7 Tips Meningkatkan Skor Kredit yang Baik

Skor kredit merupakan istilah yang sering digunakan untuk mengukur kelayakan kredit. Jika skor kredit jelek, maka kamu akan kesulitan untuk mendapatkan pinjaman, baik dari bank, koperasi, maupun pinjaman online. Sedangkan jika skor kredit bagus, maka pinjaman pun mudah didapatkan. 

Baik atau tidaknya skor kredit dipengaruhi oleh riwayat kredit sebelumnya. Biro kredit adalah pihak yang mengelola skor kredit nasabah berdasarkan laporan pinjaman dari lembaga keuangan yang dilaporkan kepada OJK. Kamu bisa meningkatkan skor kredit dengan membayar pinjaman tepat waktu sesuai nominal yang sebenarnya. 

5 Faktor yang Mempengaruhi Skor Kredit

Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi skor kredit nasabah, di antaranya:

1. Riwayat Pembayaran Utang

Faktor pertama adalah riwayat pembayaran utang pada bulan-bulan sebelumnya. Beberapa hal yang akan dinilai oleh biro kredit, antara lain:

  • Tepat atau tidaknya nasabah dalam membayar utang
  • Rentang waktu pembayaran utang, apakah 1, 3, 6, 12 bulan, atau lebih
  • Riwayat keterlambatan pembayaran utang. Jika tidak ada, maka skor kredit bisa bagus dan sebaliknya

Maka dari itu, usahakan untuk membayar utang tepat waktu. Tidak hanya pada pinjaman yang nominalnya besar, tapi juga kecil. Kamu bisa membuat reminder di smartphone sebagai pengingat untuk menghindari keterlambatan pembayaran utang.

2. Besar Utang Nasabah

Besar kecilnya utang dapat mempengaruhi skor kredit. Jika nominal utangnya besar, tapi kamu bisa bayar tepat waktu, skor kreditmu tetap bagus. Jika nominalnya kecil dan kamu kesulitan untuk membayar, maka skor kredit otomatis menurun. 

Namun, perlu diingat bahwa besaran utang harus disesuaikan dengan besaran limit kredit yang diberikan oleh bank atau lembaga keuangan. Jika pemakaianmu melebihi kredit, maka pengajuan pinjaman di kemudian hari kemungkinan besar ditolak. 

3. Banyaknya Akun Kredit Nasabah

Ada berapa banyak akun kredit yang kamu gunakan hingga saat ini? Semakin banyak akun kredit, maka semakin rendah skor kredit milikmu. Kondisi ini mengindikasikan bahwa cash flow pribadimu sedang bermasalah, jadi kamu meminjam sana-sini untuk membayar utang.

Mengingat risiko kredit cukup tinggi, hal yang wajar jika pengajuan pinjaman ditolak di kemudian hari. Sebab, indikasi kredit macet atau gagal bayar sangatlah besar, sehingga bank atau lembaga keuangan tidak mau mengambil risiko.

4. Jenis Utang

Faktor selanjutnya adalah jenis utang yang dimiliki saat ini. Ada beberapa jenis utang yang perlu diketahui, seperti:

Semakin banyak jenis utang, maka semakin baik pula skor kredit. Dengan syarat bila pembayarannya lancar. Meski begitu, kamu tidak perlu memaksakan diri untuk pinjam sana-sini hanya untuk menaikkan skor kredit karena skornya akan otomatis bagus apabila pembayaran lancar.

5. Periode Utang

Faktor skor kredit selanjutnya adalah berapa lama rentang pembayaran utang. Semakin lama periodenya, semakin bagus. Tak heran bila banyak penasihat keuangan menyarankan untuk terus menggunakan kartu kredit dan membayar tagihannya secara lancar, sehingga skor kreditmu naik.

Bagi yang belum pernah mengajukan pinjaman, kamu tidak perlu khawatir. Selama kondisi keuangan baik, maka bank atau lembaga keuangan lain juga akan memberi pinjaman selama kamu memenuhi syarat dan ketentuan yang berlaku. 

7 Tips Membangun Skor Kredit yang Baik

Skor kredit jelek? Tenang, karena kamu bisa meningkatkan skor kredit milikmu menggunakan salah satu dari 7 tips berikut ini.

1. Membayar Utang Tepat Waktu

Meningkatkan skor kredit paling mudah adalah dengan membayar utang tepat waktu. Kamu perlu menjaga riwayat pembayaran setidaknya dalam 6 hingga 12 bulan terakhir untuk memastikan agar skor kreditmu bagus.

Hindari terlambat bayar, terutama cicilan-cicilan yang nominalnya kecil karena hal-hal kecil terkadang justru membawa dampak yang lumayan signifikan bagi kesehatan finansial. Selagi masih bisa bayar tepat waktu, bayarlah agar beban finansialmu bulan depan menjadi lebih ringan.

2. Hindari Pembayaran Minimum

Setiap nasabah diperbolehkan untuk melakukan pembayaran minimum, terutama pengguna kartu kredit. Namun, ketahuilah bahwa hal ini menjadi cikal-bakal memburuknya skor kredit perbankan milikmu seiring berjalannya waktu.

Pembayaran minimum merupakan indikasi bahwa keuanganmu sedang tidak baik-baik saja. Selain itu, kemungkinan untuk mengulanginya di bulan depan juga sangat besar yang otomatis akan menurunkan skor kredit. Jadi, bayarlah tagihan secara full sesuai nominal yang dicantumkan sebagai bentuk tanggung jawabmu terhadap kesehatan finansial.

3. Hindari Overlimit

Setiap pengguna kartu kredit diperbolehkan untuk memakai saldonya melebihi jumlah yang diberikan atau overlimit. Sayangnya, hal ini justru mendorongmu untuk bersikap konsumtif yang justru akan membawa malapetaka bagi kesehatan finansial. Selain itu, potensi memburuknya skor kredit pun sangat besar.

Sebaiknya amankan jatah pinjaman untuk bulan-bulan berikutnya dengan penggunaan yang lebih sedikit, misalnya 30% sampai 50% dari limit yang diberikan. Jika suatu hari butuh uang, kamu bisa menggunakan sisa jatah yang ada tanpa harus overlimit. Lakukan pembayaran tepat waktu untuk terus meningkatkan skor kredit.

4. Mulai dengan Pinjaman Kecil

Mengingat tujuan utamamu adalah untuk meningkatkan skor kredit, maka mulailah dengan mengajukan pinjaman dalam jumlah kecil. Misalnya, 10% sampai 15% dari total gaji agar kondisi finansialmu tidak terganggu dan kamu tidak kesulitan untuk membayarnya.

Sebaiknya alokasikan dana sesuai nominal pinjaman setelah bertransaksi atau gajian. Tujuannya agar uangnya tidak digunakan untuk membiayai hal-hal lain, terutama yang di luar kebutuhan. Di sini kamu harus selalu prioritaskan utang terlebih dahulu untuk menjaga kesehatan kondisi finansial. 

5. Jangan Buru-buru Menutup Kartu Kredit

Penggunaan kartu kredit yang tidak bijak dapat menyebabkan utang dimana-mana. Maka dari itu, gunakan kartu kredit sebijak mungkin karena ada banyak manfaat yang bisa didapatkan. Mulai dari cicilan 0%, penukaran poin kartu kredit menjadi miles, voucher belanja, cashback, dan masih banyak lagi.

Kamu tidak perlu buru-buru menutup kartu kredit meskipun jarang atau sama sekali tidak pernah digunakan. Kartu kredit merupakan salah satu jalan untuk meningkatkan skor kredit di masa mendatang. Jika skornya selalu bagus, kamu berpotensi untuk mengajukan pinjaman dalam jumlah besar kepada pihak bank, misalnya untuk membangun bisnis, membeli rumah, hingga kendaraan. 

6. Review Laporan Kredit Milikmu

Jangan lupa untuk selalu melakukan review atas pemakaian kartu kredit, paylater, hipotek, maupun pinjaman online. Review merupakan salah satu cara untuk mengevaluasi caramu menggunakan dan mengelola uang. Jika ada yang perlu diperbaiki, maka kamu bisa perbaiki pada pinjaman berikutnya agar skor kredit senantiasa meningkat.

Tidak ada salahnya untuk menggunakan jasa penasihat keuangan bila kamu kesulitan dalam melakukan review. Dengan catatan apabila pemakaianmu besar, kegiatan pendanaanmu beragam, dan kompleks. Jika pemakaianmu sedikit, kamu tidak memerlukan penasihat keuangan karena ini sama saja dengan pemborosan. 

7. Ulangi

Jika kamu ingin terus meningkatkan skor kredit, maka ulangilah enam tips yang sudah dijelaskan di atas. Selalu pastikan agar nominal pinjaman yang diajukan tidak melebihi batas kemampuan finansial, sehingga kamu tidak kesulitan saat melakukan pembayaran. Pokoknya hindari kesalahan-kesalahan kecil yang berdampak pada finansial.

Sebab, banyak nasabah kerap kali melakukan kesalahan saat skor kreditnya sudah bagus, dimana mereka mulai mengabaikan pembayaran cicilan tepat waktu. Akibatnya, skor kredit menurun secara perlahan dan untuk meningkatkannya butuh effort dua kali lipat agar bisa kembali seperti semula. Di sini kamu bisa memasang sistem pembayaran autodebet untuk menghindari kelupaan membayar cicilan. 

Jangan Biarkan Skor Kredit Menurun Karena Kesalahan Kecil

Demikianlah pembahasan mengenai cara meningkatkan skor kredit dan faktor-faktor yang dapat mempengaruhinya. Pastikan agar kamu lebih aware dan bijak terhadap skor kredit karena ini merupakan landasan saat mengajukan pinjaman, terutama dalam jumlah yang besar. Misalnya, saat mengajukan Kredit Kepemilikan Rumah (KPR), kendaraan, hingga modal bisnis.

Selain kredit, perhatikan pula caramu dalam mengelola debit atau pundi-pundi uang yang ada di dalam rekening tabungan. Pengelolaan yang baik dan cermat menunjukkan bahwa kamu dapat mengelola kondisi finansial dengan bijak, sehingga bank maupun lembaga keuangan tidak sungkan memberikan pinjaman di kemudian hari.