Pengganti Gula untuk Diabetes, Ini Rekomendasi Pemanis Alami dan Buatan yang Aman Dikonsumsi
Makan makanan bercita rasa manis memang bisa menjadi salah satu cara untuk meningkatkan suasana hati. Saat suntuk mulai menyerang akibat bekerja atau rutinitas sehari-hari, makanan atau minuman manis selalu bisa menjadi pelepas penat dan stres yang ampuh.
Hanya saja, sebagian orang mungkin harus membatasi konsumsi makanan manis ini karena beberapa alasan. Salah satunya adalah penderita diabetes yang sering kali dianjurkan untuk tak mengonsumsi makanan manis apa pun. Alasannya agar kadar gula dalam darah tidak naik dan bisa memicu masalah kesehatan yang lebih serius.
Tapi, percaya atau tidak, ada beragam bahan bercita rasa manis lain yang bisa dijadikan sebagai pengganti gula dan tetap aman dikonsumsi oleh penderita diabetes. Namun, ada pula bahan pemanis alami yang ternyata sebenarnya tidak boleh dikonsumsi oleh penderita penyakit tersebut.
Nah, untuk menjawab rasa penasaranmu, simak 5 rekomendasi pemanis alami dan buatan yang boleh dikonsumsi oleh penderita diabetes sekalipun, serta yang tidak boleh dikonsumsi berikut ini:
1. Aspartam
Pemanis pertama yang aman dan boleh dikonsumsi oleh penderita diabetes adalah aspartam. Pemanis buatan ini biasanya digunakan pada produk makanan maupun minuman yang dingin. Di pasaran, pemanis buatan aspartam bisa ditemukan dan dijual dengan nama merk Equal.
Walaupun boleh dikonsumsi, tapi tetap perhatikan jumlah penggunaan dari pemanis buatan ini. Pasalnya, jika sampai dikonsumsi secara berlebihan, ada beragam laporan aspartam mampu menimbulkan efek samping berupa reaksi alergi, masalah pernapasan, hingga sakit kepala.
Oleh karena itu, pastikan untuk tetap mengontrol penggunaan pemanis buatan ini agar tak sampai mengalami gejala efek samping yang membahayakan kesehatan tersebut.
2. Erythritol
Erythritol adalah pemanis buatan yang termasuk ke dalam golongan gula alkohol. Meski begitu, pemanis ini sama sekali tidak memiliki kandungan alkohol. Melainkan, rantai kimia dari bahan ini memiliki kandungan tambahan berupa rantai alkohol, yaitu -OH.
Pada dasarnya, rantai alkohol tersebut aman untuk dikonsumsi oleh penderita diabetes karena kandungan kalori gulanya sangat rendah, yakni hanya 6 persen saja. Meski begitu, jumlahnya masih harus dibatasi agar tetap aman dan tak sampai membahayakan saat dikonsumsi oleh penderita masalah kesehatan tertentu.
Baca Juga: 10 Tips Mengatur Asupan Makanan Sehat bagi Penderita Diabetes
3. Xylitol
Sama halnya dengan erythritol, xylitol termasuk pula sebagai pemanis buatan dengan golongan gula alkohol. Akan tetapi, jika dibandingkan dengan erythritol, xylitol cenderung mempunyai kadar kalori yang lebih tinggi, yaitu, mencapai 40 persen kalori dari gula pasir. Hal ini tentu perlu untuk diperhatikan karena erythritol hanya mempunyai kandungan 6 persen kalori dari gula pasir.
Meski begitu, bahan ini diyakini tidak akan meningkatkan kadar dari gula darah orang yang mengkonsumsinya. Alasannya karena xylitol tidak memiliki kandungan fruktosa di dalamnya. Jadi, bagi kamu penderita diabetes atau sedang melakukan diet gula, pemanis buatan ini tetap bisa dijadikan alternatif asalkan penggunaannya selalu diperhatikan.
4. Sakarin
Selain yang telah disebutkan di atas, ada pula pemanis buatan yang juga relatif aman dikonsumsi oleh penderita diabetes, yaitu, sakarin.
Bagi kamu yang belum tahu, sakarin adalah jenis pemanis buatan yang umum digunakan pada jenis makanan maupun minuman, baik yang bersuhu panas atau dingin. Menurut FDA atau Food & Drug Association, keamanan dari sakarin untuk kesehatan sudah dipastikan.
Hal tersebut termasuk pula pada penyandang diabetes serta diketahui bahwa bahan pemanis buatan ini tidak akan memicu sel kanker. Akan tetapi, penggunaan sakarin masih perlu dibatasi agar tak sampai menyebabkan risiko efek samping yang membahayakan.
Khususnya penggunaan sakarin terhadap bayi, ibu hamil, ataupun anak di rentang usia tertentu yang harus diperhatikan dengan seksama agar tak berisiko memicu masalah kesehatan tertentu.
5. Stevia
Terlepas dari bahan pemanis buatan yang boleh dikonsumsi oleh penderita penyakit gula darah berlebih di atas, kamu juga bisa menggunakan stevia. Termasuk sebagai bahan pemanis alami yang tak berkalori, stevia merupakan pemanis yang didapatkan dari hasil ekstraksi daun stevia.
Tidak hanya dijadikan sebagai pengganti gula, pemanis ini bisa menurunkan tekanan darah dan juga kadar gula secara langsung saat dikonsumsi. Pemanis tersebut juga aman untuk digunakan dalam jangka panjang dan tidak akan memicu gejala efek samping tertentu yang perlu diwaspadai.
Baca Juga: Waspadai Gejala dan Penyebab Penyakit Autoimun dan Pengobatannya
Pemanis Alami yang Ternyata Tidak Boleh Dikonsumsi Penderita Diabetes
Setelah mengetahui jenis pemanis seperti apa yang boleh dikonsumsi oleh penderita diabetes, kamu juga harus memahami pemanis apa saja yang ternyata harus dihindari. Beberapa pemanis ini, meski terbuat dari bahan alami dan luas dipahami masyarakat memiliki manfaat menyehatkan, ternyata mempunyai kadar kalori gula yang cukup tinggi dan tak seharusnya dikonsumsi penderita diabetes.
Berikut adalah beberapa bahan pemanis pengganti gula yang pada kenyataannya mampu memicu peningkatan kadar gula di dalam darah.
Jenis Pemanis |
Keterangan |
Madu |
Mengutip penjelasan dari Prof. Dr. Ketut Suastika, selaku Ketua Umum dari Perkumpulan Endokrinologi Indonesia, mengkonsumsi madu memiliki tingkat bahaya yang setara dengan gula saat dikonsumsi oleh penderita diabetes. Hal ini disebabkan madu memiliki kandungan kalori yang sama tingginya dengan bahan tersebut. Bahkan, dalam 1 sendok makan madu, tingkat kalori yang diberikan bisa mencapai 50 kilo kalori. Oleh karena itu, meski memiliki segudang kandungan nutrisi yang mampu memberikan banyak manfaat menyehatkan bagi tubuh, madu ternyata tetap harus dihindari oleh penderita diabetes atau seseorang yang sedang melakukan diet gula. |
Pemanis dari Ekstrak Buah |
Tidak hanya madu, pemanis yang terbuat dari ekstrak buah juga nyatanya tidak boleh dikonsumsi oleh penderita diabetes. Hal ini disebabkan kandungan kalori yang tersimpan di dalam bahan makanan tersebut juga sama tingginya dengan buah asli yang menjadi sumber ekstrak pemanisnya. Dalam kata lain, bisa dipahami jika semakin manis buah yang dijadikan sebagai bahan pembuatan pemanis alami, kadar kalori yang terkandung di dalamnya juga akan menjadi lebih tinggi. Oleh karena itulah mengapa pemanis yang terbuat dari ekstrak buah tetap harus dihindari oleh penderita diabetes. |
Gula Aren atau Gula Kelapa |
Gula kelapa atau gula aren ternyata juga menjadi deretan pemanis alami pengganti gula tebu yang tidak dianjurkan untuk dikonsumsi oleh penderita diabetes. Hal ini disampaikan oleh American Diabetes Association yang tak merekomendasikan bahan alami tersebut untuk dijadikan sebagai pengganti gula pada penderita penyakit yang disebutkan. Pada gula kelapa, indeks glikemik atau GI berada di kisaran angka 54 dimana nilai tersebut lebih besar jika dibandingkan dengan gula tebu ataupun madu. Pada gula atau madu, indeks glikemiknya hanya berada di kisaran 50 saja. Dengan kadar indeks glikemik yang lebih tinggi, gula aren atau gula kelapa tentu bisa berisiko meningkatkan kadar gula darah orang yang mengkonsumsinya. |
Gula Jagung |
Terakhir, gula jagung juga termasuk sebagai salah satu pemanis alami pengganti gula yang juga sebaiknya dihindari oleh penderita diabetes atau mereka yang ingin mengurangi konsumsi gula. Melalui penelitian yang dilakukan oleh University Southern California dan University Oxford disimpulkan bahwa negara dengan penggunaan sirup atau gula jagung pada es krim, biskuit, serta minuman berenergi mempunyai jumlah pasien diabetes 20 persen lebih banyak ketimbang negara lainnya. Dengan temuan tersebut, gula jagung diyakini menjadi salah satu penyebab penyakit tersebut dan mungkin mampu meningkatkan risiko peningkatan kadar gula dalam darah. Oleh sebab itu, bagi kamu yang saat ini barangkali tengah rutin mengkonsumsi gula jagung, kontrol penggunaannya agar tak sampai melebihi batas aman guna meminimalkan risiko terkena penyakit diabetes. |
Jalankan Pola Gaya Hidup Sehat dan Rutin Berolahraga agar Risiko Diabetes Tak Menghampiri
Terlepas dari pemanis buatan dan alami yang bisa dijadikan sebagai pengganti gula untuk diabetes tersebut, ada baiknya untuk tetap membatasi penggunaannya. Pasalnya, saat sudah terlanjur mengidap penyakit ini, penyembuhannya tidak bisa dilakukan dengan cepat dan mudah, serta membutuhkan biaya tidak sedikit.
Untuk itu, upayakan menggunakan pemanis buatan pengganti gula yang direkomendasikan di atas agar risiko menderita penyakit diabetes tidak sampai terjadi.
Selain itu, biasakan diri untuk menjalani gaya hidup yang sehat dengan mencukupi kebutuhan makanan secara seimbang dan proporsional, termasuk rutin berolahraga. Dengan begitu, risiko penyakit, tidak hanya diabetes, akan lebih kecil kemungkinannya untuk terjadi.
Baca Juga: Penderita Diabetes Wajib Tahu Diet Paleo dan Manfaatnya