Obat Allopurinol, Jawaban untuk Asam Urat yang Menyiksa
Apa yang terlintas di benak Anda ketika mendengar penyakit asam urat? Pasti banyak orang mengonotasikan penyakit yang satu ini ke salah satu penyakit degeneratif. Alias, penyakit yang muncul seiring bertambahnya usia.
Memang betul, jika penyakit yang satu ini biasanya muncul di kisaran usia 30-50 tahun. Seiring berjalannya waktu dan gaya hidup masyarakat yang berubah, penyakit yang satu ini juga sering muncul di usia-usia muda. Seperti di umur 20-an, di umur yang tidak pernah terduga jika penyakit ini akan muncul.
Gaya hidup masyarakat yang selalu ingin ‘makan enak’, tidak diimbangi dengan pola hidup yang sehat pula. Akibatnya, penyakit degeneratif pun lebih sering muncul di usia-usia dini.
Baca Juga: Apa Itu Obat Cataflam? Berikut Manfaat, Dosis, dan Efek Sampingnya
Penyebab Asam Urat
Penyebab asam urat yang utama adalah kelebihan kadar purin dalam tubuh. Beberapa makanan dan minuman yang biasa membuat kadar purin semakin tinggi adalah seafood, daging unggas, jeroan, kaldu dari daging, makanan kaleng, dan alkohol.
Dalam kondisi normal, zat yang satu ini akan dibuang dari tubuh melalui urin. Sebagian diantaranya, juga akan dikeluarkan oleh tubuh melalui kotoran atau ketika seseorang buang air besar.
Namun ketika kadar purin dalam tubuh berlebih, purin pun akan ditimbun bahkan ditumpuk di daerah persendian.
Jika sudah terlalu melebihi batas, purin akan bereaksi dan membentuk kristal. Biasanya, kristal-kristal tersebut bisa ditemui di sendi-sendi kaki. Tidak hanya di sendi, kristal-kristal tersebut juga bisa ditemukan di ginjal dan saluran kemih.
Jika sudah merasakan gejala tersebut, segera konsultasikan dengan dokter. Biasanya pada pengobatan awal dokter akan menanyakan sudah berapa lama gejala tersebut muncul. Jika gejala tersebut dirasakan baru dalam setahun terakhir, dokter akan memberikan obat untuk mencegah terjadinya gejala dan terjadinya komplikasi.
Obat yang biasa diresepkan adalah Allopurinol. Allopurinol adalah obat yang bekerja untuk memperlambat produksi asam urat dalam tubuh.
Hal yang Harus Diperhatikan
Allopurinol
Sebelum mengonsumsi Allopurinol, ada baiknya jika Anda mengetahui hal-hal yang perlu diperhatikan.
- Hindari obat ini, jika pernah mengalami alergi sebelumnya.
- Beritahukan kepada dokter bahwa Anda sedang melakukan program diet tertentu atau puasa.
- Bagi penderita gangguan hati, kelenjar tiroid, jantung kongestif, diabetes, dan hipertensi harap berhati-hati dan mengonsumsi obat ini hanya di bawah pengawasan dokter.
Dosis Allopurinol
-
Asam Urat
Allopurinol ini bekerja dengan menghambat xanthine oxidase. Xanthine Oxidase adalah zat yang memicu tubuh untuk memproduksi asam urat.
Sayangnya, obat yang satu ini tidak akan meredakan rasa sakit yang ditimbulkan oleh asam urat. Apalagi ketika sedang kambuh-kambuhnya. Penderita akan tetap merasakan nyeri yang hebat.
Bahkan, pengonsumsian obat ini akan menambah intensitas munculnya gejala asam urat pada penderita. Terutama, pada minggu-minggu pertama.
Biasanya, Anda akan diberikan dosis 100-600 miligram (mg) sebanyak 1-2 kali sehari selama tiga bulan di jam yang sama setiap harinya.
Penderita tidak disarankan untuk mengonsumsi obat ini di luar jadwal karena hal tersebut akan mengurangi efektivitasnya. Dosis maksimal yang disarankan untuk Allopurinol sendiri adalah 900 mg dalam sehari.
-
Komplikasi
Obat ini, juga biasa dikonsumsi oleh pasien yang sudah menderita komplikasi. Batu ginjal. merupakan salah satu penyakit yang menjadi komplikasi dari asam urat.
Dokter akan memberikan dosis yang berbeda khusus penyakit komplikasi. Dosis normal yang disarankan adalah 200-300 mg sebanyak dua kali sehari.
-
Kanker
Selain komplikasi batu ginjal, obat ini juga diberikan kepada mereka yang menderita kanker dan sedang melakukan kemoterapi.
Dosis yang diberikan pada penderita kanker adalah 600-800 mg yang dikonsumsi sebanyak 1-2 kali per hari. Obat ini wajib dikonsumsi 2-3 hari sebelum kemoterapi.
Tidak menutup kemungkinan, jika obat ini juga diberikan kepada anak-anak. Meskipun untuk anak-anak, dosis yang diberikan pun tetap lebih tinggi dari penderita asam urat biasa yaitu 150-300 mg per hari. Mengapa? Karena obat tersebut perlu bekerja lebih, ketika seseorang menjalankan kemoterapi.
Baca Juga: Ranitidin, Obat Penghambat Sekresi Asam Berlebih dalam Lambung
Efek Samping Allopurinol
Setiap orang akan memberikan reaksi yang berbeda terhadap berbagai obat. Ada yang memiliki alergi, sehingga harus mendapatkan pengobatan secara alternatif menggunakan obat lain. Ada juga yang memberikan reaksi mual, diare, dan mengantuk. Allopurinol pun demikian. Berikut efek sampingnya:
-
Rasa Kantuk
Dokter selalu menyarankan obat ini untuk dikonsumsi dengan air. Sebab, jika obat ini bertemu dengan alkohol, pasien akan merasakan kantuk yang lebih berat.
Tanpa mengkonsumsinya dengan alkohol pun, sebenarnya obat ini juga menimbulkan efek kantuk kepada penggunanya. Dokter akan menyarankan pasiennya untuk tidak mengendarai kendaraan terlebih dahulu jika mengkonsumsi obat ini.
-
Nyeri pada Persendian
Efek samping lainnya adalah penderita akan mengalami nyeri pada sendi-sendinya. Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, obat ini akan meningkatkan gejala asam urat dalam beberapa minggu pertama.
Maka sebuah hal yang wajar, jika Anda merasakan nyeri pada sendinya. Itu menandakan bahwa obat sedang bekerja sebagaimana seharusnya. Tidak ada hal lain yang bisa dilakukan, selain menahan rasa sakit tersebut.
-
Mual, Sakit Perut, dan Diare
Beberapa yang tidak cocok, juga akan merasakan mual tepat setelah mengonsumsi Allopurinol. Tidak hanya itu, obat ini juga mungkin saja memberi efek samping sakit perut dan diare kepada pengonsumsinya.
Jika sampai terjadi mual, sakit perut, dan diare, hentikan sementara penggunaan obat ini dan konsultasikan dengan dokter terdekat jika dirasa perlu.
Ada beberapa efek samping serius yang patut diwaspadai yaitu:
- Kulit dan bagian putih mata langsung berubah menjadi warna kuning.
- Perut pada sisi kanan yang terasa sangat nyeri.
- Sulit menelan.
- Tidak nafsu makan.
- Turun berat badan.
- Kelelahan dan meriang.
Hal tersebut, merupakan bukti bahwa tubuh sedang keracunan. Alias, ada yang salah dengan obat yang diberikan. Anda dianjurkan untuk segera pergi ke dokter atau Rumah Sakit terdekat.
Ubah Gaya Hidup, Jangan Hanya Minum Obat
Terakhir, pengonsumsian obat ini tentunya harus disertai dengan penerapan gaya hidup sehat. Obat tersebut tidak akan bekerja, bila Anda tidak mengganti gaya hidup yang salah dari awal.
Anda juga harus mengurangi pengonsumsian alkohol, minuman, dan makanan yang manis, serta terus perhatikan berat badan idealnya. Dokter juga akan menyarankan pasien untuk banyak minum air untuk membantu tubuh mengeluarkan asam urat tersebut.
Yuk ubah pola makan dan banyak minum air putih (minimal 8 gelas sehari) mulai dari sekarang! Karena lebih baik mencegah daripada minum obat bukan?
Baca Juga: Obat Flu Alami yang Ampuh