun adalah puncak untuk mengalami kondisi ini. Kebanyakan orang mulai mengalami kondisi ini saat usia 20 tahunan.
Akibat Keloid Didiamkan
Ketika penyakit ini tidak ditangani dengan baik, biasanya akan terus tumbuh membesar dan kemudian dapat memunculkan risiko nyeri, gatal, dan dapat membatasi akses gerak tubuh. Keloid yang didiamkan pun tidak akan membuatnya hilang bahkan sembuh. Untuk itu, sebaiknya melakukan konsultasi ke dokter untuk mengatasi penyakit ini.
Keloid Mudah Muncul, Harus Selalu Waspada Ketika Terkena Luka
Meski tidak berbahaya, penyakit ini sebenarnya bisa menimbulkan masalah hingga bisa mempengaruhi kualitas hidup penderitanya. Dapat menyebabkan gangguan estetik yang akan menurunkan tingkat kepercayaan diri atau gangguan fungsi. Maka, penyakit ini perlu dicegah dan diatasi dengan cepat. Jika berisiko mengalami penyakit ini, berkonsultasilah dengan dokter spesialis bedah untuk membantu menangani kondisi keloid yang diderita.
Pencegahan harus tetap dilakukan meski digolongkan sebagai penyakit yang tidak berbahaya. Sebab, pencegahan adalah jalan terbaik daripada harus melakukan operasi nantinya karena membutuhkan dana yang besar.